Anda di halaman 1dari 8

PERJANJIAN

JUAL BELI BATUBARA

ANTARA

PT. IMBECO TRADE COAL


PIHAK PERTAMA
DJOKO SUPRIHATIN - Direktur

DAN

PT. ...........................
PIHAK KEDUA
....................... - Direktur
No. 003/SPJBBB/TGI-ITC/SMD/XII/2021

Pihak 1 Pihak 2
SURAT PERJANJIAN JUAL BELI BATUBARA
Antara

PT. IMBECO TRADE COAL


dan
PT. ....................
No. 003/SPJBBB/ITC-........./BJM/XII/2021

Perjanjian Jual Beli Batubara (untuk selanjutnya disebut dengan “Perjanjian”) ini dibuat dan
ditandatangani pada Hari Senin, Tanggal Enam Bulan Dua Belas, Tahun dua ribu dua
puluh satu (06-12-2021), oleh dan antara :

1. PT. IMBECO TRADE COAL, merupakan sebuah perusahaan didirikan berdasarkan


hukum di Indonesia, beralamat kantor di Jl. A. Yani Km. 17.5 Citra Graha Cluster
Flamboyan Blok D No. 5, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dalam hal diwakili oleh
Djoko Suprihatin dalam kapasitas sebagai Direktur, bertindak untuk dan atas nama
PT. IMBECO TRADE COAL (untuk selanjutnya disebut sebagai ” Pihak Pertama
(PENJUAL) ” ; dan

2. PT. …………………………………… sebuah perusahaan komanditer didirikan


berdasarkan hukum di Indonesia, beralamat kantor di …………………………dalam
hal ini diwakili oleh ……………. dalam kapasitasnya sebagai Direktur, oleh dan
karena itu sah bertindak untuk dan atas nama PT. …………………………. (untuk
selanjutnya disebut sebagai “ Pihak Kedua ( PEMBELI ) ”.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak” dan
masing-masing sebagai “Pihak”.

Para Pihak terlebih dahulu menjelaskan hal-hal sebagai berikut :

Bahwa Pihak Pertama benar adalah penjual batubara yang berasal dari konsesi lahan
pertambangan dengan Izin Usaha Pertambangan Batubara ( IUP-OP ) SKYLIND
ENERGY POWER, Kalimantan Tengah.

Bahwa Pihak Kedua bermaksud untuk membeli batubara dari Pihak Pertama dengan kualitas
dan kuantitas sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas,
maka Para Pihak sepakat untuk membuat dan menanda-tangani Perjanjian ini dengan syarat
dan ketentuan sebagaimana tertuang dalam Pasal-Pasal berikut ini :

Pasal 1

Pihak 1 Pihak 2
OBJEK JUAL BELI

Objek jual beli dalam Perjanjian ini adalah batubara CALORY TYPICAL GAR 7000 KCAL/
Batubara KG, dengan kondisi cargo batubara Crusher (Typical tidak ada Bonus dan
Finalty). yang akan disupply harus bersih, fresh (bukan batubara lama, terbakar /kotor
/terkontaminasi /bekas terbakar) dan berasal dari IUP- OP NO . 188.45/582/2013 PT.
SKYLAND ENERGY POWER

PARAMETER TYPICAL
TOTAL MOISTURE (AR) 4-6%
INHERENT MOISTURE (ADB) 2-3%approx
ASH CONTENT (AR) 2-3%
VOLATILE MATTER (ADB) 8.92%approx
FIXED CARBON (ADB) 87
TOTAL SULPHUR (ADB) 0,78% Max
GROSS CALORIFIC VALUE (AR) 7000 Kcal/Kg
HARDGROVE GRINDABILITY INDEX (HGI) 60 – 100 approx
SIZE (0-50mm) -

PENJUAL harus bisa menjamin dan memastikan bahwa PENJUAL memiliki kuota
clearance tongkang yang mencukupi. Apabila terjadi hambatan-hambatan selama proses
loading sampai dengan tongkang clearance yang disebabkan oleh permasalahan kuota
tersebut, maka semua kerugian yang dialami oleh PEMBELI seperti demmurage tongkang
menjadi tanggung jawab PENJUAL.

Pasal 2
PENENTUAN KUANTITAS BATUBARA

1. Para Pihak sepakat untuk melakukan jual beli batubara dengan kuantitas/jumlah sebanyak
50.000MT (Lima puluh ribu Metrik Ton), dengan toleransi +/- 10% dan sesuai permintaan
di Shipping Instruction (SI) dari Pihak Pembeli dengan menggunakan Tongkang ukuran
270 feet.

