Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN SEWA MENYEWA KAPAL

No. 001/…..-PBSN/VIII/2019

Perjanjian Sewa Menyewa Kapal ini (selanjutnya disebut “Perjanjian”) dibuat dan
ditandatangani pada hari Jum’at, tanggal enam belas, bulan Agustus, tahun dua ribu Sembilan
belas (16-8-2019), oleh dan antara:

1. ...................., suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara


Republik Indonesia, beralamat di: …………………………………..………………………..
………………………..………………………..……………………….. , dalam hal ini diwakili
oleh ……………………….. dalam kedudukannya sebagai Direktur (selanjutnya disebut
sebagai “Pemilik Kapal”); dan

2. PT. PELARAN NASIONAL BAYU SEGARA NUSANTARA, suatu perseroan terbatas


yang didirikan berdasarkan hukum di Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jl. Pue
Bongo I, Blok A, No. 18, RT: 005 RW: 002, Kelurahan Bayaoge, Kecamatan Tatanga, Palu
Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah, dalam hal ini diwakili oleh Agus Shofyan Taury dalam
kedudukannya sebagai Direktur Utama (selanjutnya disebut sebagai “Penyewa Kapal”).

Pemilik Kapal dan Penyewa Kapal (secara sendiri-sendiri disebut sebagai ”Pihak” dan secara
bersama-sama disebut ”Para Pihak”) dengan ini menjelaskan hal-hal sebagai berikut:

A. Bahwa Pemilik Kapal adalah perusahaan pelayaran yang memiliki armada Tug Boat dan
Barge.

B. Bahwa Penyewa Kapal adalah perusahaan yang bermaksud untuk menyewa 1 (satu) set
kapal Tug Boat dan Barge milik Pemilik Kapal.

Para Pihak dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk tunduk serta saling mengikatkan
diri dalam Perjanjian ini untuk menyewa 1 (satu) set Tug Boat dan Tongkang dengan syarat-
syarat dan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
NAMA TUG BOAT

Nama Tug Boat : TB. ITS RUBY


Flag : INDONESIA
Main Engine : MITSUBISHI MARINE ENGINE MODEL S12A2 –
MTK (1100 PS / 1900 RPM X 2) –
Auxiliary Engine : YANMAR MARINE DIESEL GENZET # 4TNE-40K Kva
Class Associate : Badan Klasifikasi Indonesia (BKI).
GRT/NT/BUILD : 223/67 / 2012

Pasal 2
NAMA TONGKANG

Nama Tongkang : BG. INDOTRANS RUBY 300 FEET


Flag / Build / Year : INDONESIA / CHINA / 2011
LOA/GT/NT : 300 FEET / 3071 MT/921 MT
Port of Registry : CHINA

Halaman 1 dari 9
Pasal 3
HARGA SEWA KAPAL

Harga Sewa Kapal adalah sebesar Rp. 800.000.000,- (Delapanratus Juta Rupiah) per bulan
dan harga tersebut tidak termasuk pajak (PPh & PPN). Dimana 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga
puluh) hari kalender, Kondisi Kontrak Time Charter ini Non PPN Sesama Pemegang SIUPAL.

Pasal 4
KONDISI CHARTER

Kondisi Charter adalah TIME CHARTER 3 + 3 bln.

Pasal 5
TEMPAT/WAKTU DELIVERY

Tempat / Waktu Delivery / Tanggal On Hire di Kalimantan Selatan atau Kalimantan Timur,
sesuai sertifikat On Hire dari Independent Surveyor dan/atau sesuai dengan kesepakatan
bersama Para Pihak.

Pasal 6
TEMPAT REDELIVERY

Tempat Redelivery adalah Merak atau Jakarta, sesuai sertifikat Off Hire dari Independent
Surveyor dan/atau sesuai dengan kesepakatan bersama Para Pihak dan Penyewa Kapal
wajib memberitahukan pelaksanaannya kepada Pemilik Kapal selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari sebelum redelivery.

