Perjanjian Jual Beli ini (selanjutnya disebut “PERJANJIAN” ) dibuat dan ditandatangani pada tanggal 26
Desember 2023, oleh dan antara:
PT. MURI ANUGERAH MANDIRI , perusahaan terdaftar di Indonesia dengan kantor terdaftar di Gedung
Ratu Prabu 1 Jl. Letjen TB Simatupang Kav 20, Lantai 6 , RT.1/RW.3, Cilandak Timur, Pasar
Minggu, RT.1/RW.2, Cilandak Tim, Ps Minggu Cilandak, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12560 ,
selanjutnya disebut "PENJUAL" .
DAN
SREE SIRISAI PEDAGANG PVT LTD . , Perusahaan yang didirikan di India dan berkantor terdaftar di Plot
No.37, 7-1-619/35 A, Sudha Nilayam Gayathri Nagar, Srinivasa Colony East, Ameerpet, Hyderabad - 500 016,
Telangana, India (selanjutnya disebut itu "PEMBELI")
PENJUAL, PEMBELI selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut sebagai “ PIHAK ” dan secara bersama-sama
disebut sebagai “ PIHAK ”.
ARTICLE 1 DEFINISI
Dalam Perjanjian ini, kecuali jika konteksnya mengizinkan, istilah-istilah berikut mempunyai arti
sebagaimana dinyatakan di bawah ini:
a) ADB berarti Basis Kering Udara.
b) Analisis mempunyai arti sebagaimana ditetapkan berdasarkan pasal 7.
c) - kira.
d) ARB berarti Sebagai Dasar yang Diterima.
e) ASTM berarti Masyarakat Amerika untuk Pengujian dan Material.
f) ATDN Berarti kapan saja siang atau malam
g) Tongkang artinya perahu yang alasnya datar; self-propelled atau digerakkan oleh Tug Boat termasuk
Tug Boat-nya yang ditunjuk oleh Penjual.
[h)] Bill of Lading atau B/L berarti tanda terima yang diberikan oleh kapal atas Ccpengapalan batubara
dan merupakan dokumen hak milik.
h)[i)] Sertifikat Pengambilan dan Analisis atau Certificate of Analysis atau COA adalah sertifikat analisis
terhadap sifat-sifat Batubara, berdasarkan spesifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.
i)[j)] Certificate of Weight atau COW berarti sertifikat berat, yang menyatakan berat Bill of Lading, yang
dibuat sesuai dengan pasal 6.
j)[k)] Kontrak atau Kontrak ini berarti kontrak ini beserta lampiran-lampirannya, sebagaimana dapat
diubah oleh para pihak secara tertulis dari waktu ke waktu.
k)[l)] Batubara berarti batubara yang diproduksi di PT Pelabuhan swangi indah, Gn. Besar,
Kec.Simpang Empat, Kabupaten, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Indonesia .
l)[m)] Faktur Komersial berarti faktur yang dibuat oleh Penjual berdasarkan Pasal 12.
m)[n)] “ Dolar”, “US$”, “$”, “Sen” yang digunakan mengacu pada mata uang Amerika Serikat. Pecahan
satu sen dalam penghitungan apa pun harus dibulatkan ke atas jika pecahan tersebut adalah satu
setengah sen atau lebih, dan jika tidak, maka akan dibulatkan ke bawah.
n)[o)] ETA berarti perkiraan waktu & tanggal kedatangan.
o)[p)] FOB artinya penyerahan terjadi pada saat Batubara dimuat ke dalam Kapal (Free on Board) sesuai
dengan Incoterms 2020.
p)[q)] FOBST artinya Free on Board sesuai Incoterms 2020, Spout dan Trimmed di kapal PEMBELI di
Anchorage Point.
q)[r)] FOBT artinya penyerahan terjadi pada saat Batubara dimuat ke dalam Kapal (Free on Board)
sesuai Incoterms 2020, dan dipangkas.
r)[s)] Force Majeure adalah suatu peristiwa di luar kendali para pihak yang tidak direncanakan oleh
para pihak pada saat akad dibuat.
s)[t)] IIA atau Lembaga Inspeksi Independen atau Surveyor Independen adalah PT . IOL/PT SGS/PT
ANINDYA, INDONESIA
t)[u)] ISO berarti Organisasi Internasional untuk Standardisasi.
u)[v)] Kkal berarti Kilokalori sebagaimana didefinisikan dalam “Sistem Satuan Internasional”.
v)[w)] Laytime berarti waktu yang diperbolehkan untuk memuat muatan ke kapal induk.
w)[x)] Laycan berarti hari-hari yang disepakati dimana kapal dijadwalkan tiba di Pelabuhan Muat
[y)] Analisis Pelabuhan Pemuatan berarti sertifikat yang diterbitkan oleh IIA pada saat pengambilan
sampel Ccbatubara pada saat pemuatan kapal yang menyatakan parameter kualitas yang
ditentukan dalam Pasal 3.
x)[z)] Pratique berarti izin melakukan usaha di pelabuhan oleh kapal yang telah memenuhi seluruh
peraturan kesehatan setempat yang berlaku.
y)[aa)] Pelabuhan Pembuangan atau Pelabuhan Pembuangan berarti Pelabuhan mana pun di India.
