Anda di halaman 1dari 9

SURAT PERJANJIAN

JUAL BELI BATUBARA

Antara
PT. PELITA CAKRA ALAM
Dengan
PT. DELI ANUGERAH INDAH
Tentang Pembelian Batubara
Kontrak No: 037/PJBB/PCA-DAW/VllI/2022
TERTANGGAL
01 AGUSTUS 2022
PERJANJIAN JUAL BELI BATUBARA
Antara
PT. PELITA CAKRA ALAM
dengan
PT. DELI ANUGERAH INDAH
NO. 037/PJBB/PCA-DAW/V11I/2022
Pada hari ini Senin tanggal Satu Agustus Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua (01/08/2022) yang
bertanda tangan dibawah ini:

1. ALI BURHAN Beralamat kantor di Appartemen Permata Eksekutif. Lt 2 No 1 Jln Raya Pos
Pengumben, RT.1/RW.6, Klp. Dua, Kec. Kb. Jeruk, Jakarta. 11550, Untuk dan atas nama PT.
PELITA CAKRA ALAM.
Dalam hal ini bertindak atas nama Penjual
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama
2. Suherman Beralamat kantor di Komp. Citra Raya Angkasa Blok Q No.77 RT.024, RW.001,
Kel. Syamsudin Noor, Kec. Landasan Ulin, Kontrak Banjarbaru, Kalimantan Selatan and has
a branch office on Jl. Soekarno Hatta, Komp. Ruko Balikpapan Square No.20, KM.04, Kel.
Batu Ampar, Kec. North Balikpapan, Balikpapan City, East Kalimantan. Dalam hal ini
bertindak atas nama Pembeli.
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.
Pihak Pertama dan Pihak Kedua bersama — sama disebut juga Kedua Belah Pihak. Kedua
Belah Pihak telah sepakat untuk mengikatkan diri dalam satu perjanjian Jual Beli Batubara,
dengan ketentuan dan syarat-syarat yang dituangkan dalam beberapa hal dibawah ini:
Pasal 1
DEFINISI
I. Ton and MT berarti metric ton setara dengan 1,000 kg seperti yang dijelaskan
dalam"International System of Units."
2. ASTM berarti American Society for Testing and Material.
3. BATUBARA berarti Steam Coal (Non coking coal).
4. Dollars, US Dollars, USD, US$, $, cents berarti mata uang Amerika Serikat.
5. Rupiah, IDR, Rp, sen berarti mata uang Republik Indonesia.
6. ETA berarti estimasi tanggal kedatangan kapal (estimated time of arrival).
7. Kcal berarti kilo kalori seperti yang dijelaskan dalam "International System of Unit."
8. Kg berarti kilogram seperti yang dijelaskna dalam "International System of Unit."
9. Laytime berarti waktu yang diperbolehkan untuk memuat kargo ke Kapal Besar (Mother
Vessel).
10. MM berarti millimeter seperti yang dijelaskan dalam"the international system of unit." ll.
Loading Jetty berarti pelabuhan di mana batubara dimuat ke atas tongkang dalam wilayah
Kalimantan Selatan, Indonesia.
12. Free Pratigue berarti izin untuk melakukan bisnis di pelabuhan dengan menggunakan kapai
yang telah memenuhi semua peraturan kesehatan setempat yang berlaku.
13. "FOBT" berarti pengiriman sampai di tongkang sesuai dengan Incoterms 2010 dan
tongkang sudah dalam posisi siap berlayar,
14. Hari Libur Nasional berrati dua hari Idul Fitri, satu hari Idul Adha, satu hari 17 Agustus
dan satu hari Natal.
15. Hari Kerja berarti hari di mana transaksi bisnis biasa dilakukan kecuali disebutkan "hari"
yang diartikan hari kalender.
16. Per Weather Working Day berarti satu hari dalam 24 jam yang dipergunakan kapal untuk
memuat kargo ke kapal tanpa kehilangan waktu dikarenakan cuaca.
Pasal 2
DASAR PERJANJIAN
Kedua Belah Pihak menerangkan terlebih dahulu:
I. Pihak Pertama adalah perusahaan perdagangan Batu Bara dengan Il-JP OP:
2120/1/1UP/PMDN/2021, dan NIB: 0507220005143.
2. Pihak Kedua adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan/trading batubara
dengan No. Izin Usaha: 8120215150553 dan no. IUP/OPK: 84/1/1UP/PMA/2018.
3. Pihak Pertama bersedia dan sepakat untuk menjual hasil tambang batubara dari lokasi
tambang yang sah kepada Pihak Kedua.
4. Pihak Kedua bersedia dan sepakat untuk membeli hasil tambang batubara yang sah milik
Pihak Pertama.
5. Pihak Pertama menjamin bahwa batubara yang diserahkan tidak mengandung bahanbahan
magnetis, kotoran-kotoran serta bahan-bahan non batubara lainnya.
Pasal 3
KUALITAS BATUBARA
Para Pihak sepakat kualitas Batubara dalam Perjanjian ini adalah Nonspek tipical AR 4200
Pasal 4
HARGA BATUBARA
Harga jual batubara yang diperjual belikan seperti pada Pasal 3 diatas adalah sebesar:
Delapan Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah Per Metrik Ton (Rp. 840.000/ MT) Freight on Board
(FOB) tongkang.
Harga tersebut belum termasuk nilai PPn, dan potongan nilai PPh 1.5%.
Pengapalan di jetty Pihak Pertama atau yang telah ditunjuk Pihak Pertama Jetty Tapin Coal
Terminal, Kalimantan Selatan, Indonesia, atau sesuai yang tertera pada Shipping Instruction.
Harga tersebut sudah termasuk dokumen legalitas lengkap pengapalan diantaranya:
I. Surat Keterangan asal barang (SKAB);
2. Surat Keterangan Pengiriman Batubara (SKPB);
3. Commercial Invoice yang menunjukkan rincian perhitungan yang ditanda tangani dan dicap
Oleh Pihak Pertama.
4. copy Ijin IUP OP dan RKAB 2022.
5. Surat rekomendasi pembayaran royalty dari Dinas Pertambangan.
6. Bukti pembayaran royalti Agustus 2022.
7. Laporan Hasil Verifikasi (LHV)
8. Surat-surat dan atau dokumen kelengkapan Iain yang dibutuhkan.

