Anda di halaman 1dari 7

PERJANJIAN SEWA KAPAL BERDASARKAN WAKTU ( TIME CHARTER )

PT. BAHARI SAMUDRA SENTOSA dengan PT. TOSIMDIRO CIPTA MANDIRI


No.0059/BSS-TCM/PSKBW-TC/VI/2023

Pada hari ini kamis , Tanggal 29 bulan Juni. tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga (29/06/2023) yang bertanda tangan
dibawah ini:

1. Ikhsan Bohari,STE.M.Mar.Eng , sebagai Direktur PT. BAHARI SAMUDRA SENTOSA, sebagai


pemilik kapal yang beralamat di Jl. Tarumajaya No. 33 Setia Asih , Bekasi-Jawa barat, Selanjutnya dalam
surat perjanjian sewa ini disebut “PIHAK PERTAMA / SHIP’S OWNER”.

2. Moh. Sukman Ahmad, sebagai Direktur PT. Tosimdiro Cipta Mandiri, sebagai penyewa kapal atau
Charterer yang beralamat di Penginapan Marfa, Jl. Lintas Halmahera Kecamatan Kota Maba
Kabupaten Halmahera Timur“PIHAK KEDUA

Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK

Para pihak menerangkana terebih dahulu hal-hal sebagai berikut :


1. PIHAK PERTAMA adalah perusahaan jasa angkutan laut serta memiliki kapal yang dapat di sewa;
2. PIHAK KEDUA adalah perusahaan jasa angkutan laut yang memiliki ijin mengoprasikan kapal berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku serta perjanjian ini dibuat sedang membutuhkan kapal guna
kegiatan operasional kapal;
3. PIHAK PERTAMA setuju untuk menyewakan kapal miliknya kepada pihak kedua guna keperluan operasional
pihak kedua;
4. Kedua Pihak menyerahkan foto copy surat-surat legalitas perusahaan (akte pendirian perusahaan, surat ijin
usaha, tanda daftar perusahaan, surat tempat ijin usaha, NPWP ) sebagai kelengkapan surat perjanjian ini

Berdasarkan hal-hal tersebutdi atas, maka PARA PIHAK menyatakan telah sepakat dan setuju untuk mengikat diri
dalam suatu perjanjian sewa menyewa Kapal Tugboat dan Barge dengan ketentuan dan syarat- syarat sebagaimana
ditetapkan pada pasal-pasal tersebut dibawah ini:

_________Pasal 1_________
Definisi

1. TIME CHARTER (TC) adalah system sewa menyewa kapal berdasarkan jangka waktu yang telah di sepakati oleh
PIHAK KEDUA;
2. DELIVERY adalah pelaksanaan penyerahan penyerahan kapal dari pihak pertama kepada pihak kedua menurut
perjanjian atau berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK;
3. REDELIVERY adalah pelaksanaan penyerahan pengembalian Kapal yang telah digunakan Pihak Kedua kepada
Pihak Pertama menurut ketentuan Perjanjian tau berdasar kesepakatan kedua pihak secara tertulis;
4. ON HIRE adalah waktu (hari) sewa kapal yang diperhitungkan sesuai perjanjian kedua pihak;
5. OFF HIRE adalah waktu (hari) sewa kapal yang tidak diperhitungkan sesuai perjanjian kedua pihak;
6. BBM adalah bahan bakar minyak untuk kapal, jenis solar HSD sesuai peraturan yang berlaku dari otoritas atau
instansi yang berwenang dalam bidang ini;
_______Pasal 02_______
Jangka Waktu dan Spesifikasi Kapal

1. Perjanjian ini berlaku selama 6 ( Enam ) Bulan , terhitung sejak On Hire di ……… yang dinyatakan dengan Delivery
Certificate oleh Independent Surveyor yang ditunjuk dan disetujui oleh kedua belah pihak, yang diperhitungkan
berdasaarkan Berita Acara Serah Terima Kapal (BASTK) .

