Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN KERJASAMA JUAL BELI

ANTARA
PT . VICTOR DUA TIGA MEGA
DENGAN
PT..........................................
No. : 01/PKJB/VDTM-...../…./2021

Pada hari ini...Tanggal..... Bulan...Tahun Dua ribu dua puluh satu (…- ... - 2021) bertempat di
Kota ....Propinsi Kalimantan Timur, kami yang bertandatangan dibawah ini:

Nama :
Jabatan :
Alamat :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT..... selanjutnya dalam perjanjian ini disebut
PIHAK PERTAMA (PEMBELI)

Nama :
Jabatan :
Alamat :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT..... selanjutnya dalam perjanjian ini disebut
PIHAK KEDUA (PENJUAL)

Bahwa untuk tercapai syarat sahnya sebuah Perjanjian Kerjasama ini masing-masing PIHAK terlebih
dahulu menjelaskan hal-hal sebagai berikut :
1. PIHAK PERTAMA adalah perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan batubara yang
memiliki kemampuan baik secara tunggal ataupun menunjuk mitra untuk membeli
batubara.
2. PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang ditunjuk sebagai agen Penjualan Batubara dari
perusahaan pertambangan batubara dengan Izin Usaha Pertambangan Operasional
Produksi (IUP-OP) nomor:

Dalam hal ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK telah sepakat
untuk mengikatkan diri secara perdata dalam Perjanjian Kerjasama yang diatur dengan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut.

PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan utama dibuatnya Perjanjian ini adalah untuk :


1. Mengatur sistem dan prosedur dan menyamakan pemahaman PARA PIHAK dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing masing Pihak dalam setiap kegiatannya.
2. Menetapkan Hak dan Kewajiban masing masing PIHAK dalam kerja sama ini.
3. Mengatur dan menetapkan tata cara, teknis dan mekanisme lainnya sehingga seluruh
penyelesaian tanggung jawab pekerjaan dapat terlaksana dengan baik, benar dan tepat
waktu.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PASAL 2
BENTUK KERJASAMA

PARA PIHAK sepakat bahwa bentuk kerjasama dalam surat Perjanjian Kerjasama ini adalah
Kerjasama Jual Beli Batubara. PIHAK KEDUA menyetujui untuk menjual batubara kepada PIHAK
PERTAMA dan PIHAK PERTAMA menyetujui untuk membeli batubara dari PIHAK KEDUA.

PASAL 3
OBYEK JUAL BELI

Obyek kerjasama jual beli batubara dalam hal ini adalah hasil produksi batubara sebagaimana yang
dimaksud dalam perjanjian ini adalah sebagai berikut :
 Nama IUP-OP :
 No. IUP-OP :
 No. CnC :
 Lokasi tambang :
 Pelabuhan muat :

GAR 6200 dengan Spesifikasi sebagai berikut:


Gross Calorific Value (ARB) 6200 Kcal/Kg Reject < 6100 Kcal/Kg
Total Moisture (ARB) 10 % Reject > 10%
Inherent Moisture (ADB) 07 % No Rejection
Ash Content (ADB) 8% Rejection >10%
Volatite Meter (ADB) 40 % No Rejection
Fixed Carbon (ADB) By Difference
Total Sulphur (ADB) 0.6% Reject > 1%
HGI 50 Approx. Reject <42
Size 0 – 50 mm No Rejection

PASAL 4
HARGA BATUBARA

1. Para Pihak sepakat bahwa harga jual beli batubara adalah IDR 760.000, ( Tujuh ratus enam
puluh ribu rupiah)
2. Harga yang disepakati dalam Jual Beli Batubara berdasakan spesifikasi batubara FOB PONTON
di Jetty TANITO
3. Harga jual beli batubara sewaktu-waktu dapat berubah disesuaikan dengan Harga Indeks atau
Harga Batubara Acuan (HBA).
4. Harga yang dimaksud diatas merupakan harga termasuk semua pajak dan dokumentasi di
tempat muat.

