ANTARA
PT. SENTOSA ENERGY SEJAHTERA
DENGAN
PT. BUKIT RATU BANGSA
Pada hari ini, Rabu, tanggal 23 April 2021, yang bertandatangan di bawah ini:
2. PT Bukit Ratu Bangsa, suatu perseroan terbatas yang didirikan serta tunduk
pada ketentuan hukum Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-
0030833.AH.03.01.2004, beralamat di Gedung Otista Lantai 12, Jalan Atma
Jaya No.24, Cibubur, Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta, 12848, Indonesia,
dalam hal ini diwakili Erri Rahmadi selaku Direktur Utama berdasarkan Surat
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Nomor 021/RUPS/01/2003
tanggal 29 Desember 2003 dan Pasal 85 Anggaran Dasar terbaru PT Bukit
Ratu Bangsa yang dibuat di hadapan Notaris Genta Diningrat, S.H., M.Kn. di
Jakarta Pusat pada tanggal 29 Desember 2003, yang selanjutnya dalam
Perjanjian ini disebut “Pihak ke II”;
Dalam perjanjian ini Pihak ke I dan Pihak ke II secara sendiri-sendiri dapat disebut
sebagai “Pihak” dan secara bersama-sama dapat disebut sebagai “Para Pihak”.
Para Pihak yang bertindak sebagaimana tersebut di atas dengan ini menerangkan
terlebih dahulu sebagai berikut:
PASAL 2
BENTUK KERJASAMA
PASAL 3
OBJEK OPERASI
PASAL 4
LOKASI OPERASI
Kerjasama operasi yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA ini
akan dilakukan dan dilaksanakan di Gunung Hamiding, Maluku Utara.
PASAL 5
RUANG LINGKUP KERJASAMA
1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju dan sepakat satu sama lain
bahwa Kerjasama Operasi ini dibuat khusus dan terbatas untuk
pelaksanaan Proyek Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) di Gunung Hamiding,
Maluku Utara;
2. Proses pelaksanaan Kerjasama operasi yang akan dilakukan oleh PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan mengacu dan sesuai dengan dokumen
perjanjian serta lampirannya untuk Proyek yang akan dibuat oleh dan
antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA.
PASAL 6
KETENTUAN BIAYA DAN CARA PEMBAYARAN
1. PARA PIHAK telah setuju dan sepakat bahwa Biaya Kerjasama Operasi,
dimana PIHAK PERTAMA wajib membayar kepada PIHAK KEDUA untuk
pegoperasian dan perawatan PLTP dengan mempergunakan kendaraan alat
berat sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 3, yang secara terinci akan
diatur dalam perjanjian tersendiri;
2. Cara pembayaran Objek Operasi adalah dengan cara transfer ke rekening
Bank Mandiri yang harus dibayarkan disetiap akhir bulan, yaitu setiap
tanggal 28, selama 60 bulan, oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
Apabila akhir bulan merupakan hari libur, maka pembayaran dilakukan
sebelum tanggal hari libur;
3. Di dalam pengoperasian alat-alat berat tersebut, maka operator ditanggung
oleh PIHAK KEDUA.
PASAL 7
JANGKA WAKTU
Perjanjian ini berlaku lima belas tahun setelah ditandatanganinya perjanjian ini,
dan diperpanjang dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam perjanjian ini.
PIHAK KEDUA dalam jangka waktu 5 bulan sebelum masa berakhirnya perjanjian
harus menyatakan kehendaknya secara tertulis apabila berkehendak untuk
melakukan perpanjangan jangka waktu objek kerjasama operasi dalam perjanjian
ini.
