2. Invoice
Yaitu nota tagihan yang kita terbitkan kepada shipper.
3. Shipper
Dalam istilah kita, Shipper adalah penyewa kapal kita. Atau dengan kata lain, Customer.
4. Barging
Artinya, pengapalan (dengan tongkang).
5. Shipment
Pengapalan
6. Nominasi kapal
Maksudnya, kapal-kapal yang akan digunakan oleh Shipper. Nominasi ini diinfokan oleh Ibu Erlin / Pak David / Pak
Yin.
7. SI (Shipping Instruction)
Yaitu semacam surat keterangan / penunjukkan yang isinya adalah informasi barging, nama Shipper, Consignee,
dll. SI ini berfungsi untuk pembuatan kontrak kita dan juga pembuatan BL.
8. Laycan
Yaitu waktu ketersediaan kapal untuk muat. Misal, jika disebutkan laycan PL I adalah 17 Oktober. Artinya, PL I
sudah siap dimuat tanggal 17 Oktober. Artinya juga, PL I sudah harus siap berada di loading port pada atau
sebelum tanggal 17 Oktober.
9. Loading Port
Artinya pelabuhan muat. Umumnya, istilah loading port menggunakan istilah “jetty”. Secara harfiah, jetty artinya
dermaga. Maksudnya, dermaga yang digunakan untuk penyandaran tongkang saat pemuatan. Jadi, saat
menemukan kata jetty, biasanya yang dimaksud adalah pelabuhan muatnya.
Untuk kota selain daripada cabang di atas, maka PIC keagenan adalah Dimas. Jadi, jika ada yang perlu ditanyakan
perihal agen atau dokumen yang pengurusannya oleh agen, maka hubungi Dimas.
13. Laytime
Yaitu batas waktu wajar penyewaan kapal.
15. Broker
Yaitu perantara dalam penyewaan kapal. Misal, sebuah perusahaan trading / tambang membutuhkan tongkang
kemudian ia menghubungi seorang broker. Broker ini kemudian mencarikan tongkang ke perusahaan pelayaran.
Jika deal, maka broker ini berhak dapat komisi dari perusahaan pelayaran untuk jasanya mencarikan customer.
Broker bisa berupa perseorangan ataupun mewakili perusahaan.
2|AR Manual
16. B/L (Bill of Lading)
Yaitu dokumen yang diterbitkan oleh agen sebagai bentuk tanda terima barang yang dimuat di kapal. Isi BL adalah
pemilik/pengirim barang (shipper), pembeli/pemesan barang (consignee), pihak yang harus dihubungi saat kapal
tiba di disport (notify party), nama kapal, loading port, disport, jenis barang, quantity, tanggal pemuatan, dan
keterangan-keterangan lain sesuai permintaan shipper.
Dalam eskpor impor, BL ini bisa menjadi salah satu kelengkapan dalam pencairan LC yang dikeluarkan oleh buyer
(consignee) kepada seller (shipper). Jadi, saat shipper minta untuk dibuatkan original BL, maka itu sifatnya adalah
urgent dan harus segera dikerjakan.
Biasanya, saat shipper minta original BL (OBL), maka yang harus kita terbitkan adalah :
BL First Original, Second Original, dan Third Original.
Kemudian dilengkapi dengan BL Copy Non Negotiable. Jumlah Copy NN adalah sesuai permintaan shipper.
Namun, standar Marindo adalah menerbitkan Original + 6 Copy NN.
27. Bunker
Ada 2 macam bunker, yaitu bunker BBM (solar) dan bunker air tawar.
Secara harfiah, bunker artinya pengisian ulang.
Yaitu sarana pemuatan dari jetty ke tongkang. Bentuknya adalah seperti di atas. Batubara dari tambang disalurkan ke
tongkang yang ada di tepi sungai melalui bangunan tersebut.
33. Assist
Yaitu kegiatan kapal khusus assist untuk membantu kapal (tugboat) melakukan olah gerak di suatu wilayah
perairan wajib pandu. Caranya adalah dengan menggandeng/mengiringi, menarik, atau mendorong.
34. Pandu
Yaitu kegiatan untuk memandu sebuah kapal dalam melakukan olah gerak di perairan wajib pandu. Bedanya
dengan assist, pandu ini petugasnya naik/turun ke tugboat. Jadi dia memandu dari dalam kabin kapal.
35. Pengolongan
Dari kata kolong, artinya kegiatan kapal saat melewati bawah suatu jembatan.
37. PPh 15
1.2 %
Berlaku untuk penyewaan tugboat & tongkang (1 set). Atau penyewaan tugboat saja, intinya kalau ABK-nya dari
kita, PPh-nya 15
38. PPh 23
Untuk penyewaan tongkang saja (tanpa ABK), berlaku PPh 23 2%. Dan juga berlaku untuk jasa lain seperti channel
fee, dsb.
TIPE TONGKANG
Berdasarkan ukurannya, tongkang ada 4 macam (yang dimiliki Marindo), yaitu :
1. 220 feet
2. 230 feet
3. 270 feet
4. 300 feet
Untuk mengetahui ukuran tongkang Marindo, cukup lihat nama tongkang tersebut (bagian angkanya).