PASAL 5
PENENTUAN KUANTITAS (BERAT) BATUBARA

PARA PIHAK sepakat dan setuju bahwa penetapan kuantitas batubara dilakukan oleh Surveyor
Independent PT. IOL pada saat pemuatan batubara di pelabuhan muat dengan ketentuan sebagai
berikut.
1. Sebelum Pemuatan dilakukan Pree Shipment Analysis (PSA) atas Cargo batubara PIHAK
PERTAMA di Pelabuhan yang dilakukan oleh Surveyor Independen yang ditunjuk.
2. Berat batubara yang dikirimkan ditentukan di Loading Jetty, dengan cara survey draft di
tongkang dan hasilnya dinyatakan dengan angka dengan tonase terdekat, dilaksanakan oleh
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Independent Surveyor yang ditunjuk. Biaya untuk penentuan berat ini adalah menjadi
tanggungan PIHAK KEDUA.
3. Certificate of Weight yang diterbitkan oleh Independent Surveyor, kemudian digunakan dalam
perhitungan yang tercantum dalam invoice.

PASAL 6
PEMBAYARAN

1. PARA PIHAK sepakat bahwa pembayaran dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA adalah
sebesar 30% setelah Sign kontrak basah.
2. PARA PIHAK sepakat bahwa pembayaran berikutnya sebesar 60% dibayar pada saat proses
muat ke dalam Ponton/Tongkang.
3. PARA PIHAK sepakat bahwa pembayaran terakhir 10% per ponton pada saat penyerahan
documen dan lepas tali ponton.

PASAL 7
KEWAJIBAN PARA PIHAK

1. PIHAK KEDUA wajib menyediakan batubara dengan kuantitas dan kualitas sesuai dengan isi
perjanjian ini dalam waktu yang telah ditentukan.
2. PIHAK KEDUA wajib menjamin bahwa batubara yang diperjual-belikan kepada PIHAK PERTAMA
adalah sah dan sebenar-benarnya milik PIHAK KEDUA dan tidak dalam sengketa ataupun
transaksi penjualan batubara dengan pihak lain.
3. PIHAK PERTAMA wajib membayar kepada PIHAK KEDUA atas harga batubara sesuai kuantitas
yang disepakati dengan cara pembayaran menurut perjanjian ini.
4. PARA PIHAK berhak mengirimkan perwakilannya untuk melakukan monitoring saat pemuatan
berlangsung.

PASAL 8
DOKUMENTASI

PIHAK KEDUA berkewajiban menyerahkan kargo beserta seluruh dokumen untuk keperluan
pelunasan pembayaran kepada PIHAK PERTAMA, dokumen dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Commercial Invoice,
2. Bill of Lading, Full set 3/3 B/L Asli dan 2 copy non negotiable,
3. Cargo Manifest, 3 (tiga) lembar dan 2 lembar copy,
4. Certificate Of Sampling and Analysis dari Independent Surveyor, 1 lembar asli dan 2 lembar
copy,
5. Certificate of Weight dari Independent surveyor, 1 lembar asli dan 2 lembar copy,
6. Draft Survey Report dari Independent surveyor, 1 lembar asli dan 2 lembar copy,
7. Surat Keterangan Asal Barang (SKAB), Surat Kirim (SK) dari Pemegang IUP-OP dan Surat
Keterangan Pengiriman Hasil Tambang (SPHT) dari Dinas Pertambangan setempat.
8. Surat-surat lainnya yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan jual beli ini.

PASAL 9
PENGAPALAN

1. PIHAK PERTAMA berkewajiban menyediakan armada Tongkang 300 Feet untuk pengangkutan
batubara kapasitas 7.500 MT (+/-10%) di pelabuhan muat / Jetty dan PIHAK KEDUA
berkewajiban menyediakan cargo yang cukup untuk di muat ke atas Tongkang

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


2. PIHAK PERTAMA akan memberitahukan kedatangan Tongkang dengan menerbitkan Shipping
Intruction (SI) melalui petugas kurir / email / WA sebagai intruksi pemuatan batubara (loading)
kepada PIHAK KEDUA selambat lambatnya dua (2) hari sebelum jadwal pengapalan di
pelabuhan muat / Jetty.