Pasal 7
JANGKA WAKTU SEWA

Jangka Waktu Sewa adalah 3+3 (bulan) terhitung sejak tanggal penyerahan (delivery) Kapal
dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan Para Pihak.

Pasal 8
DAERAH PELAYARAN

1. Daerah Pelayaran adalah wilayah Jawa, Bali, Sumatera (kecuali Aceh dan Ketahun
Bengkulu) Kalimantan dan Sulawesi, Maluku. Apabila Kapal dioperasikan diluar Daerah
Pelayaran tersebut diatas, maka Penyewa Kapal harus meminta persetujuan Pemilik
Kapal terlebih dahulu.

2. Apabila Pemilik Kapal memberikan izin kepada Penyewa Kapal untuk mengoperasikan
Kapal diluar Daerah Pelayaran sebagaimana disebut dalam Ayat 1 Pasal ini maka setiap
dan seluruh resiko dan biaya yang timbul / terjadi adalah sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Penyewa Kapal.

Halaman 2 dari 9
Pasal 9
SYARAT PENGOPERASIAN
1. Muatan yang diperbolehkan untuk diangkut oleh Kapal adalah Batu Split, Tiang Pancang,
Bahan Konstruksi Project (Semen, Beton, Baja, Kayu Olahan), Project Equipment, Alat
Berat, Batubara, Ore Nickel, Gypsum, Clinker dan Pasir. Apabila Penyewa Kapal akan
mengangkut selain itu, maka Penyewa Kapal harus meminta persetujuan Pemilik Kapal
terlebih dahulu.

2. Pengangkutan Muatan harus disesuaikan dengan kondisi Kapal yang dicharter/disewa.


Pengangkutan muatan yang bersifat berbahaya baik zat kimia maupun eksplosif harus
terlebih dahulu mendapat izin dari Pemilik Kapal sebelum mengajukan izin ke instansi
yang terkait.

3. Kapal yang disewakan hanya untuk membawa/mengangkut Muatan yang sah, dimana
Muatan tersebut dilengkapi dengan dokumen yang sah, Penyewa Kapal dilarang untuk
mengangkut Kayu Log dan Tiang Pancang dalam muatannya, bila terdapat pelanggaran
maupun penyimpangan dari ketentuan diatas, maka segala resiko yang timbul/terjadi
adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyewa Kapal. Dalam hal tersebut
Penyewa Kapal membebaskan Pemilik Kapal dari segala tuntutan.

4. Jumlah Muatan yang diangkut tidak boleh melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
dengan peraturan perkapalan (tidak overdraft).

a. Jumlah/kuantitas bahan bakar pada saat On Hire wajib dibayarkan oleh Penyewa
Kapal selambat-lambatnya 7 hari setelah On Hire;

b. Jumlah/kuantitas bahan bakar pada saat On Hire dapat di nett off dengan Jumlah/
kuantitas bahan bakar pada saat Off Hire atas persetujuan terlebih dahulu dari Pemilik
Kapal;

c. On/Off Hire condition survey dilakukan oleh independent surveyor;

d. Apabila pada saat Off Hire jumlah / kuantitas bahan bakar yang berada diatas Kapal
melebihi jumlah / kuantitas bahan bakar pada saat On Hire, maka Pemilik Kapal
berhak meminta Penyewa Kapal untuk mengeluarkan selisih bahan bakar tersebut
atau membeli bahan bakar tersebut dengan harga yang ditentukan oleh Pemilik Kapal.

6. Penyewa Kapal wajib menggunakan jasa Keagenan yang ditunjuk sendiri oleh Penyewa
kapal dan biaya yang timbul/terjadi adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyewa
Kapal. Dalam hal tersebut Penyewa Kapal akan membebaskan Pemilik Kapal dari segala
tuntutan.