2. Penentuan kuantitas batubara akan diperhitungkan berdasarkan hasil final Draft Survey
dalam Metrik Ton yang akan dilakukan di pelabuhan muat oleh pihak Independent
Surveyor yang disepakati para pihak.

Pasal 3
HARGA BATUBARA

1. Harga jual FOB Tongkang Batubara yang disepakati adalah Rp. 2.600.000,- (Dua Juta
Enam Ratus Ribu Rupiah) per MT FOB Tongkang, dengan pelabuhan muat di Jetty

Pihak 1 Pihak 2
BIMA dan sekitarnya. Harga tersebut Sudah termasuk pajak Ppn,Pph, sudah termasuk
biaya pemuatan, biaya pelabuhan, termasuk royalty dan lain-lain sesuai dengan peraturan
pemerintah, serta pengurusan semua dokumen lokal yang diperlukan terhadap batubara
yang dimaksud.

2. Pihak Pertama menjamin bahwa pembayaran royalty maupun pajak lainnya adalah sesuai
dengan peraturan yang berlaku serta sesuai dengan spesifikasi batubara yang tercantum
dalam surat perjanjian batubara ini. Apabila terjadi penyimpangan dalam hal pembayaran
pajak dan royalty kepada Pemerintah adalah sepenuhnya tanggung jawab Pihak Pertama
sehingga Pihak Kedua dibebaskan dari resiko hukum maupun tuntutan dari Pihak
manapun.

Pasal 4
KETENTUAN KHUSUS

Pihak Pertama wajib menyerahkan dokumen jual beli Batubara kepada Pihak Kedua dan
dokumen tersebut adalah Draft Survey Final, Surat Keterangan Pengiriman Barang, Surat
Keterangan Asal Barang (SKAB), Bukti Pembayaran Royalty, Laporan Hasil Verifikasi
(LHV), Invoice bermeterai cukup, surat izin berlayar dan lain-lain yang dibutuhkan dalam
proses Port Clearance Out Tongkang dari pelabuhan muat.

Pasal 5
CARA PEMBAYARAN

Para Pihak sepakat untuk melakukan pembayaran batubara dengan cara sebagai berikut:
1. Tahap I : 10% pada saat tanda tangan kontrak
2. Tahap II : 20% pada saat setelah visit dan PSA.
3. Tahap III : 30% Pada saat Sandar Tongkang
4. Tahap III : 40% dibayarkan setelah Proses Muat ke dalam tongkang
5. Tahap IV : 10% dibayarkan setelah final draft dan dokumen komplit.
Seluruh proses pembayaran yang dimaksud dalam Pasal ini akan dibayar oleh Pihak Pertama
tunai atau ditransfer sesuai invoice yang diberikan atau ke rekening:

Atas nama : PT. IMBECO TRADE COAL


Bank : BANK NEGARA INDONESIA Cab. Banjarmasin
No.Rekening : 700-008-078-0 IDR

Pasal 6
TEMPAT DAN WAKTU PENGIRIMAN/PEMUATAN BATUBARA

1. Pemuatan keseluruhan batubaraka atas tongkang untuk setiap pengapalan harus selesai
dalam jangka waktu maksimal 3 (tiga) hari setelah tanggal tongkang tiba di Dermaga