PASAL 10
JAMINAN

PIHAK KEDUA menjamin kepada PIHAK PERTAMA, bahwa PIHAK KEDUA memiliki, menguasai
secara legal/sah batubara untuk diperjual belikan dan membebaskan PIHAK PERTAMA dari
tuntutan PIHAK KETIGA dan atau PIHAK LAIN, dan apabila ada tuntutan dan gangguan dari PIHAK
KETIGA dan atau PIHAK LAIN hingga terjadi kerugian, maka seluruh kerugian tersebut menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.

PASAL 11
MASA BERLAKU PERJANJIAN

Perjanjian ini mulai berlaku mulai pada saat ditandatangani sampai dengan seluruh hak dan
kewajiban kedua belah pihak terpenuhi, dan dapat di perpanjang atas dasar kesepakatan kedua
belah pihak, dan kontrak ini akan gugur dengan sendirinya apabila salah satu pihak melakukan
wanprestasi di dalam kontrak.

PASAL 12
KEADAAN MEMAKSA / FORCE MAJEURE

1. Yang termasuk dalam Force Majeure adalah akibat dari kejadian-kejadian diluar kuasa dan
kehendak dari manusia diantaranya termasuk namun tidak terbatas pada bencana alam, Banjir,
badai, topan, gempa bumi, kebakaran, perang, huru hara, pemberontakan demontrasi masal,
dan pemogokan.
2. Apabila perjanjian kerjasama ini dibatalkan dan atau dihentikan sebagai mana akibat tersebut
dalam ayat 1 diatas, maka PARA PIHAK sepakat untuk saling melepaskan pihak lain dari segala
tuntutan dan atau ganti kerugian.

PASAL 13
PENGALIHAN

1. PARA PIHAK sepakat bahwa untuk setiap hubungan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam
kerjasama berdasarkan perjanjian ini tidak diperkenankan untuk menghilangkan hak satu
terhadap hak yang lainnya hanya untuk mengambil keuntungan selama masa perjanjian ini
berlangsung,
2. PARA PIHAK sepakat bahwa untuk setiap hak dan kepentingan tidak dapat dialihkan oleh Pihak
manapun, dan tidak dapat dizinkan PIHAK KETIGA dan atau PIHAK LAIN mengambil alih atau
melaksanakan setiap kewajiban berdasarkan perjanjian ini kecuali dengan izin tertulis dan
persetujuan bersama.

PASAL 14
PERSELISIHAN

1. Perjanjian Kerja sama ini dan semua interpretasinya akan diatur dan ditafsirkan berdasarkan
dan sesuai dengan HUKUM INDONESIA.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


2. Jika terjadi perselisihan antar PARA PIHAK, maka PARA PIHAK sepakat untuk diselesaikan
dengan cara musyawarah untuk mufakat dan apabila tidak tercapai kata mufakat diantara
PARA PIHAK, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai
dengan prosedur hukum yang berlaku dan PARA PIHAK sepakat untuk memilih kepaniteraan
Pengadilan Negeri Samarinda sebagai domisili hukum PARA PIHAK.

PASAL 15
ADENDUM

Apabila terdapat hal-hal yang belum diatur didalam perjanjian kerjasama ini dan PARA PIHAK
memandang perlu untuk dibuat aturan dan atau kesepakatan, maka penambahan kesepakatan
tersebut dimasukkan dalam addendum perjanjian kerjasama ini dan merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dengan perjanjian kerja sama ini.
Demikian perjanjian kerjasama ini kami buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada tekanan dari
pihak manapun serta dalam keadaan dan fikiran yang sehat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Perjanjian kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari, tanggal dan tahun
yang sama diatas kertas bermaterai cukup dan masing-masing pihak memegang dokumen asli dari
perjanjian kerjasama ini.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. .................................. ………………………………………..

............................... ...................................
Direktur Utama Direktur Utama

SAKSI

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Anda mungkin juga menyukai