Anda di halaman 1dari 7

KONTRAK PERJANJIAN JUAL– BELI BATUBARA

Nomor : 04/BSC-xxx/PJBB/I/2022

Pada hari ini, Rabu tanggal 12 Bulan Januari Tahun dua ribu dua puluh dua (12-01-2022),
yang bertanda tangan dibawah ini :

PT. BORNEO SAMUDERA


CITRATAMA
Perseroan Terbatas yang berkedudukan
di Perumahan Griya Tumaritis No. 30, Kota
Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia,
dalam hal ini diwakili oleh Donny Dwi
Yusnansah selaku Direktur Utama.
Selanjutnya disebut sebagai
PIHAK PENJUAL
PT. Xxxx Perseroan Terbatas yang berkedudukan
di Jl Juanda 4B Jalur 3 No. A52, Komplek
Dikbud Kel Air Hitam. Kec Samarinda Ulu,
Kota Samarinda, Indonesia, dalam hal ini
diwakili oleh Xxxx selaku Direktur
Utama
Selanjutnya di sebut sebagai PIHAK
PEMBELI

Pada hari dan tanggal tersebut di atas kedua belah pihak telah bersepakat untuk
mengikatkan diri dalam Kontrak Perjanjian Jual-Beli Batubara dengan rincian perjanjian
sebagai berikut :
Pasal 1
JENIS BARANG

PIHAK PENJUAL menyetujui untuk menjual kepada PIHAK PEMBELI dan PIHAK
PEMBELI menyetujui untuk membeli dari PIHAK PENJUAL batubara dengan jenis
Indonesia Steam Coal dalam bentuk asalan yang berasal dari pertambangan di Kalimantan
Timur untuk tujuan penjualan akhir ke Jetty Pihak Pembeli dengan spesifikasi kualitas yang
akan disebutkan pada pasal 4.

Pasal 2
WAKTU PENGIRIMAN

1. Jadwal Loading di jetty Balik Buaya Palaran Kalimantan Timur Estimasi tanggal 12-
15 Januari 2022 dengan asumsi cuaca cerah.

Hal. 1
2. PIHAK PENJUAL harus menginformasikan jadwal kepada PIHAK PEMBELI dalam
waktu selambatnya 2 (dua) hari tentang kesiapan kargo yang akan dimuat; dan
PIHAK PEMBELI juga harus menginformasikan kesiapan pelabuhan/jetty dapat
menerima cargo dari PIHAK PENJUAL setelah ditandatanganinya kontrak ini.
3. Dalam hal PIHAK PENJUAL akan mengajukan perpanjangan batas waktu
penyerahan maka agar diajukan paling lambat 1 (satu) hari sebelum batas waktu
penyerahan berakhir.

Pasal 3
SPESIFIKASI BATUBARA

Batubara yang akan diserahkan oleh PIHAK PENJUAL kepada PIHAK PEMBELI
berdasarkan perjanjian dan dalam perjanjian jual beli batubara ini kedua belah pihak
sepakat untuk no penalty dan no bonus dan batubara yang di perjual belikan mempunyai
tipikal sebagai berikut :

Specification Typical
Total Moisture (ARB) 35%
Inherent Moisture (ADB) 8%-15%
Ash Content (ADB) 4-8%
Volatile Matter (ADB) 35-45%
Fixed Carbon By difference
Total Sulphur (ADB) 0.5%-1%

HGI (index) 35-45

Gross Calorific Value (AS RECEIVED 4200 – 4000 Kcal/Kg


BASIS):GAR

Size (0 - 50mm) 90% Min

Ash Fusion Temprature ˃ 1150

Pasal 4
JUMLAH

PIHAK PENJUAL setuju untuk menjual kepada PIHAK PEMBELI dan PIHAK PEMBELI
setuju untuk membeli batubara dari PIHAK PENJUAL sejumlah +/- 25.000 MT. Yang
dimaksud dengan “Ton“ dan “Tonase“ adalah metric ton dari 1.000 (seribu) kg. Kontrak
akan berlangsung selama satu tahun terhitung dari pengapalan pertama.

Hal. 2
Pasal 5
PENETAPAN KUALITAS

1. PIHAK PEMBELI dengan disetujui oleh PIHAK PENJUAL menunjuk PT. ATQ sebagai
Independent Surveyor untuk melakukan kegiatan sampling dan analisis sampel.
2. Pengambilan dan harus diketahui oleh kedua belah pihak. Sampel batu bara yang
diambil dipersiapkan/ dibagi menjadi 3 ( tiga ), yaitu :
1 (satu) sample untuk Pihak Penjual
1 (satu) sample untuk Pihak Pembeli
1 (satu) sample untuk dianalisis oleh Independent Surveyor PT. ATQ
3. Seluruh biaya yang timbul dalam proses penentuan kualitas tersebut menjadi beban
PIHAK PEMBELI.
4. Hasil analisis sample / contoh batubara yang diambil di pelabuhan muat sertifikat
analisis kualitas batubara / Certificate Of Analysis dari PT. ATQ menjadi dasar
penetapan kualitas dan penyesuaian harga serta penolakan batubara yang
diperjualbelikan dalam kontrak perjanjian ini, secara final dan mengikat antara PIHAK
PENJUAL dan PIHAK PEMBELI.