z)[bb)] PWWD SHINC ” berarti Per Cuaca Hari Kerja Termasuk Hari Libur.
aa)[cc)] Pelabuhan Muat atau Pelabuhan Muat Tanjung Pemancingan Pelabuhan Titik Kotabaru –
kecut tergantung pada laut cuaca, Pelabuhan Titik, Kalimantan Selatan, IndonesiaIndonesia .
bb)[dd)] Hari Libur Besar Indonesia artinya 1 Hari Tahun Baru, 1 Hari Jumat Agung, 2 hari Idul Fitri Fitri ,
1 hari Idul Fitri Adha , 1 hari Hari Kemerdekaan dan 1 Hari Hari Raya Natal.
cc)[ee)] Mm berarti Milimeter sebagaimana didefinisikan dalam “Sistem Satuan Internasional”.
dd)[ff)] NAR berarti Nett As Accepted, yang menjadi dasar penghitungan GCV.
ee)[gg)] GCV berarti Nilai Kalori Bruto Batubara.
ff)[hh)] NOR berarti pemberitahuan kesiapan.
gg)[ii)] Pernyataan Fakta atau SOF berarti pernyataan yang dibuat oleh agen kapal di pelabuhan
pemuatan yang menunjukkan tanggal dan waktu kedatangan kapal serta dimulainya dan selesainya
pemuatan. Ini merinci jumlah kargo yang dimuat setiap hari, jam kerja dan jam berhenti beserta
alasan penghentiannya.
hh)[jj)] Time Sheet adalah dokumen yang mencatat segala hal sehari-hari yang berkaitan dengan
pemuatan atau pembongkaran muatan serta jangka waktu dan alasan penghentian pekerjaan dan
digunakan sebagai dasar penghitungan demurrage/ pengiriman .
ii)[kk)] “ Ton(s)”, “ Tonne (s)”, dan “MT” berarti metrik ton 1.000 Kg sebagaimana didefinisikan dalam
“Sistem Satuan Internasional”. Pecahan satu ton dalam penghitungan apa pun harus dibulatkan ke
tiga desimal.
jj)[ll)] Kapal adalah kapal curah yang akan memuat Batubara
[mm)] Hari Kerja Cuaca berarti hari selama 24 jam berturut-turut dimana pekerjaan memuat
Ccbatubara ke atas kapal dapat dilaksanakan tanpa kehilangan waktu karena cuaca.
kk)[nn)] Hari Kerja berarti suatu hari di mana transaksi bisnis dilakukan secara rutin di Indonesia, Dubai
dan India dan kecuali dinyatakan secara tegas, istilah “hari” akan dianggap berarti “hari kalender
kerja”.
Induk G eared and Grabbed X 50,000 metrik ton (“MT”) uap Indonesia coal Coal asal Indonesia dalam
jumlah besar dengan toleransi +/- 10% sesuai pilihan Kapal. Laycan kapal harus seperti di bawah ini:
Tanjung Pemancingan Pelabuhan Titik Kotabaru – kecut tergantung pada laut cuaca, Pelabuhan Titik,
Kalimantan Selatan, Indonesia : Antara 1 hingga 5 Januari 2024
Nama saya: PT Pelabuhan swangi indah, Gn. Besar, Kec.Simpang Empat, Kabupaten, Tanah Bumbu,
Kalimantan Selatan, Indonesia
PASAL 3 - SPESIFIKASI
Penjual menjamin bahwa Batubara yang akan dipasok berdasarkan perjanjian ini berasal dari Indonesia dari
Tanjung Pemancingan Pelabuhan Titik Kotabaru – kecut tergantung pada laut cuaca, Pelabuhan Titik,
Kalimantan Selatan, Indonesia . Mutu batubara Ccyang akan dipasok berdasarkan perjanjian ini harus
bebas dari benda asing .
Bagan 1 : Spesifikasi khas Batubara sesuai Standar ISO/ASTM
Tanjung Pemancingan Pelabuhan Titik Kotabaru – kecut tergantung pada laut cuaca, Pelabuhan Titik,
Kalimantan Selatan, Indonesia
Parameter Dasar Khas Penolakan
Nilai Kalori Kotor ARB 6200 Kkal/kg < 6000 Kkal/kg
Kelembapan total ARB sekitar 6 - 8% >10%
Kelembaban Inheren ADB sekitar 3-5% Tidak Ada Penolakan
Abu ADB 14 -15% > 16%
Materi yang Mudah
Menguap ADB 38 - 4 2% Sekitar Tidak Ada Penolakan
Berdasarkan
Karbon Tetap ADB Perbedaan Tidak Ada Penolakan
Sulfur ADB 0,8% > 1%
HGI 45- 5 0 Kira-kira Tidak Ada Penolakan
Ukuran 0- 5 0 mm 90% Minimal Tidak Ada Penolakan
Ukuran 0-12 mm maks 20%. >20%
Batubara harus mampu bertahan dalam pelayaran dengan aman, dengan segala bentuk transportasi yang
lazim, sampai ke tujuan yang diinginkan Pembeli. Batubara tersebut harus mematuhi semua peraturan
setempat dan peraturan Organisasi Maritim Internasional yang berlaku pada saat pengiriman
PASAL 4 – HARGA
Harga Dasar untuk pengiriman ini adalah 73.5$ PMT FOB MV Geared basis Nilai Kalor Kotor (GCV) ARB 6200
Kkal/KG.