Misal, Bg. Maritim Perkasa 2315, artinya tongkang 230 ft.
5|AR Manual
Bg. Kaba Perkasa 2702, artinya tongkang 270 ft.
Bg. Elanor 3009, artinya tongkang 300 ft.
TIPE SHIPMENT
Ada 4 tipe shipment, yaitu :
1. Transshispment
2. Spot Charter
4. Volume Charter
Yaitu sewa kapal berdasarkan volume kargo. Contohnya adalah LHI, SGP, dan IDC.
Misal, LHI kontrak dengan jangka waktu 1 tahun dan volume minimal 1,200,000 MT. Yang menjadi acuan adalah
volumenya. Apabila dalam 1 tahun volume minimal tersebut tidak terpenuhi, maka kita bisa klaim kepada LHI
untuk kekurangannya.
A. MEMBUAT SPAL
Jika ada Shipper baru (belum pernah sewa kapal kita sebelumnya), mintakan NPWP, SPPKP dan TDP mereka untuk
referensi pembuatan Faktur Pajak. Jangan lupa kirimkan juga dokumen yang sama ke mereka.
Klausa dalam kontrak yang harus diperhatikan / diubah :
1. Nomor Kontrak
Membuat nomor kontrak dari file “Daftar Kontrak Invoice”.
E ->Scan ->2020 -> Daftar Kontrak 2020
2. Tanggal Kontrak
Sesuaikan dengan tanggal pengiriman SI oleh shipper, atau tanggal pembuatan, atau tanggal laycan, yang
mana yang lebih dulu.
3. Nama & Alamat Shipper
Sesuaikan dengan NPWP mereka
4. Nama Kapal
Nominasi kapal sesuai yang kita berikan
5. Tanggal Laycan
Sesuaikan dengan info dari shipper atau lihat di SI, atau bisa juga lihat di Laporan Shipper
6. Loading Port (Jetty)
7. Discharging Port
Perhatikan jika transshipment menggunakan MV, ETA vessel juga disebutkan. Untuk mengetahuinya, bisa
dilihat di laporan shipper atau tanyakan Ibu Erlin atau cari di marinetraffic.
8. Dead Freight
Standar Marindo :
300ft = 7,500 MT
270ft = 5,300 MT
230ft = 3,200 MT
Jika disebutkan dalam email, ikuti. Kalau tidak ada, konfirmasikan ke Pak David atau Pak Yin tentang DF ini.
Jangan ikuti yang tercantum di SI.
6|AR Manual
9. Freight Rate (Harga)
Konfirmasikan ke Pak David atau Pak Yin. Dan jangan lupa tanyakan apakah harga itu sebelum atau sesudah
PPN.
10.Laytime
Konfirmasikan dengan Pak David atau Pak Yin.
11.Demurrage rate
Konfirmasikan ke Pak David atau Pak Yin. Dan jangan lupa tanyakan apakah harga itu sebelum atau sesudah
PPN.
12.Nama Shipper, Penandatangan, dan Jabatan di kolom Signature
Tanyakan melalui email / telp kepada shipper
13.Nomor & tanggal kontrak di “Halaman Addition”
14.Payment term
Konfirmasikan dengan Pak David atau Pak Yin.
15.Nama Shipper & Penandatangan di bawah.
B. MEMBUAT INVOICE
Untuk membuat invoice, pantau Laporan Shipper dan Time Sheet atau laporan dari Agen (kalau kapal loading di
luar Samarinda).
Laporan Shipper : untuk mengetahui kapal-kapal apa saja yang sedang kegiatan dan dicatat mana saja yang sudah
ada invoicenya.
Time Sheet : untuk mengetahui update kegiatan kapal. Apabila kapal sudah selesai muat, minta draft survey ke
pak Richad atau Pak Andy (Kalau muat di Dondang) dan segera buatkan invoicenya.
Laporan dari Agen : jika kapal loading di luar Samarinda, misal di Jetty Viracon (Grogot), kalau ada laporan update
dari agen, perhatikan! Apabila kapal sudah selesai loading, atau agen mengirimkan BL, berarti invoice sudah bisa
dibuat.
Jika ada shipment yang sudah bisa dibuatkan invoicenya, masukkan datanya ke file “Hasil Pajak” untuk membuat
nomor invoicenya.
Selalu perhatikan dokumen pendukung invoice sesuai permintaan Shipper. Apakah mereka minta BL atau
dokumen-dokumen lain.
Jangan lupa, setelah membuat invoice, serahkan kepada Mita untuk dibuatkan Faktur Pajaknya.
Jika invoice dan FP sudah dibuat, segera emailkan dan kemudian kirim aslinya ke alamat Shipper.
