Anda di halaman 1dari 4

KONTRAK KERJASAMA PENGOPERASIAN DAN UTILISASI

GENSET PADA PROYEK PERTAMINA EP


No. ..........................

Kontrak kerjasama ini dibuat pada hari Kamis tanggal 23 bulan Agustus tahun 2018, ditandatangani
dan disepakati oleh :

1. PT. IMECO INTER SARANA, di Jl. Ampera Raya 9-10 Cilandak, Jakarta 12550, Indonesia
(selanjutnya disebut sebagai "IMECO"), dalam hal ini diwakili oleh Buyung Hartono
Sunaryo sebagai Direktur, yang karena jabatannya tersebut bertindak dan atas nama
perusahaan tersebut selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. PT. TEVISO, suatu perseroan yang didirikan dan dijalankan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkantor di …………………,
(selanjutnya disebut sebagai "TEVISO") dalam hal ini diwakili oleh …………, selaku
Direktur. Dengan demikian bertindak untuk dan atas nama Perusahaan tersebut, selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Kedua Pihak Secara bersama-sama disebut Para Pihak.

Para pihak dengan ini menerangkan terlebih dahulu, bahwa:

1. PIHAK PERTAMA adalah sebuah perusahaan quality control / supervisi Operasi Genset
memiliki Kontrak Utama “PENYEDIAAN JASA PENYEWAAN DAN PENGOPERASIAN
ELECTRICAL SUBMERSIBLE PUMP (ESP) TERMASUK TENAGA PENGGERAK DI
WILAYAH KERJA JAWA DAN KAWASAN TIMUR INDONESIA PT PERTAMINA EP”

2. PIHAK KEDUA adalah sebuah perusahaan yang dalam rangka menunjang usahanya,
bekerjasama dengan PIHAK PERTAMA untuk melakukan pengadaan unit Genset sesuai dengan
kebutuhan yang terdapat pada kontrak Utama.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Para Pihak sepakat untuk melakukan kontrak kerjasama
dalam pengoperasian, pemeliharaan dan perbaikan serta utilisasi genset dengan syarat-syarat dan
ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
OBYEK KERJASAMA

1.1 PIHAK PERTAMA melakukan pekerjaan supervisi unit-unit Genset sesuai dengan spesifikasi
yang terdapat pada kontrak Utama.

1.2 PIHAK PERTAMA melakukan pekerjaan quality control dan marketing serta memberi saran
untuk performace service serta penagihan atas Genset yang diadakan oleh PIHAK KEDUA.

1.3 Biaya operasi yang dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA termasuk dan tidak terbatas pada biaya
pembelian dan biaya mobilisasi Genset hingga dapat beroperasi dilapangan pihak pengguna
akhir (PT.PERTAMINA EP).

1
1.4 Atas kesepakatan bersama PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dapat secara bersama-
sama menambah atau mengurangi jumlah mesin genset sesuai dengan permintaan Klien.

1.5 Para Pihak bersedia untuk melaksanakan Jasa berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang
sesuai dengan Kontrak Utama dan setuju bahwa pekerjaan tertentu yang telah disetujui oleh
PIHAK PERTAMA untuk disediakan bagi Klien akan disubkontrakkan kepada PIHAK
KEDUA.

1.6 PIHAK KEDUA bersedia secara administrasi menyatakan unit Genset adalah milik PIHAK
PERTAMA jika diminta Klien dan secara peralatan unit Genset tetap milik PIHAK KEDUA

PASAL 2
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

2.1 Perjanjian ini akan dimulai pada tanggal 23 Agustus, 2018 (“Tanggal Pemulaian”) dan akan
berlanjut hingga 23 Agustus, 2020, dengan kemungkinan tambahan 1 (satu) tahun diperpanjang
(extention).

PASAL 3
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

3.1 PIHAK KEDUA berkewajiban melakukan perawatan / pengoperasian sesuai standar pabrik
pembuat Genset dan sesuai OMM (Operation Maintenance Management).

3.2 PIHAK KEDUA juga bertanggung jawab untuk pengadaan Genset yang disebutkan pada pasal 1
ayat 1.4 dan sesuai persyaratan pada lampiran Exhibit I.

3.3 PIHAK KEDUA akan menyediakan suku cadang yang diperlukan, perkakas kerja atau alat bantu
kerja lainnya yang wajib disediakan di lokasi Genset sesuai persyaratan pada lampiran Exhibit I

3.4 PIHAK PERTAMA akan melakukan usaha-usaha marketing agar seluruh unit yang dimiliki oleh
PIHAK KEDUA dapat diutilisasikan dengan maksimal serta performance dan quality control
yang terbaik

3.5 PIHAK PERTAMA akan menyediakan tenaga Operator dan biaya gaji Operator sebesar 50%
dibebankan ke PIHAK KEDUA dengan pemotongan tagihan pada periode bulan berjalan.

3.6 PIHAK PERTAMA bertugas membuat Time Sheet untuk invoicing dengan memberikan copy
Time Sheet tersebut ke PIHAK KEDUA dan memastikan pembayaran dilaksanakan tepat
waktu.

3.7 Pajak yang timbul dalam perjanjian ini akan ditanggung oleh masing-masing pihak sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku.