b) Pecahan satu ton harus dibulatkan ke atas jika pecahan tersebut tidak kurang dari setengah satu ton ,
dan dibulatkan ke bawah sebaliknya.
c) Biaya draft survey di pelabuhan muat menjadi tanggungan PEMBELI.
a) KEWAJIBAN PEMBELI
PEMBELI bertanggung jawab penuh atas pengaturan pengangkutan Batubara dari Anchorage Point
setelah selesainya pemuatan Kargo ke Kapal Induk oleh Penjual dan akan Buyer BUYER mengatur
kapal yang cocok untuk masuk dan meninggalkan Anchorage Point.
b) KEWAJIBAN PENJUAL
1. PENJUAL harus menyelesaikan persiapan yang diperlukan untuk memuat Batubara sebelum
kedatangan kapal PEMBELI sesuai dengan Pasal 9. PENJUAL atas biaya sendiri bertanggung
jawab penuh untuk memuat Batubara dalam jumlah besar, pada cerat kapal PEMBELI yang
dipotong di Anchorage Point, bebas dari resiko dan kerusakan. ke PEMBELI atau kapal PEMBELI.
2. The failure to conduct obligation as mentioned above shall be the reason for BUYER to
terminate this Agreement and SELLER shall bear the penalty for any losses which may occur (for
instance the Vessel cost, etc.), including the refund of all payment that may be settled by BUYER
to SELLER.
b) Jumlah Batubara yang akan dimuat ke dalam kapal PEMBELI dapat diubah sebesar sepuluh persen
(10%) lebih atau kurang dari jumlah yang diberitahukan atas kebijaksanaan nakhoda kapal, dengan
tunduk pada tonase maksimum yang akan dijual dan dibeli sebagaimana ditentukan dalam Pasal 2 .
c) PEMBELI harus memastikan bahwa AGEN LP kapal PEMBELI akan memberi saran - secara tertulis (email,
faksimili atau teleks) atau melalui radio kepada PENJUAL atau orang yang ditunjuk oleh PENJUAL -
perkiraan waktu tiba di Anchorage Point tujuh (7) hari, lima (5) hari, tiga (3) hari, dua (2) hari dan dua
puluh empat (24) jam sebelum kapal PEMBELI diperkirakan tiba.
d) Dalam hal terjadi keadaan Force Majeure yang terjadi atau mungkin akan terjadi baik dinyatakan atau
tidak sesuai dengan Pasal 13, perlakuan terhadap kapal yang dijadwalkan dapat dibicarakan dengan itikad
baik oleh PEMBELI dan PENJUAL. Namun, ketika Force Majeure dinyatakan sesuai dengan Pasal 13 oleh
PENJUAL dan jika menurut pendapat bersama antara PEMBELI dan PENJUAL, kecil kemungkinan untuk
menyelesaikan kondisi Force Majeure lebih awal, PEMBELI mempunyai pilihan untuk membatalkan kapal
yang dijadwalkan. berdasarkan perjanjian ini atau mengalihkannya ke pelabuhan lain sesuai dengan Pasal
13.
e) PEMBELI dan PENJUAL akan melakukan upaya terbaik mereka untuk menormalkan jadwal pengiriman
sesegera mungkin setelah penghapusan Force Majeure.
b) PENGATURAN PENGIRIMAN
PEMBELI harus mengatur dan menyediakan Vvessel sdalam dimensi yang ditentukan di atas Pasal 10(a).
Kapal yang akan dicalonkan oleh PEMBELI harus memiliki umur kapal yang tidak lebih dari 2 0 tahun
yang dilengkapi dengan gear dan grab. Kapal yang diarahkan harus dilengkapi dengan crane
berkapasitas minimal 4 X 25 ton dan grab berkapasitas 4 X 12 CBM.
c) PEMBERITAHUAN KESIAPAN
Pemberitahuan Kesiapan (NOR) untuk memuat Ccoal harus ditender di Pelabuhan Tanjung
Pemancingan, Kalimantan Selatan, Indonesia secara tertulis (email, faksimili, teleks) atau
melalui radio kepada PENJUAL atau Agen AGEN LP kapan saja siang atau malam, Termasuk hari
Minggu dan hari libur (ATDN SHINC) kecuali 7 Hari Besar Indonesia, baik di Pelabuhan maupun
tidak, baik di Dermaga maupun tidak, setelah diberikan pratique cuma-cuma, dengan syarat Kapal
mempunyai ruang muat yang bersih dan siap dimuat dalam segala hal.
d) WAKTU LAYANAN
Laytime akan dimulai dua belas (12) jam setelah tender kapal NOR dan setelah pratique gratis
diberikan di Pelabuhan Tanjung Pemancingan, Kalimantan Selatan, Indonesia kecuali dimulai
lebih cepat. Apabila kapal terpaksa menunggu untuk berlabuh di tempat berlabuh, maka waktu
perpindahan dari tempat berlabuh ke tempat berlabuh tidak dihitung sebagai waktu singgah.