7|AR Manual
C. LAYTIME
Adalah batas waktu penggunaan (penyewaan) kapal. Yang tidaktermasuk Laytime adalah :
1. Kapal bergerak, baik saat proses sandar ataupun saat berlayar
2. Apabila dalam time sheet dikatakan tidak ada kegiatan akibat hujan atau cuaca buruk
3. Waktu menunggu dokumen kapal (ijin gerak, clearance, dll)
4. Waktu yang digunakan untuk kepentingan kapal (misal bunker BBM, bunker air tawar, kerusakan atau
perbaikan kapal, dll)
NOR accepted artinya saat kapal tiba di pelabuhan muat / bongkar, agen mengeluarkan NOR sebagai pernyataan
bahwa kapal telah siap dan NOR tender. NOR accepted saat Shipper mengkonfirmasi NOR tersebut.
Contoh :
1. BK I tiba di Jetty A pada 1 Oktober 2017 pukul 10.00
Mulai muat pada 3 Oktober 2017 pukul 08.00
Laytime mulai pada : 1 Oktober 2017 pukul 10.00 + 12 jam = 1 Oktober 2017 pukul 22.00
Istilah-istilah laytime :
Tiba di jetty Arrived at jetty area
Tambat Moored
Tunggu info sandar Waited for instruction
Tunggu antrian sandar Waited for berthing sequence
Batu belum cukup Unsufficient coal
Proses sandarkan tongkang Berthing process
Selesai sandarkan tongkang Barge berthed alongside jetty
Start muat Commenced loading
Stop muat Stopped loading
Proses crushing batu Coal crushing
Lepas dari jetty (setelah stop muat) Unberthed
Tunggu info muat Waited for instruction
Start muat (setelah stop) Resumed loading
Selesai muat Completed loading
8|AR Manual
Lepas dari jetty Casted off from jetty
Tambat Moored
Tarik tongkang (setelah tambat) Unmoored
Berlayar misal ke kendawang Sailing or sailed
Berlabuh Dropped anchor
Tarik tongkang (setelah berlabuh) Anchor’s aweigh
Tunggu dokumen Waited for docs
Tunggu air pasang Waited for high tide
Tunggu alur keluar Waited for navigable waters
Tunggu pengolongan jembatan Waited for schedule to pass under bridge
Bunker BBM Fuel bunkering
Bunker air tawar Fresh water bunkering
Kargo berasap Coal emitted smoke
Cargo treatment (penyiraman) Spraying coal
Mesin rusak Engine trouble
Kandas Barge grounded
Lepas dari kandas Released barge from grounded
Tb ……….. bantu tarik tongkang kandas Tb ………….. assisted grounded barge
Tarik tongkang Shifted
Berlayar ke M. Berau Shifted to M. Berau
Tiba di M. Berau Arrived at M. Berau
Tunggu kedatangan vessel Waited for vessel arrival
Tunggu FC Waited for FC
Vessel tiba di M. Berau Vessel arrived at M. Berau
Menuju ke vessel Shifted to vessel
Tunggu info sandar Waited for instruction
Tunggu antrian sandar Waited for berthing sequence
Tunggu info bongkar Waited for instruction
Tunggu antrian bongkar Waited for discharging sequence
Start bongkar Commenced discharging
Stop bongkar Completed discharging
Lepas dari vessel (belum selesai dibongkar) Unberthed from MV ……..
Berlabuh Dropped anchor
Tunggu instruksi selanjutnya Waited for instruction
Tunggu vessel berikutnya Waited for instruction (cargo would be discharged to
another vessel)
Proses sandarkan tongkang Berthing process
Selesai sandarkan tongkang Barge berthed
Start bongkar (sisanya) Resumed discharging
Selesai bongkar Completed discharging
Lepas dari vessel Casted off
D. DEMURRAGE
Adalah denda yang ditagihkan kepada penyewa karena kelebihan waktu pemakaian kapal.
Menghitung demurrage caranya : waktu total dipakai - laytime
Hasilnya dikalikan harga demurrage sesuai kontrak
E. KOMISI
1. SLE
9|AR Manual
Komisi untuk shipment SLE dibayarkan kepada Pak Prico dan Pak Andi.
Nilainya adalah Rp 1,000 / MT untuk masing-masing. Dan dipotong PPh 21.
Perhitungannya ada di :
F -> Invoice -> Bunker Adjustment Formula ->Komisi - Pak Prico & Pak Andy - SLE
Apabila SLE sudah bayar invoice, segera update perhitungan ini dan aturkan pembayarannya kepada mereka.
2. GUNUNG SAMARINDA
Komisi dibayarkan ke Pak Jay (LHI). Nilainya adalah Rp 3,000 / MT dipotong PPh 21.
Perhitungannya ada di :
F -> Invoice -> Bunker Adjustment Formula ->Komisi - Pak Jay - GnSmd
Apabila GnSmd sudah bayar invoice, segera update perhitungan ini dan aturkan pembayarannya kepada
mereka.
PERHATIKAN untuk komisi yang ada potongan PPh-nya. Selalu konfirmasikan nilainya ke Mita sebelum dibayarkan
untuk menghindari kesalahan nilai pembayaran.
Dan selalu double check untuk komisi mana yang dibayarkan untuk menghindari terjadi double bayar atau
terlewat bayar.
