Anda di halaman 1dari 10

PERJANJIAN KERJASAMA PENGGUNAAN FASILITAS

STOCKPILE DAN JETTY PT INTEREX SACRA RAYA


NOMOR : ……………………

Pada hari ini ……… tanggal ……….. bulan …………. tahun ……….. (….-…-2017) di ……….., Kami
yang bertanda tangan dibawah ini :

1. PT. BERKAH SUMBER REJEKI suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan dan
tunduk kepada peraturan perundang-undangan Republik Indonesia, berkedudukan di
Samarinda, Kalimantan Timur dalam hal ini mendapat kuasa dari PT INTEREX SACRA RAYA,
dalam hal ini diwakili oleh Alexander selaku Direktur Utama, oleh karenanya sah bertindak
untuk dan atas nama perseroan, untuk selanjutnya disebut sebagai “Pihak Pertama”

2. ...................... suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan dan tunduk kepada
peraturan perundang-undangan Republik Indonesia, berkedudukan di .....................,
dalam hal ini diwakili oleh ............. selaku Direktur, oleh karenanya sah bertindak untuk
dan atas nama perseroan, untuk selanjutnya disebut sebagai “Pihak Kedua”

Pihak Pertama dan Pihak Kedua selanjutnya secara bersama-sama disebut “Para Pihak”

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa Pihak Pertama adalah pihak yang menguasai dan mengelola Jetty PT Interex Sacra
Raya untuk keperluan : Jembatan Timbang, Stockpile, Crushing, serta Loading batubara ke
tongkang, berlokasi di Desa Rangan, Kecamatan Kuaro Kabupaten Pasir, Provinsi
Kalimantan Timur.

2. Bahwa Pihak Kedua adalah Kuasa / Pemegang Ijin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
(IUP OP) atas bahan galian batubara yang terletak di Desa ……………….….,Kecamatan
..………… Kabupaten Pasir berdasarkan Surat Keputusan Bupati ................... Nomor:
………………………….. dan Pihak Kedua membutuhkan fasilitas Stockpile dan Jetty Interex
Sacra Raya yang disediakan oleh Pihak Pertama.

3. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka PARA PIHAK bermaksud mengadakan kerjasama
dalam penggunaan fasilitas stockpile dan Jetty yang disediakan oleh Pihak Pertama.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, maka para pihak sepakat dan saling mengikatkan
diri untuk membuat Perjanjian ini dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut
:

PASAL 1

1
LINGKUP PERJANJIAN

1.1. Pihak Pertama berkewajiban menyediakan fasilitas Stockpile dan Jetty sertra dilengkapi
dengan legalitas yang sah yang terletak di Desa Rangan, Kecamatan Kuaro, Kabupaten
Pasir, Provinsi Kalimantan Timur , untuk keperluan Jembatan timbang, Stockpile, Crushing
dan Loading batubara ke tongkang yang ditunjuk Pihak Kedua.

PASAL 2
OBJEK PERJANJIAN

2.1. Pihak Pertama harus menyediakan Fasilitas Stockpile dan Jetty bagi Pihak Pertama
termasuk tetapi tidak terbatas pada :

a. Jembatan Timbang
b. Stockpile seluas ± 6 Ha
c. Crusher Batubara
d. Perlengkapan Loading dan/atau Pemuatan batubara ke tongkang yang ditunjuk oleh
Pihak Kedua.
e. Jetty dan Rampdoor untuk proses loading ke tongkang berukuran maximum 270 feet.
f. Tenaga kerja beserta Mess
g. Alat-alat pendukung termasuk tetapi tidak terbatas pada :
 2 (tiga) unit Excavator
 2 (satu) unit Wheel Loader
 4 (tiga) unit Dump Truck
 1 (satu) unit coal crusher
 Penerangan pada Stockpile maupun Jetty
 Alat-alat pendukung lainnya.
h. Pengawasan dan Keamanan batubara milik Pihak Kedua selama berada di Stockpile
Jetty Interex Sacra Raya.

