Anda di halaman 1dari 13

SUARAT PERJANJIAN JUAL BELI BATUBARA

Surat Perjanjian Jual Beli Batubara ini ditandatangani di Bandung pada hari ini, Senin tanggal Dua
Belas bulan September tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua (12-09-2022) oleh Pihak-Pihak di bawah
ini :

1. Nama : Ahmad Frantagore


NIK : 1702092307670003
Nama Perusahaan : CV. KINANGARAI CONSULTANT
Jabatan : Direktur
Alamat : Jl. DR.AK.Gani Rt.1 RW.3 Kel. Jalan Baru Kec. Curup Kab.
Perusahaan Rejang Lebong
Telpon : 081274003800
Alamat Email : ahmad.frantagore@yahoo.com
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama CV. KINANGARAI CONSULTANT yang
bertindak sebagai PENJUAL dan seterusnya dalam Perjanjian ini disebut sebagai
PIHAK PERTAMA.

PIHAK PERTAMA adalah Badan Usaha yang bergerak di bidang usaha perdagangan
batubara yang memiliki Izin Usaha Produksi Khusus Penjualan Batubara di wilayah
provinsi Bengkulu.

2. Nama : ……………………
NIK : …………………….
Nama Perusahaan : …………………..
Alamat : ……………………
Perusahaan
Telpon/Hp : ………………..
Alamat Email : ……………………..
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT/CV. …………… yang bertindak sebagai
PEMBELI dan seterusnya dalam PERJANJIAN ini disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK KEDUA adalah Perusahaan ……………yang membutuhkan batubara berdomisili


di Kota/Kab. ……… Prov. ………… bermaksud melakukan Kerjasama Jual Beli Batubara

KEDUA BELAH PIHAK (KEDUA PIHAK) secara bersama-sama dalam Perjanjian ini disebut
sebagai PARA PIHAK

Dengan ini PARA PIHAK dilandasi itikad baik dan prinsip saling menguntungkan telah
bersepakat untuk mengadakan Perjanjian KONTRAK JUAL BELI BATUBARA (selanjutnya
disebut dengan PERJANJIAN), dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
DEFINISI

1.1. Batubara adalah hasil tambang yang dihasilkan oleh PIHAK PERTAMA dari IUPK yang
dijual kepada PIHAK KEDUA.
1.2. IDR adalah mata uang Republik Indonesia (Indonesian Rupiah).
1.2. USD adalah mata uang dollar Amerika (US Dollar)
1.3. FOBT adalah Free On Board Trimmed, Batubara dimuat dan diatur muatannya diatas
Tongkang yang didatangkan dan atau ditunjuk oleh PIHAK KEDUA.
1.4. Instansi adalah badan Pusat/Daerah yang diberi kewenangan untuk menerbitkan Surat
dan/atau Peraturan.
1.5. Pelabuhan Muat adalah pelabuhan pemuatan Batubara Pulau Baai yang ada di
Bengkulu
, Indonesia.
1.6. Metric Ton adalah satuan berat Batubara yang setara dengan seribu (1.000) Kilogram
1.7. Tongkang adalah alat angkut laut yang berbentuk menyerupal persegi empat
memanjang, berdinding samping dan digerakkan dengan Kapal Tunda.
1.8. Dem/Des adalah Demurrage/Despatchyang akan timbul dalam pemakaian dan Kapal.
1.9. Independent Surveyor adalah Badan/Instansi/Perusahaan yang karena keahliannya dan
keakuratannya sprta Sumber daya Manusianya dhn peralatannya diakui oleh berbagai
kalangan untuk melakukan Draught Survey(pengukuran muatan di atas alat angkut laut
yang piengapung) dan Analisa Kualitas Batubara

PASAL 2
PERIODE PERJANJIAN DAN JUMLAH BARANG

2.1. Periode Perjanjian :


Perjanjian ini berlaku efektif sejak Perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah PIHAK
sampai dengan ………….dan PIHAK PERTAMA wajib memberikan Data
Perusahaan/Izin Tambang/Kerja sama dan Surat Kemampuan Supply setelah Kontrak ini
ditandatangani. Adapun hasil kesepakatan peninjauan harga, kualitas dan kuantitas akan
dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh PARA PIHAK. Periode Perjanjian ini
berlaku selama 3 (Tiga) bulan dan harus di-supply per bulan sebanyak yang tertera di
Pasal 2 Ayat 2.
2.2. Jumlah Barang (VOLUME SHIPMENT):
PIHAK PERTAMA menyatakan setuju untuk menjual produksi Batubara hasil
tambangnya kepada PIHAK KEDUA dengan jumlah yang diperjanji dengan By Cash
PER-transaksi quantity PER - Tongkang PER- SHIPMENT QUANTITY 6.000 MT + 10%,
(enam ribu metric tons plus minus sepuluh persen) Sampai Quantity MOTHER
VESSEL /MV. TOTAL: 30,000 MT +/- 10% ( Tiga puluh Ribu Metric Tonnase Plus Minus
Sepuluh Persen).

@ Jumlah Barang yang di shipment sesuai pembuktian INVOICE, yang telah terrealisasi
sesuai penentuan HARGA Pasal.4 yang ditera dalam Perjanjian ini.
2.3. Komoditas yang diperjual /belikan adalah Batubara dengan spesifikasi seperti yang
disebutkan dalam Pasal 3. dan 4. Dalam Perjanjian ini.

