Surat Perjanjian Jual Beli Batubara ini ditandatangani di Bandung pada hari ini, Senin tanggal Dua
Belas bulan September tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua (12-09-2022) oleh Pihak-Pihak di bawah
ini :
PIHAK PERTAMA adalah Badan Usaha yang bergerak di bidang usaha perdagangan
batubara yang memiliki Izin Usaha Produksi Khusus Penjualan Batubara di wilayah
provinsi Bengkulu.
2. Nama : ……………………
NIK : …………………….
Nama Perusahaan : …………………..
Alamat : ……………………
Perusahaan
Telpon/Hp : ………………..
Alamat Email : ……………………..
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT/CV. …………… yang bertindak sebagai
PEMBELI dan seterusnya dalam PERJANJIAN ini disebut PIHAK KEDUA.
KEDUA BELAH PIHAK (KEDUA PIHAK) secara bersama-sama dalam Perjanjian ini disebut
sebagai PARA PIHAK
Dengan ini PARA PIHAK dilandasi itikad baik dan prinsip saling menguntungkan telah
bersepakat untuk mengadakan Perjanjian KONTRAK JUAL BELI BATUBARA (selanjutnya
disebut dengan PERJANJIAN), dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
PASAL 1
DEFINISI
1.1. Batubara adalah hasil tambang yang dihasilkan oleh PIHAK PERTAMA dari IUPK yang
dijual kepada PIHAK KEDUA.
1.2. IDR adalah mata uang Republik Indonesia (Indonesian Rupiah).
1.2. USD adalah mata uang dollar Amerika (US Dollar)
1.3. FOBT adalah Free On Board Trimmed, Batubara dimuat dan diatur muatannya diatas
Tongkang yang didatangkan dan atau ditunjuk oleh PIHAK KEDUA.
1.4. Instansi adalah badan Pusat/Daerah yang diberi kewenangan untuk menerbitkan Surat
dan/atau Peraturan.
1.5. Pelabuhan Muat adalah pelabuhan pemuatan Batubara Pulau Baai yang ada di
Bengkulu
, Indonesia.
1.6. Metric Ton adalah satuan berat Batubara yang setara dengan seribu (1.000) Kilogram
1.7. Tongkang adalah alat angkut laut yang berbentuk menyerupal persegi empat
memanjang, berdinding samping dan digerakkan dengan Kapal Tunda.
1.8. Dem/Des adalah Demurrage/Despatchyang akan timbul dalam pemakaian dan Kapal.
1.9. Independent Surveyor adalah Badan/Instansi/Perusahaan yang karena keahliannya dan
keakuratannya sprta Sumber daya Manusianya dhn peralatannya diakui oleh berbagai
kalangan untuk melakukan Draught Survey(pengukuran muatan di atas alat angkut laut
yang piengapung) dan Analisa Kualitas Batubara
PASAL 2
PERIODE PERJANJIAN DAN JUMLAH BARANG
@ Jumlah Barang yang di shipment sesuai pembuktian INVOICE, yang telah terrealisasi
sesuai penentuan HARGA Pasal.4 yang ditera dalam Perjanjian ini.
2.3. Komoditas yang diperjual /belikan adalah Batubara dengan spesifikasi seperti yang
disebutkan dalam Pasal 3. dan 4. Dalam Perjanjian ini.
PASAL 3
KUALITAS BATUBARA
By
5 Fix Carbon (ADB) % ≤ 75.58
difference
3.1. Jikalau Specification yang disepakati dan yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA, maka
PARA PIHAK sepakat menunjuk Specification yang menjadi kesepakatan dan yang
mengacu pada pembuktian transaksi INVOICE oleh KEDUA PIHAK dalam PASAL 3
perjanjian ini.