2.2. Pihak Pertama dengan ini menyatakan telah memperoleh Ijin dan otorisasi kerja untuk
melakukan kegiatan di Jetty PT Interex Sacra Raya dari Instansi-instansi terkait maupun
dari pemilik lahan sehubungan dengan pengelolaan fasilitas Stockpile dan Jetty PT Interex
Sacra Raya yang terletak di Desa Rangan, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Pasir, Provinsi
Kalimantan Timur.

2.3. Pihak Pertama mengijinkan Pihak Kedua dan/atau perwakilannya masuk ke lokasi Stockpile
dan Jetty untuk melakukan pengawasan dan berkoordinasi dengan Pihak Pertama dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan di Jebatan Timbang, Stockpile, Crushing dan Loading.

2.4. Pihak Kedua berkewajiban menjamin legalitas batubara yang dikirim ke jetty dengan
menunjukkan dan melampirkan SKAB dan Bukti pembayaran Royalti ke Negara untuk setiap
pengapalan oleh Pihak Kedua.

2
PASAL 3
STOCKPILE

3.1. Pihak Pertama bertanggung jawab untuk menyediakan sebagian lahan dari lahan stockpile
seluas ± 6 Ha (kurang atau lebih dari enam hektar) untuk digunakan sebagai
Stockpile/tempat penimbunan batubara hasil produksi Pihak Kedua.

3.2. Pihak Kedua akan mengirimkan batubara (raw coal) hasil produksinya ke Stockpile dan Jetty
PT Interex Sacra Raya.

3.3. Batubara (raw coal) hasil produksi Pihak Kedua harus terlebih dahulu ditimbang dengan
menggunakan jembatan timbang yang berada di Stockpile dan Jetty PT Interex Sacra raya
sebelum disimpan di Stockpile yang kemudian dilakukan crushing.

3.4. Setiap batubara hasil produksi Pihak Kedua yang ditimbang dengan menggunakan
jembatan timbang yang berada di Stockpile dan Jetty harus dicatat oleh petugas
administrasi Pihak Pertama dan Pihak Kedua.

3.5. Pihak Pertama berkewajiban menyediakan jembatan timbang di Stockpile, dan Pihak
Pertama bertanggung jawab mengadakan perawatan/perbaikan dan sertifikat kalibrasi atas
jembatan timbang tersebut yang dikeluarkan oleh Instansi yang berwenang sesuai dengan
aturan yang berlaku.

3.6. Pihak Pertama berkewajiban untuk membuat Laporan batubara yang ditimbang dan
memberikan Laporannya setiap bulan kepada Pihak Pertama.

PASAL 4
CRUSHING

4.1. Pihak Pertama bertanggung jawab untuk menyediakan Crusher

4.2. Pihak Pertama bertanggung jawab atas perawatan dan perbaikan Crusher yang digunakan
untuk keperluan Pihak Kedua, apabila Crusher yang digunakan mengalami kerusakan maka
Pihak Pertama harus segera melakukan perbaikan.

4.3. Setelah batubara (raw coal) hasil produksi milik Pihak Kedua ditimbang, Pihak Pertama
berkewajiban untuk meng-crushing batubara tersebut dengan ukuran maksimum 100 mm,
kecuali jika Pihak Kedua menghendaki batu bara tetap dalam kondisi Raw Coal

PASAL 5
LOADING (PEMUATAN)

3
5.1. Pihak Pertama bertanggung jawab menyediakan Jetty (beserta Ramp Door) untuk dapat
melaksanakan pemuatan batubara milik Pihak Kedua dari Stockpile ke tongkang yang
ditunjuk oleh Pihak Kedua.

5.2. Pihak Pertama bertanggung jawab melaksanakan Loading/Pemuatan batubara milik Pihak
Kedua ke tongkang yang ditunjuk oleh Pihak Kedua sesuai dengan Instruction Loading yang
diberikan oleh Pihak Kedua. Pihak Kedua harus menyerahkan Instruction Loading kepada
Pihak Pertama selambat-lambatnya 2 (satu) hari atau 2x24 jam sebelum loading
dilaksanakan.

5.3. Instruction Loading yang diberikan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama sekurang-
kurangnya harus memuat nama Tug Boat dan Barge, Jumlah batubara yang harus dimuat
dan Tanggal rencana pemuatan.