Pasal 6
PENETAPAN KUANTITAS

1. PIHAK PEMBELI dengan disetujui oleh PIHAK PENJUAL menunjuk PT. ATQ
sebagai Independent Surveyor untuk melakukan kegiatan draught survey kapal.
1. Penentuan kuantitas berdasarkan draft survey kapal oleh Independent Surveyor PT.
ATQ dilaksanakan di pelabuhan muat. Sertifikat draught survey ditentukan secara
final dan mengikat antara PIHAK PENJUAL dan PIHAK PEMBELI. Biaya yang
timbul akan ditanggung oleh PIHAK PEMBELI.

Pasal 7
HARGA

Harga batubara adalah sebesar Rp 650.000/MT (Delapan Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah)
Incl PPN FOB Barge.

Pasal 8
SYARAT PEMBAYARAN

1. PIHAK PEMBELI akan melakukan pembayaran melalui Bank's TTkepada PIHAK


PENJUAL dengan termin pembayaran sebagai berikut :

Hal. 3
- Pembayaran Tahap pertama 10% dibayarkan saat setelah tanda tangan kontrak
- Pembayaran tahap kedua 80% dibayarkan pada saat tongkang sandar dan proses loading
dimulai
- Pembayaran tahap tiga selisih dari total quantity berdasar draught survey dikalikan harga
jual dikurangi dana yang sudah diterima untuk shipment ini dibayarkan pada saat dokumen
komplit

2. Pembayaran dilakukan PIHAK PEMBELI dengan tujuan ke rekening Bank milik


PIHAK PENJUAL yang akan ditetapkan secara final oleh PIHAK PENJUAL sebagai
berikut :
Nama Rekening : PT. BORNEO SAMUDERA CITRATAMA
Nomor Rekening : 0630 0100 0757 561
Nama Bank : BANK RAKYAT INDONESIA

3. Dokumen pengapalan tongkang yang harus di serahkan oleh PIHAK PENJUAL


kepada PIHAK PEMBELI sebagai syarat pembayaran adalah sebagai berikut :
 Invoice (asli dan bermetarai) berikut 3 salinan
 Berita Acara Serah Terima Barang yang ditandatangani kedua belah pihak (asli).

Pasal 9
HAK DAN KEWAJIBAN

1. PIHAK PENJUAL menjamin batubara yang dijual kepada PIHAK PEMBELI adalah
sebenar-benarnya dikuasai PIHAK PENJUAL yang secara legal kepemilikannya
syah menurut peraturan perundangan Pemerintah Republik Indonesia serta tidak
dalam sengketa ataupun ada transaksi penjualan dengan pihak lain. PIHAK
PENJUAL bersedia bertanggung jawab atas seluruh akibat yang timbul dalam
pelanggaran disebut di atas.
2. PIHAK PEMBELI berhak melaksanakan pre-shipment analisis yang dilakukan
independent surveyor (Surveyor manapun) terhadap batubara yang akan dimuat di
pelabuhan muat oleh PIHAK PENJUAL untuk menentukan batubara tersebut
memenuhi persyaratan kualitas sesuai dengan perjanjianjual-beli ini, dan biayanya
ditanggung oleh PIHAK PEMBELI.
Apabila hasil pre-shipment analisis tidak sesuai dengan spesifikasi perjanjian
kontrak maka kedua pihak sepakat membatalkan perjanjian ini dengan sendirinya.
3. PIHAK PEMBELI berhak ikut mengawasi proses pengambilan sample dan
pemuatan batubara di pelabuhan muat ke atas tongkang.

Hal. 4
4. Baik PIHAK PENJUAL maupun PIHAK PEMBELI tidak dibenarkan memberikan
sebagian atau keseluruhan hak sertatanggungjawabnya kepada pihak lain baik
secara langsung ataupun tidak langsung tanpa persetujuan secara tertulis dari kedua
pihak.