PASAL 3
KUALITAS BATUBARA

3. Spesifikasi Batubara yang disepakati adalah Barang Tambang dengan Standardization


"ASTM" dan untuk Specification parameter yang di sebut pada PASAL 3. Ini mengacu
pada Standardization "ISO" COAL PRODUCT adalah sebagai berikut:

CODE OF SAMPLE : BMQ 1


PARAMETER UNIT RESULT METHODS

Total Moisture (ar) % 3,16 ASTM D 3302-17


Total Moisture (adb) % 1,62 ASTM D 3173-17
Ash (adb) % 4,29 ASTM D 3174-12
Volatile Matter (adb) % 39,02 ASTM D 3175-17
Fixed Carbon (adb) % 55,07 ASTM D 3180-15
Total Sulfur (adb) % 0,40 ASTM D 4239-17
Gross Calorific Value (ar) K cal/kg 7608 ASTM D 5865-19
Gross Calorific Value (adb) K cal/kg 7729 ASTM D 5865-19
Gross Calorific Value (dafb) K cal/kg 8214 ASTM D 5865-19
Hardgrove Grindability Index 47 ASTM D 409/409M
2016
CODE OF SAMPLE : QUANTUM 3
PARAMETER UNIT RESULT METHODS

Total Moisture (ar) % 2,74 ASTM D 3302-17


Total Moisture (adb) % 1,4 ASTM D 3173-17
Ash (adb) % 14,14 ASTM D 3174-12
Volatile Matter (adb) % 10,60 ASTM D 3175-17
Fixed Carbon (adb) % 73,86 ASTM D 3180-15
Total Sulfur (adb) % 0,78 ASTM D 4239-17
Gross Calorific Value (ar) K cal/kg 6957 ASTM D 5865-19
Gross Calorific Value (adb) K cal/kg 7053 ASTM D 5865-19
Gross Calorific Value (dafb) K cal/kg 8351 ASTM D 5865-19
Hardgrove Grindability Index 48 ASTM D 409/409M
2016

CODE OF SAMPLE : BMQ 03-X SJSG


PARAMETER UNIT RESULT METHODS

Total Moisture (ar) % 1,74 ASTM D 3302-17


Total Moisture (adb) % 1,06 ASTM D 3173-17
Ash (adb) % 4,00 ASTM D 3174-12
Volatile Matter (adb) % 17,41 ASTM D 3175-17
Fixed Carbon (adb) % 77,53 ASTM D 3180-15
Total Sulfur (adb) % 0,52 ASTM D 4239-17
Gross Calorific Value (ar) K cal/kg 8119 ASTM D 5865-19
Gross Calorific Value (adb) K cal/kg 8175 ASTM D 5865-19
Gross Calorific Value (dafb) K cal/kg 8611 ASTM D 5865-19
Hardgrove Grindability Index 47 ASTM D 409/409M
2016

Parameter UNIT GUARANTEED METHOD

1 Total Moisture (ARB) % ≤ 12.35 ISO 589

2 Inherent Moisture (ADB) % ≤ 4.68 ISO 11711

3 Volatile Matter (ADB) % 20-25 ISO 562

4 Ash Content (ADB) % ≤ 9.40 ISO 1171

By
5 Fix Carbon (ADB) % ≤ 75.58
difference

6 Total Sulphur (ADB) % 0.8 ISO 351

Gross Calorific Value


7 Kcal/Kg 6000 ISO 1928
(ARB)

3.1. Jikalau Specification yang disepakati dan yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA, maka
PARA PIHAK sepakat menunjuk Specification yang menjadi kesepakatan dan yang
mengacu pada pembuktian transaksi INVOICE oleh KEDUA PIHAK dalam PASAL 3
perjanjian ini.
PASAL 4
HARGA, LEGALITAS dan JAMINAN BARANG, SHIPMEN

4. PARA PIHAK sepakat bahwa harga juahbeli Batubara ditentukan dengan kualitas
Batubara sesuai dengan hasil Certificate of Analysis dari Shipment yaitu sebagai berikut:
@ Pasal 3. (Item I)
Harga FOBT.(Tongkang) Kalori GCV. 5,300 (ADB) =Rp. 490.000/MT (IDR.Empat
ratus sembilan puluh ribu rupiah Per Metric Tons)

Harga FOBMV (Mother Vessel ) KaloriGCV. 5500 (adb) =Rp.560.000/MT ( IDR.


Lima ratus enam puluh ribu rupiah Per Metric Tons).

@ Pasal 3. (Item II)


Harga FOBT.(Tongkang) Kalori GCV. 5,500 (ADB) =Rp. 510.000,
ratus sepuluh riburupiah Per Metric Tons)

Harga FOBMV ( Mother Vessel) KaloriGCV. 550 (adb) = Rp.575.000,/MT (IDR. Lima
Ratus Ribu sekian sekian Rupiah)
Lima ratus tujuh puluhlima riburupiah Per Metric Tons

4.1. PARA PIHAK sepakat bahwa harga jual-beli Batubara ditentukan dengan kualitas
Batubara "Coal Product" sesuai dari Pre Certificate of Analysis (COA) Independen dari
loadingTongkang sampai COA hasil Shipment Mother Vessel (MV) sebagai berikut :
4.2. HARGA FOBT & COA, sesuai parameter Pre Specification di Stockpile Jetty masih
dalam penanggungjawab Independent
4.3. Untuk kesepakatan CONTRACT HARGA FOBMV ( MOTHER VESSEL/MV) yang sesuai
basis harga yang dimaksud dalam Pasal. 4.1. untuk itu dibuat Addendum tambahan dan
terlampir :

@ Letter Of Addendum adalah:


a) Harga Contract FOBT berlaku sampai tanggal… ,jikalau HARGA diperpanjang
sesuai kesepakatan KEDUA PIHAK, untuk itu dibuat Adendum /atau Contract
Jual / beli batubara
b) Jika Contract FOBMV. Maka disepakati mengacu pada Cara Pembayaran
pembuktian penerima INVOICE (FOBT) yang di telah dituangkan dalam pada
Pasal.12 poin 1 yaitu sisa 10% MV/ Vessel. Disebut dalam perjanjian ini.
4.4. JAMINAN LEGALITAS CARGO STOCKPILE JETTY Cargo yang dipersiapkan untuk
volume Mother Vessel /MV. Dengan pembuktian Certificate Of Analysis (COA) akhir MV.,
melanjuti Pre — COA hasil Sampling Cargo Stockpile Jetty yang pembuktian mengacu
pada penerima INVOICE (FOBT).