2. Data Kapal :
Name Of Vessel : TB. SJA-103 Name of Vessel : BG. BENUA RAYA-VI
GRT : 163 GRT : 1922
Flag : Indonesia Flag : Indonesia
Years Of Build : 2009 Years of Build : 2009
Port Of Registrer : Balik Papan Port of Register : Balik Papan

_______Pasal 03_______
Kewajiban PIHAK PERTAMA

1. PIHAK PERTAMA wajib menyerahkan kapal kepada PIHAK KEDUA maksimal 3 (Tiga) hari setelah Pembayaran
Sewa dan deposit diterima pihak pertama.

2. Untuk penyerahan kapal (Delivery) harus dilakukan “On-Hire Survey” oleh Independent Surveyor yang ditunjuk
PIHAK KEDUA dan biaya survey menjadi beban PIHAK KEDUA dan untuk penyerahan kapal kembali (Redelivery)
harus dilakukan “Off-Hire Survey” oleh Independent Surveyor yang ditunjuk PIHAK PERTAMA dan biaya survey
menjadi beban PIHAK PERTAMA. PIHAK KEDUA juga berhak menunjuk Surveyor Independent saat “Off-Hire
Survey”.

3. PIHAK PERTAMA harus menjamin bahwa semua dokumen/Surat/Sertifikat yang berhubungan dengan Registrasi
dan operasi kapal memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku dan biaya-biaya yang berhubungan
dengan pengurusan dokumen menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA.

4. Jumlah Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Air Tawar yang ada dikapal pada saat “On-Hire” dibayarkan oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, sesuai dengan Harga setempat, sebaliknya jumlah bahan bakar minyak (BBM)
dan air tawar pada saat “Off- Hire” dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan harga
setempat.

5. PIHAK PERTAMA wajib menyediakan Lube Oil dan suku cadang yang cukup untuk perbaikan dan perawatan kapal
serta perlengkapannya atas beban PIHAK PERTAMA.

6. PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab atas sampah, hilang, rusak, berkurangnya muatan baik dalam
pelayaran maupun sewaktu berada di Pelabuhan Muat/Bongkar.

7. PIHAK PERTAMA dan/atau Nakhoda kapal atas pertimbangan keselamatan kapal yang disebut dalam perjanjian
ini berhak menolak permintaan pengoperasian dari PIHAK KEDUA yang dapat mengakibatkan tabrakan dengan
kapal atau benda terapung lainnya, termasuk pemaksaan memasuki alur-alur yang kedalaman airnya dangkal dan
sempit serta membahayakan kapal dan muatannya.

Untuk itu Nahkoda Kapal berhak menentukan tempat yang aman dan terdekat untuk pemuatan dan
pembongkaran muatan.

8. PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan muatan/cargo dan barang-barang
lain yang diangkut oleh PIHAK KEDUA dan dengan ini PIHAK KEDUA membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala
tuntutan atau Claim apapun dari pihak-pihak lainnya.

Apabila kerusakan cargo di akibatkan oleh konstruksi kapal atau kelalaian crew kapal, maka segala kerusakan atau
kerugian yang di akibatkan menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA.

9. PIHAK PERTAMA mengijinkan PIHAK KEDUA untuk menaikan pengawal diatas kapal

10. Selama masa Charter / Sewa, PIHAK PERTAMA atau Wakil PIHAK PERTAMA / Operator tidak bertanggung jawab
atas biaya-biaya ataupun tagihan -tagihan antara lain biaya-biaya kepelabuhanan, sandar, labuh tambat, pilot
boat,pandu, disbursement, agency fee, clearance dan biaya-biaya lainnya sehubungan dengan pengoperasian
kapal tersebut di Pelabuhan - pelabuhan di mana kapal beroperasi.

11. Apabila terjadi pencemaran di laut akibat muatan yang tumpah atau bocor, maka semua biaya yang timbul
menjadi beban/tanggung jawab PIHAK KEDUA, dimana PIHAK KEDUA dengan ini membebaskan PIHAK PERTAMA
atau Wakil PIHAK PERTAMA /Operator dari tanggung jawab ataupun tuntutan berupa apapun dari pihak-pihak
lain.