Pasal 10
PEMBAYARAN

1. Selama Jangka Waktu Sewa Perjanjian ini berlangsung Penyewa Kapal wajib membayar
Harga Sewa Kapal kepada Pemilik Kapal dengan sistem pembayaran dimuka sebagai
berikut:

a. Pembayaran sewa untuk bulan pertama dibayar secara tunai saat On Hire Kapal di
Jakarta;

b. Pembayaran Deposit Sewa Kapal, 1 bulan sewa dibayarkan saat kapal tiba
dipelabuhan Kendari, wilayah Sulawesi Tenggara dan atau maksimal 17 hari setelah
on hire kapal.
Halaman 3 dari 9
c. Pembayaran sewa untuk bulan kedua dan bulan berikutnya berdasarkan periode sewa
Kapal, dilakukan oleh Penyewa Kapal setiap 7 (tujuh) hari (advance payment)
sebelum periode bulan berikutnya.

2. Pembayaran Sewa Kapal dilakukan melalui cash bank transfer IDR / Rupiah.

3. Pembayaran Sewa Kapal akan dilakukan oleh Penyewa Kapal kepada Pemilik Kapal
secara transfer ke rekening Pemilik Kapal dengan rincian sebagai berikut :

BANK MANDIRI

A/C. : …………………………..
a/n. : ……………………………………

4. Penyewa Kapal wajib memberikan/menyetorkan deposit sebesar 1 (satu) bulan Harga


Sewa Kapal kepada Pemilik Kapal 2 minggu atau 17 hari setelah Perjanjian Kontrak Sewa
Time Charter ini ditandatangani oleh Para Pihak / sebelum On Hire Kapal.

5. Pajak-pajak yang timbul berkaitan dengan Perjanjian ini akan ditanggung oleh masing-
masing Pihak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan atas
pembayaran pajak tersebut, masing-masing Pihak wajib menyerahkan copy dari faktur
atau bukti pembayaran.

6. Pemilik Kapal akan menerbitkan invoice dalam waktu 7 (tujuh) hari dimuka sebelum
tanggal pembayaran jatuh tempo.

Pasal 11
KEWAJIBAN PEMILIK KAPAL

a. Perawatan berkala Kapal;


b. Pengurusan perpanjangan surat-surat dan dokumentasi Kapal;
c. Gaji dan uang makan termasuk Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang dipekerjakan oleh
Pemilik Kapal;
d. Biaya independent surveyor untuk Off hire survey;
e. Mengasuransikan Kapal.

Pasal 12
KEWAJIBAN PENYEWA KAPAL

a. Mengasuransikan Muatan yang ada di Tongkang / Kapal;


b. Dokumen muatan;
c. Biaya Clearence In/Out Fee, Operation Cost dan Port Charges;
d. BBM Legal (bunker);
e. Biaya independent surveyor untuk On hire survey;
f. Insentif Awak Kapal;
g. Air tawar.

Halaman 4 dari 9
Pasar 13
PEMAKAIAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) KAPAL

Estimasi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) kapal dalam keadaan cuaca normal
sebagai berikut :

a. Towing bermuatan
- Main Engine ( M/E ) sebesar 110 liter / jam
- Auxiliary Engine ( A/E ) sebesar 3 liter / jam.
- TOTAL FUEL CONSUME 24 HOUR: 2.640 Liter Per 24 Jam Prorata.

b. Free running / tidak bermuatan


- Main Engine ( M/E ) sebesar 90 liter / jam
- Auxiliary Engine ( A/E ) sebesar 3 liter / jam.
- TOTAL FUEL CONSUME 24 HOUR: 1.992 Liter Per 24 Jam Prorata.

c. Auxiliary Engine Genzet Fuel Consume per 24 Jam Prorata: 100 Liter Commented [PBS1]:
d. Konsumsi bahan bakar tersebut dengan catatan bahwa apabila selama pelayaran
BBM kapal tersebut tidak mencukupi, maka akan menjadi tanggung jawab pihak
pencharter dengan mengacu pada Kesepakatan Crew Kapal dengan penyewa dalam
Surat Kesepakatan Fuel Consume Kapal yang diketahui Pemilik Kapal.

e. Konsumsi BBM dan Speed Kapal sesuai kesepakatan dengan Crew Kapal.

