Anda di halaman 1dari 9

SURAT PERJANJIAN

JUAL BELI BATUBARA


Nomor : 011/2018

Pada hari ini, Senin tanggal Dua Puluh Dua bulan April tahun Dua ribu delapan belas ( 22-
04-2018) di Jakarta, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1.   Perusahaan    : PT. KALTIM PRIMA COAL


    Nama            : Ir. Sartono Kusuma   
Jabatan         : Komisaris
     Alamat          : Rasuna Epicentrum, Jl. H. R. Rasuna Said, RT.2/RW.5, Karet Kuningan,
Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12940
 
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan sebagaimana tersebut di atas, dan
selanjutnya disebut sebagai : PIHAK PERTAMA (PENJUAL)

2.   Perusahaan   : PT. ARUTMIN INDONESIA


Nama           : Drs. Fani Wijaya Atmo
    Jabatan         : Direktur Utama                
    Alamat          : Jalan Batulicin, Pelaihari, Asam Asam, Jorong, Kabupaten Tanah Laut,
Kalimantan Selatan 70881

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan sebagaimana tersebut di atas, dan
selanjutnya disebut sebagai: PIHAK KEDUA (PEMBELI)

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama – sama dalam perjanjian ini


selanjutnya disebut sebagai KEDUA BELAH PIHAK.

Dengan dilandasi itikad baik dan prinsip saling menguntungkan KEDUA BELAH PIHAK
sepakat untuk melaksanakan jual beli batubara dengan ketentuan yang disepakati dalam pasal
– pasal sebagai berikut :

PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN

PIHAK PERTAMA sebagai Coal Trading Company (Pedagang Batubara)setuju


menyediakan dan menjual batubara sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang diminta
oleh PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA setuju membeli batubara tersebut dan
melaksanakan pembayaran sesuai dengan kesepakatan kepada PIHAK PERTAMA.
PASAL 2
OBYEK JUAL BELI

Obyek Jual – Beli dalam perjanjian ini adalah BatubaraBlending yang berasal dari
Kalimantan Timur.

1. Spesifikasi BATUBARA :
COAL QUALITY TYPICAL (%) REJECTION (%)
Total Moisture (ar) 18 > 20
Inherent Moisture (adb) 10 > 14
Ash Content (adb) 5 > 10
Volatile Matter (adb) 35-50
Total Sulfur (adb) 0.5 > 1.5
Fixed Carbon (adb) By Difference
HGI 40
Gross Calorific Value (adb) 6,300 – 6,100 < 6,100
Size 0 – 50 mm 85
2. Kuantitas :  80.000 Metric Ton +/- 20%, Per Bulan dan Pemuatan pertama dilakukan pada
tanggal 26 Juni 2018.

PASAL 3
HARGA BATUBARA

1. Harga batubara yang disepakati dalam perjanjian ini adalah Rp.540.000,-, ( Lima Ratus
Empat Puluh Ribu Rupiah) / Metric Ton, untuk FOB Tongkang.
2. Harga tersebut di atas sudah termasuk dokumen – dokumen yang diperlukan yaitu
Certificate of Draft Survey, Certificate of Weight, Certificate od Sampling and Analysis,
Bill of Lading, SKAB dari Dinas Pertambangan, Surat Keterangan Pengiriman Barang
dari Pemegang kausa pertambangan atau sesuai yang diisyaratkan oleh PIHAK KEDUA.
3. Seluruh biaya – biaya retribusi, sesuai peraturan daerah setempat dan pungutan –
pungutan lainnya yang dibebankan oleh Pihak Otoritas daerah setempat sebagai
persyaratan legalitas batubara maupun untuk kelancaran dalam kegiatan usaha
penambangan serta perdagangan batubara menjadi tanggungan Pemilik KP Batubara.
PASAL 4
SISTEM PEMBAYARAN