3.8 PIHAK PERTAMA akan menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti safety hat, coverall
dan safety shoes untuk Operator dengan biaya dibebankan ke PIHAK PERTAMA.

2
3.9 PIHAK KEDUA akan menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti safety hat, coverall dan
safety shoes untuk Mekanik dan Alat Pemadam Api Ringan dengan biaya dibebankan ke
PIHAK KEDUA.

3.10 PIHAK PERTAMA akan menyediakan Crane pada waktu peralatan tiba dilokasi maupun pada
waktu pindah ke sumur baru yang disebabkan sumur lama sudah tidak beroperasi

3.11 PIHAK PERTAMA akan menjamin keamanan peralatan yang ada berita acara serah terima
selama dilokasi dan akan mengganti jika terjadi kehilangan akibat kelalaian Operator

PASAL 4
BIAYA DAN PEMBAYARAN

4.1 Biaya Mobilisasi selain Crane di lokasi pada pasal 3.10, Operator dan perawatan yang terdiri
atas penyediaan tenaga kerja, perawatan mesin, dan penanggulangan kerusakan dari mesin yang
tidak berfungsi normal, serta penggantian suku cadang (spare parts) dan pelumas ditanggung
oleh PIHAK KEDUA.

4.2 PIHAK KEDUA akan mendapatkan pembayaran dengan nilai rate sesuai lampiran Exhibit II.

4.3 Jumlah pembayaran pada ayat 4.2 dalam IDR dihitung secara proporsional sesuai dengan
kondisi running atau stand by berdasarkan Time Sheet dan invoice yang disetujui Schlumberger
/ Pertamina, termasuk jika ada nilai denda / penalti berlaku sesuai yang ditetapkan dalam
kontrak PIHAK PERTAMA dengan PT Pertamina.

4.4 Pembayaran dari PIHAK PERTAMA dilakukan melalui rekening PIHAK KEDUA dengan
nomor account sebagai berikut :

Bank …………………………………………..

4.5 PIHAK KEDUA akan melakukan administrasi penagihan kepada PIHAK PERTAMA.

4.6 Pembayaran hak PIHAK KEDUA oleh PIHAK PERTAMA dilakukan paling lambat 30 (tiga
puluh) hari setelah invoice diterima secara lengkap oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 5
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

5.1 Yang termasuk keadaan memaksa (force majeure) adalah hal-hal atau kejadian yang berada di
luar kekuasaan kedua belah pihak, seperti bencana alam, kebakaran, huru-hara, kerusuhan,
pemogokan kerja, dan lain sebagainya.

5.2 Apabila terjadi keadaan memaksa tersebut, PIHAK PERTAMA wajib memberitahukan kepada
PIHAK KEDUA secara tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 7 (Tujuh hari) sejak
terjadinya keadaan memaksa tersebut disertai dengan bukti yang sah, demikian juga halnya saat
keadaan memaksa tersebut berakhir.

5.3 Atas pemberitahuan PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA akan membuat surat persetujuan
atau penolakan atas adanya peristiwa yang mengakibatkan keadaan memaksa tersebut dalam

3
waktu 3 (Tiga) kali 24 (Dua puluh empat) jam sejak pemberitahuan tersebut dinyatakan oleh
PIHAK KEDUA.

5.4 Jika setelah lewatnya waktu sebagaimana tersebut pada ayat 5.3 di atas PIHAK KEDUA belum
memberikan jawaban, maka PIHAK KEDUA dianggap menyetujui adanya keadaan memaksa
tersebut.

5.5 Bilamana PIHAK KEDUA menolak adanya keadaan memaksa tersebut, maka para pihak
sepakat untuk mengakhiri Perjanjian ini tanpa hak untuk saling menuntut mengenai hal apapun
juga.

PASAL 6
LAIN-LAIN

6.1 Semua pemberitahuan, permintaan, dan hal-hal lain yang penting, yang berhubungan dengan
PARA PIHAK berdasarkan Perjanjian ini harus dikirimkan dengan surat tercatat/ faksimili
kemudian harus disusulkan dengan konfirmasi tertulis. Pemberitahuan tersebut dianggap telah
diberikan/ dibuat bilamana telah diserahkan dengan disertai tanda penerimaan di kedua belah
pihak.

6.2 Apabila ada ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini yang bertentangan dengan perjanjian-
perjanjian sebelumnya, maka ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian inilah yang disepakati oleh
para pihak untuk diberlakukan.

PASAL 7
ADDENDUM

7.1 Bilamana salah satu pihak ingin mengubah isi Perjanjian ini, maka pihak tersebut harus
memberitahukan kepada pihak lainnya secara tertulis 2 (Dua) bulan di muka dan usulan
perubahan isi Perjanjian tersebut harus disetujui oleh kedua belah pihak.

7.2 Mengenai segala sesuatu yang tidak atau belum diatur dalam Perjanjian ini, akan dibuat
adendum oleh kedua belah pihak atas dasar musyawarah dan mufakat, yang merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian ini.

Demikian Surat Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (Dua), masing-masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama dan ditandatangani kedua belah pihak di atas materai cukup pada tanggal tersebut di atas.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Buyung H. Sunaryo ……………………


Direktur Direktur

Anda mungkin juga menyukai