Waktu yang hilang karena sebab-sebab berikut ini tidak dihitung sebagai waktu kerja:
i. Pemuatan terhenti karena angin, hujan deras, atau sebab alamiah lainnya dalam keadaan
tersebut dan nakhoda merasa tidak aman untuk memuat kapal dan menghentikan aktivitas
pemuatan kecuali kapal sudah dalam keadaan demurrage. Waktu yang hilang karena kapal
melakukan pemeriksaan/Karantina oleh Otoritas Bea Cukai Indonesia
ii. Pemuatan terhenti karena tongkang yang menunggu di titik pemuatan tidak dapat
mendampingi kapal induk karena kondisi laut, angin, hujan lebat atau gelombang besar
kecuali kapal telah melakukan demurrage.
iii. Jika terjadi kerusakan pada derek dan/atau pegangan kecuali disebabkan oleh Bongkar muat,
Waktu Laytime, jika dipengaruhi oleh operasi pemuatan sebenarnya, harus dihitung
berdasarkan prorata dari setiap jumlah derek dan/atau pegangan yang bekerja. Namun waktu
tunggu tongkang/muatan dihitung 100% laytime.
iv. Waktu yang hilang karena menunggu petugas bea cukai/tim karantina Indonesia di kapal
untuk pemeriksaan/karantina. Waktu yang hilang karena pemeriksaan kapal/Karantina oleh
Otoritas Bea Cukai Indonesia.
v. Keterlambatan karena rusaknya peralatan balast kapal atau peralatan penerangan, atau
penundaan karena persyaratan kapal untuk mengubah rencana penyimpanan atau urutan
pemuatan .
vi. Waktu perpindahan karena persyaratan kapal (waktu perpindahan karena persyaratan
PENJUAL akan dihitung sebagai waktu laytime). Hanya perpindahan pertama saja yang tidak
dihitung.
vii. Kelebihan waktu yang diakibatkan oleh kapal yang tiba di Anchorage Point sebelum waktu
layday yang disepakati antara PEMBELI dan PENJUAL, namun dengan ketentuan bahwa jika
PENJUAL dapat mengatur pemuatan sebelum layday tersebut , waktu yang sebenarnya
digunakan untuk pemuatan hingga dimulainya layday akan dihitung sebagai laytime. .
viii. Hilangnya waktu karena sebab-sebab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ini. Asalkan
PENJUAL atau perwakilan PENJUAL menyatakan kepada nakhoda kapal atau agennya bahwa
situasi tersebut merupakan salah satu peristiwa Force Majeure berdasarkan Pasal 13, waktu
sejak Force Majeure diumumkan hingga berakhirnya peristiwa Force Majeure tidak dihitung.
sebagai waktu awam. Kecuali kapal sudah mengalami demurrage. Namun, waktu sejak
terjadinya peristiwa Force Majeure hingga saat Force Majeure diumumkan akan dihitung
sebagai laytime.
ix. Waktu yang dibutuhkan untuk survei draf awal, survei draf perantara, dan survei draf akhir.
x. Waktu yang dibutuhkan untuk dokumentasi Ekspor (menyerahkan izin ekspor ke agen kapal)
hingga 12 jam setelah draft survei akhir untuk Pelabuhan Tanjung Pemancingan,
Kalimantan Selatan, Indonesia.
xi. Waktu yang hilang karena Hari Besar Indonesia kecuali digunakan.
Penghitungan waktu tunggu akan berhenti setelah dokumen ekspor diserahkan kepada agen kapal.
Menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang diatur dalam klausul di atas, setelah Kapal melakukan
demurrage, seluruh waktu yang hilang akan tetap dihitung sebagai waktu demurrage kecuali waktu yang
diperlukan untuk draft survey dan hari libur besar Indonesia. Namun apabila waktu tunggu dokumen ekspor
(PEB) dari shipper setelah selesainya operasi pemuatan dan setelah survei draft akhir melebihi 12 jam,
waktu tunggu tetap dihitung setelah berakhirnya waktu 12 jam tersebut dan berhenti pada saat serah
terima izin ekspor. ke agen pengiriman .
e) TINGKAT PEMUATAN
Oal Ccharus dimuat, disimpan dan dipangkas oleh Penjual, bebas risiko dan beban bagi Pembeli. Tingkat
pemuatan yang dijamin adalah 8.000 MT PWWD SHINC untuk kapal Geared dan Grabbed dan jika kapal
crane dan grab berada di bawah kapasitas yang disyaratkan yang disebutkan dalam Pasal 10.2, maka tingkat
pemuatan akan pro-rata., baik maupun ATDN SHINC TT 12 jam USC , tidak termasuk tujuh Hari Besar
Indonesia (terdaftar sebagai: Idul Fitri) . Fitri – 2 Hari, Idul Fitri Adha – 1 hari, Hari Kemerdekaan – 1 hari,
Jumat Agung – 1 hari, Natal – 1 hari, Tahun Baru – 1 hari).
g) TOLERANSI PENGIRIMAN
Nakhoda kapal berhak menambah atau mengurangi jumlah batubara Ccyang akan dimuat ke kapal
dalam kisaran +/- 10 % (kisaran tersebut selanjutnya disebut “Toleransi Pengiriman”). Namun,
jumlah batubara Ccyang akan dimuat ke dalam kapal berarti tonase yang diberitahukan oleh
PEMBELI kepada PENJUAL dan dikonfirmasi sesuai dengan ketentuan Pasal.