Apabila muatan atau cargo tumpah dan terjadi pencemaran disebabkan oleh kontruksi kapal yang tidak memadai
dan kelalaian crew kapal, maka PIHAK PERTAMA / operator kapal yang bertanggung jawab terhadap segala resiko
yang timbul dan tidak membebankan PIHAK KEDUA dari segala tuntutan pihak manapun.

12. PIHAK PERTAMA akan menyiapkan kapal pengganti yang seukuran apabila kapal dalam masa perbaikan lebih dari
2x24 jam atau melaksanakan docking tahunan.

_______Pasal 04_______
Kewajiban PIHAK KEDUA

1. PIHAK KEDUA menyediakan keagenan,Bahan bakar Minyak (BBM) Solar/HSD serta air tawar untuk keperluan
pengoperasian kapal.

2. PIHAK KEDUA menanggung biaya labuh, pandu, tunda, tambat baik, clearance di dermaga Charterer maupun
dermaga lain dan atau tempat lainnya selama masa penyewaan.

3. Bersama - sama yaitu: di perairan Indonesia, yang aman dan sebaik mungkin demi keselamatan PIHAK KEDUA
harus mengoperasikan kapal di tempat wilayah Indonesia yang telah ditentukan dan disepakati kapal dan Crew
(ABK) selama masa berlakunya perjanjian sewa menyewa ini

4. PIHAK KEDUA dilarang memuat barang-barang beracun & berbahaya serta internal tangki- tangki kapal, bahan-
bahan kimia lainnya yang berbahaya dan dapat merusak kapal.

5. Biaya Premi crew Rp. 10.000.000.- ( Sepuluh Juta Rupiah ) /Trip, akan diserahkan langsung oleh PIHAK KEDUA
kepada crew kapal, dan akan melakukan perjanjian khusus dahulu antara PIHAK KEDUA dan crew kapal.

6. PIHAK KEDUA mengisi bahan bakar muatan cair (BBM) pada kapal dengan dilengkapi surat-surat / dokumen yang
dapat dipertanggung jawabkan, sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

7. Apabila terjadi penahanan kapal oleh pihak yang berwenang yang disebabkan dokumen barang tidak ada/tidak
lengkap, maka selama dalam masa penahanan tsb adalah menjadi tanggung jawab pihak PIHAK KEDUA yang
akan tetap diperhitungkan Masa Sewa, serta PIHAK PERTAMA dibebaskan dari segala jenis tuntutan berupa
apapun dan segala biaya - biaya yang akan timbul menjadi tanggung jawab Pihak Pencharter dan apabila terjadi
penahanan kapal oleh pihak berwenang yang disebabkan dokumen kapal tidak lengkap / mati, maka selama
dalam masa penahanan tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA di bebaskan dari
segala jenis tuntutan apapun termasuk biaya yang timbul seperti biaya sewa biaya operasional DLL

8. Selama ON-Hire Premi Asuransi muatan, biaya lashing/unlashing, lashing material, marine cargo survey, Surveyor,
OPP/OPT darat atau laut yang menyangkut muatan adalah menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA.

9. PIHAK KEDUA diwajibkan untuk turut menjaga kondisi kapal yang disebut dalam Perjanjian ini dengan muatan
yang dimuat sesuai tonnage kemampuan muat dan tidak melebihi / melanggar ketentuan daya muat dan stabilitas
kapal. Apabila terjadi kerusakan kapal disebabkan hal tersebut, seluruh biaya yang timbul menjadi beban PIHAK
KEDUA dan dengan ini berjanji dan setuju untuk memperbaikinya.