Pasal 14
SANKSI -SANKSI

1. Apabila Penyewa Kapal tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam hal pembayaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Perjanjian ini dan/atau wanprestasi terhadap
Perjanjian ini, maka Pemilik Kapal berhak:

a. Menarik Kapal dari Penyewa Kapal dengan atau tanpa pemberitahuan tertulis,
tanpa adanya campur tangan dari pihak manapun juga termasuk pengadilan dan
biaya yang timbul akibat dari penarikan Kapal tersebut menjadi tanggung jawab
Penyewa Kapal;

b. Menahan Kapal dan muatan diatasnya, dan jika dalam waktu 7 (tujuh) hari
semenjak Kapal dan muatan ditahan ternyata Penyewa Kapal tidak juga
menyelesaikan pembayaran sewa Kapal, maka Pemilik Kapal berhak
memindahkan Muatan tersebut dan biaya pemidahan muatan serta biaya tempat
penyimpanan Muatan tersebut menjadi beban dan tanggung jawab Penyewa
Kapal.

2. Pemilik Kapal berhak untuk Off Hire Kapal atau memutuskan Perjanjian ini secara sepihak
jika dipertimbangkan bahwa Penyewa Kapal tidak lagi memperhatikan kewajibannya atau
wanprestasi atau karena adanya masalah tunggakan pembayaran sewa Kapal sesuai
Perjanjian ini dan jika setelah Off Hire Kapal tidak dapat dioperasikan oleh Pemilik Kapal
dikarenakan hal-hal sebagai berikut:

a. Masih adanya muatan diatas Kapal yang belum diselesaikan pembongkarannya atau
muatan diatas Kapal belum dibongkar karena dijadikan sebagai jaminan pembayaran
oleh Pemilik Kapal akibat tunggakan pembayaran sewa Kapal;

b. Masih adanya kewajiban Penyewa Kapal kepada pihak ketiga yang belum
diselesaikan, sehingga mengakibatkan Kapal ditahan;
Halaman 5 dari 9
c. Maka Penyewa Kapal membebaskan Pemilik Kapal dari segala tuntutan/klaim/ganti
kerugian dari pihak lainnya serta menanggung seluruh kerugian yang timbul dan
beban biaya demurrage yang dihitung prorata dari harga sewa. Demurrage tersebut
dihitung sejak Kapal Off Hire sampai dengan waktu Kapal dapat sepenuhnya
dioperasikan kembali oleh Pemilik Kapal.

3. Pemilik kapal berhak mencairkan deposit berupa cek tunai yang diberikan penyewa kapal
sesuai pasal 10 ayat 4 Perjanjian ini, apabila penyewa kapal tidak melakukan kewajiban
pembayaran sebagaimana diatur dalam pasal 10 Perjanjian ini dan penyewa kapal wajib
memberikan deposit baru sepanjang perjanjian ini terus berlangsung.

4. Penyewa Kapal wajib menanggung dan bertanggung jawab kepada Pemilik Kapal atas
seluruh biaya, kerugian, kerusakan dan kebocoran Kapal serta tuntutan/klaim dari pihak
lainnya yang timbul sebagai akibat dari:

a. Kelalaian Penyewa Kapal dan/atau pemberian instruksi yang salah dari Penyewa
Kapal kepada Nahkoda Kapal;

b. Dermaga tidak layak untuk disandari Kapal pada waktu Kapal bongkar/muat;

c. Kelebihan muatan / overdraft.

d. Jika Hal hal tersebut diatas terjadi akibat kelalaian Pihak Crew Kapal, tanpa ada
Printah dari Pihak Penyewa Kapal, Maka Akan Menjadi Tanggung Jawab Pemilik
Kapal sepenuhnya.

5. Selama Kapal dalam masa perbaikan yang diakibatkan oleh hal-hal sebagaimana
dimaksud dalam ayat 4 Pasal ini, Penyewa Kapal wajib membayar Harga Sewa Kapal
setiap bulannya kepada Pemilik Kapal sampai dengan Kapal selesai diperbaiki dan bisa
dioperasikan kembali (layak laut), dengan tetap mengacu kepada: Jika Hal hal tersebut
diatas terjadi akibat kelalaian Pihak Crew Kapal, tanpa ada Printah dari Pihak Penyewa
Kapal, Maka Akan Menjadi Tanggung Jawab Pemilik Kapal sepenuhnya.