h) Jika kondisi dasar di Anchorage Point berubah, dan jika ketentuan Pasal 10 ini menjadi tidak sesuai
dengan kebiasaan dan praktik yang berlaku di Anchorage Point, ketentuan pemuatan sebagaimana
diatur di sini akan ditinjau kembali atas permintaan PEMBELI atau PEMBELI atau PENJUAL dan setiap
perubahan terhadap ketentuan pemuatan di sini harus disetujui bersama secara tertulis.
i) PENGANGKUTAN MATI
Pemilik/Nakhoda/Agen kapal yang ditunjuk oleh Pembeli kepada Penjual harus menyatakan rencana
penyimpanan kepada Penjual/agennya melalui email/faks, sebelum 5 hari sebelum kapal di
PELABUHAN MUAT. Setelah rencana penyimpanan diumumkan, penjual harus memuat Ccbatubara
sesuai dengan jumlah yang dinyatakan dalam rencana penyimpanan. Untuk setiap jumlah pendek
yang dimuat, Penjual wajib membayar ongkos angkut mati yang dihitung dengan mengalikan jumlah
Kontrak ini harus dijaga kerahasiaannya dan dijaga kerahasiaannya
NOMOR KONTRAK : 00 2/PTMAM-SSTPL/2023 PENJUAL : PT. MURI ANUGERAH MANDIRI
TANGGAL KONTRAK : 26 PEMBELI: SREE SIRISAI PEDAGANG PVT LTD.
DESEMBER 202 3
PASAL 12 – PEMBAYARAN
1. a) Untuk itu Pertama j u m l a h tongkang k i r a - k i r a . 7 5 0 0 ( + / - ) 5 % M e t r i k t o n berlawanan
10% dari itu nilai Pembayaran TT dilakukan s e t e l a h penempatan tongkang pertama di titik
pemuatan dan memulai pemuatan tongkang (10% berdasarkan 7500 (+/-) 5% Metrik ton - satu
tongkang)
b) setelah pemuatan tongkang pertama selesai dan tongkang yang sama terhadap semua dokumen
terkait pemerintah dan kapal diserahkan kepada perwakilan Pembeli, kemudian pembayaran 30%
akan dibayarkan terhadap 7500 (+/-) 5% Metrik ton
c) tongkang pertama akan mencapai kapal induk dan mulai memuat ke kapal induk, kemudian
tongkang pertama pembayaran 40% yang harus dilepaskan terhadap kuantitas 7500 (+/-) 5%
Metrik ton
2. a) Untuk itu Kedua j u m l a h tongkang k i r a - k i r a . 7 5 0 0 ( + / - ) 5 % M e t r i k t o n berlawanan
10% dari itu nilai Pembayaran TT dilakukan s e t e l a h penempatan tongkang kedua di titik pemuatan
dan memulai pemuatan tongkang (10% berdasarkan 7500 (+/-) 5% Metrik ton - satu tongkang)
b) setelah pemuatan tongkang kedua selesai dan tongkang yang sama terhadap semua dokumen terkait
pemerintah dan kapal diserahkan kepada perwakilan Pembeli, maka pembayaran 30% akan dibayarkan
terhadap 7500 (+/-) 5% Metrik ton
c) tongkang kedua akan mencapai kapal induk dan mulai memuat ke kapal induk, kemudian tongkang
kedua pembayaran 40% untuk dilepaskan terhadap kuantitas 7500 (+/-) 5% Metrik ton
3. a) Untuk itu ketiga j u m l a h tongkang k i r a - k i r a . 7 5 0 0 ( + / - ) 5 % M e t r i k t o n berlawanan
10% dari itu nilai Pembayaran TT dilakukan s e t e l a h penempatan tongkang ketiga di titik pemuatan
dan memulai pemuatan tongkang (10% berdasarkan 7500 (+/-) 5% Metrik ton - satu tongkang)
b) setelah pemuatan tongkang ketiga selesai dan tongkang yang sama terhadap semua dokumen terkait
pemerintah dan kapal diserahkan kepada perwakilan Pembeli, maka pembayaran 30% akan
dibayarkan terhadap 7500 (+/-) 5% Metrik ton
c) tongkang ketiga akan sampai ke kapal induk dan mulai memuat ke kapal induk, lalu tongkang
ketiga pembayaran 40% harus dilepaskan terhadap kuantitas 7500 (+/-) 5% Metrik ton
4. a) Untuk itu keempat j u m l a h tongkang k i r a - k i r a . 7 5 0 0 ( + / - ) 5 % M e t r i k t o n berlawanan
10% dari itu nilai Pembayaran TT dilakukan s e t e l a h penempatan tongkang keempat di titik
pemuatan dan memulai pemuatan tongkang (10% berdasarkan 7500 (+/-) 5% Metrik ton - satu
tongkang)
b) setelah pemuatan tongkang keempat selesai dan tongkang yang sama terhadap semua dokumen
terkait pemerintah dan kapal diserahkan kepada perwakilan Pembeli, maka pembayaran 30% akan
dibayarkan terhadap 7500 (+/-) 5% Metrik ton
c) tongkang keempat akan mencapai kapal induk dan mulai memuat ke kapal induk, kemudian
tongkang keempat pembayaran 40% harus dilepaskan terhadap kuantitas 7500 (+/-) 5% Metrik ton
b) setelah pemuatan tongkang kelima selesai dan tongkang yang sama terhadap semua dokumen