Jika sudah benar, buatkan Bank Keluarnya dan mintakan tanda tangan ke Pak David. Jika sudah, copy Bank
Keluarnya dan serahkan copynya ke Mita untuk nanti dibuatkan bukti potong. Yang asli serahkan ke Pak Cien
untuk segera ditransfer.
F. FAKTUR PAJAK
Faktur Pajak terbit sesuai dengan terbitnya invoice.
KECUALI PT. Yepeka Usaha Mandiri, karena dia FPnya terbit hanya setelah dia lakukan pembayaran. Misal, invoice
DP terbit tanggal 10 Oktober, jangan langsung bikinkan FP.
Jika dia bayar, katakan, tanggal 20 Oktober, baru bisa kita terbitkan FPnya. Tapi, PERHATIKAN, walaupun terbitnya
belakangan, namun tanggalnya sama dengan tanggal invoice, yaitu tanggal 10 Oktober.
G. HARGA PERTAMINA
Untuk bisa menghitung formula freight adjustment LHI, SGP, dan IDC, kita butuh Surat Edaran Harga Pertamina.
Yang mengirimkan adalah Ibu Anisa atau Pak Rizal (SGP).
Surat ini terbit 2 kali dalam sebulan untuk 2 periode, yaitu 1-14 dan 15-30/31.
Jika Ibu Anisa/Pak Rizal sudah mengirimkan surat untuk periode yang kedua (15-31), maka segera transferkan Rp
1juta ke Ibu Anisa sebagai insentif.
H. BL
Perhatikan untuk kapal yang loading di luar (menggunakan agen). Apabila mereka mengirimkan scan BL (copy
atau original), kirim BL ini ke shipper kita untuk dimintakan konfirmasi penerbitan OBL-nya.
Apabila dari shipper minta direvisi, sampaikan kepada agen. Jangan pernah forward/reply/sertakan kontak
shipper ke agen, kita cukup jadi orang tengahnya.
10 | A R M a n u a l
Kalau dari agen sudah kirim revisinya, kirimkan lagi ke shipper dan mintakan konfirmasi kembali. Terus dilakukan
sampai dari shipper sudah konfirmasi. Apabila sudah konfirmasi, segera sampaikan ke agen untuk minta
diterbitkan OBL + copy NN sesuai jumlah permintaan shipper.
Kemudian, mintakan ke agen untuk discan terlebih dahulu First Original BL & halaman belakangnya serta First
Original CM. Kemudian kirim ke shipper.
Apabila sudah, tanyakan ke shipper untuk alamat pengiriman BL, kemudian minta ke agen untuk mengirimkan
dokumen tersebut ke alamat sesuai info dari shipper.
Namun, jika kekurangannya cukup besar, katakanlah dari rentang Rp 200,000 ke atas, konfirmasikan dahulu ke
shipper. Sertakan perhitungan kita (setelah potong PPh) dan kirimkan ke mereka. Apabila memang ada kesalahan
di mereka, infokan ke Pak David, apakah kita minta dikembalikan atau tidak. Kalau Pak David suruh bayar
kekurangannya, emailkan ke shipper permohonan kekurangan pembayaran dengan perhitungan lengkap dan
sertakan nomor rekening kita sesuai dengan yang di invoice tersebut.
Jika ada kelebihan bayar lebih dari Rp 100,000, infokan ke shipper. Bisa via telpon atau email. Kalau lebihnya
karena salah perhitungan PPh (misal, seharusnya dipotong PPh 23 tapi dibayar dengan potongan PPh 15), maka
kita harus kembalikan nilai kelebihan tersebut. Konfirmasikan dahulu kepada shipper apakah memang benar ada
kesalahan potongan dan bagaimana cara pengembaliannya (mintakan nomor rekening PERUSAHAAN mereka).
SHIPPER
I. LHI
Dokumen pendukung invoice freight :
1. Invoice asli (putih) bermaterai
2. Faktur Pajak
3. Freight Adjustment Formula
4. Copy Surat Edaran Harga Pertamina sesuai periodenya
5. Copy BL vessel
1. Barging
Penetapan tanggal berdasarkan tanggal vessel complete loading. Bisa dilihat di laporan KSM atau time sheet
Ibu Erlin (lihat tanggal tongkang terakhir selesai bongkar)
Quantity berdasarkan quantity di BL vessel. BL vessel dapat dimintakan via email ke Ibu Ria.
Jika menggunakan stevedoring, maka quantity vessel dapat juga dilihat dari laporan KSM, bisa dari laporan
“Completed Loading” atau “Loading Document”. Jika sudah ada Loading Doc-nya, lihat pada DSR atau laporan
time sheet karena pasti tercantum quantity.
Tapi perhatikan! Ini tidak berlaku (laporan KSM) apabila shipment-nya combine. Misal, MV Serene Susannah
yang suppliernya adalah LHI & SGP.
2. Stevedoring
Stevedoring adalah tenaga kerja untuk bongkar muat. Dalam kasus ini, stevedoring adalah jasa tenaga kerja
untuk pemindahan kargo dari tongkang ke vessel.
Vessel yang menggunakan stevedoring adalah Geared Vessel (yang memiliki crane).