10. Pada saat PIHAK KEDUA melakukan penyerahan kembali/Re-delivery kapal di Pelabuhan Kayangan dan Labuhan
Haji Lombok Timur, kapal harus dalam keadaan baik dan bersih seperti sedia kala. Bila terjadi kerusakan terhadap
kapal selama dalam penyewaan, Charterer wajib memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA mengenai kerusakan
itu dan akan dilihat secara jernih / fair untuk pertanggung jawaban pada pihak mana yang wajib membiayai
perbaikannya.
11. Kapal yang disebut dalam perjanjian ini tetap dinyatakan “On-Hire” disebabkan antara lain :
Dalam operasional oleh Charterer / penyewa Menunggu pasang surut dan naik nya air untuk memasuki alur sungai
Keterlambatan - keterlambatan dalam pengoperasian oleh PIHAK KEDUA seperti pengisian BBM dan air tawar,
pengurusan clearance dan proses bongkar / muat cargo.

________Pasal 05________
Peralatan Kapal
1. Keadaan kapal
PIHAK PERTAMA harus menyediakan dan menyerahkan kapal sebagaimana dalam Pasal 01 ayat 02 dalam
perjanjian Sewa Menyewa ini dan kapal berada dalam keadaan kokoh dan terpelihara dengan baik, serta dalam
keadaan baik dan layak operasi.

2. Pengoperasian Kapal
PIHAK PERTAMA menyediakan tenaga kerja (Crew) untuk mengoperasikan kapal ditempat yang telah ditentukan
atau ditempat didalam wilayah Indonesia, permintaan pihak penchater dengan sebaik mungkin demi keselamatan
kapal dan crew selama masa berlakunya perjanjian sewa menyewa ini .

3. Inspeksi
Inspeksi untuk pemeriksaan kondisi atau pelaksanaan perbaikan kapal (Running Repair) selama kapal beroperasi,
dapat dilakukan setiap waktu apabila dikehendaki oleh PIHAK PERTAMA dengan persetujuan atau atas permintaan
PIHAK KEDUA, dimana biaya yang timbul menjadi beban PIHAK PERTAMA.

Fuel Consume & Speed Kapal

1. PARA PIHAK Sepakat Fuel Consume sebagai berikut:


a. Main Engine - Working: 3000 Litter (RPM 1800) / Day – Idle / Standby:
b. Aux Engine / Generator: 150 Litter / Day.

2. PARA PIHAK Sepakat Bahwa Kapal berkemampuan Engine: Towing dengan muatan: 3,5 / 4 Knot – Towing tanpa
Muatan / Towing Kosong: 5 Knot.

________Pasal 06_________
Perbaikan/Perawatan

Perbaikan / Perawatan kapal menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA, baik dalam perawatan berkala,
perbaikan yang mendadak maupun perawatan yang telah direncanakan sebelumnya (scheduled down-time) termasuk
overhaul mesin dan docking.

________Pasal 07________
Down Time Kapal

Jika karena kerusakan atau suatu sebab lain, hingga kapal tidak dapat beroperasi selama lebih dari 2x24 jam, maka
harga sewa tidak akan dibayar oleh PIHAK KEDUA sampai kerusakan itu diperbaiki atau kapal dapat beroperasi Kembali
yang dinyatakan dengan Off/On-Hire Certificate atau Statement of Fact selama kapal tidak beroperasi.

_ _Pasal08________
Perijinan dan Sertifikat Kapal

PIHAK PERTAMA harus mendapatkan semua Perizinan dan Sertifikat Kapal lainnya yang diisyaratkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia, sehubungan dengan operasi keseluruhan dari kapal sesuai Perjanjian Sewa - menyewa ini dan
semua biaya yang timbul berhubungan dngan penyelesaian Perjanjian tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK
PERTAMA.

Apabila terjadi pemeriksaan dokumen Cargo dan muatan di atas kapal oleh pihak yang berwenang/berwajib, maka PIHAK
KEDUA yang akan bertanggung jawab sepenuhnya.
_________Pasal 09_________
Harga Sewa

1. Harga Sewa kapal per Bulan nya Sebesar Rp. 1.250.000.000,- (Satu Milyar Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah)
perbulan Exclude PPN 11%

2. Pembayaran Sewa 1 (Satu) di depan sebesar Rp. 1.250.000.000,- (Satu Milyar Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah)
dan Deposit Sebesar Rp. 1.250.000.000,- (Satu Milya Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) Atau 1+1.