Pihak 1 Pihak 2
Pelabuhan Muat, termasuk hari Minggu /libur. Selama kondisi cuaca /alam
memungkinkan.
2. Pemuatan/Loading ke atas tongkang dan akan dilakukan oleh PIHAK PENJUAL yang
disetujui oleh PIHAK PEMBELI adalah 25 hari Setelah termin pembayaran Pertama dan
ke dua.
3. Waktu muat maksimal 3 x 24 jam (tiga hari) sejak kedatangan tongkang dan tiba di jetty
pelabuhan muat.( kedatangan tongkang sesuai jadwal laycan tongkang yangdisepakati )
4. Jetty yang akan dipergunakan adalah Jetty BIMA
5. Pihak Kedua berhak menempatkan 1-2 orang untuk mengawasi proses loading mulai dari
proses penambangan, proses pengiriman batubara ke stockpile, proses pengiriman
batubara dari stockpile ke jetty pelabuhan muat sampai dengan pemuatan batubara ke
dalam tongkang.
6. Untuk proses pemuatan batubara dari lokasi tambang batubara ke stockpile dan dari
stockpile ke jetty pelabuhan muat serta dari jetty pelabuhan muat kedalam tongkang
batubara maka Pihak Pertama bersedia menyediakan sarana jetty berikut sarana
pendukung lainnya seperti Excavator, Wheel Loader, Dump Truk yang memadai untuk
melancarkan proses pemuatan batubara tersebut sampai masuk kedalam tongkang.
7. Apabila proses pemuatan melebihi dari jumlah hari yang tercantum dalam ayat 2 Pasal
ini, maka denda keterlambatan Demmurage Tongkang sebesar Rp 18,000,000 ( Delapan
Belas Juta Rupiah ) per hari akan dibebankan dari Pihak Kedua kepada Pihak Pertama,
terhitung dari saat tongkang tiba atau sesuai NOR ( Notice Of Readiness ).
8. Pihak pertama juga akan dikenakan sanksi menanggung seluruh biaya dead freight
tongkang apabila oleh karena alasan apapun Pihak Pertama tidak dapat memenuhi jumlah
maksimum batubara yang telah ditetapkan dalam perjanjian ini.
9. Apabila Pihak Pertama telah menerima Shipping Instruction (SI) dari Pihak Kedua,
namun pada saat tanggal laycan yang ditentukan, Pihak Pertama belum dapat
menyediakan batubara sejumlah yang tersebut dalam Pasal 2 ayat 1 perjanjian ini, maka
Pihak Kedua berhak menunda penyandaran tongkang sampai cargo seluruhnya telah
tersedia didalam jetty pelabuhan muat yang disepakati.
10. Pihak Pertama menjamin kelancaran proses hauling dan loading batubara kedalam
tongkang sampai 100% batubara termuat seluruhnya. Pihak Pertama dilarang keras untuk
menghalang-halangi /menghentikan proses hauling & loading tersebut dengan alasan
apapun, termasuk alasan pembayaran. Apabila terjadi CXDSEW2 penghalangan
/penghentian proses hauling & loading batubara kedalam tongkang maka Pihak Pertama
bersedia dituntut berdasarkan Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)

Pasal 7
KEWAJIBAN PARA PIHAK

1. Hak dan Kewajiban PihakPertama:


a) Berhak untuk menerima pembayaran dari Pihak Kedua atas harga batubara yang telah
disepakati dan dengan cara pembayaran sebagaimana diatur dalam perjanjian ini.
b) Wajib menyediakan batubara dengan kuantitas, serta dalam waktu yang telah

Pihak 1 Pihak 2
ditentukan dalam Perjanjian ini, dan sesuai dengan jadwal pemuatan (laycan) /
pengapalan yang disepakati oleh Para Pihak. Jadwal pemuatan akan disepakati oleh
Para Pihak dalam Shipping Instruction (SI) terpisah.
c) Wajib melengkapi batubara yang diperjual-belikan menurut Perjanjian ini dengan
Surat Keterangan Asal Barang (SKAB) yang telah mempunyai perizinan yang sah
serta surat /dokumen lainnya yang disyaratkan dalam pengiriman /pengapalan
batubara yang diberikan oleh Pejabat /Instansi yang berwenang untuk itu ;
d) Wajib menanggung seluruh biaya-biaya yang berkenaan dengan :
(a) Penumpukan, pemuatan batubara ke atas tongkang di daerah pelabuhan muat ;
(b) Pengurusan dan pemuatan Draft Survey Report, Surat Keterangan Asal Barang
(SKAB), Laporan Hasil Verifikasi (LHV).
e) Wajib melakukan revisi dokumen termasuk revisi Surat Keterangan Asal Barang
(SKAB) dan dokumen lainnya, serta pembuatan dokumen atas nama pembeli lain
apabila diminta oleh Pihak Kedua, dengan biaya yang ditanggung oleh PihakKedua;
f) Pihak Pertama berkewajiban menyerahkan satu set photocopy dokumen termasuk
CNC, IUP-OP, NPWP dan surat dukungan tambang kepada Pihak Pertama setelah
surat kesepakatan ini di tandatangani.

2. Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:


a) Berhak untuk menerima batubara dari Pihak Kedua dengan kuantitas sebagaimana
diatur dalam Perjanjiani ini;
b) Berhak untuk menerima pengiriman / pemuatan batubara sebagaimana disebut dalam
Perjanjian ini;
c) Berhak mengakhiri Perjanjian ini apabila dalam jangka waktu yang ditentukan, Pihak
Kedua tidak dapat memenuhi kuantitasbatubara.
d) Wajib melakukan pembayaran kepada Pihak Pertama atas harga batubara yang telah
disepakati dan dengan cara pembayaran sebagaimana diatur dalam perjanjian ini
apabila semua persyaratan telah dipenuhi oleh PihakPertama

Pasal 8
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal ditanda-tangani Perjanjian ini sampai dengan
pengiriman batubara telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan dalam
perjanjianini.
2. Perjanjian ini dapat diakhiri oleh salah satu Pihak apabila Pihak lainnya melakukan
wanprestasi, dengan tidak menghilangkan atau menghapus tanggung jawab ganti kerugian
dari Pihak yang wanprestasi kepada Pihak yang dirugikan akibat wanprestasi tersebut;
3. Berakhirnya atau diakhirinya Perjanjian ini tidak menghilangkan kewajiban masing-
masing Pihak yang masih terhutang kepada Pihak lainnya berdasarkan Perjanjian ini.

Pasal 9
JAMINAN

Pihak 1 Pihak 2
1. Para Pihak menjamin bahwa segala informasi atau keterangan yang diberikan dalam
Perjanjian ini adalah benar, dan Para Pihak merupakan pihak yang sah, berhak dan
berwenang untuk membuat, menanda-tangani, serta menjalankan isi dari Perjanjian ini;
2. Pihak Pertama menjamin bahwa Batubara yang diperjual-belikan tersebut adalah berasal
dari konsesi tambang dengan IUP-OP (Ijin Usaha Pertambangan Operasi Produksi) dan
telah memperoleh sertifikat Clear and Clean (CnC) yang resmi, sah dan masih berlaku.
3. Pihak Pertama menjamin bahwa Batubara yang diperjual-belikan adalah batubara yang sah
secara hukum dan bebas dari segala tuntutan, tanggungan atau ikatan lainnya yang sejenis,
tidak dalam sengketa dengan pihak manapun, tidak dalam proses hukum dengan aparat
kepolisian, bukan batubara curian, bukan batubara sitaan, dan berdasarkan jaminan
tersebut, maka Pihak Pertama membebaskan Pihak Kedua dari segala resiko hukum
maupun tuntutan dari pihak manapun.

Pasal 10
FORCE MAJEURE

1. Force Majeure dalam Perjanjian ini adalah kejadian-kejadian yang terjadi di luar
kemampuan dan kekuasaan para pihak sehingga mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian
ini antara lain tetapi tidak terbatas pada bencana alam, gempa bumi, angin topan, tanah
longsor, sambaran petir, blockade, pemberontakan, huru hara, pemogokan umum,
kebakaran besar, dan keadaan lainnya di luar kemampuan para pihak untuk mengatasinya;
2. Pihak yang terkena Force Majeure wajib untuk menyampaikan pemberitahuan tertulis
kepada Pihak lainnya dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) hari kalender mengenai
keadaan Force Majeure yang dialaminya dan akibatnya terhadap pelaksanaan
kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini disertai dengan bukti dari otoritasse tempat.

Pasal 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila terdapat perselisihan dalam pelaksanaan isi Perjanjian ini, Para Pihak sepakat
untuk mengutamakan penyelesaian secara musyawarah untuk mencapai mufakat;

2. Apabila cara sebagaimana disebut dalam ayat (1) Pasal ini tidak berhasil, maka Para
Pihak sepakat untuk memilih kedudukan hukum tetap melalui Pengadilan Negeri
Banjarmasin.

Pasal 12
ADDENDUM

Para Pihak sepakat untuk segala sesuatu hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam
Perjanjian ini akan ditambahkan atau diatur dalam suatu perjanjian tambahan ”Addendum”.

Pihak 1 Pihak 2
Demikian Perjanjian ini dibuat dan disepakati serta ditanda-tangani oleh Para Pihak, di atas
kertas bermaterai cukup, dalam rangkap 2 (dua), masing-masing memiliki kekuatan hukum
yang sama dan mengikat Para Pihak.

Pihak Pertama Pihak Kedua


PT. IMBECO TRADE COAL PT. ……………………………….

DJOKO SUPRIHATIN ………………………….


Kuasa Direktur Direktur

Pihak 1 Pihak 2

Anda mungkin juga menyukai