Untuk sistem borongan, LHI menyerahkan stevedoring ini pada Marindo.
Marindo menggunakan pihak ketiga, yaitu KSM.
Harga KSM tahun 2017 adalah Rp 8,600 / MT (termasuk PPN). Harga ini berlaku sampai shipment MV Port
Belmonte (LHI). Setelah itu, harga yang berlaku adalah Rp 9,500 / MT (termasuk PPN). Berlaku sampai akhir
tahun, setelah itu (tahun 2018), harga kemungkinan bisa berubah lagi.
Sedangkan harga yang kita tagihkan untuk LHI tahun 2019 adalah Rp 11,200 / MT (tidak termasuk PPN). Untuk
SGP Rp 11,200 / MT (tidak termasuk PPN).
Pembayaran Stevedoring
a. DP
Apabila ada rencana shipment dan menggunakan Stevedoring, Marindo (Pak Yin) akan mengirimkan email
penunjukkan Stevedoring pada KSM. Setelah itu, KSM akan mengirimkan invoice DP via email. Jika terima,
langsung bayarkan. Karena term Marindo-KSM adalah pembayaran DP sebelum kapal loading.
Nilai DP adalah 50% dari nilai stevedoring.
12 | A R M a n u a l
Perhatikan! PNBP harus dibayarkan ke KSM sebelum kapal selesai loading. Teliti laporan kegiatan dari KSM
yang diupdate 3 hari sekali untuk mengetahui quantity dan ETC (estimated time of completion).
Contoh :
MV Saubaagya 5. Pre stowage plan 53,428 MT. ETC 7 Okt 2017.
Sekarang tanggal 5 Okt 2017. PNBP sudah bisa dibayarkan ke KSM.
53,428 MT x Rp 1,300 = Rp 69,456,400
Perhatikan untuk PNBP ini. Karena saat kita bayarkan memakai qty sesuai stowage plan, maka bisa saja
actual qty nanti berbeda. Jadi, bisa saja ada selisih nilai pembayaran. Selalu update data pembayaran ini
karena nilai selisihnya harus diselesaikan dengan KSM.
c. Pelunasan
Term Marindo-KSM, pelunasan dilakukan 21 hari setelah tanggal complete loading.
KSM akan mengirimkan invoice ke Marindo, namun di invoice tersebut tidak dicantumkan DP. Jadi,
perhatikan! Nilai pada invoice tersebut harus dikurangi PPh 23 (2%) dan juga dikurangi DP yang telah kita
bayarkan sebelumnya.
3. PNBP
Sesuai penjelasan pada 2.b di atas
4. Mooring Gangs
Adalah jasa tenaga kerja untuk pengaturan penyandaran/tambat di jetty dengan menggunakan jasa PT. PWT
(Pak Parwoto & Ibu Yeti).
Harganya adalah Rp 550 / MT (tidak termasuk PPN).
Untuk transshipment (vessel), quantity sesuai dengan quantity dalam invoice Marindo dan tanggalnya pun
sama.
Untuk DMO (PLTU), quantity menggunakan quantity loading dan tanggalnya juga tanggal loading.
Invoice Mooring dikirimkan setiap awal bulan untuk periode bulan sebelumya.
Apabila LHI sudah melunasi invoice selama 1 bulan (misal bulan Agustus sudah lunas semua), maka kita sudah
harus membayarkan invoice Agustus ke PWT.
5. Komisi UBS
Harganya USD 0.10 / MT
Di sini Marindo yang memberikan data kepada UBS (Ng Bee Geok).
Data diberikan di awal bulan untuk periode bulan sebelumnya. Misal, sekarang tanggal 4 Oktober 2017, kita
sudah bisa kirimkan data per September ke UBS.
Perhatikan! Untuk data yang kita kirimkan HANYA untuk data transshipment!
DMO (PLTU) tidak dimasukkan. PNBP tidak dimasukkan.
Cara pembayarannya sama dengan Mooring PWT (menunggu LHI lunas).
Dokumen muat : BL, SKAB, SKB, DSR (minta ke Richad). Dokumen ini harus dikirimkan ke Ibu Ria (balasin dari
exchange email yang berkaitan dengan nomor tripnya). Selalu tambahkan email cc ke pak Suphacai
gmail.Untuk balikpapan cc juga ke Pak Heru (kgk & bppn_marindopacific dan pak Suwardi). Untuk Amurang,
Barru dan Berau Loading Document di kirim ke Mas Dimas (OPR2 Marindo Pacific)
13 | A R M a n u a l
Dokumen bongkar : Untuk Balikpapan DSR, Time Sheet (dari PT. Adhiguna Putera), NOR, laporan kegiatan
harian dll dikirimkan oleh Pak Heru. Dokumen ini harus dikirimkan ke Ibu Ria (balasin lagi dari exchange email
terakhirsesuai nomor tripnya). Untuk Amurang, Barru dan Berau minta dok bongkar ke Mas Dimas, atau cek
email WBM Amurang (untuk amurang).
Untuk pembuatan invoice ke LHI, tanggal yang digunakan adalah tanggal complete bongkar berdasarkan DSR
bongkar. Quantity juga menggunakan quantity sesuai DSR bongkar.