terkait pemerintah dan kapal diserahkan kepada perwakilan Pembeli, maka pembayaran 30% akan
dibayarkan terhadap 7500 (+/-) 5% Metrik ton
c) tongkang kelima akan mencapai kapal induk dan mulai memuat ke kapal induk, kemudian
tongkang kelima pembayaran 40% harus dilepaskan terhadap kuantitas 7500 (+/-) 5% Metrik ton
6. a) Untuk itu keenam j u m l a h tongkang k i r a - k i r a . 7 5 0 0 ( + / - ) 5 % M e t r i k t o n berlawanan
10% dari itu nilai Pembayaran TT dilakukan s e t e l a h penempatan tongkang keenam di titik
pemuatan dan memulai pemuatan tongkang (10% berdasarkan 7500 (+/-) 5% Metrik ton - satu
tongkang)
b) setelah pemuatan tongkang keenam selesai dan tongkang yang sama terhadap semua dokumen
terkait pemerintah dan kapal diserahkan kepada perwakilan Pembeli, maka pembayaran 30% akan
dibayarkan terhadap 7500 (+/-) 5% Metrik ton
c) tongkang keenam akan mencapai kapal induk dan mulai memuat ke kapal induk, kemudian
tongkang keenam pembayaran 40% harus dilepaskan terhadap kuantitas 7500 (+/-) 5% Metrik ton
7. a) Untuk itu ketujuh j u m l a h tongkang k i r a - k i r a . 7 5 0 0 ( + / - ) 5 % M e t r i k t o n berlawanan
10% dari itu nilai Pembayaran TT dilakukan s e t e l a h penempatan tongkang ketujuh di titik
pemuatan dan memulai pemuatan tongkang (10% berdasarkan 7500 (+/-) 5% Metrik ton - satu
tongkang)
b) setelah pemuatan tongkang ketujuh selesai dan tongkang yang sama terhadap semua dokumen
terkait pemerintah dan kapal diserahkan kepada perwakilan Pembeli, maka pembayaran 30% akan
dibayarkan terhadap 7500 (+/-) 5% Metrik ton
c) tongkang ketujuh akan mencapai kapal induk dan mulai memuat ke kapal induk, kemudian
tongkang ketujuh pembayaran 40% harus dilepaskan terhadap kuantitas 7500 (+/-) 5% Metrik ton
8. setelah pemuatan kapal induk selesai dan kapal induk terkait semua dokumen asli harus diserahkan
kepada perwakilan pembeli, dan setelah kuantitas, penyesuaian kualitas terhadap laporan pengujian
surveyor independen pihak ketiga kemudian pembayaran 15% terhadap ketujuh tongkang harus
dilakukan pembayaran TT pada hari yang sama, jika ada penyimpangan dalam kualitas atau kuantitas
maka pembeli akan mengurangi jumlah catatan debut kualitas atau kuantitas dalam pembayaran 15%
ini
9. 5% LC akan dilepaskan terhadap kuantitas kontrak dalam waktu 5 hari kerja (sesuai hari kerja
perbankan India), LC yang sama akan didiskontokan setelah pemuatan kapal induk selesai
10. BUYER may obtain the discount / rebate from the SELLER proportionally of BUYER losses amount
as agreed from previous transaction between BUYER and SELLER.
11. a) Pelabuhan muat tongkang : PT Pelabuhan swangi indah, Gn.Besar, Kec.Simpang Empat, Kabupaten,
Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Indonesia.
b) Pelabuhan Kapal Induk: Pelabuhan Tanjung Pemancingan, Kalimantan Selatan, Indonesia
d) Dokumen terkait Kapal Induk: BL, COO, COW, COA, PEB, NPE, dan jika ada dokumen
lain yang diperlukan untuk ekspor, Anda harus menyediakannya
10.1.1 Tambahan L/C Ketentuan untuk UJI COBA DAN KONTRAK Pengiriman:
Itu L/C sebaiknya berisi itu mengikuti ketentuan Dan kondisi dan dikeluarkan oleh .
a) Sementara Faktur Dan Terakhir Dokumen sebaiknya menjadi disajikan di dalam itu keabsahan
dari itu kredit. Nilai total LC harus dibayar pada penyerahan dokumen-dokumen berikut:
i. Faktur komersial yang ditandatangani sebesar 100% dari Harga yang mencantumkan nama
kapal yang diangkut, nomor kontrak, nomor L/C, nomor bill of lading (jika ada), hasil kuantitas
yang ditentukan di Pelabuhan Muat sesuai dengan Sertifikat Berat dan Mutu yang ditetapkan di
Pelabuhan Muat berdasarkan Sertifikat Pengambilan Sampel dan Analisa, rincian perhitungan
harga satuan dan jumlah seluruhnya;
ii. 3/3 set lengkap bill of lading “clean on board” (bersih di atas kapal), bertanda “Freight payable
as per Charter Party” dibuat sesuai pesanan dan blanko disahkan oleh pengirim atau disahkan
sesuai instruksi pembeli, atau diserahkan sesuai pesanan sesuai instruksi pembeli dan
b) Dokumen harus diserahkan untuk negosiasi dalam waktu 21 hari sejak tanggal pengiriman.
