ANTARA
DAN
No. 005/SPJBBB/JPA/HR-/XI/2022
SURAT PERJANJIAN JUAL BELI BATUBARA
NO. 005/SPJBB/JPA/HR-XI/2022
Antara
PT. JETGLORY PRIMA ASIA
Dan
CV. HIMALAYA RAJA
Perjanjian Jual Beli Batubara (untuk selanjutnya disebut dengan “Perjanjian”) ini dibuat dan
ditandatangani pada Hari Jumat, Tanggal Sebelas Bulan Sebelas, Tahun dua ribu dua puluh
dua (11-- 11-- 2022), oleh dan antara:
Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-- sama disebut sebagai “Para Pihak” dan
masing-- masing sebagai “Pihak”.
Bahwa Pihak Pertama benar adalah penjual batubara yang berasal dari konsesi resmi lahan
pertambangan dengan Izin Usaha Pertambangan Batubara (IUP-OP) SUNFAN JAYA PERSADA.
Bahwa Pihak Kedua bermaksud untuk membeli batubara dari Pihak Pertama dengan kualitas
dan kuantitas sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini. Berdasarkan hal-- hal tersebut di atas,
maka Para Pihak sepakat untuk membuat dan menanda-- tangani Perjanjian ini dengan syarat
dan ketentuan sebagaimana tertuang dalam Pasal-- Pasal berikut ini:
Pasal 1
OBJEK JUAL BELI
Objek jual beli dalam Perjanjian ini adalah batubara GAR 5000 Up Middle dengan
kondisi cargo batubara Asalan.
Pasal 2
PENENTUAN KUANTITAS BATUBARA
1. Para Pihak sepakat untuk melakukan jual beli batubara dengan kuantitas/jumlah sebanyak
1 5.000 MT ( Li ma Bela s Ribu Metrik Ton) perbulan.
2. Penentuan kuantitas batubara akan diperhitungkan berdasarkan hasil final Draft Survey
dalam Metrik Ton yang akan dilakukan di pelabuhan muat oleh pihak Independent Surveyor
yang disepakati para pihak.
Pasal 3
HARGA BATUBARA
1. Harga jual sampai Pelabuhan DTBS yang disepakati adalah Rp. 600.000(Enam Ratus Ribu
Rupiah) per MT, Pelabuhan Muat, yaitu Jetty PT. DTBS yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA.
Harga tersebut sudah termasuk pajak PPN Tambang, belum termasuk PPH. dan belum
termasuk biaya pelabuhan, termasuk royalty dan lain-- lain sesuai dengan peraturan
pemerintah, serta pengurusan semua dokumen lokal yang diperlukan terhadap
batubara yang dimaksud.
Pasal 4
KETENTUAN KHUSUS
Pihak Pertama wajib menyerahkan Rekap Timbangan di Pelabuhan dan Salinan surat kirim
batu bara.
Pasal 5
CARA PEMBAYARAN
Para Pihak sepakat untuk melakukan pembayaran Batubara dengan cara sebagai berikut :
• Progres Berdasarkan Jumlah Batu Yang Masuk Pelabuhan / Jetty PT. DTBS.
Seluruh proses pembayaran yang dimaksud dalam Pasal ini akan dibayar oleh Pihak Kedua
secara tunai atau ditransfer sesuai invoice yang diberikan atau ke rekening:
2. PIHAK KEDUA berhak menempatkan orang untuk mengawasi proses pengiriman dan
Muat batu bara dari PIHAK PERTAMA untuk ke Jetty.
Pasal 7
KEWAJIBAN PARA PIHAK
1. Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal ditanda-- tangani Perjanjian ini sampai dengan
pengiriman batubara telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan dalam
perjanjianini.
2. Perjanjian ini dapat diakhiri oleh salah satu Pihak apabila Pihak lainnya melakukan
wanprestasi, dengan tidak menghilangkan atau menghapus tanggung jawab ganti
kerugian dari Pihak yang wanprestasi kepada Pihak yang dirugikan akibat wanprestasi
tersebut;
Pasal 9
JAMINAN
1. Para Pihak menjamin bahwa segala informasi atau keterangan yang diberikan dalam
Perjanjian ini adalah benar, dan Para Pihak merupakan pihak yang sah, berhak dan
berwenang untuk membuat, menanda-- tangani, serta menjalankan isi dari Perjanjian ini;
2. Pihak Pertama menjamin bahwa Batubara yang diperjual-- belikan tersebut adalah berasal
dari konsesi tambang dengan IUP-- OP (Ijin Usaha Pertambangan Operasi Produksi) dan
telah memperoleh sertifikat Clear and Clean (CnC) yang resmi, sah dan masih berlaku.
3. Pihak Pertama menjamin bahwa Batubara yang diperjual-- belikan adalah batubara yang
sah secara hukum dan bebas dari segala tuntutan, tanggungan atau ikatan lainnya yang
sejenis, tidak dalam sengketa dengan pihak manapun, tidak dalam proses hukum dengan
aparat kepolisian, bukan batubara curian, bukan batubara sitaan, dan berdasarkan
jaminan tersebut, maka Pihak Pertama membebaskan Pihak Kedua dari segala resiko
hukum maupun tuntutan dari pihak manapun.
Pasal 10
FORCE MAJEURE
1. Force Majeure dalam Perjanjian ini adalah kejadian-- kejadian yang terjadi di luar
kemampuan dan kekuasaan para pihak sehingga mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian
ini antara lain tetapi tidak terbatas pada bencana alam, gempa bumi, angin topan, tanah
longsor, sambaran petir, blockade, pemberontakan, huru hara, pemogokan umum,
kebakaran besar, dan keadaan lainnya di luar kemampuan para pihak untuk
mengatasinya;
2. Pihak yang terkena Force Majeure wajib untuk menyampaikan pemberitahuan tertulis
kepada Pihak lainnya dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) hari kalender mengenai
keadaan Force Majeure yang dialaminya dan akibatnya terhadap pelaksanaan
kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini disertai dengan bukti dari otoritas setempat.
Pasal 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila terdapat perselisihan dalam pelaksanaan isi Perjanjian ini, Para Pihak sepakat
untuk mengutamakan penyelesaian secara musyawarah untuk mencapai mufakat;
2. Apabila cara sebagaimana disebut dalam ayat (1) Pasal ini tidak berhasil, maka Para
Pihak sepakat untuk memilih kedudukan hukum tetap melalui Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan.
Pasal 12
ADDENDUM
Para Pihak sepakat untuk segala sesuatu hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam
Perjanjian ini akan ditambahkan atau diatur dalam suatu perjanjian tambahan (”Addendum”).
Demikian Perjanjian ini dibuat dan disepakati serta ditanda-- tangani oleh Para Pihak, di atas
kertas bermaterai cukup, dalam rangkap 2 (dua), masing-- masing memiliki kekuatan hukum
yang sama dan mengikat Para Pihak.