PASAL 4
HARGA, LEGALITAS dan JAMINAN BARANG, SHIPMEN
4. PARA PIHAK sepakat bahwa harga juahbeli Batubara ditentukan dengan kualitas
Batubara sesuai dengan hasil Certificate of Analysis dari Shipment yaitu sebagai berikut:
@ Pasal 3. (Item I)
Harga FOBT.(Tongkang) Kalori GCV. 5,300 (ADB) =Rp. 490.000/MT (IDR.Empat
ratus sembilan puluh ribu rupiah Per Metric Tons)
Harga FOBMV ( Mother Vessel) KaloriGCV. 550 (adb) = Rp.575.000,/MT (IDR. Lima
Ratus Ribu sekian sekian Rupiah)
Lima ratus tujuh puluhlima riburupiah Per Metric Tons
4.1. PARA PIHAK sepakat bahwa harga jual-beli Batubara ditentukan dengan kualitas
Batubara "Coal Product" sesuai dari Pre Certificate of Analysis (COA) Independen dari
loadingTongkang sampai COA hasil Shipment Mother Vessel (MV) sebagai berikut :
4.2. HARGA FOBT & COA, sesuai parameter Pre Specification di Stockpile Jetty masih
dalam penanggungjawab Independent
4.3. Untuk kesepakatan CONTRACT HARGA FOBMV ( MOTHER VESSEL/MV) yang sesuai
basis harga yang dimaksud dalam Pasal. 4.1. untuk itu dibuat Addendum tambahan dan
terlampir :
JAMINAN PIHAK PERTAMA bahwa Legalitas IUP Tambang penerbitan SKAB. Yang
berkaitan dengan pembuktian peherimaan INVOICE dan BAST (serah terima Barang)
yang cargo di Stockpile diperjual/belikan kepada PIHAK KEDUA.
4.5. JAMINAN VOLUME SHIPMENT ( TONGKANG dan sampai MV), COA dan CLAIM
DEMMURAGE Cargo yang dipersiapkan untuk memenuhi Volume LayCan shipment
Tongkang sampai Mother Vessel /MV. yang disepakati KEDUA PIHAK. Untuk itu
pertanggung jawaban dikarenakan oleh PIHAK yang bermasalah,
4.5.c). @ JAMINAN COA. Pre - FOBT (6.000MT) /atau COA. MV.( 30.000MT) Mengacu
pada payment PIHAK KEDUA tersebut sesuai perjanjian ini pembuktian mengacu pada
INVOICE, untuk persetujuan Pre — COA, oleh Independen Surveyor sesuai final COA,
(2) Tongkang dan COA Mother Vessel.
4.6. JAMINAN VOLUME SHIPMENT ( TONGKANG dan MV) Cargo yang di persiapkan untuk
memenuhi Volume LayCan shipment Tongkang sampai Mother Vessel /MV. Jika Cargo
yang dipersiapkan tersebut terjadi hal — hal yang tidak diinginkan sesuai ketentuan
Perjanjian ini, maka resiko akan ditanggung oleh PIHAK itu sendiri.
4.6.a) @ COA. MV. Mengacu pada Pre – (COA) FOBT. Tersebut yang diajukan oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, sesuai transaksi pembuktian INVOICE, untuk
persetujuannya yang disahkan dengan Addendum (COA) dan Stockpile Jetty. PIHAK
PERTAMA bertanggungjawab terhadap COA Mother Vessel.
4.7. BERLAKUNYA HARGA Harga Batubara di atas akan berlaku selama Periode 2022 dan
akan dilakukan revisi (peninjauan ulang) setelah periode itu dengan kesepakatan harga
KEDUA BELAH PIHAK untuk penyesuaian harga.
4.7.a).@ Harga yang disepakati di atas sudah termasuk seluruh biaya-biaya, namun
tidak terbatas diantaranya: fee lahan, pengangkutan Batubara dari tambang ke stockpile
(hauling), biaya giling batu {crushing), biaya penumpukan {stockpiling), booking slot
Jetty, biaya muat dan pengaturan muatan di atas Tongkang, pajak dan biaya dokumen
lokal, (SKAB) biaya analisa Batubara dan draft survey oleh Independen Surveyor di
Pelabuhan Muat / di atas Tongkang yang sepenuhnya merupakan tanggungjawab
PIHAK PERTAMA.
4.8. JAMINAN SPECIFICATION CONTRACT:
4.8.a). JAMINAN MUTU QUALITAS SPECIFICATION mengacu pada QUANTITY Cargo
Batubara yang diperjual/belikan di stockpile pelabuhan muat, adalah Tambang Produksi
dengan pemegang Izin IUP. Standard "ASTM" yang bekerjasama/ KSO dengan PT.