c) Dokumen-dokumen berikut harus disediakan oleh penjual dan dikirim ke alamat yang ditunjuk
pembeli di luar LC untuk keperluan bea cukai dalam waktu 5 hari kerja setelah tanggal B/L:
i. 1 (satu) lembar asli, 1 (satu) rangkap tiga, 1 (satu) fotokopi Surat Keterangan Asal Formulir AI
(atau format lain sesuai instruksi pembeli) yang diterbitkan oleh instansi Pemerintah yang
berwenang di Indonesia
ii. Satu (1) invoice asli Pengirim dengan rincian sesuai COO.
d) Penjual akan mengirimkan melalui faks atau email kepada Pembeli salinan satu set dokumen yang
tidak dapat dinegosiasikan kepada PEMBELI dalam waktu 7 (Tujuh) hari kerja setelah tanggal
pengiriman.
tersebut bukan disebabkan oleh, dan tidak timbul sebagai akibat dari akibat dari tindakan
yang disengaja atau kelalaian pihak yang secara langsung terkena dampaknya, termasuk
pejabat, karyawan, perwakilan pihak tersebut, dan orang lain yang berada di bawah
kendalinya); atau tidak tersedianya peralatan atau energi dari pihak lain;.
[vii.] Larangan ekspor Ccbatubara oleh pemerintah/otoritas Indonesia.
Namun dengan ketentuan bahwa penyebab tersebut di atas merupakan Force Majeure hanya jika,
dan sepanjang pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini dicegah atau ditunda dan
jika Pihak yang dicegah atau ditunda tersebut memberikan pemberitahuan tertulis dalam waktu
empat puluh delapan jam (48) setelahnya. kepada pihak lain yang menyebutkan hal-hal yang
merupakan Force Majeure beserta bukti-bukti yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah dan
menentukan jangka waktu yang diperkirakan akan berlangsungnya pencegahan atau penundaan
tersebut, maka Pihak yang dicegah atau ditunda tersebut akan dibebaskan dari pelaksanaan atau
penundaan tersebut. pelaksanaan tepat waktu sesuai dengan keadaan sejak tanggal pemberitahuan
tersebut selama penyebab pencegahan atau penundaan tersebut masih berlanjut.
Force Majeure tidak berlaku terhadap kewajiban salah satu pihak untuk melakukan pembayaran
berdasarkan Perjanjian ini. Dalam hal pemberitahuan dilakukan oleh salah satu pihak mengenai
peristiwa Force Majeure, sebagaimana disebutkan di atas, kedua belah pihak harus melakukan
segala upaya yang wajar untuk mengurangi dampak dari peristiwa Force Majeure dan para pihak
harus berkonsultasi bersama untuk mencapai kesepakatan. tindakan apa yang harus diambil dalam
situasi tersebut.
Apabila jangka waktu enam puluh (60) hari terus-menerus terlewati sejak tanggal pemberitahuan,
sebagaimana disebutkan di atas, dan pada akhir jangka waktu tersebut, peristiwa Force Majeure
akan tetap ada dan secara material mempengaruhi pelaksanaan dan/atau substansi Kontrak ini,
maka salah satu pihak berhak untuk mengakhiri Kontrak ini dengan memberikan pemberitahuan
tertulis kepada pihak lainnya dan masing-masing pihak akan dibebaskan dari semua kewajiban
mereka berdasarkan Kontrak ini selain kewajiban untuk melakukan pembayaran apa pun yang harus
dibayar berdasarkan perjanjian ini dan selain dari kewajiban-kewajiban tersebut dalam ketentuan
hukum dan yurisdiksi dan tunduk pada kewajiban berkelanjutan tersebut, Kontrak ini akan segera
diakhiri. Namun demikian, PEMBELI mempunyai keleluasaan untuk mengakhiri Kontrak ini kapan
saja sebelum berakhirnya jangka waktu enam puluh (60) hari sejak tanggal pernyataan Force
Majeure oleh salah satu Pihak.
PASAL 14 – ARBITRASE
Jika terjadi perselisihan apa pun yang mungkin timbul antara PEMBELI dan PENJUAL sehubungan dengan
Perjanjian ini atau penafsiran, pelaksanaan atau tidak dilaksanakannya Perjanjian ini, dan yang tidak dapat
diselesaikan melalui kesepakatan bersama antara PEMBELI dan PENJUAL, perselisihan tersebut pada
akhirnya akan diselesaikan berdasarkan Peraturan. Konsiliasi dan Arbitrase SIAC (Singapore International
Arbitration Centre) oleh tiga arbiter yang ditunjuk sesuai dengan Peraturan tersebut. Proses arbitrase,
arbitrase tersebut akan dilakukan di Singapura. Bahasa yang digunakan dalam proses arbitrase harus dalam
bahasa Inggris. Keputusan mayoritas arbiter bersifat final dan mengikat para pihak, termasuk keputusan
mengenai alokasi biaya arbitrase tersebut, dan dapat diajukan ke pengadilan mana pun yang memiliki
yurisdiksi.