5.4. Pihak Pertama harus melaksanakan Loading/pemuatan batubara tersebut 1x24 jam,
dimana pelaksanaan Loading tersebut harus dimuat ke dalam dokumen Barging Log oleh
Pihak Pertama.

5.5. Dalam hal Pihak Pertama melaksanakan Loading lebih dari 2x24 jam, maka Pihak Pertama
harus memberitahukan alasannya kepada Pihak Kedua.

5.6. Pihak Kedua menjamin dan bertanggung jawab sepenuhnya atas legalitas batu bara yang
dikirim ke stockpile Pihak Pertama, dan melepaskan segala tuntutan hukum kepada Pihak
Pertama dari pihak lain berkenaan dengan batubara milik pihak kedua.

5.7. Pihak Kedua bertanggung jawab untuk menyediakan seluruh dokumen perizinan termasuk
dokumen izin lainnya yang merupakan persyaratan kegiatan Loading/Pemuatan di Stockpile
dan Jetty.

5.8. Penentuan waktu Loading sepenuhnya merupakan kewenangan Pihak Pertama.

PASAL6
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
STOCKPILE DAN JETTY

6.1. Para Pihak sepekat bahwa Pihak Pertama bertanggung jawab untuk melakukan perawatan
dan perbaikan terhadap Stockpile dan Jetty termasuk seluruh peralatan pendukung
kegiatan penumpukan, crushing dan loading batubara di Stockpile dan Jetty tersebut.
Seluruh biaya perawatan dan perbaikan tersebut merupakan tanggung jawab Pihak
Pertama.

6.2. Pihak Pertama dalam melaksanakan perawatan dan perbaikan Stockpile dan Jetty
(peralatan pendukung) harus selalu berkoordinasi dengan Pihak Kedua, agar tidak
menghambat kegiatan penumpukan, crushing dan loading batubara milik Pihak Kedua.

6.3. Pihak Pertama berkewajiban memberikan jadwal perawatan kepada Pihak Kedua selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan sebelum tanggal perawatan dilakukan dan jadwal perawatan
tersebut harus dilakukan pada saat kondisi air sedang surut sehingga perawatan yang

4
dilakukan oleh Pihak Pertama tidak menghambat kegiatan loading batubara milik Pihak
Kedua.

6.4. Dalam hal alat pendukung Stockpile dan Jetty mengalami kerusakan dan harus diperbaiki
maka Pihak Pertama berkewajiban memberikan informasi tersebut kepada Pihak Kedua dan
segera melakukan perbaikan.

6.5. Apabila perbaikan peralatan pendukung Stockpile dan Jetty lebih dari 2 (dua) hari, maka
Pihak Pertama harus segera memberitahukan hal tersebut kepada Pihak Kedua sehingga
Para Pihak dapat segera mengambil tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

PASAL 7
JADWAL KERJA

7.1. Pihak Pertama harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal operasional yang
ditetapkan dalam Perjanjian ini. Jadwal Operasional Pihak Pertama adalah mulai hari Senin
sampai dengan Minggu dan terbagi menjadi 2 (dua) shift (siang dan malam) dengan
pengaturan waktu kerja sebagai berikut :

Shift siang : Jam 08.00 WITA s/d 17.00 WITA


Shift malam : Jam 20.00 WITA s/d 05.00 WITA

7.2. Pengaturan hari libur resmi pemerintah di luar hari Minggu akan ditentukan kemudian oleh
Para Pihak dengan mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
keputusan/kebijaksanaan Pejabat Pemerintah yang berwenang.
7.3 Dalam hal terjadi perubahan shift dan jam kerja, maka Pihak Pertama harus memberitahukan
kepada Pihak Kedua secara tertulis.

PASAL 8
HARGA PEKERJAAN

8.1. Harga Pekerjaan adalah harga yang akan dikenakan untuk seluruh lingkup pekerjaan Pihak
Pertama yang diatur dalam Perjanjian ini, di dalamnya termasuk pekerjaan jasa Jembatan
Timbang, Stockpile, Crushing dan Loading/Pemuatan untuk batubara milik Pihak Kedua.