Pasal 5
VOLUME/KUANTITAS
Kedua Belah Pihak sepakat dengan ketentuan volume/kuantitas 1 X 7500MT (satu kali Tujuh
Ribu Lima Ratus Metrik Ton) yang telah dikonfirmasi, dengan tambahan opsional tongkang I
X 7500MT (Satu kali Tujuh Ribu Lima Ratus Metrik Ton) berdasarkan slot yang tersedia,
dengan mengikuti ketentuan di bawah:
Pihak pertama dapat meyediakan batu bara dengan ketentuan berikut:
Satu (1) Tongkang Tiga Ratus (300 feet), ± Tujuh Ribu Lima Ratus Ton (±7.500 MT), dengan
laycan 08-09 agustus 2022. Satu (I) Tongkang Tiga Ratus (300 feet), ± Tujuh Ribu Lima Ratus
Ton (±7.500 MT), berdasarkan ketersediaan slot.
Tanggal pemuatan tongkang akan dituangkan ke Shipping Instruction.
Bila mana pada waktu bulan Pengapalan yang telah ditentukan diatas, Pihak Pertama belum
menyediakan jumlah cargo batubara seperti yang ditetapkan, maka Pihak Pertama bersedia
menanggung kerugian kepada Pihak Kedua yang mana besarnya kerugian sesuai dengan claim
Pihak Ketiga (Pembeli dari Pihak Kedua).
Penentuan kuantitas batubara akan diperhitungkan berdasarkan hasil Final
Draft Survey yang dilakukan di pelabuhan Muat oleh pihak Independent Surveyor berdasarkan
atas hasil Certificate Of Weight oleh pihak Independent Surveyor.