1. Pembayaran jual beli batubara dalam perjanjian ini dilaksanakan berdasarkan


perhitungan jumlah kuantitas batubara.
2.    Sistem pembayaran adalah sebagai berikut :
       Pembayaran 10% pada saat tanda tangan kontrak
       Pembayaran 40% pada saat survei lokasi tambang
       Pembayaran 40% pada saat ponton mau merapat
       Pembayaran 10% pada saat final draft penyerahan dokumen
3. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat merealisasikan pembayaran / terlambat
melaksanakan pembayaran / melakukan pembayaran batubara yang tidak sesuai dengan
Pasal 4 ayat 2, maka PIHAK KEDUA bersedia dikenakan denda keterlambatan
pembayaran sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) per hari.
4. PIHAK PERTAMA berhak untuk menahan batubara, menghentikan proses pengiriman
batubara, dan memutuskan kontrak apabila PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi
kewajiban pembayaran sesuai dengan yang tercantum pada pasal 4 dan segala kerugian
PIHAK PERTAMA akan dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
5. Pembayaran PIHAK KEDUA (PEMBELI) kepada PIHAK PERTAMA (PENJUAL)
akan dilakukan secara tunai atau melalui transfer ke Rekening milik PIHAK
PERTAMA atau Cek , yaitu:
Nama Bank     : BCA
Kantor Cabang : Cirebon
No. Rekening  : 1341629085
Atas Nama     : Ir. Sartono Kusuma

Apabila ada perubahan nomor rekening, cabang dan alamat bank, maka akan disampaikan
oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.

PASAL 5
PENENTUAN KUALITAS DAN KUANTITAS BATUBARA

1. Untuk setiap pengiriman dan penyerahan batubara dilaksanakan penentuan kuantitas dan
pemeriksaan kulaitas batubara oleh surveyor independent yang disepakati bersama yaitu
PT. SUCOFINDO / GEOSERVICES / CCI atau berdasarkan kesepakatan Kedua Belah
Pihak.
2. Metode pengambilan contoh secara bertahap untuk pemeriksaan kulitas batubara
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 5 ayat 1 dilaksanakan pada saat pemuatan
batubara di stockpile, dan setelah pemuatan diatas tongkang.
3. Penentuan kuantitas batubara dilakukan berdasarkan hasil laboran draft surveyor
independent dan hasil pengamatan tersebut dicatat serta dibuat laporan penentuan
kuantitas kemudian dibuat berita acara serah terima batubara yang ditanda tangani oleh
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA atau pejabat yang diberi kuasa.
4. Sertifikat penentuan kuantitas dan analisis kualitas batubara akan diterbitkan oleh
surveyor independent untuk setiap penyerahan batubara per tongkang.
5. Biaya – biaya pemeriksaan untuk percontohan dan analisis sampling kualitas dan
kuantitas batubara adalah tanggung jawab PIHAK KEDUA (PEMBELI).

PASAL 6
BONUS, PINALTY DAN REJECTION

1.    Apabila nilai kalori (ADB) dipelabuhan muat estela crushing yang tercantum dalam
certificate of sampling and analysis yang dikeluarkan oleh surveyor independent lebih rendah
dari 6100 kcal/Kg atau lebih tinggi dari 6300 Kcal/Kg. Maka akan dilakukan perhitungan
pengurangan atau penambahan secara profesional dengan humus sebagai berikut :

Adjusted price (Nilai Kalori Sebenarnya ) X Harga Satuan FOBT sesuai


= 6100 Kcal / Kg kontrak

2.    Apabila terjadi jumlah TM (arb) dari batubara melebihi 20% maka invoice PIHAK
PERTAMA akan ditetapkan dengan perhitungan penalti menggunakan humus sebagai
berikut:

(100% - TM (ARB) 2) )
Invoice Tonnage = X COW (Certificate of Weight)
100 % - 20 %