BARA MEGA QUANTUM / PIHAK PERTAMA selaku penanggung jawab hak dan
kewajiban pengelolaan Quality Specification dan Volume Cargo Batubara adalah "COAL
PRODUCT" (mengacu pada process Standardization "ISO" ). yang di perjual/belikan
dengan system Pengelola COAL(QUALITY)PROCESSING PLAN / C(Q)PP, maka dalam
proses qualitas specification dan-volume sebelum shipment loading masih dalam
tanggung jawab PIHANPERTAMA. Untuk itu terlampir Letter tambahan adalah:
4.8.b) JAMINAN CARGO DAN LEGALITAS IUP. Tambang Produksi yang menerbitkan
SKAB.( Surat Keterangan Asal Barang), bagi Cargo yang diperjual/belikan di Stockpile
Jetty yang ditunjuk sesuai kapasitas penampungan Stockpile dan kapasitas Pelabuhan
sandar tongkang oleh karenanya Stockpile Tambang yang ditunjuk menjadi tanggung
jawab PIHAK PERTAMA.
4.9. JAMINAN BIAYA PRE - SHIPMENT INSPECTION dibebankan kepada PIHAK
PERTAMA, tetapi jika hasil PRE - SHIPMENT INSPECTION tersebut sesuai dengan
spesifikasi yang tertuang di dalam kontrak ini maka PIHAK KEDUA akan mengganti
biaya PRE SHIPMENT INSPECTION yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA
PASAL 5
PENYESUAIAN HARGA
5. Harga Batubara seperti yang tertera di Pasal 4 Ayat 1 akan disesuaikan apabila hasil
analisa Independent Surveyor yang ditunjukan oleh PIHAK KEDUA dan menunjukkan
hasil di bawah atau di luar spesifikasi yang disepakati oleh KEDUA PIHAK sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 3 dalam Perjanjian ini. Dasar perhitungan penyesuaian harga
atas kualitas diatur sebagai berikut:
5.1. PASAL 3. ITEM I. Perhitungan penyesuaian harga berdasarkan Nilai Kalori/Gross
Calorie Value (As Received Basis/ARB)
FOB Price x Gross Calorific Value result (Adb) / 6000 kcal/kg (adb)
FOB Price x Gross Calorie Value result (adb) 6.000 kcal/kg (adb)
100
TOTAL MOISTURE
Apabila hasil Certificate of Sampling Analysis (COA) sesuai Pasal 3. ( Item I) yang
dikeluarkan oleh Independent surveyor adalah Total Moisture tersebut melebihi diatas
dari > 12,35% maka kedua belah PIHAK akan melakukan penyesuaian Penalty yang
dikenakan barang/Batubara yang ditransaksikan.
SULPHUR REJECTION:
Apabila nilai Sulphur content melebihi 0,8% (arb) maka akan membatalkan / melakukan
reject).
5.2. Final Draft Survey adalah hasil Draft Survey oleh Independent Surveyor. Bill of Lading
(B/L) dan Weight Draft dalam transaksi ini adalah berat batu bara sesuai dengan Final
Draft Survey yang di keluarkan oleh Independent Surveyor.
Invoiced Weight dalam transaksi ini adalah berat yang ditagih oleh Pihak PERTAMA di
dalam invoice pembayaran sesuai tahapan pembayaran dilakukan oleh Pihak KEDUA.
5.3. Final Cargo termuat di Mother Vessel (MV) Draft Survey dalam transaksi ini adalah hasil
Draft Survey oleh Independent Surveyor. Bill of Lading, Weight, dalam transaksi ini
adalah berat batu bara sesuai dengan Final Draft Surrey Yang di keluarkan oleh
Independent Surveyor. Sebagai lampiran adalah
Invoiced Weight dalam transaksi ini adalah berat yang di tagih oleh Pihak Kedua di
dalam invoice pembayaran,
PASAL 6
PENYERAHAN BARANG
6.1. Barang Batubara yang telah dilakukan Shipment Inspection oleh PIHAK KEDUA, Untuk
itu disepakati KEDUA PIHAK dengan pembuktian mengacu pada transaksi INVOICE dan
BAST. Penyerahan Batubara TAMBANG dan PIHAK PERTAMA kepada KEDUA.
6.2. Pemuatan Barang Batubara yang di lakukan di Stockpile Jetty, dengan Tongkang
berukuran min. 270 /atau 300 feet yang ditentukan dan/atau ditunjuk oleh PIHAK
PERTAMA dengan kapasitas muatan 5,500MT /atau 8000MT plus minus 10 %.
6.3. Angka Muat/Loading Rate per hari ke atas Tongkang adalah 5,500MT - 8,000 MT/hari
6.4. LayCan - TONGKANG (15) hari, untuk layCan MOTHER VESSEL (MV) 25 Hari, untuk
itu diterbitkan Shipping Intruction (SI) yang disetujui oleh KEDUA PIHAK
PASAL 7
JANGKA WAKTU PENGIRIMAN / PENGAPALAN
7.1. Jangka waktu pengiriman barang hingga dimuat di atas Tongkang adalah maksimal 10
(sepuluh) hari kerja setelah penandatanganan Perjanjian ini. Kecuali Laycan pengiriman
diatas 15 hari, dikarenakan transaksi pembayaran tidak tepat waktu dan ada penundaan
cara pembayaran terhadap Batubara yang diperjual/belikan, maka resiko demurrage
tongkang ditanggung PIHAK KEDUA
Jangka waktu pengiriman Kapal Tongkang 15 (lima belas) hari kerja, maka Pihak
KEDUA menerbitkan Shipping Intruction (SI) Lay Can Kapal Tongkang pada (10) hari ke
depan.
7.2. Pengapalan pertama Batubara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 6 Ayat 1
Perjanjian ini, dan akan dilakukan selambatTambatnya dalam waktu 3 (Tiga) hari
terhitung sejak pembayaran termin Cargo mencapai sebesar 50% mengacu pada
INVOICE yang di transaksi oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA Berita Acara
Serah Terima (BAST) Barang, dan dokumen lain yang diperlukan dalam tambahan
Addendum adalah:
@ Letter of Addendum - batu bara di stockpile Jetty, yang sesuai INVOIVE, dibuat BAST
yang ditandatangani oleh Tambang penerbit SKAB kepada PIHAK KEDUA.
7.3. Pihak KEDUA akan memberitahukan jadwal PENGIRIMAN Tongkang 15 (lima belas)
hari kerja sebelum Tongkang sandar. Pihak KEDUA akan memberikan persetujuan
Shipping Intruction (SI) di (10) hari kedepan jadwal kedatangan Kapal Tongkang akan
tiba di tujuan Muat stockpile Pihak( PERTAMA di Tambang Produksi, Bengkulu
7.4. Klaim untuk biaya kelebihan waktu berlabuh harus dikonfirmasikan dan disetujui oleh
Pihak PERTAMA dan Pihak KEDUA dan pembayaran yang timbul harus diselesaikan
sesegera mungkin tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari setelah pengangkutan dan
diterbitkannya tagihan pengangkutan . Bilamana PARA PIHAK tidak setuju dengan
beberapa klaim maka ketentuan arbitrase dapat diberlakukan.
7.5. Apabila dalam waktu yang telah disepakati sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 7
Ayat 3, penyerahan Batubara tidak dapat dilakukan atau terdapat keterlambatan
penyerahan Batubara dan dokumen barang sehingga Tongkang harus menunda
aktivitas maka Pihak KEDUA berhak untuk mengklaim semua kerugian dengan disertai
invoice dan bukti yang ada.
Hal tersebut diluar kecualian dikarenakan tidak sesuainya transaksi pembayaran yang
dilakukan Pihak KEDUA. Maka claim ditanggung oleh Pihak KEDUA.
7.6. Penentuan pengaturan muatan dan jumlah kapasitas muat akan dikonfirmasikan oleh
Nakhoda Kapal Tongkang pada saat Kapal tiba di Pelabuhan Muat.
Pengapalan terakhir Cargo termuat diatas KAPAL MOTHER VESSEL /FOBMV. Dengan
sisa pembayaran yaitu (10%) Dengan dilengkapi Dokument Certificate of Analysis
(COA), Bill of Lading (B/L), Draf weight, draf survey, Cargo manifest, Time sheet dan
Surat Keterangan Asal Barang (SKAB) dari penyerahan PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA dengan transaksi sesuai INVOICE penyelesaian pembayaran sisa oleh
PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.
@ Letter of Addendum (tambahan dan terlampir) Jikalau terjadi Contract FOBMV. Maka
yang sisa (10%) pembayaran akan diperlakukan.
7.7. SHIPPING INTRUCTION (SI) oleh PIHAK KEDUA akan memberitahukan jadwal
pengiriman Tongkang 7 (tujuh) hari kerja sebelum Tongkang sandar di Pelabuhan Pulau
Baai Kota Bengkulu, dan PIHAK KEDUA akan memberikan persetujuannya Shipping
Intruction (SI) yang di ajukan tersebut dan 15 (lima belas ) hari kerja sebelum Mother
Vessel (MV) tiba di loading point.
7.8. Klaim untuk biaya kelebihan waktu berlabuh harus dikonfirmasikan dan disetujui oleh
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan pembayaran yang timbul harus diselesaikan
sesegera mungkin tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari setelah pengangkutan dan
diterbitkannya tagihan pengangkutan. Bilamana PARA PIHAK tidak setuju dengan
beberapa klaim maka ketentuan Arbitrase dapat diberlakukan.
7.9. Apabila dalam waktu yang telah disepakati sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 7
poin 3, penyerahan Batubara tidak dapat dilakukan atau terdapat keterlambatan
penyerahan Batubara dan dokumen barang sehingga Tongkang harus menunda
aktivitas maka PIHAK KEDUA berhak untuk mengklaim semua kerugian dengan disertai
invoice dan bukti yang ada. kerugian dengan disertai invoice dan bukti yang ada. Hal
tersebut di luar kecualian dikarenakan tidak sesuainya transaksi pembayaran yang
dilakukan PIHAK KEDUA. Maka Claim ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
7.10 Penentuan pengaturan muatan dan jumlah kapasitas muat akan dikonfirmasikan oleh
. Nakhoda Kapal Tongkang /atau Mother Vessel pada saat Kapal tiba di Pelabuhan Muat.
7.11 Pengapalan pertama Batubara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 6 Ayat 1
. Perjanjian ini, dari PIHAK KEDUA stelah dilakukan PRE-SHIPMENT INSPECTION
dengan Quality Transaksi mencapai 90% (sembilan puluh persen) oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA dengan INVOICE dan diterbitkan Shipping Instruction (SI)
Barge dalam waktu (7) hari kerja, dan Shipping Instruction (SI) Mother Vessel/MV
setelah transaksi berjalan sesuai INVOICE dalam max (15) hari dan penyerahan Cargo
dengan ditandatangani pre - Berita Acara Serah Terima (BAST) oleh KEDUA BELAH
PIHAK, dengan PIHAK TAMBANG yang BERTANGGUNG JAWAB SKAB dan beberapa
Pre quantity transaksi yang berjalan yang masih dalam tanggung jawab oleh PIHAK
PERTAMA.
PASAL 8
KONDISI PEMUATAN BARANG
PASAL 9
DEMURRAGE DAN DEAD FREIGHT
Dikecualikan penundaan kedatangan Kapal Tongkang /atau Kapal Mother Vessel (MV),
maka resiko cargo yang di muat /atau di Stockpile terganggu olehnya, maka Cargo
tersebut dan jikalau ada terjadi hah-hal yang timbul oleh karenanya, maka kerugian
sepenuhnya ditanggung PIHAK KEDUA.
9.4. Apabila akibat kelalaian PIHAK PERTAMA sehingga Batubara termuat tidak mencukupi
jumlah kapasitas muat per Tongkang 230 feets sebagaimana yang dipersyaratkan oleh
Nakhoda dan atau Pemilik Tongkang dan Kapten Kapal yang cukup dibuktikan dengan
catatan Agen Tongkang (statement of fact and or time sheet and or barge dead freight
statement) maka PIHAK PERTAMA bertanggung jawab sepenuhnya atas biaya-biaya
yang timbul akibat dari kekurangan muatan tersebut.
9.5. Besarnya biaya denda Tongkang (barge demurrage) serta denda kekurangan muatan
(dead freight) berdasarkan Perjanjian Angkutan Laut yang dibuat antara PIHAK KEDUA
dengan Pemilik Tongkang, yang disebabkan oleh kelalaian PIHAK PERTAMA, menjadi
tanggungan PIHAK PERTAMA sepenuhnya.
9.6. Biaya denda yang disebutkan di atas wajib diselesaikan oleh PIHAK PERTAMA dalam
waktu 10 (sepuluh) hari setelah PIHAK KEDUA menerima tagihan dari Pemilik
Tongkang, dan apabila terjadi keterlambatan pembayaran atas denda-denda yang
dijelaskan di atas maka biaya keterlambatan bayar menjadi tanggungan PIHAK
PERTAMA sepenuhnya.
9.7. PIHAK PERTAMA dengan ini memberikan kuasa kepada PIHAK KEDUA untuk
memotong biaya-biaya tersebut langsung dari sisa pembayaran yang seharusnya
dibayarkan kepada PIHAK PERTAMA.
9.8. Jika terjadi Demurrage yang disebabkan oleh kelalaian PIHAK KEDUA maka semua
denda dan bea yang disebabkan olehnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA dan bertanggung jawab kerusakan kapal tongkang atau dikarenakan kecelakaan
merapat dan berangkat dipelabuhan, mengakibatkan tertundanya waktu dan
dikarenakan air sungai pasang surut.
PASAL 10
PENENTUAN INDEPENDENT SURVEYOR
10.1 PARA PIHAK sepakat untuk menunjuk dan menetapkan Independent Surveyor yaitu PT.
. SUCOFINDO dalanix menentukan penetapan kualitas dan berat komoditas cargo
Batubara sesuai standar mutu dan hasil analisa yang dilakukan oleh Independent
Surveyor ;yang disepakati oleh PARA PIHAK.
10.2 Segala biaya yang timbul dari pekerjaan Independent Surveyor yang ditunjuk dan
. disepakati PARA PIHAK menjadi beban dari PIHAK PERTAMA.
PASAL 11
PENGAMBILAN CONTOH ANALISA BATUBARA
11. Pengambilan Contoh batubara di stockpile Jetty dan Contoh batubara di atas Tongkang
dan Kapal mother Vessel disepakati masih dalam otoritas tanggung jawab PIHAK
INDEPENDEN SURVEYOR sesuai cara dan mengacu kepada standarisasi 'ASTM '/atau
'ISO' adalah :
11.1 PARA PIHAK sepakat untuk melakukan pengambilan contoh (sampling ) Batubara dari
. lokasi stockpile pelabuhan muat, oleh Independent Surveyor yang ditunjuk oleh PIHAK
KEDUA untuk mengetaui Gross Calorie Value (GCV) Pre-kualitas Batubara yang
disepakati KEDUA PIHAK.
11.2 Metode pengambilan dan analisa sample mengacu kepada ASTM Standard dan 'ISO'
. and Procedure dan hasil analisa kualitas Batubara ini menjadi hasil keputusan final
Tongkang /atau Mother Vessel dan mengikat bagi PARA PIHAK.
PASAL 12
SISTEM PEMBAYARAN
12.3.3) DATA BANK PIHAK KEDUA (PIHAK PEMBELI) sesuai yang ditunjuk adalah :
Nama Bank :
Adress :
Telpon :
Swift Code
Account Nama
Account No.
Mata Uang IDR
12.4 PIHAK KEDUA dalam Perjanjian ini sekaligus membuat pernyataan dan menjamin akan
. melakukan pembayaran sesuai dengan termin dan kondisi yang sudah disepakati dalam
Perjanjian ini, sebaliknya PIHAK PERTAMA juga dalam Perjanjian ini menjamin dan
menyiapkan barang dan dokumen sesuai kesepakatan seperti yang tertuang dalam
Perjanjian ini.