Pasal 10
PENGUBAHAN

1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian ini atau apabila ada perubahan
ketentuan dalam perjanjian ini berikut lampiran perjanjian yang dipandang perlu
oleh para pihak akan diatur dalam perjanjian tambahan atau addendum yang
merupakan bagian yang mengikat dan tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
2. Para pihak tidak berwenang untuk mengalihkan hak dan kewajiban masing-masing
berdasarkan perjanjian ini kepada pihak ketiga manapun tanpa persetujuan tertulis
terlebih dahulu oleh pihak yang lain.

Pasal 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila timbul perselisihan antara kedua belah pihak, baik mengenai isi maupun
teknis pelaksanaan Perjanjian ini, maka kedua belah pihak bersepakat untuk
mengutamakan cara penyelesaian perselisihan melalui musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila kedua belah pihak tidak dapat mencapai mufakat, maka kedua belah pihak
sepakat untuk menyerahkan permasalahan melalui Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI) sesuai ketentuan permusyawarakatan.

Pasal 12
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

1. Perjanjian ini berakhir setelah kedua belah pihak melakukan hak dan kewajibannya
sebagaimana diatur dalam kontrak perjanjian ini.
2. Dalam hal PIHAK PEMBELI maupun PIHAL PENJUAL akan mengakhiri kontrak
perjanjian ini sebagai akibat PARA PIHAK tidak dapat memenuhi kewajiban dalam
kontrak perjanjian ini, PARA PIHAK cukup menyampaikan pemberitahuan secara
tertulis kepada PIHAK WANPRESTASI untuk pembatalan kontrak perjanjian
tersebut. Dan apabila telah terjadi kewajiban sebelum kontrak ini dibatalkan oleh salah satu

Hal. 5
pihak, maka PARA PIHAK sepakat untuk memusyawarahkan hal ini sebelum menempuh
jalur hukum.

Pasal 13
FORCE MAJEUR

1. Yang dimaksud dengan force majeur dalam Perjanjian adalah peperangan,


kerusuhan, revolusi, bencana alam, pemogokan, kebakaran, dan bencana lainnya
yang dinyatakan oleh pejabat / instansi yang berwenang atau pemerintah.
2. PIHAK PEMBELI dan PIHAK PENJUAL dikecualikan dari kewajiban yang
tercantum dalam perjanjian ini bilamana terjadi force majeur, dengan ketentuan
tersebut dalam ayat selanjutnya.
3. Dalam hal terjadi force majeur, pihak yang mengalami force majeur harus memberikan
pernyataan tertulis dalam waktu maksimal 2 x 24 jam, yang disahkan oleh instansi
terkait / berwenang kepada pihak yang lain.
4. Pihak yang menerima pemberitahuan tertulis tersebut dalam ayat 3 di atas harus
memberikan jawaban tertulis berupa persetujuan atau keberatan atas pemberitahuan
tersebut dalam waktu maksimal 2 x 24 jam setelah pemberitahuan tertulis tersebut
diberikan.
5. Dalam hal pihak yang menerima pemberitahuan tertulis tersebut tidak memberikan
jawaban tertulis sebagaimana tercantum dalam ayat 4 tersebut di atas, maka pihak
tersebut di anggap menyetujui kondisi force majeur tersebut.
6. Dalam hal pihak yang menerima pemberitahuan tertulis tersebut memberikan
jawaban berupa keberatan atas kondisi force majeur tersebut, maka para pihak dalam
kontrak perjanjian ini akan mengupayakan langkah-langkah musyawarah untuk
mencapai mufakat guna mencari penyelesaian.

Pasal 14
LAIN – LAIN

Hal. 6
1. Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dengan menggunakan materai yang sesuai
dengan undang-undang yang berlaku, dimana PIHAK PEMBELI dan PIHAK
PENJUAL masing-masing memperoleh 1 (satu) rangkap dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama.
2. Kontrak isi berisi keseluruhan perjanjian diantara kedua sesuai dengan perihal yang
ditetapkan dan segala penawaran, negosiasi dan representasi yang berkaitan akan
mengacu kepada kontrak ini.
3. Perjanjian jual-beli ini berlaku pada saat kedua pihak menanda tangan surat
perjanjian dan dilaksanakan dengan baik akan berakhir dengan sendirinya setelah
terpenuhi semua hak dan kewajiban kedua pihak sesuai dengan perjanjian ini.
4. Hal-hal yang belum tercantum dalam surat perjanjian jual-beli ini akan ditetapkan
kedua belah pihak secara musyawarah dan mufakat serta menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari surat perjanjian jual-beli ini.

PIHAK PENJUAL PIHAK PEMBELI


PT. BORNEO SAMUDERA CITRATAMA PT. BERKAT TELAGA
BORNEO

DONNY DWI YUSNANSAH H.FAHRIAN


DIREKTUR UTAMA DIREKTUR UTAMA

Hal. 7

Anda mungkin juga menyukai