3. Pembayaran sewa bulan berikutnya dibayarkan 5 (Lima) hari sebelum jatuh tempo pembayaran sewa bulan
sebelumnya.

4. Periode masa sewa Kapal 6 ( Enam ) Bulan dari di terbitkannya surat perjanjian ini.

5. Harga sewa kapal tersebut telah meliputi penyediaan 1(Satu) Set Kapal Tugboat dan Barge beserta tenaga kerja
(Crew),perawatan kapal, sertifikat kapal, safety system, asuransi kapal, tali-temali, akomodasi crew, gaji/upah
crew, kebutuhan makan crew dan Minyak Pelumas Kapal/

6. Pembayaran biaya sewa di bayarkan melalui :

Bank Account : Bank Mandiri KCP Harapan Indah


Nomor Rekening : 156-00-1849576-4
Atas Nama : PT. Bahari Samudra Sentosa

_________Pasal 10_________
Cara Pembayaran

1. Pembayaran Sewa bulan berikutnya dibayarkan 5 (Lima) hari sebelum jatuh tempo sewa bulan berjalan dan berlaku
seterusnya.

2. PIHAK PERTAMA berhak untuk menahan pengoperasian kapal , apabila pembayaran uang sewa dari Charterer
belum dilunasi untuk pembayaran bulan berikutnya, yaitu 5 (Lima) hari sebelum tanggal jatuh tempo bulan berjalan
dengan toleransi tenggang waktu paling lama 7 (dua)hari setelah jatuh tempo.

3. Apabila terjadi keterlambatan pencairan/pembayaran dari apa yang telah disepakati dalam Perjanjian ini, maka
PIHAK PERTAMA akan menghitung denda keterlambatan pembayaran sebesar 1 % / Hari dari nilai kontrak. Apabila
keterlambatan lebih dari yang tercantum dalam perjanjian ini maka Charterer diharuskan membayar sewa sesuai
kesepakatan Bersama dan apabila lewat 14 (Empat Belas) hari setelah waktu toleransi belum diadakan pembayaran
maka perjanjian sewa dibatalkan dan uang deposit dianggap hangus.

4. PIHAK PERTAMA akan mengembalikan Deposit setelah ada hasil survey dari pihak owner setelah Off Hire dan tidak
ada kerusakan atau kehilang diatas kapal dan kapal dianggap aman oleh PIHAK PERTAMA dan apabila kontrak
dibatalkan sebelum selesai kontrak 6 ( Enam) bulan maka deposit dianggap Hangus

________Pasal 11_________
Denda/Penalty

Dalam hal ini kapal tidak dapat beroperasi lebih dari 2 x 24 jam, maka PIHAK PERTAMA akan dikenakan denda, berupa
pemotongan biaya sewa secara proporsional (prorata), sesuai jumlah hari kapal tersebut tidak bisa beroperasi dan
biaya-biaya lainnya yang timbul selama masa tersebut merupakan beban dari PIHAK PERTAMA

_________Pasal 12_________
Force Majeure

1. Yang dimaksud dengan keadaan (force majeure) dalam Perjanjian ini adalah kejadian- kejadian yang terjadi diluar
kemampuan dan kekuasaan Para Pihak sehingga mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian ini, antara lain :
a Gempa bumi, angin topan, banjir, tanah longsor, sambaran petir, kebakaran, dan bencana alam;

b. Perang, huru-hara, terorisme, sabotase, embargo, gangguan sistem dan komunikasi, pemogokan kerja secara
massal (nasional);

c. Cuaca buruk dan adanya larangan dari syahbandar untuk laik Laut

2. Dalam hal terjadinya force majeure sebagaimana dimaksud di atas sehingga mempengaruhi pelaksanaan kewajiban
salah satu Pihak, maka Pihak yang mengalami keadaan force majeure wajib memberitahukan secara tertulis kepada
Pihak lainnya dalam Perjanjian ini selambat- lambatnya 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak terjadinya keadaan force
majeure tersebut untuk diselesaikan secara musyawarah, atau jangka waktu lain yang disepakati secara tertulis
oleh Para Pihak;