PASAL 13
ALAMAT KORESPONDENSI
13.1. PIHAK PERTAMA
Nama Perusahaan :
Alamat Perusahaan :
Kontak Personal :
Jabatan :
Mobile Phone :
Email :
PASAL 14
FORCE MAJEURE
14. Apabila terjadi keterlambatan atau kegagalan penyerahan barang oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA yang disebabkan oleh keadaan yang diluar
kemampuan (force majeure) PIHAK PERTAMA seperti, gempa bumi, banjir, badai,
sabotase, huruhara, perang, maka PIHAK PERTAMA harus memberitahukan keadaan
force majeure tersebut dan melampirkan bukti — bukti yang ada kepada PIHAK KEDUA
secepat mungkin dan paling lambat 5 (lima) hari sejak terjadinya keadaan force majeure
dan selanjutnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja, PIHAK KEDUA akan menentukan
apakah menerima atau menolak alasan tersebut.
PASAL 15
DASAR HUKUMDANARBITRASE
15. Perjanjian ini dibuat dan tunduk pada hukum Negara Republik Indonesia. Jika terjadi
perselisihan dan atau salah paham dalam pelaksanaan Perjanjian ini, PARA PIHAK
sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah untuk mufakat, namun apabila
perselisihan dan atau kesalahpahaman tersebut tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah maka PARA PIHAK setuju untuk menyelesaikannya dan dengan ini memilih
domisili hukum yang tetap dan tidak berubah pada kepaniteraan Pengadilan Negeri di
Indonesia.
PASAL 16
AMANDEMEN / atau ADDENDUM
16. Hal-hal yang belum cukup melengkapi nya /atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini
pada Pasal /atau poin yang telah dituangkan @ Letter Of Addendum akan diatur dalam
Perjanjian ini yang berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK akan dituangkan dalam
bentuk Perjanjian tambahan LETTER OF ADDENDUM yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
PASAL 17
BATAL SECARA HUKUM
17. Perjanjian ini dapat terjadi Pembatalan secara Hukum /atau One Perestasi terkait
dengan Jadwal pengiriman dan Transaksi Pembayaran /atau Jadwal pembayaran
termin, akan disepakati kemudian menunggu setiap hasil Pre-Shipment Inspection
selesai, dalam pengambilan kesepakatan maximun (2) hari) jikalau hasil Pre- Shipment
Inspection terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan kesepakatan KEDUA PIHAK, Maka
Transaksi KEDUA BELAH PIHAK dinyatakan Batal secara Hukum, oleh karenanya
Perjanjian ini dinyatakan One Prestasi dikarenakan PIHAK PERTAMA belum terjadi
transaksi Pasal 12. Sebagai pembuktian INVOICE hasil transaksi KEDUA PIHAK
tersebut, untuk itu hal— hal yang timbul dikarenakan diluar tanggung jawab PIHAK
PERTAMA
PASAL 18
PENETAPAN
18. Surat Perjanjian ini tidak mengijinkan terjadinya peralihan isi Perjanjian secara sebagian
ataupun seluruhnya kepada PIHAK lain. Perjanjian ini harus diperlakukan secara rahasia
dan tidak diperkenankan untuk memberitahukan sebagian atapun seluruh isi Perjanjian
ini kepada PIHAK lain. PARA PIHAK sepakat Perjanjian Jual/beli batubara ini telah
menunjuk Independen Surveyor, maka tidak ada Intervensi atau campur tangan oleh
Pihak manapun juga atas hak dan kewajiban sesuai porsi Hak oleh masing-masing
PIHAK yang tidak dapat diganggugugat.
PASAL 19
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
19. Apabila terjadi perselisihan yang tidak dapat diselesaikan oleh PARA PIHAK dengan
musyawarah dan mufakat maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya secara
hukum pada Pengadilan Negeri di Kota Bengkulu.
PASAL 20
PERJANJIAN KONTRAK
20. Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan masing-masing rangkap dimana isi
dari tiap lembarannya ini sudah disetujui dan diparaf di setiap halaman oleh PARA
PIHAK.
Dengan demikian kedua rangkap Surat Perjanjian ini memiliki kekuatan hukum yang
sama dan masing-masing PIHAK memberikan tandatangannya diatas materai yang
cukup.
PASAL 21
PENANDATANGANAN KONTRAK
21. Surat Perjanjian ini ditandatangani diatas materai yang cukup tanpa ada unsur
pemaksaan dari pihak manapun serta dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan
dibuat dalam 2 (dua) rangkap dengan kekuatan hukum yang sama.