PENJUAL dan PEMBELI akan terus melaksanakan seluruh kewajiban mereka berdasarkan Perjanjian ini
sambil menunggu publikasi putusan Arbiter dan kinerja tersebut tidak mengurangi penyesuaian akhir apa
pun sesuai dengan putusan tersebut.
Biaya arbitrase akan ditanggung oleh pihak yang kalah kecuali ditentukan lain oleh SIAC.
LIMITED OF LIABILITY: The SELLER shall hold harmless and relinquish the BUYER from any claims of any
third parties, liabilities and/or to indemnify any third parties, and/or any violation of local laws and
regulations which may be conducted by the SELLER in order to execute the Coal transaction with BUYER
under this Agreement.
PASAL 19 – PAJAK
Semua pajak, bea, retribusi, iuran, dll atas Batubara yang dikeluarkan dari kapal, jika ada, di Pelabuhan
Pembuangan menjadi tanggungan Pembeli. Segala pajak, bea, pajak ekspor, retribusi, iuran, dll atas
pemuatan Batubara ke dalam kapal, jika ada, di Pelabuhan Pemuatan menjadi tanggungan Penjual.
PASAL 20 – PERUBAHAN
Setiap perubahan terhadap perjanjian ini harus berbentuk adendum tertulis yang ditandatangani oleh
kedua belah pihak dan selanjutnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
PASAL 21 - PEMBERITAHUAN
Setiap pemberitahuan yang diperlukan atau diizinkan oleh perjanjian ini harus dibuat secara tertulis dan
dalam Bahasa Inggris dan dapat dikirimkan secara pribadi atau dapat dikirim melalui teleks, email, faksimili,
atau surat tercatat prabayar yang ditujukan kepada para pihak, sebagai berikut:
PASAL 22 - KERAHASIAAN
Perjanjian ini bersifat rahasia dan tidak boleh diungkapkan kecuali kepada afiliasi para pihak dan badan
pemerintah yang berwenang, kecuali disepakati lain di antara para pihak.
PASAL 23 – PENUGASAN
Tidak ada satu pihak pun yang boleh mengalihkan seluruh atau sebagian hak atau kewajibannya
berdasarkan Perjanjian ini kepada pihak ketiga tanpa izin terlebih dahulu secara tertulis dari pihak lainnya,
dan persetujuan tersebut tidak boleh ditahan secara tidak wajar.
PASAL 26 – KEPALA
Judul-judul Artikel dimasukkan untuk kemudahan saja dan tidak akan mempengaruhi konstruksi Perjanjian
ini.
PASAL 27 – KLAUSUL SANKSI
Masing-masing pihak menyatakan bahwa ( i ) pihaknya bermaksud agar transaksi tersebut mematuhi, dan
yakin bahwa transaksi tersebut akan mematuhi, seluruh sanksi ekonomi, embargo perdagangan, dan
undang-undang, peraturan, keputusan, perintah atau persyaratan (“sanksi”) yang mungkin berlaku
terhadap persetujuan ini; dan (ii) Pihak tersebut tidak melakukan (atau menahan diri untuk tidak
mengambil) tindakan apa pun yang dapat menyebabkan dirinya atau Pihak lainnya melanggar sanksi yang
berlaku. Masing-masing Pihak juga berjanji untuk tidak mengambil (atau menahan diri untuk tidak
mengambil) tindakan apa pun, atau mengizinkan atau memungkinkan pihak ketiga mana pun untuk
bertindak dengan cara apa pun, dalam pelaksanaan Perjanjian ini atau lainnya yang dapat menyebabkan
pelanggaran di atas.
Masing-masing Pihak selanjutnya menyatakan bahwa tidak satu pun dari hal-hal berikut ini yang
merupakan subjek sanksi yang diberikan atau dilaksanakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amerika
Serikat, Uni Eropa atau otoritas sanksi terkait lainnya:
- Partai itu sendiri,
- (sepengetahuannya) salah satu pemilik atau afiliasinya,
- setiap kapal yang dicalonkan atau akan dicalonkan olehnya berdasarkan Perjanjian ini,
- setiap pemilik kapal atau penyewa kapal tersebut.
Klausul di atas adalah ketentuan Perjanjian ini. Klausul di atas tidak boleh dianggap untuk membatasi atau
mencegah berlakunya doktrin frustrasi hukum Inggris (atau doktrin serupa lainnya berdasarkan hukum
yang mengatur Perjanjian), jika berlaku.
PASAL 28 - KETERPISAHAN
Jika ada bagian dari Perjanjian ini yang dianggap tidak sah atau tidak dapat dilaksanakan oleh pengadilan
hukum yang berwenang, ketentuan lainnya akan tetap berlaku penuh dan berlaku seolah-olah ketentuan
yang tidak sah tersebut tidak disertakan dalam Perjanjian ini.
Para Pihak hanya akan terikat oleh ketentuan-ketentuan tegas dalam Perjanjian ini dan dokumen-dokumen
yang akan ditandatangani di kemudian hari oleh perwakilan Para Pihak yang berwenang.
SEBAGAI BUKTI, kedua belah pihak telah menyebabkan perwakilan mereka yang berwenang untuk
melaksanakan keabsahan kontrak Perjanjian ini.
PENJUAL
PEMBELI
PT. MURI ANUGERAH MANDIRI SREE SIRISAI PEDAGANG PVT LTD .