JAMINAN PIHAK PERTAMA bahwa Legalitas IUP Tambang penerbitan SKAB. Yang
berkaitan dengan pembuktian peherimaan INVOICE dan BAST (serah terima Barang)
yang cargo di Stockpile diperjual/belikan kepada PIHAK KEDUA.
4.5. JAMINAN VOLUME SHIPMENT ( TONGKANG dan sampai MV), COA dan CLAIM
DEMMURAGE Cargo yang dipersiapkan untuk memenuhi Volume LayCan shipment
Tongkang sampai Mother Vessel /MV. yang disepakati KEDUA PIHAK. Untuk itu
pertanggung jawaban dikarenakan oleh PIHAK yang bermasalah,

4.5.a).@ JAMINAN PIHAK PERTAMA jikalau telah membuktikan, mempersiapkan di


stockpile Jetty sesuai COA Independen surveyor, ternyata Cargo tersebut terjadi hal —
hal dikarenakan Pembayaran bermasalah oleh PIHAK KEDUA yang tidak diinginkan
sesuai ketentuan Perjanjian ini, maka claim resiko Cargo batubara yang di Stockpile/atau
yang termuat akan diperhitungkan sesuai cargo yang termuat, Biaya dan Demmurage
Tongkang /atau Transhipment Tongkang ke Mother Vessel /MV Sepenuhnya ditanggung
oleh PIHAK KEDUA itu sendiri.
4.5.b). @JAMINAN PIHAKKEDUA jikalau telah membayar sesuai ketentuan Payment
mengacu pada INVOICE, sedangkan Cargo PIHAK PERTAMA yang di Stockpile Jetty
dan Pre — COA masih tanggung jawab oleh Independen Surveyor COA, mengacu pada
quatity transaksi yaitu 6.000MT, Jikalau ternyata bermasalah dikarenakan kekurangan
volume tersebut, maka claim resiko tanggung jawab PIHAK PERTAMA yang akan
menyelesaikan sesuai ketentuan LayCan Tongkang dan Kapal Mother Vessel/ MV,
akibat oleh karenanya, maka claim Demmurage Tongkang sepenuhnya tanggung jawab
oleh PIHAK PERTAMA itu sendiri.

4.5.c). @ JAMINAN COA. Pre - FOBT (6.000MT) /atau COA. MV.( 30.000MT) Mengacu
pada payment PIHAK KEDUA tersebut sesuai perjanjian ini pembuktian mengacu pada
INVOICE, untuk persetujuan Pre — COA, oleh Independen Surveyor sesuai final COA,
(2) Tongkang dan COA Mother Vessel.
4.6. JAMINAN VOLUME SHIPMENT ( TONGKANG dan MV) Cargo yang di persiapkan untuk
memenuhi Volume LayCan shipment Tongkang sampai Mother Vessel /MV. Jika Cargo
yang dipersiapkan tersebut terjadi hal — hal yang tidak diinginkan sesuai ketentuan
Perjanjian ini, maka resiko akan ditanggung oleh PIHAK itu sendiri.

4.6.a) @ COA. MV. Mengacu pada Pre – (COA) FOBT. Tersebut yang diajukan oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, sesuai transaksi pembuktian INVOICE, untuk
persetujuannya yang disahkan dengan Addendum (COA) dan Stockpile Jetty. PIHAK
PERTAMA bertanggungjawab terhadap COA Mother Vessel.
4.7. BERLAKUNYA HARGA Harga Batubara di atas akan berlaku selama Periode 2022 dan
akan dilakukan revisi (peninjauan ulang) setelah periode itu dengan kesepakatan harga
KEDUA BELAH PIHAK untuk penyesuaian harga.

4.7.a).@ Harga yang disepakati di atas sudah termasuk seluruh biaya-biaya, namun
tidak terbatas diantaranya: fee lahan, pengangkutan Batubara dari tambang ke stockpile
(hauling), biaya giling batu {crushing), biaya penumpukan {stockpiling), booking slot
Jetty, biaya muat dan pengaturan muatan di atas Tongkang, pajak dan biaya dokumen
lokal, (SKAB) biaya analisa Batubara dan draft survey oleh Independen Surveyor di
Pelabuhan Muat / di atas Tongkang yang sepenuhnya merupakan tanggungjawab
PIHAK PERTAMA.
4.8. JAMINAN SPECIFICATION CONTRACT:
4.8.a). JAMINAN MUTU QUALITAS SPECIFICATION mengacu pada QUANTITY Cargo
Batubara yang diperjual/belikan di stockpile pelabuhan muat, adalah Tambang Produksi
dengan pemegang Izin IUP. Standard "ASTM" yang bekerjasama/ KSO dengan PT.
BARA MEGA QUANTUM / PIHAK PERTAMA selaku penanggung jawab hak dan
kewajiban pengelolaan Quality Specification dan Volume Cargo Batubara adalah "COAL
PRODUCT" (mengacu pada process Standardization "ISO" ). yang di perjual/belikan
dengan system Pengelola COAL(QUALITY)PROCESSING PLAN / C(Q)PP, maka dalam
proses qualitas specification dan-volume sebelum shipment loading masih dalam
tanggung jawab PIHANPERTAMA. Untuk itu terlampir Letter tambahan adalah:

4.8.b) JAMINAN CARGO DAN LEGALITAS IUP. Tambang Produksi yang menerbitkan
SKAB.( Surat Keterangan Asal Barang), bagi Cargo yang diperjual/belikan di Stockpile
Jetty yang ditunjuk sesuai kapasitas penampungan Stockpile dan kapasitas Pelabuhan
sandar tongkang oleh karenanya Stockpile Tambang yang ditunjuk menjadi tanggung
jawab PIHAK PERTAMA.
4.9. JAMINAN BIAYA PRE - SHIPMENT INSPECTION dibebankan kepada PIHAK
PERTAMA, tetapi jika hasil PRE - SHIPMENT INSPECTION tersebut sesuai dengan
spesifikasi yang tertuang di dalam kontrak ini maka PIHAK KEDUA akan mengganti
biaya PRE SHIPMENT INSPECTION yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA

PASAL 5
PENYESUAIAN HARGA
5. Harga Batubara seperti yang tertera di Pasal 4 Ayat 1 akan disesuaikan apabila hasil
analisa Independent Surveyor yang ditunjukan oleh PIHAK KEDUA dan menunjukkan
hasil di bawah atau di luar spesifikasi yang disepakati oleh KEDUA PIHAK sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 3 dalam Perjanjian ini. Dasar perhitungan penyesuaian harga
atas kualitas diatur sebagai berikut:
5.1. PASAL 3. ITEM I. Perhitungan penyesuaian harga berdasarkan Nilai Kalori/Gross
Calorie Value (As Received Basis/ARB)

GROSS CALORIE VALUE:


Apabila hasil Certificate of Sampling Analysis (COA) sesuai Pasal 3. ( Item I) yang
dikeluarkan oleh Independent Surveyor adalah Cal.6,000 kcal/kg, Jikalau Cal. tersebut
melebihi ADB. 6,000 kcal/kg maupun dibawah 6000 kcal/kg maka kedua belah PIHAK
akan melakukan penyesuaian Bonus/ Penalty yang dikenakan barang/Batubara yang
ditransaksikan.

BONUS GROSS CALORIE VALUE:


Apabila hasil Certificate of Sampling Analysis (COSA) jikalau Gross Calori Value DIATAS
(GCV) 6000kcal/kg (ADB) yang dikeluarkan oleh Independent Surveyor, maka PIHAK
KEDUA berhak memberikan BONUS yang di hitung sesuai dengan rumus Tersebut

FOB Price x Gross Calorific Value result (Adb) / 6000 kcal/kg (adb)

REJECTIONOF GROSS CALORIE VALUE:


Apabila nilai Gross Calorie Value (ADB) kurang dari 6.000 kcal/kg GCV (adb) maka akan
membatalkan/melakukan reject)

FOB Price x Gross Calorie Value result (adb) 6.000 kcal/kg (adb)
100

TOTAL MOISTURE
Apabila hasil Certificate of Sampling Analysis (COA) sesuai Pasal 3. ( Item I) yang
dikeluarkan oleh Independent surveyor adalah Total Moisture tersebut melebihi diatas
dari > 12,35% maka kedua belah PIHAK akan melakukan penyesuaian Penalty yang
dikenakan barang/Batubara yang ditransaksikan.

Penyesuaian Berat = Hasil final draft Survey x 100—(TM actual -12,35)


100

TOTAL MOISTURE REJECTION:


Apabila nilai Total Moisture (AR) lebih dari >12,35% (arb) maka akan membatalkan
/melakukan reject)

SULPHUR REJECTION:
Apabila nilai Sulphur content melebihi 0,8% (arb) maka akan membatalkan / melakukan
reject).
5.2. Final Draft Survey adalah hasil Draft Survey oleh Independent Surveyor. Bill of Lading
(B/L) dan Weight Draft dalam transaksi ini adalah berat batu bara sesuai dengan Final
Draft Survey yang di keluarkan oleh Independent Surveyor.

Invoiced Weight dalam transaksi ini adalah berat yang ditagih oleh Pihak PERTAMA di
dalam invoice pembayaran sesuai tahapan pembayaran dilakukan oleh Pihak KEDUA.
5.3. Final Cargo termuat di Mother Vessel (MV) Draft Survey dalam transaksi ini adalah hasil
Draft Survey oleh Independent Surveyor. Bill of Lading, Weight, dalam transaksi ini
adalah berat batu bara sesuai dengan Final Draft Surrey Yang di keluarkan oleh
Independent Surveyor. Sebagai lampiran adalah

@ Letter of Addendum - Terlampir Dokumen Loading Tongkang SKAB, Wieth Draft,


BAST.
@ Letter of Addendum - Terlampir Dokumen Shipment Mother Vessel (MV) B/L, COA,
Wieth Draft, BAST, Dokumen Export.