Pasal 6
CARA PEMBAYARAN
I. Pihak Kedua membayar Pihak Pertama pada pembayaran pertama sebesar 40% dari total
nilai kargo, ketika cargo sudah tercrusher 50 % dari 7500 MT
2. Pihak Kedua membayar Pihak Pertama pada pembayaran kedua sebesar 40% dari total nilai
kargo, pada saat cargo di hauling out di Jetty.
3. Pelunasan pembayaran pada pembayaran selanjutnya sebesar 20% dari total nilai dibayarkan
Pihak Kedua ke rekening Pihak Pertama pada saat Final Draught Survey dan penyerahan
dokumen legalitas lengkap diserahkan Pihak Pertama kepada Pihak Kedua. Pembayaran akan
dilakukan dengan cara di transfer ke rekening Pihak Kedua.

Nama Bank : Mandiri


Nomor Rekening : 0310017000079
Atas Nama : PELITA CAKRA ALAM

Pasal 7
DEAD FREIGHT AND DEMURRAGE
I. Keterlambatan pengisian akan kami bebankan kepada pihak pertama dengan perhitungan
pada saat sandar atau ikat tali di jetty sampai dengan komplit kargo selama maksimal 2 x 24
jam, dan penyelsaian clearance dokumen pengapalan selama I x 24 Jam.
2. Kelebihan waktu muat yang ada pasal 7 poin I akan dibebankan perhitungan atau besarannya
sesuai dengan ukuran tongkang atau invoice yang akan dibebankan kepada pihak kedua, akan
selanjutnya dibebankan kepada pihak pertama.
3. Apabila tonase batubara ternyata kurang dari jumlah yang disepakati maka Pihak Pertama
setuju untuk membayar dead freight yang dikenakan oleh pemilik tongkang kepada Pihak
Kedua yang besarnya sesuai dari pada SPAL (Surat Perjanjian Angkutan Laut) antara Pihak
Ketiga (Pembeli Pihak Kedua) dengan pemilik tongkang, disesuaikan dengan ukuran dan
kapasitas umum tongkang tersebut. Sebelum pemuatan Pihak Kedua akan menginformasikan
dead freight tongkang kepada Pihak Pertama.
Pasal 8
HAK DAN KEWAJIBAN
Pihak Pertama berkewajiban:
I. Menyediakan batubara dengan kualitas & kuantitas yang telah disepakati sesuai jadwal yang
telah disetujui Kedua Belah Pihak.
2. Membayar semua biaya yang timbul kepada Pihak Kedua atas keterlambatan (demurrage)
& kekurangan pemuatan (dead freight) loading ke tongkang yang dibebankan pemilik
tongkang.
3. Bertanggung jawap penuh atas kerugian Pihak Kedua jika terjadi keterlambatan pengapalan
menurut pasal 4 diatas, yang mana besarnya disesuaikan dengan claim pihak ketiga (pembeli
Pihak Kedua).
4. Menjamin bahwa batubara tidak dijual kepada pihak Iain sebelum memenuhi jumlah
batubara dalam perjanjian ini.
5. Menjamin keabsahan surat-surat / dokumen batubara yang akan dimuat,sehingga tidak akan
terjadi hambatan / halangan dari pihak ketiga ataupun dari badan pemerintah yang berwenang
pada saat dimulainya sampai dengan pemuatan batubara selesai dilakukan dan tongkang + tug
boat dapat meninggalkan pelabuhan.
6. Menjamin kepada Pihak Kedua, bahwa batubara yang dijualnya adalah benar-benar miliknya
atau mendapat kuasa untuk menjual, dan membebaskan Pihak Kedua dari tuntutan Pihak
Ketiga dan atau Pihak Lain terhadap kepemilikan batubara tersebut.
7. Mengembalikan pembayaran dimuka milik Pihak Kedua jika dalam pemuatan batubara
kedalam tongkang batubara milik Pihak Pertama kotor, terkontaminasi parting, tanah, lumpur,
atau bahan-bahan non batubara lainnya.
8. Mengembalikan pembayaran dimuka milik Pihak Kedua bila terjadi kelebihan pembayaran
dalam waktu tiga (3) hari setelah selesainya pengapalan.
9. Para Pihak sepakat dan setuju bahwa batubara yang disediakan oleh Penjual merupakan
batubara legal dengan dokumen yang lengkap, dalam hal dikemudian hari terdapat biayabiaya
yang muncul akibat dari pemeriksaan dan/atau pertanyaan dari pihak yang berwenang dalam
hal ini dinas setempat/aparat penegak hukum maka biaya tersebut akan menjadi kewajiban dari
pihak PENJUAL.
Pihak Kedua berkewajiban:
I. Melakukan pembayaran sesuai Pasal 6 di perjanjian ini.
2. Berhak menempatkan wakilnya di Iokasi tambang, stockpile dan pelabuhan muat untuk
memeriksa kualitas dan kuantitas serta mengawasi pemuatan batubara tersebut.
3. Ikut mengawasi angkutan, processing, penumpukan batubara serta pemuatan keatas
tongkang distockpile/pelabuhan yang ditunjuk. Apabila ada hal-hal yang dapat memperlambat
pemuatan keatas tongkang maka Pihak Kedua berhak menegur Pihak Pertama dan
menghentikan pemuatan.
Pasal 9
FORCE MAJEURE
Tidak ada satu pihak pun yang akan menuntut untuk melaksanakan hak dan kewajiban apabila
terjadi force majure, yang antara Iain kejadia-kejadian seperti perubahan peraturan Pemerintah
di bidang moneter dan atau di bidang pertambangan khususnya batubara, bencana alam, huru
hara, perang, pemberontakan, pemogokan dan kejadiankejadian Iain diluar kemampuan akal
manusia.
Peristiwa force majure yan dialami oleh salah satu Pihak dan atau oleh Kedua Belah Pihak
wajib dilaporkan oleh Pihak yang terkena force majure kepada Pihak lainnya, laporan dibuat
secara tertulis dengan disertai bukti-bukti otentik force majure selambatlambatnya 3 x 24 jam
setelah force majure.

