Anda di halaman 1dari 7

PERJANJIAN JUAL BELI BATUBARA

No: 005/PJBB/ /IV/2017

Pada hari ini Jumat, Tanggal Tujuh Bulan April Tahun Dua Ribu Tujuh Belas
(07/04/2017)di Samarinda, dibuat Perjanjian Jual Beli Batubara (selanjutnya disebut
Perjanjian Jual beli Batubara) oleh dan antara:

1. PT. ARINI suatu Perseroan Terbatas, yang berkedudukan di [ ], Indonesia


dalam hal ini diwakili oleh :
Nama :
Bertindak dalam kedudukannya selaku Direktur dan selanjutnya disebut Pihak
PERTAMA / PENJUAL
2. [ ] suatu Perseroan Terbatas,yang berkedudukan di [ ], Indonesia dalam
perjanjian ini diwakili oleh :
Nama :
Bertindak dalam kedudukannya selaku Direktur dan selanjutnya disebut Pihak KEDUA /
PEMBELI

Untuk selanjutnya PENJUAL dan PEMBELI secara sendiri sendiri dapat disebut
PIHAK dan secara bersama sama dapat disebut PARA PIHAK.
Sebelumnya para pihak menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa batubara yang dijual adalah berasal dari [ ], Kabupaten Kutai
Kartanegara,Kalimantan Timur,Indonesia.
- Bahwa PENJUAL bermaksud menjual batubara kepada PEMBELI, dan PEMBELI
bermaksud membeli batubara dari PENJUAL.

Oleh karena itu PARA PIHAK dengan ini sepakat dan setuju untuk menuangkan hak hak
dan kewajiban kewajiban untuk terikat satu dengan lainnya dalam Perjanjian ini, dengan
syarat syarat dan ketentuan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
OBJEK PERJANJIAN
(1) PENJUAL menyetujui untuk menjual batubara kepada PEMBELI dan PEMBELI
menyetujui untuk membeli batubara dari PENJUAL.
(2) Batubara yang dijual kepada PEMBELI tersebut adalah batubara yang dijamin legalitas
kepemilikannya oleh PENJUAL sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
PASAL 2
JUMLAH DAN JADWAL PENYERAHAN BATUBARA
(1) Jumlah Batubara yang diperjualbelikan sebagaimana dimaksud Pasal 1 adalah
sebanyak 2 tongkang @ 300 feet +7.500 MT dengan total +15.000 MT (Lima belas
Ribu metric ton), dengan toleransi + 10 % tergantung pada batasan draft yang aman
dan sesuai kapasitas tongkang PEMBELI dengan kesepakatan kedua belah pihak.
(2) Penyerahan Batubara (laycan) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan
dilaksanakan Bulan [ ] (ETA). Tanggal laycan akan di buat terpisah sebagai
lampiran dari kontrak.
(3) PihakPertama/Penjual bertanggung jawab dan berkewajiban melakukan pengiriman
/pemuatan batubara ke tongkang sesuai jadwal pengapalan sebagaimana diatur dalam
pasal 2 ayat (2).
(4) Jika Pihak Pertama/Penjual membatalkan jadwal pengapalan atau tidak bisa
menyelesaikan proses loading dan atau tidak bisa menyelesaikan dokumen yang
diperlukan tongkang, Pihak pertama wajib mengembalikan seluruh uang muka
pembayaran yang telah diberikan Pihak Kedua paling lambat 2 hari kerja setelah
pembatalan tersebut, dan menangung biaya atas sewa tongkang yang sudah
disandarkan.
PASAL 3
TEMPAT PENYERAHAN BATUBARA
PENJUAL akan menyerahkan batubara kepada PEMBELI di pelabuhan muat Jetty
Kopasta (Sinar Kumala Naga), Kalimantan Timur.
PASAL 4
HARGA
Harga dasar batubara yang diperjualbelikan sebagaimana dimaksud Pasal 1 dan Pasal 2
adalah [ ]per Ton, FOB tongkang dengan tempat penyerahan sesuai Pasal 3
PERJANJIAN ini.
PASAL 5
PENETAPAN KUALITAS BATUBARA
1. Penentuan berat dan kualitas batubara dilakukan di atas Tongkang di Pelabuhan Muat
Lokasi Jetty [ ] di Anggana dan bersifat final serta mengikat bagi PARA PIHAK
dan dilakukan oleh Surveyor Independent yang disepakati bersama, dimana Berat /
Kuantitas batubara yang termuat ditetapkan dalam Certificate of Weight dan Draft
Survey Report serta kualitas batubara yang dimuat ditetapkan dalam Certificate of
Analysis yang diterbitkan oleh Independent Surveyor yang di request oleh PIHAK
PEMBELI.

2. Biaya yang timbul untuk INDEPENDENT SURVEYOR akan dibebankan kepada PIHAK
PEMBELI.

PASAL 6
PENETAPAN BERAT
(1) Penentuan berat batubara dilakukan berdasarkan Draft Survey tongkang di pelabuhan
muat yang dilakukan oleh Surveyor Independent.
(2) Berat batubara hasil dari draft survey akan dituangkan dalam Certificate of Weight
(COW) dan Draft Survey Reportyang diterbitkan oleh Surveyor Independent dan
bersifat final dan mengikat PARA PIHAK untuk penyelesaian pembayaran oleh
PEMBELI.
PASAL 7
CARA PEMBAYARAN
(1) PEMBELI akan melakukan pembayarankepada PENJUAL dengan cara transfer
telegraphic (TT), dengan tahapan sebagai berikut :
- Tahap KESATU,[ ] dibayar oleh PEMBELI kepada PENJUAL setelah kontrak
ditandatangani.
- Tahap KEDUA [ ] dibayar oleh PEMBELI kepada PENJUAL saat tongkang
PEMBELI sandar dan pemuatan di Jetty .
- Tahap PELUNASAN sebesar 10% untuk masing-masing tongkang yang merupakan
selisih antara jumlah uang yang telah dibayar oleh PEMBELI dengan nilai batubara
yang dimuat sesuai dengan penentuan berat batubara sebagaimana dimaksud
pada Pasal 6 dan akan dilunasi oleh PEMBELI setelah diterima tagihan/invoice
yang diterbitkan oleh PENJUAL, dan baru SKAB akan diserahkan dan tongkang
akan dilepas setelah PENJUAL menerima pembayaran 100% dari PEMBELI untuk
tiap-tiap tongkang selambatya 2 hari kerja sejak tanggal tagihan / invoice.
- Apabila terjadi kelebihan pembayaran oleh PEMBELI dengan nilai batubara yang
dimuat sesuai penentuan kualitas dan berat batubara sebagaimana dimaksud
pada Pasal 6 dan 7. PENJUAL akan mengembalikan selisih pembayaran kepada
PEMBELI paling lambat 2 hari kalendar sejak Certificate of Weight & Invoice
diterbitkan.
(2) Rekening Bank Penjual :
Nama Bank :
A/C No.IDR :
A/C No. USD :
Nama Bank :
A/C No. IDR :
A/C No. USD :
Nama rekening :

(3) Dokumen-dokumen yang akan diterima pembeli setelah melakukan pembayaran lunas;
a. Invoice/Tagihan dari PENJUAL
b. Certificate of Weight (COW) dan Draft Survey Reportyang diterbitkan oleh Surveyor
Independent, 1 (satu) lembar asli dan 2 (dua) lembar salinan/copy
c. Surat Keterangan Asal Barang (SKAB) diterbitkan oleh pemilik IUP, 1 (satu) lembar
asli.
d. SKPB (SuratKeterangan Pengiriman Barang) diterbitkan oleh pemilik IUP, 1 (satu)
lembar asli
e. Izin Bongkar Muat yang dikeluarkan Administrator Pelabuhan/ADPEL, 1 (satu)
lembar asli, dan Copy.
PASAL 8
PENYESUAIAN HARGA
PARA PIHAK telah setuju bahwa kualitas batubara dalam perjanjian ini adalah
berdasarkan ASTM Standar tanpa garansi spesifikasi dan No Bonus, No Penalty
sesuai tipikal batubara dari tambang.