Invoiced Weight dalam transaksi ini adalah berat yang di tagih oleh Pihak Kedua di
dalam invoice pembayaran,

PASAL 6
PENYERAHAN BARANG

6.1. Barang Batubara yang telah dilakukan Shipment Inspection oleh PIHAK KEDUA, Untuk
itu disepakati KEDUA PIHAK dengan pembuktian mengacu pada transaksi INVOICE dan
BAST. Penyerahan Batubara TAMBANG dan PIHAK PERTAMA kepada KEDUA.
6.2. Pemuatan Barang Batubara yang di lakukan di Stockpile Jetty, dengan Tongkang
berukuran min. 270 /atau 300 feet yang ditentukan dan/atau ditunjuk oleh PIHAK
PERTAMA dengan kapasitas muatan 5,500MT /atau 8000MT plus minus 10 %.
6.3. Angka Muat/Loading Rate per hari ke atas Tongkang adalah 5,500MT - 8,000 MT/hari
6.4. LayCan - TONGKANG (15) hari, untuk layCan MOTHER VESSEL (MV) 25 Hari, untuk
itu diterbitkan Shipping Intruction (SI) yang disetujui oleh KEDUA PIHAK

PASAL 7
JANGKA WAKTU PENGIRIMAN / PENGAPALAN

7.1. Jangka waktu pengiriman barang hingga dimuat di atas Tongkang adalah maksimal 10
(sepuluh) hari kerja setelah penandatanganan Perjanjian ini. Kecuali Laycan pengiriman
diatas 15 hari, dikarenakan transaksi pembayaran tidak tepat waktu dan ada penundaan
cara pembayaran terhadap Batubara yang diperjual/belikan, maka resiko demurrage
tongkang ditanggung PIHAK KEDUA

Jangka waktu pengiriman Kapal Tongkang 15 (lima belas) hari kerja, maka Pihak
KEDUA menerbitkan Shipping Intruction (SI) Lay Can Kapal Tongkang pada (10) hari ke
depan.
7.2. Pengapalan pertama Batubara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 6 Ayat 1
Perjanjian ini, dan akan dilakukan selambatTambatnya dalam waktu 3 (Tiga) hari
terhitung sejak pembayaran termin Cargo mencapai sebesar 50% mengacu pada
INVOICE yang di transaksi oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA Berita Acara
Serah Terima (BAST) Barang, dan dokumen lain yang diperlukan dalam tambahan
Addendum adalah:

@ Letter of Addendum - batu bara di stockpile Jetty, yang sesuai INVOIVE, dibuat BAST
yang ditandatangani oleh Tambang penerbit SKAB kepada PIHAK KEDUA.
7.3. Pihak KEDUA akan memberitahukan jadwal PENGIRIMAN Tongkang 15 (lima belas)
hari kerja sebelum Tongkang sandar. Pihak KEDUA akan memberikan persetujuan
Shipping Intruction (SI) di (10) hari kedepan jadwal kedatangan Kapal Tongkang akan
tiba di tujuan Muat stockpile Pihak( PERTAMA di Tambang Produksi, Bengkulu
7.4. Klaim untuk biaya kelebihan waktu berlabuh harus dikonfirmasikan dan disetujui oleh
Pihak PERTAMA dan Pihak KEDUA dan pembayaran yang timbul harus diselesaikan
sesegera mungkin tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari setelah pengangkutan dan
diterbitkannya tagihan pengangkutan . Bilamana PARA PIHAK tidak setuju dengan
beberapa klaim maka ketentuan arbitrase dapat diberlakukan.
7.5. Apabila dalam waktu yang telah disepakati sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 7
Ayat 3, penyerahan Batubara tidak dapat dilakukan atau terdapat keterlambatan
penyerahan Batubara dan dokumen barang sehingga Tongkang harus menunda
aktivitas maka Pihak KEDUA berhak untuk mengklaim semua kerugian dengan disertai
invoice dan bukti yang ada.

Hal tersebut diluar kecualian dikarenakan tidak sesuainya transaksi pembayaran yang
dilakukan Pihak KEDUA. Maka claim ditanggung oleh Pihak KEDUA.
7.6. Penentuan pengaturan muatan dan jumlah kapasitas muat akan dikonfirmasikan oleh
Nakhoda Kapal Tongkang pada saat Kapal tiba di Pelabuhan Muat.
Pengapalan terakhir Cargo termuat diatas KAPAL MOTHER VESSEL /FOBMV. Dengan
sisa pembayaran yaitu (10%) Dengan dilengkapi Dokument Certificate of Analysis
(COA), Bill of Lading (B/L), Draf weight, draf survey, Cargo manifest, Time sheet dan
Surat Keterangan Asal Barang (SKAB) dari penyerahan PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA dengan transaksi sesuai INVOICE penyelesaian pembayaran sisa oleh
PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.

@ Letter of Addendum (tambahan dan terlampir) Jikalau terjadi Contract FOBMV. Maka
yang sisa (10%) pembayaran akan diperlakukan.
7.7. SHIPPING INTRUCTION (SI) oleh PIHAK KEDUA akan memberitahukan jadwal
pengiriman Tongkang 7 (tujuh) hari kerja sebelum Tongkang sandar di Pelabuhan Pulau
Baai Kota Bengkulu, dan PIHAK KEDUA akan memberikan persetujuannya Shipping
Intruction (SI) yang di ajukan tersebut dan 15 (lima belas ) hari kerja sebelum Mother
Vessel (MV) tiba di loading point.
7.8. Klaim untuk biaya kelebihan waktu berlabuh harus dikonfirmasikan dan disetujui oleh
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan pembayaran yang timbul harus diselesaikan
sesegera mungkin tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari setelah pengangkutan dan
diterbitkannya tagihan pengangkutan. Bilamana PARA PIHAK tidak setuju dengan
beberapa klaim maka ketentuan Arbitrase dapat diberlakukan.
7.9. Apabila dalam waktu yang telah disepakati sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 7
poin 3, penyerahan Batubara tidak dapat dilakukan atau terdapat keterlambatan
penyerahan Batubara dan dokumen barang sehingga Tongkang harus menunda
aktivitas maka PIHAK KEDUA berhak untuk mengklaim semua kerugian dengan disertai
invoice dan bukti yang ada. kerugian dengan disertai invoice dan bukti yang ada. Hal
tersebut di luar kecualian dikarenakan tidak sesuainya transaksi pembayaran yang
dilakukan PIHAK KEDUA. Maka Claim ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
7.10 Penentuan pengaturan muatan dan jumlah kapasitas muat akan dikonfirmasikan oleh
. Nakhoda Kapal Tongkang /atau Mother Vessel pada saat Kapal tiba di Pelabuhan Muat.
7.11 Pengapalan pertama Batubara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 6 Ayat 1
. Perjanjian ini, dari PIHAK KEDUA stelah dilakukan PRE-SHIPMENT INSPECTION
dengan Quality Transaksi mencapai 90% (sembilan puluh persen) oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA dengan INVOICE dan diterbitkan Shipping Instruction (SI)
Barge dalam waktu (7) hari kerja, dan Shipping Instruction (SI) Mother Vessel/MV
setelah transaksi berjalan sesuai INVOICE dalam max (15) hari dan penyerahan Cargo
dengan ditandatangani pre - Berita Acara Serah Terima (BAST) oleh KEDUA BELAH
PIHAK, dengan PIHAK TAMBANG yang BERTANGGUNG JAWAB SKAB dan beberapa
Pre quantity transaksi yang berjalan yang masih dalam tanggung jawab oleh PIHAK
PERTAMA.