8.2. Harga Pekerjaan untuk seluruh lingkup pekerjaan Pihak Pertama yang diatur dengan
Perjanjian ini adalah sebesar :

Untuk Raw Coal atau Crushed coal : Rp.80.000 / MT

8.3. Pihak Kedua wajib membayar uang muka sebagai jaminan pembayaran sebesar 50% dari
target cargo yang disepakati x Rp 80.000,- dan harus dibayar selambat-lambatnya 3 hari

5
setelah penandatanganan kontrak / kesepakatan, apabila sampai waktunya tidak ada
pelunasan pembayaran maka kontrak / kesepakatan tersebut batal demi hukum.

8.4. Pengguna wajib membayar jasa loading 2 hari sebelum tongkang disandarkan 5000 MT x
Rp 80.000,- = Rp 400.000.000,- dan akan dilunasi kekurangannya sesuai dengan hasil draft
survey sebelum tongkang dijalankan

8.5. Pihak Kedua akan dikenakan minimum charge sebesar 50% dari target loading cargo
sebesar ……..mt per bulan, sesuai dengan yang disepakati di berita acara yang
ditandatangani bersama. Apabila dalam satu bulan tidak mencapai pemuatan target cargo
yang disepakati. Minimum Charge ini akan diperhitungkan dengan memotong jaminan yang
telah dibayarkan oleh pihak Pihak Kedua.

8.6. Para Pihak sepakat untuk menggunakan uang jaminan tersebut untuk membayar tiap
kekurangan pembayaran pengguna jasa loading

8.7. Uang jaminan tersebut harus ada selama masa kontrak / kesepakatan, apabila uang
tersebut habis maka berakhir pula masa kontrak yang ada walaupun masa kontrak /
kesepakatan belum berakhir

8.8. Penyesuaian harga akan dirundingkan oleh Para Pihak setiap 3 bulan dan atau sesuai
dengan kenaikan harga BBM patokan Pertamina melebihi 10%.

8.9. Harga Pekerjaan sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini sudah termasuk biaya
pengurusan Rencana Kegiatan Bongkar Muat (RKBM) tapi belum termasuk Pajak
Pertambahan Nilai (PPn) sebesar 10% dan PPH 23.

PASAL 9
PEMBAYARAN

9.1. Pihak Pertama berkewajiban memberikan invoice tagihan setiap ada rencana loading
tongkang kepada Pihak Kedua.

9.2. Tagihan Pihak Pertama kepada Pihak Kedua setiap tongkang akan diperhitungkan
berdasarkan hasil perhitungan Final Draft setiap Tongkang (diterbitkan oleh Independent
Surveyor) yang melaksanakan Loading/Pemuatan di stockpile dan jetty.

9.3. Pembayaran secara penuh wajib dilakukan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama
selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tujuh) hari kerja sejak tanggal diterimanya invoice /
tagihan lengkap oleh Pihak Kedua, pembayaran ditransfer kepada :

Nama Bank : Bank MANDIRI Tbk


Cabang : Mulawarman Samarinda
Nomor Rekening (IDR) : 148.00.1438385-8

6
Nama Rekening : PT. BERKAH SUMBER REJEKI

PASAL 10
KEWAJIBAN PARA PIHAK

10.1. Para Pihak berkewajiban untuk menggunakan segala upayanya yang wajar guna
melaksanakan Perjanjian ini.
10.2. Para Pihak merupakan Pihak Independent atau Pihak yang tidak terafiliasi satu sama lain
dengan demikian Para Pihak tidak dapat dimintakan pertanggung jawaban atas segala
tindakan dan/atau perbuatan yang dilakukan oleh salah satu Pihak.

10.3. Para Pihak harus menggunakan peralatan yang sesuai dengan standard dan ditunjang
dengan Sumber Daya Manusia yang qualified (Peralatan & SDM harus sesuai standarisasi
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku) dalam melaksanakan pekerjaannya
sesuai dengan Perjanjian ini.