PASAL 8
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
PASAL 9
TANGGUNGJAWAB PARA PIHAK
1. PARA PIHAK bertanggungjawab secara penuh untuk keperduliannya
terhadap keberhasilan pelaksanaan kerjasama ini sesuai dengan Perjanjian
ini;
2. Dalam pelaksanaan kerjasama, apabila ada salah satu PIHAK yang tidak
dapat memenuhi kewajiban dan tugas yang telah ditentukan dan ditetapkan
untuknya, maka PIHAK lainnya wajib mengambilalih kewajiban dan tugas
yang telah ditentukan dan ditetapkan untuknya, maka PIHAK lainnya wajib
mengambilalih kewajiban dan tugas tersebut;
3. Pengambilalihan kewajiban dan tugas oleh salah satu PIHAK sebagaimana
dimaksud pada Pasal 7.2. Perjanjian ini, tidak membebaskan PIHAK yang
diambil alih kewajiban dan tugasnya itu untuk mengganti segala kerugian,
kerusakan dan kehilangan yang timbul atau diderita oleh Pihak Lainnya
(termasuk biaya-biaya, ongkos-ongkos dan beban-beban);
4. Tanggung jawab PARA PIHAK secara bersama-sama adalah untuk
mencarikan solusi pelaksanaan kerjasama operasi yang diperlukan
sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini.
PASAL 10
PERALATAN, PERLENGKAPAN DAN TENAGA KERJA
1. PARA PIHAK setuju dan sepakat berkaitan dengan pengadaan peralatan dan
perlengkapan untuk pelaksanaan Proyek yang dikelola secara terpadu
(integrated management), maka Pengadaan peralatan dan perlengkapan
yang merupakan milik PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang akan
digunakan untuk pelaksanaan proyek;
2. Masing-masing PIHAK akan bertanggungjawab terhadap tenaga kerja atau
personil yang berasal dari masing-masing PIHAK yang akan digunakan
dalam Pelaksanaan Kerjasama Operasi, baik itu mengenai kemampuan,
kecakapan dan keahlian kerja;
3. Masing-masing PIHAK akan bertanggungjawab terhadap proses dan tata
cara seleksi tenaga kerja atau personil dari masing-masing PIHAK yang
akan digunakan dalam Pelaksanaan Proyek Kerjasama Operasi;
4. Masing-masing PIHAK akan bertanggungjawab terhadap hak-hak dan
kewajiban-kewajiban tenaga kerja atau personil masing-masing PIHAK
yang akan digunakan dalam Pelaksanaan Kerjasama Operasi, beserta
akibat-akibat hukum lainnya yang berkaitan dengan Perjanjian kerja yang
dibuat oleh dan antara masing-masing PIHAK dengan tenaga kerjanya.
PASAL 11
PAJAK-PAJAK
PASAL 12
PERNYATAAN DAN JAMINAN
PASAL 13
KORESPONDENSI
1. Segala surat menyurat yang berkaitan dengan PARA PIHAK akan ditujukan
dengan alamat sebagai berikut:
a. Apabila ditujukan kepada PIHAK PERTAMA, maka dialamatkan kepada: PT.
SENTOSA ENERGY SEJAHTERA, General Manager;
b. Apabila ditujukan kepada PIHAK KEDUA, maka dialamatkan kepada: PT.
Bukit Ratu Bangsa, beralamat di Gedung Otista Lantai 12, Jalan Atma Jaya
No.24, Cibubur, Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta, 12848, Indonesia Telp.:
021-7331892/Fax.: 021-7253224. Up. General Manager.
2. Segala surat menyurat yang diserahkan secara langsung dianggap telah
diterima pada hari penyerahan dengan bukti tanda tangan penerimaan pada
buku ekspedisi atau buku tanda terima pengirim, sedangkan pengiriman
melalui faximili dianggap telah diterima pada saat telah diterima kode jawaban
(answerback) pada konfirmasi faximili pada pengiriman faximili. Setiap
perintah atau pemberitahuan yang dikirim melalui e-mail akan dianggap
sebagai bukan perintah atau pemberitahuan;
3. Apabila terjadi perubahan alamat untuk korespondensi oleh salah satu PIHAK
di Indonesia, maka perubahan alamat untuk korespondensi itu harus
diberitahukan secara tertulis sebelumnya kepada PIHAK lainnya.