Untuk harga, formulanya menggunakan formula di folder Formula LHI DMO.
Untuk formula, yang perlu diganti adalah :
a. Nama kapal dan nomor trip (sesuai email)
b. Tanggal & quantity complete loading (sesuai DSR muat / BL)
c. Tanggal complete discharging (sesuai DSR bongkar)
d. Quantity discharging (sesuai DSR bongkar)
e. Harga Pertamina. Perhatikan! Untuk harga Pertamina, cukup memasukkan harga dasarnya saja! Dan
periodenya menggunakan periode awal bulan saat kapal loading.
Contoh :
1. PL 2 loading tanggal 13 September. Harga Pertamina yang dipakai adalah harga periode 1-14
September.
2. PL I loading tanggal 30 September. Harga Pertamina yang dipakai tetap harga periode 1-14 September
2017.
Perhatikan, di invoice tidak menggunakan hitungan manual (kalkulator) tapi menggunakan nilai sesuai yang di
formula. Jadi, saat terbitkan invoice, sesuaikan saja dengan nilai yang ada di formula.
Jika sudah, kirimkan file Formula Balikpapan kirim ke Pak Fadilla dan Amurang, Barru dan Berau ke Pak Frangky
untuk minta konfirmasi. Jika sudah dikonfirmasi, invoice bisa langsung diterbitkan.
“Komisi” DMO
Komisi / return money untuk shipment DMO dibayarkan ke Pak Fadilla. Nilainya = total invoice x 8.57%
Jadi, nilai yang tertera di invoice (termasuk PPN) langsung dikalikan persentase di atas, dan itulah nilai yang
harus dibayarkan ke Pak Fadilla.
Di file formula DMO, klik kanan pada salah satu sheet dan klik “unhide”, setelah itu pilih “commision” untuk
memunculkan data pembayaran komisi. Jangan lupa mengupdate data ini untuk memudahkan pencarian data
di kemudian hari.
Jika sudah diupdate, selalu “hide” kembali sheet tersebut.
Komisi dibayarkan apabila invoice sudah dibayarkan oleh LHI. Usahakan pembayaran langsung pada hari itu
juga saat LHI membayarkan invoice tersebut.
7. Despatch Vessel
Adalah kompensasi yang diberikan kepada penyewa karena waktu pemakaian kapal kurang dari laytime.
Despatch pada umumnya tidak berlaku untuk penyewaan kapal (tongkang) biasa.
Namun berlaku untuk shipment milik LHI & SGP.
Yang berlaku adalah nilai despatch vessel karena sistem kerja Marindo adalah borongan. Dan HANYA untuk
kapal geared.
Nilai despatch dibayarkan oleh buyer batubara kepada LHI/SGP. Kemudian, nilai tersebut dibagi kepada
Marindo 50:50
Jadi, per 3 bulan, minta laporan despatch/demurrage kepada LHI/SGP supaya bisa diterbitkan invoicenya.
Untuk despatch LHI, bisa minta ke Pak Suphachai, untuk SGP bisa minta ke Pak Sabar.
14 | A R M a n u a l
Karena nilainya dalam USD, maka harus dikonversi ke IDR. Caranya, saat LHI/SGP kirim laporan despatch,
tanggal pengiriman laporan itu yang jadi acuan untuk tanggal kurs.
Kurs yang digunakan adalah kurs tengah BI (kurs JISDOR).
Perhatikan apakah nilai yang diberikan termasuk PPN atau tidak. Lihat contoh pada invoice-invoice dan
laporan-laporan sebelumnya.
Di email, data despatch LHI ada pada folder “Despatch LHI”
8. Barge Detention
Barge detention di sini berlaku untuk pembongkaran dengan menggunakan vessel gearless.
Untuk dapat menghitung barge detention, harus mengetahui dulu barge window dari vessel tersebut.
Biasanya, LHI akan menginfokan barge window ini dan Pak Yin akan cantumkan di dalam filenya (yang di
dropbox).
Contoh :
MV Jia Da, ETA 27 Oktober 2017. Laycan 27-31 Oktober 2017. Stowage plan 78,000 MT (+/- 15 tongkang 270’)
Barge window :
27 Oktober – 28 Oktober = 30,000 MT
29 Oktober – 30 Oktober = 30,000 MT
31 Oktober = 18,000 MT
Artinya :
27 – 28 Oktober = 30,000 MT (+/- 6 tongkang 270’)
29 – 30 Oktober = 30,000 MT (+/- 6 tongkang 270’)
31 Oktober = 18,000 (+/- 3 tongkang 270’)
Karena melebihi barge windownya (31 Oktober), dan kuota barge juga tidak terpenuhi, maka kita bisa tagihkan
Barge Detention kepada LHI.
Caranya seperti menghitung demurrage tongkang biasa, TAPI laytimenya adalah 2.5 hari (standarnya).
Laytime mulai saat kapal tiba di disport sesuai dengan barge windownya.