PASAL 9
BIAYA PERBANKAN
(1) Seluruh biaya Perbankan akibat transaksi PENJUAL merupakan tanggung jawab
PENJUAL
(2) Seluruh biaya Perbankan akibat transaksi PEMBELI merupakan tanggung jawab
PEMBELI
PASAL 10
NOMINASI TONGKANG
(1) PEMBELI akan memberikan nominasi tongkang sebelum tanggal pemuatan yang
disepakati PARA PIHAK.
(2) PEMBELI harus memberikan kepastian nama tongkang dan tugboat, sebelum
tongkang tiba di pelabuhan muat.
PASAL 11
TATA CARA MUAT
(1) Resiko demmurage/detention atau deadfreight akibat kelalaian PIHAK PEMBELI
(seperti keterlambatan pembayaran) menjadi tanggung jawab PIHAK PEMBELI.
(2) Waktu terbuang karena hal-hal berikut tidak dihitung sebagai laytime:
a. Penghentian pemuatan batubara karena angin kencang, hujan, kabut, atau
gangguan alam lainnya, atau diperlukan penghentian pemuatan untuk melakukan
pembersihan setelah terjadi hujan.
b. Waktu terbuang karena disebabkan kondisi sebagaimana dimaksud pada Pasal 15,
dimana PENJUAL atau perwakilan PENJUAL menyatakan terjadi keadaan kahar,
maka waktu dimulai dari terjadinya keadaan kahar hingga berakhirnya keadaan
kahar tidak dihitung sebagai laytime.
(4) PENJUAL tidak bertanggung jawab dan tidak akan dibebankan
demurrage/detention/deadfreight Vessel .

PASAL 12
PAJAK
(1) Para Pihak sepakat untuk menanggung pajak pajak yang timbul dari pelaksanaan
Perjanjian ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan mengenai
perpajakan.
(2) Pajak, royalty iuran, dan retribusi yang timbul sampai dengan pelabuhan muat
tongkang sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku menjadi beban pihak
PENJUAL.
(3) Pajak, iuran dan retribusi yang timbul setelah pelabuhan muat tongkang menjadi
beban pihak PEMBELI.
PASAL 13
KEPEMILIKAN DAN RESIKO
(1) Kepemilikan atas batubara akan berpindah dari PENJUAL ke PEMBELI ketika
pembayaran atas seluruh Invoice/Tagihan diterima secara penuh oleh PENJUAL.
(2) Resiko atas batubara akan berpindah dari PENJUAL ke PEMBELI ketika batubara
berada di atas tongkang.
PASAL 14
PERNYATAAN DAN JAMINAN
(1) PARA PIHAK dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa :
a. Masing-masing PIHAK dapat melakukan tindakan hukum yang sah, dan
mempunyai wewenang untuk menandatangani PERJANJIAN ini.
b. PARA PIHAK memiliki izin dan telah memenuhi persyaratan hukum lain yang
ditentukan oleh Undang-Undang dan Peraturan yang berlaku untuk melaksanakan
kegiatan usahanya.
c. PIHAK yang menandatangani Perjanjian ini merupakan pihak yang sah dan
berwenang mewakili PARA PIHAK berdasarkan anggaran dasarnya
d. PARA PIHAK tidak sedang dalam keadaan lalai untuk melaksanakan
kewajiban apapun kepada Pihak Ketiga, yang dapat menyebabkan terganggunya
pelaksanaan PERJANJIAN ini.
e. PARA PIHAK sepakat untuk tidak memberikan informasi dan menjaga
kerahasiaan mengenai ini PERJANJIAN ini kepada Pihak Ketiga manapun tanpa
persetujuan tertulis dari PIHAK lainnya, kecuali dalam rangka memenuhi kewajiban
berdasarkan perintah pengadilan.
f. Semua data atau informasi yang berupa fotocopy dan atau salinan dokumen
pendukung yang diserahkan oleh satu PIHAK kepada PIHAK lain adalah benar
sesuai dengan dokumen aslinya. Apabila dikemudian hari ternyata tidak benar,
maka PIHAK yang dirugikan karena ketidakaslian dokumen tersebut bersedia
digugat berdasarkan hukum yang berlaku.
g. PARA PIHAK telah melaksanakan segala tindakan yang menurut ketentuan
hukum berdasarkan anggaran dasarnya.
h. Tidak ada ketentuan peraturan perundang-undangan, kebijakan pemerintah
dan ketetapan pengadilan dan atau putusan pengadilan atau badan administrasi
serta ketentuan suatu perjanjian lain / dokumen lain yang mengikat PARA PIHAK
atau setiap kekayaannya yang akan dilanggar dengan diadakan dan
dilaksanakannya PERJANJIAN ini.
i. PARA PIHAK tidak terlibat dalam perkara pidana, perdata, tuntutan pajak atau
sengketa hukum lainnya yang sedang berlangsung yang yang nantinya
mempengaruhi keadaan keuangan, usahanya, atau dapat menggangu
kemampuannya untuk melaksanakan kewajibannya berdasarkan PERJANJIAN ini.

PASAL 15
KEADAAN KAHAR/FORCE MAJURE
(1) Dalam hal terjadi keadaan kahar (Force Majeure) yang mengakibatkan pelaksanaan
PERJANJIAN ini menjadi terhambat, tertunda, termasuk tidak dapat dilaksanakan,
maka PERJANJIAN ini akan ditinjau kembali untuk disesuaikan dengan keadaan
kahar yang terjadi.
(2) Keadaan kahar yang termasuk dalam lingkup Perjanjian ini yang mengakibatkan
produksi batubara dan/atau pemuatan batubara ke Tongkang terhambat meliputi :
a. Bencana alam, berupa gempa bumi, banjir, angin topan, hujan lebat di atas
normal, tanah longsor, dan kejadian alam lainnya.
b. Peperangan, huru-hara, kudeta, blokade, pemogokan, dan peristiwa sejenis.
(3) Pihak yang berada dalam keadaan kahar, wajib segera memberitahukan kepada pihak
lainnya secara tertulis selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah kejadian kahar.

PASAL 16
MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN
(1) PERJANJIAN ini berlaku terhitung sejak ditanda-tangani perjanjian ini.
(2) PERJANJIAN ini berakhir apabila telah dipenuhinya segala hak dan kewajiban PARA
PIHAK berdasarkan Perjanjian.
PASAL 17
PEMUTUSAN PERJANJIAN SEBELUM MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN
BERAKHIR

(1) PENJUAL dapat mengakhiri perjanjian sebelum waktunya, bila PEMBELI tidak
memenuhi ketentuan dalam perjanjian ini. .
(2) Bila PENJUAL mengalami keadaan kahar (force majeure) dan tidak dapat
menyerahkan batubara sesuai jadwal sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 selama
lebih dari 1 (satu) bulan, maka PERJANJIAN dianggap berakhir, dan PENJUAL wajib
menyerahkan kembali pembayaran yang telah diterima atas penyerahan batubara
yang terkena force majeure tersebut kecuali PARA PIHAK menyepakati lain.
(3) Kesepakatan para pihak untuk mengakhiri perjanjian sebelum masa berlakunya.
PASAL 18
PENAMBAHAN DAN PERUBAHAN
(1) Penambahan dan atau Perubahan atas PERJANJIAN ini, harus dibuat secara
tertulis dalam bentuk perjanjian tambahan.
(2) Perjanjian tambahan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perjanjian
pokok ini..
PASAL 19
SURAT MENYURAT
(1) Para pihak sepakat untuk menentukan alamat surat sebagai berikut :

Alamat Surat pihak Pertama :

[ ]

Alamat Surat pihak kedua. :[ ]

(2) Apabila terjadi perubahan alamat , Pihak yang alamatnya berubah harus
memberitahukan perubahan alamat kepada PIHAK lainnya secara tertulis dalam waktu
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah perubahan tersebut terjadi.
(3) Segala kerugian yang diderita PIHAK lain yang dikarenakan tidak atau terlambat
diberitahukan adanya perubahan alamat, menjadi tanggungjawab PIHAK yang lalai
memberitahukan perubahan alamat tersebut.

PASAL 20
DOMISILI PERJANJIAN
Para pihak sepakat memilih domisili perjanjian ini di kantor kepaniteraan Pengadilan
Negeri Jepara.
PASAL 21
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) PERJANJIAN ini dengan segala akibat hukumnya tunduk pada ketentuan hukum yang
berlaku di negara Republik Indonesia.
(2) Dalam hal terjadi perselisihan antara PENJUAL dengan PEMBELI mengenai
pelaksanaan PERJANJIAN ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk terlebih dahulu
menyelesaikannya secara musyawarah mufakat.
(3)
PENJUAL PEMBELI J

Direktur Direktur
ika dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak PARA PIHAK memulai musyawarah
tidak mencapai mufakat, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan
sengketanya melalui Pengadilan Negeri yang memiliki kompetensi.

PASAL 22
PENUTUP
PERJANJIAN ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua) yang kesemuanya
mempunyai kekuatan hukum yang sama, diberikan untuk masing-masing pihak.

Anda mungkin juga menyukai