PASAL 8
KONDISI PEMUATAN BARANG

8. PIHAK PERTAMA melakukan pemuatan barang di Pelabuhan Muat secepat mungkin


agar lancar sesuai jadwal sehingga tidak ada denda (demurrage) Tongkang selama
pemuatan dilakukan sejak Tongkang tiba di Dermaga/Pelabuhan Muat. Setelah PIHAK
KEDUA dan PIHAK PERTAMA menyetujui Shipping Instruction (SI) kepada PIHAK
PERTAMA, maka wajib untuk mem-booking slot di Jetty Pelabuhan dan memposisikan
status kedatangan Tongkang dengan jadwal Pelabuhan Muat untuk menghindari
demurrage/detention Tongkang.
8.1. Dalam hal ini PIHAK KEDUA harus mentaati penyelesaian hak dan kewajiban
penyelesaian Pembayaran Tahap demi tahap yang sesuai ketentuan Pasal 12. Disebut
diatas sesuai surat Perjanjian ini.

PASAL 9
DEMURRAGE DAN DEAD FREIGHT

9.1. PERTANGGUNG JAWABAN DEMMURAGE, Apabila karena kelalaian PIHAK


PERTAMA sehingga pemuatan diselesaikan melebihi dari waktu yang ditentukan maka
PIHAK PERTAMA wajib untuk menanggung denda Demurrrage Barge/Tongkang yang
dihitung berdasarkan pencatatan kegiatan pemuatan (statement of fact and or time sheet
and or barge demurrage statement) yang dibuat oleh Agen Tongkang tersebut.

@ PERTANGGUNG JAWABAN DEMMURAGE, Jikalau karena kelalaian PIHAK KEDUA


dalam transaksi Pembayaran kepada PIHAK PERTAMA dikarenakan transaksi mengacu
pada INVOICE ber-masalah pada Pasal 12. Disebut, maka DEMMURAGE TONGKANG
dan KAPAL MOTHER VESSEL maka agen Kapal mengclaim kepada PIHAK KEDUA
yang bertanggung jawab dalam tenggang waktu untuk penyelesaian masalah tersebut.
9.2. Apabila Tongkang yang dimuat oleh PIHAK PERTAMA mengalami keterlambatan
berangkat akibat ketidaksiapan dokumen yang dipersyaratkan, misal keterlambatan
Surat Keterangan Asal Barang (SKAB) atau dokumen lainnya yang berkaitan dengan
dokumen tambang, maka biaya denda keterlambatan keberangkatan Tongkang dan
demurrage Tongkang seluruhnya adalah menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA
sepenuhnya.
9.3. Apabila Tongkang dan kapal Mother Vessel tiba diluar ketentuan Shipping Intruction (SI)
dan muat sebelum masa laycan yang disepakati bersama maka PIHAK PERTAMA
berkewajiban untuk menanggung denda (Demurrage) Tongkang karena menunggu
giliran dimuat, yang dihitung berdasarkan pencatatan kegiatan pemuatan (statement of
fact and or time sheet and or barge demurrage statement) yang dibuat oleh Agen
Tongkang tersebut.

Dikecualikan penundaan kedatangan Kapal Tongkang /atau Kapal Mother Vessel (MV),
maka resiko cargo yang di muat /atau di Stockpile terganggu olehnya, maka Cargo
tersebut dan jikalau ada terjadi hah-hal yang timbul oleh karenanya, maka kerugian
sepenuhnya ditanggung PIHAK KEDUA.
9.4. Apabila akibat kelalaian PIHAK PERTAMA sehingga Batubara termuat tidak mencukupi
jumlah kapasitas muat per Tongkang 230 feets sebagaimana yang dipersyaratkan oleh
Nakhoda dan atau Pemilik Tongkang dan Kapten Kapal yang cukup dibuktikan dengan
catatan Agen Tongkang (statement of fact and or time sheet and or barge dead freight
statement) maka PIHAK PERTAMA bertanggung jawab sepenuhnya atas biaya-biaya
yang timbul akibat dari kekurangan muatan tersebut.
9.5. Besarnya biaya denda Tongkang (barge demurrage) serta denda kekurangan muatan
(dead freight) berdasarkan Perjanjian Angkutan Laut yang dibuat antara PIHAK KEDUA
dengan Pemilik Tongkang, yang disebabkan oleh kelalaian PIHAK PERTAMA, menjadi
tanggungan PIHAK PERTAMA sepenuhnya.
9.6. Biaya denda yang disebutkan di atas wajib diselesaikan oleh PIHAK PERTAMA dalam
waktu 10 (sepuluh) hari setelah PIHAK KEDUA menerima tagihan dari Pemilik
Tongkang, dan apabila terjadi keterlambatan pembayaran atas denda-denda yang
dijelaskan di atas maka biaya keterlambatan bayar menjadi tanggungan PIHAK
PERTAMA sepenuhnya.
9.7. PIHAK PERTAMA dengan ini memberikan kuasa kepada PIHAK KEDUA untuk
memotong biaya-biaya tersebut langsung dari sisa pembayaran yang seharusnya
dibayarkan kepada PIHAK PERTAMA.
9.8. Jika terjadi Demurrage yang disebabkan oleh kelalaian PIHAK KEDUA maka semua
denda dan bea yang disebabkan olehnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA dan bertanggung jawab kerusakan kapal tongkang atau dikarenakan kecelakaan
merapat dan berangkat dipelabuhan, mengakibatkan tertundanya waktu dan
dikarenakan air sungai pasang surut.