6. Apabila Penyewa Kapal lalai dalam melakukan kewajibannya dan telah diberi peringatan
secara tertulis sampai dengan 3 (tiga) kali berturut-turut maka Pemilik Kapal berhak
memutuskan Perjanjian secara sepihak dan berhak mengalihkan Kapal kepada pihak
lainnya dengan atau tanpa pemberitahuan tertulis sebelumnya kepada Penyewa Kapal.

7. Apabila Penyewa Kapal memutuskan Perjanjian secara sepihak sebelum Jangka Waktu
Sewa berakhir sebagaimana Pasal 7 Perjanjian ini, maka Penyewa Kapal akan dikenakan
denda/pinalti sebesar 50% (lima puluh persen) dari 1 (satu) bulan Harga Sewa Kapal dan
Penyewa Kapal wajib mengembalikan Kapal ke Pelabuhan Redelivery.

Pasal 15
KETENTUAN LAIN

1. Pemilik Kapal menyerahkan, mengasuransikan dan menjamin Kapal kepada Penyewa


Kapal lengkap dengan sideboard dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dan pada
waktu serah terima Kapal kembali, maka kondisi Kapal sama seperti pada waktu serah
terima Kapal untuk pertama kalinya.

2. Apabila salah satu Pihak dalam Perjanjian ini terhambat melakukan kewajiban akibat
Force Majeure, maka halangan-halangan tersebut tidak dapat dianggap sebagai
pelanggaran Perjanjian dan pihak yang mengalami hal tersebut dibebaskan dari kewajiban
selama berlakunya Force Majeure.
Halaman 6 dari 9
3. Yang termasuk Force Majeure dalam perjanjian ini adalah: Bencana alam (angin puyuh,
gempa bumi, ombak besar dan tsunami), perang, pemberontakan, penyakit berjangkit,
pemogokan, keputusan dari pemerintah yang bersifat mendadak dan tidak dapat diatasi
oleh Para Pihak dalam Perjanjian ini.

4. Pihak yang mengalami Force Majeure harus segera memberitahukan kepada Pihak
lainnya secara lisan dalam waktu kurang dari 24 jam dan diikuti dengan pemberitahuan
secara tertulis selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah kejadian force majeur disertai
dengan bukti dan keterangan resmi dari instansi yang berwenang dan perkiraan atau
upaya-upaya yang akan atau telah dilakukan untuk mengatasi keadaan kahar tersebut.

5. Penyewa Kapal tidak dapat mengalihkan pengoperasian dalam penggunaan Kapal atau
menyewakan kembali Kapal kepada pihak ketiga atau pihak lainnya.

6. Apabila Kapal tidak dapat dioperasikan secara normal dikarenakan adanya keterlambatan
pengurusan dokumen-dokumen Kapal dan/atau Kapal mengalami perbaikan akibat
adanya kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian Pemilik Kapal, maka biaya sewa Kapal
selama Kapal tersebut tidak dioperasikan secara normal tidak akan dibebankan kepada
Penyewa Kapal.

7. Apabila ada penambahan pelabuhan tujuan diluar yang tertuang dalam Rencana Pola
Trayek yang telah di sediakan, maka Penyewa Kapal harus memberitahukan kepada
Pemilik Kapal dengan pemberitahuan secara tertulis selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
sebelum armada di berangkatkan dari pelabuhan terakhir. Jika terjadi hari idle akibat
pengurusan penambahan pelabuhan tujuan dalam RPT adalah menjadi beban Penyewa
Kapal.

8. Apabila kondisi alam dan cuaca di pelabuhan muat dan pelabuhan bongkar muatan Kapal
terjadi ombak besar yang dapat membahayakan Kapal, crew serta muatan diatas Kapal,
maka Nahkoda Kapal berhak untuk menghentikan kegiatan operasional Kapal dan Para
Pihak sepakat bahwa hal tersebut termasuk dalam Force Majeure dan waktu yang hilang
akibat dari penghentian kegiatan tersebut tidak dihitung sebagai masa sewa berjalan.

9. Penyewa Kapal mengijinkan Pemilik Kapal untuk melakukan overhaul mesin Kapal
selama 1 (satu) hari setiap bulannya selama jangka waktu sewa Perjanjian ini. Kegiatan
overhaul tersebut diupayakan untuk dilakukan pada saat tidak ada kegiatan operasional
Kapal.

Pasal 16
PERUBAHAN

1. Setiap perubahan maupun penambahan terhadap isi dan ketentuan Perjanjian, akan
dibuat dalam bentuk Amandemen atau Addendum yang disetujui dan ditandatangani oleh
Para Pihak, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini.

2. Usulan perubahan dan penambahan terhadap isi dan ketentuan Perjanjian, harus diajukan
oleh Pihak yang menginginkan perubahan kepada Pihak lainnya selambat-lambatnya 30
(tiga puluh) hari sebelum berlakunya perubahan yang diusulkan tersebut, kecuali
ditentukan lain oleh Para Pihak.

Halaman 7 dari 9
Pasal 17
UNDANG-UNDANG

Perjanjian ini tunduk kepada Undang-undang atau hukum yang berlaku di Negara Indonesia.

Pasal 18
MUSYAWARAH

Musyawarah adalah Jika terdapat perbedaan penafsiran oleh Para Pihak terhadap klausa
ataupun ketentuan yang terdapat di dalam Perjanjian, maka Para Pihak sepakat untuk
menyelesaikannya di dalam musyawarah dan mufakat.

Pasal 19
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Dalam hal musyarah tidak menghasilkan kata sepakat, maka Para Pihak sepakat untuk
menyerahkan semua sengketa yang timbul dari Perjanjian kepada Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan.

Pasal 20
PEMUTUSAN

1. Apabila salah satu Pihak berkendak untuk melakukan pemutusan secara sepihak sebelum
berakhirnya jangka waktu Perjanjian, maka Pihak yang akan melakukan pemutusan wajib
memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada Pihak lainnya selambat-lambatnya
30 (tiga puluh) hari kalender sebelum pemutusan dilakukan.

2. Para Pihak sepakat untuk mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata, sejauh untuk pengakhiran tersebut dibutuhkan
persetujuan dari badan peradilan.

Pasal 21
EFEKTIFITAS PERJANJIAN

Perjanjian ini akan dianggap efektif dan mengikat Para Pihak terhitung sejak tanggal On
Hire/delivery Kapal dari Pemilik Kapal kepada Penyewa kapal. Tanggal On Hire/delivery
dibuktikan dengan on hire certificate yang diterbitkan oleh independent surveyor. Apabila
Penyewa Kapal tidak melakukan on hire survey dalam jangka waktu tertentu dari mulai
ditandatanganinya Perjanjian ini, Pemilik Kapal berhak mengalihkan penyewaan Kapal
kepada pihak lain serta seluruh kewajiban dan hak Para Pihak di dalam Perjanjian ini
dianggap batal.

Halaman 8 dari 9
Pasal 22
LAIN-LAIN

Para Pihak sepakat dan menjamin akan melakukan usaha-usaha terbaik dan selalu beritikad
baik dalam melaksanakan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur di dalam
Perjanjian ini demi kelancaran pelaksanaan tanggung jawab Para Pihak.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal, bulan dan tahun
sebagaimana di sebutkan pada awal Perjanjian ini dalam rangkap 2 (dua) yang masing-
masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Pemilik Kapal, Penyewa Kapal,


PT. ………………….. PT. PELNAS BAYU SEGARA NUSANTARA

HAJI YUNNUS Agus Shofyan Taury


Direktur Utama Direktur Utama

Halaman 9 dari 9

Anda mungkin juga menyukai