10.4. Pihak Pertama berkewajiban untuk menjamin keamanan batubara milik Pihak Kedua dan
pelaksanaan proses Loading/Pemuatan di Stockpile dan Jetty.

10.5. Pihak Kedua menjamin dan bertanggung jawab batubara yang dikirim ke stockpile Pihak
Pertama adalah legal secara hukum yang berlaku di Indonesia dan melepaskan Pihak
Pertama dari segala tuntutan pihak manapun apabila terjadi persengketaan berkenaan
dengan batubara tersebut.

10.6. Pihak Pertama tidak bertanggung jawab dan atau tidak dilibatkan atas kwalitas cargo yang
dimuat.

PASAL 11
JANGKA WAKTU

11.1 Jangka waktu Perjanjian ini adalah selama 3 bulan terhitung sejak tanggal Perjanjian ini
dibuat dan ditandatangani serta berakhir pada tanggal.

11.2 Perjanjian ini dapat diperpanjang atas Kesepakatan Para Pihak.

PASAL 12
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

12.1. Tidak ada pihak manapun yang dapat memaksakan hal apapun untuk melaksanakan
ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini dalam keadaan memaksa. Yang termasuk dalam
pengertian keadaan memaksa, termasuk tetapi tidak terbatas pada :

 Perang
 Kebakaran
 Peledakan

7
 Banjir
 Angin puting beliung
 Gempa bumi
 Kerusuhan Sosial
 Kewajiban membayar hutang atau pailit atau insolvensi.
 Pemogokan buruh yang dilakukan oleh karyawan salah satu pihak.
 Deregulasi dari Pemerintahan yang berubah dan mempengaruhi kelanjutan
kegiatan Pertambangan.

12.2. Kecuali ditetapkan lain dalam Perjanjian ini untuk suatu sebab atau lainnya, Para Pihak
diberikan waktu perpanjangan sehubungan dengan timbulnya keadaan memaksa,
perpanjangan waktu tersebut dalam hal pihak lainnya diberikan pemberitahuan tertulis
dalam waktu 7 hari kerja setelah terjadinya keadaan memaksa dan mengajukan
permohonan perpanjangan waktu.

12.3. Pihak yang terpengaruh oleh keadaan memaksa akan mengambil tindakan yang
diperlukan untuk menyelesaikan kewajibanya dengan waktu yang sesingkatnya dan akan
senantiasa menginformasikan rencananya kepada pihak lainnya untuk mengatasi atau
menghindari keadaan memaksa.

12.4. Jika keadaan memaksa terjadi lebih dari 10 hari kalender, maka Para Pihak wajib bertemu
untuk mengatasi keadaan. Dalam hal tidak dicapai kesepakatan atas tindakan yang akan
di ambil maka Para Pihak dapat menetapkan untuk menunda pekerjaan, perubahan
pekerjaan atau pengakhiran Perjanjian ini.

PASAL 13
PEMBERITAHUAN

13.1. Semua pemberitahuan, komunikasi, korespondensi yang dimaksudkan berdasarkan


Perjanjian ini baik dalam bentuk tertulis dan penyerahannya di anggap telah dilakukan dan
telah diserahkan, diberikan dan atau dikirim apabila diserahkan secara langsung atau
dikirim melalui alamat dan faksimili serta email dan penangung jawabnya adalah sebagai
berikut :

Pihak Pertama : PT.Berkah Sumber Rejeki


Komplek Puri Mas Asri Blok D5 No.5 Sambutan
Permai Ariesco _ Samarinda Kalimantan Timur
TELPON : 0541-6242668
PENANGGUNG JAWAB LAPANGAN : ALEXANDER

Pihak Kedua :
PT. ……………………….
ALAMAT :

TELPON :
PENANGGUNG JAWAB LAPANGAN :

8
13.2. Komunikasi akan berlaku pada tanggal penyerahan apabila diserahkan secara langsung
atau pada hari kerja pertama dimana komunikasi tersebut diterima setelah tanggal
transmisi melalui faksmili atau email.

PASAL 14
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

14.1. Pihak Pertama berhak mengakhiri pekerjaan sebelum masa Perjanjian berakhir apabila
Pihak kedua gagal melakukan pembayaran selama 3 bulan berturut-turut dan tidak
melajsanakan kewajiban dan tanggungjawab sebagaimana diatur dalam perjanjian ini.