PASAL 10
PENENTUAN INDEPENDENT SURVEYOR

10.1 PARA PIHAK sepakat untuk menunjuk dan menetapkan Independent Surveyor yaitu PT.
. SUCOFINDO dalanix menentukan penetapan kualitas dan berat komoditas cargo
Batubara sesuai standar mutu dan hasil analisa yang dilakukan oleh Independent
Surveyor ;yang disepakati oleh PARA PIHAK.
10.2 Segala biaya yang timbul dari pekerjaan Independent Surveyor yang ditunjuk dan
. disepakati PARA PIHAK menjadi beban dari PIHAK PERTAMA.
PASAL 11
PENGAMBILAN CONTOH ANALISA BATUBARA

11. Pengambilan Contoh batubara di stockpile Jetty dan Contoh batubara di atas Tongkang
dan Kapal mother Vessel disepakati masih dalam otoritas tanggung jawab PIHAK
INDEPENDEN SURVEYOR sesuai cara dan mengacu kepada standarisasi 'ASTM '/atau
'ISO' adalah :
11.1 PARA PIHAK sepakat untuk melakukan pengambilan contoh (sampling ) Batubara dari
. lokasi stockpile pelabuhan muat, oleh Independent Surveyor yang ditunjuk oleh PIHAK
KEDUA untuk mengetaui Gross Calorie Value (GCV) Pre-kualitas Batubara yang
disepakati KEDUA PIHAK.
11.2 Metode pengambilan dan analisa sample mengacu kepada ASTM Standard dan 'ISO'
. and Procedure dan hasil analisa kualitas Batubara ini menjadi hasil keputusan final
Tongkang /atau Mother Vessel dan mengikat bagi PARA PIHAK.

PASAL 12
SISTEM PEMBAYARAN

12. JAMINAN CARA PEMBAYARAN YANG BER-HAK PENERIMANYA adalah :


@ Letter Of Addendum (tambahan yang terlampir) Rekening Tambang stockpile Jetty
yang berdasarkan Intruction Bank pelaksanaan transfer ke Rekening Bank yang disaksi
PIHAK TAMBANG PEMEGANG IUP yang selaku hak PENERBIT SKAB, BAST yang
ditunjuk PIHAK PERTAMA.
12.1 Jikalau Pembayaran sesuai INVOICE yang dilakukan PHAK KEDUA kepada PIHAK
. PERTAMA per-pengiriman FOBT. (Tongkang, /atau Kapal ) dan sampai Tujuan Bongkar
dengan mekanisme pembayaran sebagai berikut :

a) Pembayaran 1. : 50% ( Lima puluh persen) Transaksi sesudah Shipment


Inspection
b) Pembayaran 2 : 40% ( Empat puluh persen) pemuatan. BAST Dokumen SKAB,
WIGHT DRAF, dan COA. Tongkang Lepas tali.
c) Pembayaran 3 : 10% (Sepuluh persen) BAST Dokumen SKAB, WIGHT DRAF,
dan COA. CNF Pelabuhan Bongkar.
12.2 Pre- COA dan COA (akhir) oleh PIHAK PERTAMA menjamin bahwa Batubara yang
. diambil pada waktu pre-shipment inspection adalah Batubara yang masuk dalam
specification Pasal.3. sehingga hasil pemeriksaan Lab yang dilakukan oleh Independen
Surveyor pada waktu shipment muat ke TONGKANG /atau MOTHER VESSEL / MV.
yang dipertanggung jawabkan oleh PIHAK PERTAMA.
12.3 Pembayaran cargo Batubara kepada PIHAK PERTAMA oleh PIHAK KEDUA dilakukan
. FOBT. (TONGKANG) melalui by Cash, melalui pemindah bukuan atau transfer rekening
Bank kepada masing—masing Rekening Bank adalah:
12.3.1) DATA BANK – PIHAK PERTAMA (PIHAK yang ditunjuk adalah:
Nama Bank :
Adress :
Telpon :
Swift Code
Account Nama
Account No.
Mata Uang IDR :

@ Letter Of Addendum (Tambahan) – Transaksi Pembayaran Dana sebesar


transfer Bank berdasarkan Instruction Bank (terlampir) kepada Rekening Pihak
yang berhak menerima.

12.3.2 DATA BANK PIHAK PERTAMA (PENJUAL) QQ.PT….(nama Legalitas


IUP.Tambang) sesuai kerjasama (KSO), yang ditunjuk PIHAK PERTAMA adalah
Nama Bank :
Adress :
Telpon :
Swift Code
Account Nama
Account No.
Mata Uang IDR :

@ Letter Of Addendum (Tambahan) -Transaksi antara perjanjian Kerjasama


KSO. IUP. Tambang Produksi yang Legalitas IUP. Yang berhak terbitkan SKAB.
dan Letter BAST ( Berita Acara Serah Terima) Cargo Stockpile Jetty yang
ditunjuk dan yang bertanggung jawab terhadap cargo

12.3.3) DATA BANK PIHAK KEDUA (PIHAK PEMBELI) sesuai yang ditunjuk adalah :
Nama Bank :
Adress :
Telpon :
Swift Code
Account Nama
Account No.
Mata Uang IDR
12.4 PIHAK KEDUA dalam Perjanjian ini sekaligus membuat pernyataan dan menjamin akan
. melakukan pembayaran sesuai dengan termin dan kondisi yang sudah disepakati dalam
Perjanjian ini, sebaliknya PIHAK PERTAMA juga dalam Perjanjian ini menjamin dan
menyiapkan barang dan dokumen sesuai kesepakatan seperti yang tertuang dalam
Perjanjian ini.
PASAL 13
ALAMAT KORESPONDENSI
13.1. PIHAK PERTAMA
Nama Perusahaan :
Alamat Perusahaan :
Kontak Personal :
Jabatan :
Mobile Phone :
Email :

13.2. PIHAK KEDUA


Nama Perusahaan :
Alamat Perusahaan :
Kontak Personal :
Jabatan :
Mobile Phone :
Email :

PASAL 14
FORCE MAJEURE

14. Apabila terjadi keterlambatan atau kegagalan penyerahan barang oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA yang disebabkan oleh keadaan yang diluar
kemampuan (force majeure) PIHAK PERTAMA seperti, gempa bumi, banjir, badai,
sabotase, huruhara, perang, maka PIHAK PERTAMA harus memberitahukan keadaan
force majeure tersebut dan melampirkan bukti — bukti yang ada kepada PIHAK KEDUA
secepat mungkin dan paling lambat 5 (lima) hari sejak terjadinya keadaan force majeure
dan selanjutnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja, PIHAK KEDUA akan menentukan
apakah menerima atau menolak alasan tersebut.

PASAL 15
DASAR HUKUMDANARBITRASE
15. Perjanjian ini dibuat dan tunduk pada hukum Negara Republik Indonesia. Jika terjadi
perselisihan dan atau salah paham dalam pelaksanaan Perjanjian ini, PARA PIHAK
sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah untuk mufakat, namun apabila
perselisihan dan atau kesalahpahaman tersebut tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah maka PARA PIHAK setuju untuk menyelesaikannya dan dengan ini memilih
domisili hukum yang tetap dan tidak berubah pada kepaniteraan Pengadilan Negeri di
Indonesia.

PASAL 16
AMANDEMEN / atau ADDENDUM

16. Hal-hal yang belum cukup melengkapi nya /atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini
pada Pasal /atau poin yang telah dituangkan @ Letter Of Addendum akan diatur dalam
Perjanjian ini yang berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK akan dituangkan dalam
bentuk Perjanjian tambahan LETTER OF ADDENDUM yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

PASAL 17
BATAL SECARA HUKUM

17. Perjanjian ini dapat terjadi Pembatalan secara Hukum /atau One Perestasi terkait
dengan Jadwal pengiriman dan Transaksi Pembayaran /atau Jadwal pembayaran
termin, akan disepakati kemudian menunggu setiap hasil Pre-Shipment Inspection
selesai, dalam pengambilan kesepakatan maximun (2) hari) jikalau hasil Pre- Shipment
Inspection terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan kesepakatan KEDUA PIHAK, Maka
Transaksi KEDUA BELAH PIHAK dinyatakan Batal secara Hukum, oleh karenanya
Perjanjian ini dinyatakan One Prestasi dikarenakan PIHAK PERTAMA belum terjadi
transaksi Pasal 12. Sebagai pembuktian INVOICE hasil transaksi KEDUA PIHAK
tersebut, untuk itu hal— hal yang timbul dikarenakan diluar tanggung jawab PIHAK
PERTAMA

PASAL 18
PENETAPAN

18. Surat Perjanjian ini tidak mengijinkan terjadinya peralihan isi Perjanjian secara sebagian
ataupun seluruhnya kepada PIHAK lain. Perjanjian ini harus diperlakukan secara rahasia
dan tidak diperkenankan untuk memberitahukan sebagian atapun seluruh isi Perjanjian
ini kepada PIHAK lain. PARA PIHAK sepakat Perjanjian Jual/beli batubara ini telah
menunjuk Independen Surveyor, maka tidak ada Intervensi atau campur tangan oleh
Pihak manapun juga atas hak dan kewajiban sesuai porsi Hak oleh masing-masing
PIHAK yang tidak dapat diganggugugat.

PASAL 19
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

19. Apabila terjadi perselisihan yang tidak dapat diselesaikan oleh PARA PIHAK dengan
musyawarah dan mufakat maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya secara
hukum pada Pengadilan Negeri di Kota Bengkulu.

PASAL 20
PERJANJIAN KONTRAK

20. Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan masing-masing rangkap dimana isi
dari tiap lembarannya ini sudah disetujui dan diparaf di setiap halaman oleh PARA
PIHAK.

Dengan demikian kedua rangkap Surat Perjanjian ini memiliki kekuatan hukum yang
sama dan masing-masing PIHAK memberikan tandatangannya diatas materai yang
cukup.
PASAL 21
PENANDATANGANAN KONTRAK

21. Surat Perjanjian ini ditandatangani diatas materai yang cukup tanpa ada unsur
pemaksaan dari pihak manapun serta dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan
dibuat dalam 2 (dua) rangkap dengan kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA (PENJUAL) PIHAK KEDUA (PEMBELI)

Anda mungkin juga menyukai