Pasal 10
MASA BERLAKU PERJANJIAN
Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani perjanjian ini sampai dengan
pengiriman batubara telah di lakukan sesuai dengan jumlah batubara yang tersebut diatas dan
dapat diperpanjang atas dasar kesepakatan kedua belah pihak.

Pasal 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
I. Semua sengketa yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan perjanjian ini akan
diselesaikan secara musyawarah dan mufakat.
2. Apabila tidak tercapai kata mufakat dalam penyelesaian perselisihan maka para pihak
sepakat untuk menyelesaikannya melalui jalur hukum melalui kepaniteraan Pengadilan Negeri
yang akan disepakati bersama.
3. Para Pihak dengan ini menyetujui untuk mengesampingkan ketentuan-ketentuan Pasal 1266
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sepanjang bahwa keputusan atau penetapan pengadilan
(judicial pronouncements) atau putusan di persyaratkan untuk mengakhiri kontrak ini.
Pasal 12
LAIN - LAIN
Jika ada klausal-klausal yang belum tertera di dalam surat perjanjian ini maka Kedua Belah
Pihak setuju dan sepakat untuk menambahkan klausal klausal tersebut di dalam surat perjanjian
ini.
Dengan tidak mengesampingkan ketentuan yang terdapat dalam perjanjian ini, seluruh
pemberitahuan yang diperlukan harus dibuat secara tertulis dan disampaikan dengan surat
tercatat, telex dan atau faxsimile yang diikuti dengan pengiriman surat tercatat ke alamat tertuju
masing-masing pihak.
Demikian Perjanjian ini dibuat pada hari dan tanggal seperti tersebut di atas dan ditandatangani
oleh para pihak seperti tersebut di bawah ini.
Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua), bermaterai cukup dan masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama untuk para pihak.
Banjarmasin, 01 Agustus 2022,
Pihak Pertama,
PT. PELITA CAKRA ALAM
Pihak Kedua,
PT. DELI ANUGERAH INDAH

01, Agustus 2022


PENJUAL PEMBELI
PT. PELITA CAKRA ALAM PT. DELI ANUGERAH INDAH

Ali Burhan Suherman


Diretur Presiden Direktur

Anda mungkin juga menyukai