14.2. Apabila Pihak Pertama setelah 3 kali berturut-turut diberikan teguran secara tertulis oleh
Pihak Kedua tetap tidak dapat melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya
sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini, maka Pihak Kedua berhak mengakhiri pekerjaan
sebelum masa Perjanjian berakhir dan Pihak Kedua dibebaskan atas segala sesuatu yang
menjadi kewajiban bagi Pihak Kedua.

14.3. Apabila Pihak Pertama mengakhiri pekerjaan secara sepihak sebelum masa Perjanjian
berakhir tanpa alasan yang jelas maka Pihak Kedua dibebaskan atas segala sesuatu yang
menjadi kewajiban Pihak Kedua.

14.4. Apabila Pihak Kedua mengakhiri pekerjaan secara sepihak sebelum masa Perjanjian
berakhir tanpa alasan yang jelas maka Pihak Pertama dibebaskan atas segala sesuatu yang
menjadi kewajiban Pihak Pertama.

14.5. Oleh karena tidak tercapainya target dan Pihak Kedua tidak membayar minimum charge
tersebut maka Pihak Pertama berhak mencairkan deposito yang ada dan perjanjian ini
berakhir demi hukum.

14.6. Pihak manapun yang berniat melakukan pengakhiran Perjanjian wajib memberitahukan
secara tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 14 hari sebelum tanggal pengakhiran
Perjanjian disertai alasan yang bisa diterima oleh masing-masing pihak.

PASAL 15
PERUBAHAN DAN TAMBAHAN

Setiap perubahan perjanjian ini harus disebutkan dalam bentuk addendum secara tertulis yang
ditandatangani oleh Para Pihak dan merupakan satu kesatuan dengan Perjanjian ini.

PASAL 16
HUKUM YANG BERLAKU

9
16.1. Perjanjian ini harus ditentukan dan dibentuk sesuai dengan hukum yang berlaku di Negara
Republik Indonesia.

16.2. Apabila terjadi perubahan Undang-undang, hukum dan peraturan yang berlaku dan atau
berdampak terhadap waktu dan biaya bagi salah satu atau kedua belah pihak, maka kedua
belah pihak sepakat untuk melakukan penyesuaian dalam Perjanjian ini atau disebutkan
dalam addendum sesuai dengan perubahan dimaksud.

16.3. Kedua belah pihak berupaya menyelesaikan segala permasalahan secara musyawarah dan
mufakat. Namun jika tidak terjadi kesepakatan maka kedua belah pihak sepakat untuk
menyelesaikan permasalahan Perjanjian ini di Pengadilan Negeri Samarinda.

PASAL 17
KERAHASIAAN

Para Pihak wajib menjaga kerahasian atas setiap informasi, ketentuan dan persyaratan nilai,
formula yang diatur dalam kesepakatan ini walaupun kesepakatan ini telah berakhir. Tidak
diperkenakan bagi pihak yang terikat dalam Perjanjian ini untuk mengungkapkan segala informasi
mengenai kesepakatan ini sebelum ada izin tertulis dari pihak lainnya. Dalam hal terjadi
pelangaran atas ketentuan kerahasian ini akan dikategorikan sebagai perbuatan yang
bertentangan dengan hukum.

PASAL 18
LAIN-LAIN & PENUTUP

18.1. Apabila terdapat hal-hal yang belum tercantum di dalam Perjanjian ini maka akan dibuatkan
addendum yang merupakan satu kesatuan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama
dengan Perjanjian ini.

18.2. Para Pihak harus melakukan seluruh upayanya yang wajar agar Perjanjian ini dapat
telaksana.

Demikianlah Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak pada hari dan tanggal
sebagaimana tersebut pada awal Perjanjian, dalam rangkap 2 (dua), masing-masing di atas
materai yang cukup dan semuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,


PT. BERKAH SUMBER REJEKI

Alexander ......................
Direktur Utama Direktur Utama

10

Anda mungkin juga menyukai