PASAL 7
JADWAL DAN PELAKSANAAN MUAT BATUBARA

1. PIHAK PERTAMA segera melakukan proses pengapalan terhadap pembelian batubara


PIHAK KEDUA pada bulan Maret 2010 atau setelah PIHAK KEDUA melakukan
pembayaran sesuai dengan pasal 4 point 2, dan lama waktu pemuatan maksimum 4
(empat) hari untuk tongkang 270 feet atau 300 feet.
2. PIHAK KEDUA wajib memberitahukan terlebih dahulu secara tertulis kepada PIHAK
PERTAMA tentang jadwal pemuatan atau loading batubara berdasarkan perkiraan kapal
pengangkut atau tongkang yang menjadi tanggungannya tiba dipelabuhan muat dalam
jangka waktu 7 (tujuh) hari.
3. PIHAK KEDUA tidak boleh merapatkan pontoon di Jetty atau pelabuhan muat sebelum
pembayaran dilakukan sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian ini.
4. PIHAK PERTAMA akan memberitahukan kepada PIHAK KEDUA jika ada
perubahan lokasi pelabuhan muat dan apabila ada perubahan pontoon dari 300 feet
menjadi 270 feet.
5. Pelaksanaan pemuatan atau loading batubara menjadi kewajiban PIHAK PERTAMA
dan segala biaya dalam proses loading menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA.

PASAL 8
DOKUMEN BATUBARA

PIHAK PERTAMA akan menyerahkan dokumen – dokumen dengan lengkap dan akurat
setelah PIHAK KEDUA membayar lunas batubara sesuai dengan Pasal 4 ayat 2, dokumen
yang diserahkan adalah :
1.  Certificate of draft survey and certificate of weight dari surveyor independent.
2.  Sertifikat hasil analisis batubara (Certificate of Analysis)
3.  Bill of Loading (Surat Keterangan Jumlah Barang)
4.  Surat Keterangan asal Barang (SKAB) dari perusahaan / asal batubara yang mempunyai
perijinan penambangan yang sah (KP)
5.  Surat – surat dan dokumen kelengkapan lainnya.

PASAL 9
PENYERAHAN BATUBARA

Tempat penyerahan batubara sebagaimana dimaksud dalam pasal ini adalah diatas tongkang
270 feet dengan jumlah muatan 5.500 MT (+/- 10%) atau 300 feet dengan jumlah muatan
8.000 MT (+/- 10%) x 1 tongkang, sehingga biaya atau loading ke atas tongkang menjadi
kewajiban dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA.

PASAL 10
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

1. PIHAK KEDUA berkewajiban membayar kepada PIHAK PERTAMA atas harga


batubara yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang telah disepakati dengan cara
pembayaran menurut perjanjian ini.
2. PIHAK KEDUA wajib membayar denda keterlambatan pembayaran kepada PIHAK
PERTAMA.
3. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk menjaga kualtias dan kuantitas batubara yang
sesuai dengan isi perjanjian ini dan sesuai dengan jadwal pemuatan / pengapalan yang
disepakati oleh Kedua Belah Pihak.
4. PIHAK PERTAMA berkewajiban melengkapi batubara yang diperjual belikan menurut
perjanjian ini dengan Surat Keterangan Asal Barang (SKAB) perusahaan yang telah
mempunyai perijinan penambangan yang sah (KP), serta dokumen lainnya yang telah
diisyaratkan dalam pengiriman / pengapalan batubara yang diberikan oleh pejabat /
instansi yang berwenang.
5. PIHAK KEDUA ikut mengawasi angkutan, processing, penunjukkan batubara dan
pemuatan ke atas tongkang di stockpile.
6. Segala biaya – biaya yang berkenaan dengan penumpukkan hingga pemuatan batubara ke
atas tongkang, surat keterangan asal barang (SKAB), surat pengiriman serta surat
keterangan dari Dinas Pertambangan dan Energi menjadi kewajiban PIHAK
PERTAMA.

PASAL 11
MASA BERLAKU PERJANJIAN

1. Perjanjian Jual Beli Batubara ini berlaku 12 x Pengapalan setiap bulannya dengan
kapasitas 40.000 MT / bulan. Dan mengenai Harga Batubara akan dilakukan revisi setiap
bulannya sesuai dengan Harga Batubara pada saat itu.
2. Perjanjian ini berlaku sampai dengan penyerahan batubara selesai dilakukan oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah
menyelesaikan pembayaran batubara kepada PIHAK PERTAMA dalam masa kontrak
selama 12 x pengapalan (12 x pengapalan setiap bulannya).
3. Apabila PIHAK KEDUA memutuskan perjanjian batubara ini yang disebabkan oleh
kelalaian PIHAK KEDUA sendiri dalam hal pembayaran atau hal lainnya, maka
PIHAK KEDUA bersedia dikenakan finalti pemutusan kontrak sebesar 50% dari nilai
kontrak, dan apabila timbul permasalahan  hukum kemudian maka segala biaya dalam
proses hukum baik pidana maupun perdata menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA
sepenuhnya.
4. Apabila terjadi pemutusan kontrak dikarenakan oleh kelalaian PIHAK KEDUA dalam
hal pembayaran batubara yang tidak sesuai maka PIHAK KEDUA wajib membayar
denda keterlambatan pembayaran kepada PIHAK PERTAMA yang akan dipotong dari
jumlah uang yang telah disepakati.

PASAL 12
FORCE MAJEURE

1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dibebaskan dari tanggung jawab dan atau
keterlambatan apabila terjadi Force Majeure.
2. Yang dimaksud Force Majeure adalah sesuatu keadaan yang timbul dan mengakibatkan
kerugian dan / atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan di luar kemampuan manusia
dan tidak dapat di atas seperti : banjir, gempa bumi, tanah longsor, peperangan,
kebakaran, kerusuhan massa, wabah penyakit, peraturan pemerintah, atau hal lain yang
timbul di luar kemampuan kedua belah pihak.
3. Apabila dalam waktu 2 x 24 jam sejak timbul Force Majeure, PIHAK PERTAMA tidak
memberi laporan tertulis maka keadaan Force Majeure dianggap tidak pernah ada,
sedangkan dalam jangka waktu 2 x 24 jam sejak diterimanya laporan tertulis dari
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA tidak memberikan jawaban tertulis, maka
PIHAK KEDUA dianggap menyetujui atas timbulnya Force Majeure tersebut.
4. Apabila dalam keadaan Force Majeure timbul dan seluruh prosedur tersebut di atas telah
dilakukan, maka para pihak akan menyelesaikan dengan musyawarah sampai kata
kesepakatan mengenai langkah – langkah yang akan diambil.

PASAL 13
PENGALIHAN

PIHAK PERTAMA berhak mengalihkan dan atau menjual batubara kepada PIHAK LAIN,
apabila PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran yang tercantum
dalam isi perjanjian ini, dan PIHAK KEDUA wajib mengganti seluruh kerugian PIHAK
PERTAMA atau minimal sebesar 50% dari Nilai Kontrak.

PASAL 14
PENYELESAIAN

Jika terjadi perselisihan pendapat dalam hal jual beli batubara ini, maka akan diselesaikan
secara musyawarah untuk mufakat. Jika tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka
kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya di Pengadilan Negeri .................

PASAL 15
ADDENDUM

Semua hal yang belum tercantum dalam Surat Perjanjian ini dapat dimuat kemudian dalam
addendum yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini, dan atas
kesepakatan Kedua Belah Pihak.
PASAL 16
PENUTUP

Surat perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang keduanya asli dan bermaterai cukup
yang mempunyai kekuatan hukum yang sama dan tidak dapat dibatalkan.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Komisaris Direktur Utama

Ir. Sartono Kusuma Drs. Fani Wijaya Atmo

                       
Saksi-Saksi :

Notaris PIHAK PERTAMA                      Notaris PIHAK KEDUA

Hendra Wismal, SH Retno Dyah Waluyaningsih, SH


PETA LOKASI PT. KALTIM PRIMA COAL

Anda mungkin juga menyukai