PASAL 14
SANKSI DAN DENDA
PASAL 15
PEMBERITAHUAN
Semua pemberitahuan antara kedua belah pihak yang berkaitan dengan perjanjian
ini, akan dilakukan secara tertulis dan berlaku sebagai alat pembuktian;
PASAL 16
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
PASAL 17
KERAHASIAAN
PASAL 18
FORCE MAJEURE
1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dibebaskan dari hak dan kewajiban
dari Perjanjian Kerjasama ini apabila terjadi force majeure;
2. Force majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi keadaan-
keadaan sebagai berikut: a). Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa
bumi, longsor dan kejadian-kejadian lain di luar kemampuan manusia; b).
Huru-hara, seperti kerusuhan sosial, perang dan kejadian lainnya yang
ditimbulkan oleh manusia namun berada di luar kemampuan PARA PIHAK
untuk mengatasinya; c). Perubahan Kebijakan Pemerintah, yang secara
langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian
Kerjasama ini;
3. Apabila terjadi keadaan memaksa (force majeure), PIHAK KEDUA harus
memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA secara tertulis selambat-
lambatnya dalam 7 (tujuh) hari sejak terjadi keadaan memaksa, disertai
bukti-bukti yang sah, demikian juga pada waktu keadaan memaksa
berakhir;
4. Atas permintaan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan menyetujui atau
menolak secara tertulis selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari. Apabila
PIHAK PERTAMA tidak memberikan jawaban kepada PIHAK KEDUA, maka
PIHAK PERTAMA dianggap menyetujui adanya keadaan memaksa tersebut;
5. Bilamana keadaan memaksa itu tidak diberitahukan kepada PIHAK
PERTAMA oleh PIHAK KEDUA, sesuai dengan ketentuan pada ayat (3) Pasal
ini, maka PIHAK PERTAMA dapat menyatakan bahwa force
majeure dianggap tidak pernah terjadi.
PASAL 19
BAHASA DAN HUKUM YANG BERLAKU
1. PARA PIHAK setuju dan sepakat bahwa bahasa yang dipergunakan dalam
Perjanjian ini adalah Bahasa Indonesia;
2. Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris atau Bahasa Lainnya, dalam hal
terjadi perbedaan penafsiran, maka yang akan berlaku adalah Perjanjian
yang dibuat dalam Bahasa Indonesia;
3. Perjanjian ini tunduk kepada ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di
wilayah Negara Republik Indonesia.
PASAL 20
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PASAL 21
LAIN-LAIN
1. Segala sesuatu yang tidak atau belum termasuk dalam Perjanjian ini, baik
perubahan-perubahan, penyimpangan-penyimpangan maupun tambahan-
tambahan akan diatur dan dijelaskan lebih lanjut oleh PARA PIHAK secara
Tertulis dalam suatu Perjanjian tambahan atau Addendum yang tidak dapat
dipisahkan dan merupakan bagian yang utuh dari Perjanjian ini;
2. Apabila terdapat salah satu Pasal dan atau ayat atau ketentuan dalam
Perjanjian ini bertentangan dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku dan atau dinyatakan batal demi hukum dan atau
cacat hukum oleh Pengadilan, maka pernyataan tersebut tidak berpengaruh
terhadap ayat-ayat dan atau Pasal-pasal lain dalam Perjanjian ini, sehingga
ketentuan-ketentuan lain dalam Perjanjian ini tetap berlaku dan mengikat
masing-masing PIHAK;
3. Perjanjian ini berlaku dan mengikat PARA PIHAK sejak ditanda-tanganinya
oleh masing-masing PIHAK.
Demikian Perjanjian ini disetujui dan dibuat, serta ditanda-tangani oleh Kedua
belah Pihak dengan dihadiri saksi-saksi yang dikenal oleh Kedua belah Pihak
Ttd. Ttd.
Saksi-saksi