II. SGP
Dokumen pendukung invoice freight :
1. Invoice asli putih & kuning
2. Faktur Pajak
3. E-Nofa / NSFP
4. Copy draft survey tongkang
5. Copy kontrak
SGP punya 3 loading point, yaitu Mutiara (Dondang), Amborawang dan Mentawir (Balikpapan).
Agen-nya adalah Cabang Marindo, PIC-nya adalah Pak Heru.
1. Barging
Penetapan tanggal berdasarkan tanggal tongkang terakhir complete loading. Bisa dilihat di time sheet Ibu Erlin
(lihat tanggal tongkang terakhir selesai muat)
Quantity sesuai dengan yang tercantum di DSR muat. Dokumen muat (BL, DSR, LHV) dikirimkan oleh Pak Heru
dan tim (Pak Suwardi, Pak Andi). Jangan lupa untuk selalu memantau kelengkapan dokumen ini. Apabila ada
dokumen yang belum lengkap, segera mintakan ke tim Pak Andi (Mutiara) dan Pak Suwardi (Mentawir).
2. Stevedoring
Sama dengan LHI
3. PNBP
Sama dengan LHI
4. Despatch Vessel
Sama dengan LHI
5. BL Barges
Walaupun keagenan dihandle Pak Heru, untuk penerbitan BL original di Mutiara dan Mentawir adalah kita
(Taras).
Kalau ada orang SGP (Pak Rizal) kirim draft BL, forward ke Taras (marindo.ops). Karena Taras tidak punya data,
maka kita yang siapkan data. Datanya adalah file excel “LHV DS Mutiara” yang kita update dokumennya.
Data yang perlu disiapkan adalah nama kapal, quantity, tanggal complete loading, dan nama kapten.
Ingat, untuk BL ini sifatnya URGENT, jadi harus segera dibuat dan dikirimkan hari itu juga.
III. MHU
Kontrak MHU dibuatkan hanya 1 kali, yaitu kontrak per Juli 2017. 1 kontrak ini berlaku sampai Desember 2017.
Harga 300ft adalah Rp 36,000 termasuk PPN. Dan untuk 230ft adalah Rp 45,000 termasuk PPN.
Mintakan SI setiap ada kegiatan ke Ibu Etha.
16 | A R M a n u a l
Jika ada perubahan harga atau masuk ke tahun 2018, buatkan kontraknya. Konfirmasi kontrak ke Pak Herdi.
Untuk BL, minta tolong Taras bikinkan. Kalau SI belum juga dikirim sedangkan invoice sudah siap dikirim, buat
sesuai dengan BL yang sebelumnya (Consignee : To Order. Notify Party : To Order).
Jika kapal telah loading, Richad akan buatkan BL dan serahkan ke kita. Scan BL ini dan kirimkan ke JMB,
mintakan konfirmasinya. Jangan lupa mintakan juga dokumen loading (SKAB, SKB, DSR) ke Richad. Kalau sudah
terima, scan semua tapi tidak perlu dikirim. Kalau nanti Dimas minta dokumen, baru kirimkan SKAB, SKB, DSR
dan BL ini ke dia. Dokumen ini diperlukan Dimas untuk dikirimkan ke agen di pelabuhan bongkar.
2. TAMBANG DAMAI
PIC-nya Tambang Damai adalah Pak Yohanes / Pak Darwin / Pak Ledy. Cara kerjanya sama dengan JMB di atas.
Invoice IDC berdasarkan tanggal & quantity loading. TAPI, baru dapat diterbitkan setelah DSR bongkar terbit
karena IDC melihat quantity bongkarnya, jika seandainya ada cargo loss.
Kelengkapan invoice :
1. Invoice asli bermaterai
2. Faktur Pajak
3. Kwitansi asli bermaterai
4. BL Copy NN (stempel basah)
5. Dokumen loading (SKAB, SKB, DSR muat)
6. Freight Order (dikirim oleh purchasing IDC, yaitu Pak Fandi)
7. Draft Survey Bongkar (dikirim oleh Pak Fandi)
8. Copy 1 rangkap semua dokumen di atas
Contoh :
PL 8 selesai loading di jetty Alamjaya tanggal 27 Oktober 2017 qty 7,503 MT.
Maka di invoicenya 7,503 MT x USD 2.1818 (sebelum PPN) = USD 16,370.05 (USD selalu 2 angka di belakang
koma)
Kemudian nilai USD ini dikonversi ke IDR menggunakan kurs tengah BI (kurs JISDOR) per tanggal 27 Oktober 2017,
yaitu Rp 13,630 menjadi USD 16,370.05 x Rp 13,630 = Rp 223,123,781 (tanpa desimal dan dibulatkan ke atas serta
ini adalah nilai sebelum PPN).
17 | A R M a n u a l
Jika tanggal loading adalah hari libur (Sabtu, Minggu, atau hari libur nasional) dan tidak ada kurs JISDOR-nya,
maka kurs yang digunakan adalah kurs per tanggal sebelum tanggal loading.
Contoh :
BK 8 selesai loading tanggal 22 Oktober 2017 (hari Minggu), maka kurs yang digunakan adalah kurs per tanggal 20
Oktober 2017. Karena tanggal 20 merupakan tanggal sebelum tanggal loading tersebut.
Apabila kapal yang disewa lebih dari 1, maka cukup lihat pada tanggal selesai loading tongkang yang terakhir.
Contoh :
BK I selesai loading tanggal 24 Oktober, BK 2 selesai loading tanggal 25 Oktober, dan BK 6 selesai loading tanggal
27 Oktober. Maka tanggal invoicenya adalah tanggal 27 Oktober dan kurs yang digunakan juga kurs per tanggal 27
Oktober.
Untuk TBC setelah invoice di buat kirimkan dulu proforma invoicenya sebelum terbit faktur pajak untuk
memperkecil kesalahan atau revisi seperti Qty Rounded atau menggunakan nama Alamjaya Barapratama.
TAPI, saat AME melakukan pembayaran, cara konversinya adalah dengan membayarkan PPN sesuai dengan yang
tertera di FP (Rp 43,141,209) namun DPP-nya dikonversi sendiri menggunakan kurs JISDOR.
Katakanlah dia bayar tanggal 27 Oktober 2017. Kurs JISDOR hari itu adalah Rp 13,630. Sehingga DPPnya menjadi
Rp 436,893,294 (USD 32,053.80 x Rp 13,630).
Jadi dia bayar sekian :
NAMUN, nilai yang kita terima mungkin selisih dengan perhitungan di atas. Alasannya, AME menyiapkan
pembayaran kita sehari sebelum diproses. Jadi, untuk contoh kasus di atas, pihak keuangan AME telah
menyiapkan pembayaran pada tanggal 26 Oktober.
Karena pembayaran dijalankan pada 27 Oktober, berarti kurs yang digunakan adalah tanggal 27 Oktober, tentu
saja pada saat disiapkan (26 Okt) kurs per 27 Okt tersebut belum terbit (belum diketahui nilainya). Sehingga, saat
AME menyiapkan pembayaran, mereka akan menggunakan kurs per tanggal 26 Oktober. Berikut perhitungannya :
1. Invoice DPP
Berdasarkan kurs JISDOR.
Untuk contoh di atas, maka nilainya menjadi Rp 436,893,294
Perhatikan, kita cukup menulis DPP-nya saja. Tidak perlu ditambahkan PPN!
2. Invoice PPN
Tambahkan pada nomor invoicenya huruf A. Misal, nomor invoice-nya 056/10/17, sehingga invoice PPN-nya
menjadi 056A/10/17.
Di sini keterangannya cukup tuliskan PPN invoice 056/10/17.
Untuk nilainya masukkan nilai sesuai yang tertera di FP.
Kedua invoice ini yang jadi acuan dalam penginputan di program. Jadi dua-duanya yang diinput ke program
supaya nilainya tidak selisih dan membingungkan.
Jika kapal sudah selesai muat semua, buat draft TB Summary Shipment dalam bentuk PDF dan kirim ke ibu
Aprinawati Silalahi dan Endang Herawati, setelah di konfimasi print dan tandatangan, kirim ke JMB Samarinda.
Jika Summary TB Shipment sudah di konfirmasi invoice sudah bisa di buat
Untuk Hard copy bisa di kirim jika semua dokumen sudah lengkap SPAL, Invoice, dan TB Summary Shipment
LHI TRANSHIPMENT
CEK LAPORAN - SELESAI BONGKAR – MINTA DRAFT BL (KE IBU RHIEA) – BUAT INVOICE – KIRIM KE LHI SMD
LHI DMO
SELESAI MUAT – KIRIM EMAIL KE LHI TEAM, (BPP-PAK HERU DAN SUWARDI), (AMG, BRU-MAS DIMAS) – BUAT
BUNKER DAN PROFORMA INVOICE (KIRIM KE PAK SUPACHAI, PAK FADILLA, PAK FRANKY) – SELESAI BONGKAR –
19 | A R M a n u a l
BUAT LAP. BUNKER KIRIM EMAIL (BPP –PAK FADILLA), (AMG, BRU-PAK FRANKY) – JIKA SUDAH CONFIRM BUAT
INVOICE – KIRIMKAN INVOICE
SGP
LAP SELESAI MUAT DR PAK ANDY – SELESAI MUAT – BUAT DRAFT INVOICE – EMAIL KE IBU INDAH – CONFIRM
TERBITKAN INVOICE – KIRIMKAN INVOICE
JMB
CEK EMAIL IBU CINDY – SIAP BUAT SPAL KIRIM DRAFT KE IBU KHUN YONG – CONFIRM CETAK SPAL DAN TANDA
TANGAN – DOKUMEN DSR LENGKAP BUAT SUMMARY TB SHIPMENT – EMAIL KE IBU ENDANG/ IBU RINA –
CONFIRM BUAT INVOCE DAN KIRIM SUMMARY KE KANTOR JMB SAMARINDA – SUDAH BISA DI AMBIL SIAPKAN
DOKUMEN UNTUK DIKIRIM (SPAL, INVOICE, SUMMARY TB SHIPMENT DALAM 1 KLIP)
20 | A R M a n u a l