3. Dalam hal terjadinya satu atau beberapa kejadian force majeure yang menyebabkan pelaksanaan Perjanjian ini
menjadi terlambat atau tidak dapat dilakukan sama sekali, maka segala kerugian yang timbul menjadi tanggung
jawab dari masing-masing Pihak;

_________Pasal 13_________
Dasar Hukum

1. Dengan mengesampingkan ketentuan dari pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Charterer
secara Sepihak berhak memutuskan Perjanjian Sewa ini dengan memberitahukan secara tertulis dalam waktu 14
(empat belas) hari sebelumnya kepada PIHAK PERTAMA dalam hal :
PIHAK PERTAMA gagal untuk menyediakan kapal, uang dapat diterima kembali sebagaimana yang ditetapkandalam
Pasal 04 ayat 01 dalam Perjanjian ini. Hal-hal ini yang dapat merugikan PIHAK KEDUA, sehubungan dengan
Perjanjian Sewa ini

2. Dalam hal PARA PIHAK menyetujui bahwa pembatalan sewa ini secara sepihak sesuai dengan ketentuan pada ayat
13.1 di atas dalam akta ini, maka PIHAK KEDUA akan membayar kepada PIHAK PERTAMA sesuai dengan
pemakaiannya.

3. PIHAK PERTAMA secara Sepihak berhak memutuskan/menarik kapal tersebut dari PIHAK KEDUA, apabila PIHAK
KEDUA dalam hal pembayaran tidak dapat memenuhi sesuai dengan Pasal 10 dalam Perjanjian ini.

_________Pasal 14_________
Penyelesaian dan tempat kedudukan perselisihan

1. Apabila terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat yang timbul selama pelaksanaan atau setelah selesai pekerjaan
atau setelah memutuskan perjanjian kerja yang berkaitan dengan isi perjanjian ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk
menyelesaikan secara musyawarah.

2. Jika perselisihan dan atau perbedaan pendapat tersebut tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dan mufakat
maka dapat di ajukan ke Panitera yang di tunjuk oleh PARA PIHAK yaitu di Pengadilan Negeri Kota Bekasi.

_________Pasal 15_________
Pasal/Bab Tambahan/Addendum

Bahwa apabila di dalam pasal-pasal dan / ataupun Ayat-ayat di dalam Perjanjian ini terdapat kekurangan yang belum
tercakup atau tidak cukup jelas dalam Perjanjian ini, akan dimusyawarahkan dan/atau perlu diadakan Pasal tambahan,
yang akan dibuat Addendum tersendiri, yang mempunyai makna serta kekuatan hukum yang sama dan isinya
merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
_________Pasal 15_________
Penutup

Bahwa setelah dibaca, dimengerti isi dan makna dari Perjanjian ini, maka para Pihak membubuhkan tanda tangan
dengan penuh rasa tanggung jawab.

Bahwa Perjanjian ini mempunyai kekuatan dan kedudukan hukum yang tetap, setelah para Pihak membubuhkan
tanda-tangannya dan cap perusahaan diatas kertas bermaterai Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) dalam rangkap 2
(dua) dan dilaksanakan secara bersama-sama dan/atau dihadapan Notaris yang ditunjuk dan ditanda-tangani pula oleh
2 (dua) orang saksi yang ditunjuk oleh kedua belah pihak dan apabila ada perselisihan yang tidak bisa diselesaikan
secara kekeluargaan maka adakan di alihkan ke pengadilan Bekasi.

Dibuat di : Bekasi
Tanggal : 29, Juni, 2023

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. BAHARI SAMUDRA SENTOSA PT. TOSIMDIRO CIPTA MANDIRI

IKHSAN BOHARI, STE,M.Mar.Eng MOH. SUKMAN AHMAD


Direktur Utama Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai