Anda di halaman 1dari 3

FREIGHT CHARTER CONTRACT

NO:

Pada hari ...... tanggal ........ bulan ........... tahun.............. di jakarta telah diadakan Freight Charter
Contract antara:

A. Nama Perusahaan : PT.

Alamat :

Email :

Diwakili oleh :

Jabatan :

Selanjutnya dalam Freight Charter Contract ini disebut sebagai pihak “PEMILIK”

B. Nama Perusahaan : PT.

Alamat :

Email :

Diwakili Oleh :

Jabatan :

Selanjutnya dalam Freight Charter Contract ini disebut sebagai pihak “PENYEWA”.

Para pihak setuju dan sepakat untuk mengadakan perjanjian tentang sewa menyewa kapal dengan
syarat dan ketentuan-ketentuan seperti tersebut di bawah ini :

1. Nama & Jenis kapal Tug Boat : TB. ___( 2 x ... HP )

Barge : BG. _______ ( ..... feet )

Bendera : Indonesia.

2. Jangka Waktu Freight Charter Contract berlaku selama 1


(Satu) Tahun, kontrak setara 500.000 kubik Pasir
Tayan.terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak dan
dapat di perpanjang atas persetujuan PEMILIK dan
PENYEWA, apabila PENYEWA bermaksud untuk
memperpanjang atau memutuskan kontrak sebelun masa
sewa berakhir agar mengusulkan kepada PEMILIK satu bulan
sebelum berakhirnya masa kontrak.

3. Harga sewa Harga sewa adalah perkubik Rp 160.000


( Seratus Enam Puluh Ribu Rupiah ) untuk pengapalan dari
pelabuhan muat Tayan Hilir menuju kepelabuhan bongkar
KCN Marunda Jakarta.

4. Cara Pembayaran 50% saat kapal tiba / muta dan terbit SIB di Tayan Hilir

50% saat kapal sandar dan bongkar di pelabuhan Marunda

B-Pembayaran melalui Transfer Bank dilakukan ke Rekening


Pembayaran: ................................

A/C. ..............................

A/n. ..............................

Daerah operasi Perairan Kalimantan dan Jawa.

5. Force Majeure Apabila terjadi force majure, PENYEWA harus

Memberitahukan secara tertulis kepada pihak PEMILIK


selambat lambatnya 2 x 24 jam hari kerja. Penentuan force
majeire ini dilakukan secara musyawarah oleh kedua belah
pihak.

Yang dimaksud force majeure adalah semua hal yang dapat


mempengaruhi pelaksanaan perjanjian ini diluar kekuasaan
pihak PENYEWA, seperti pemogokan, gempa bumi, huru
hara, perang, tsunami,badai, sehingga kapal dilarang
beraktifitas oleh pemerintah setempat , maka kedua belah
pihak bebas segala tuntutan ( Claim).

6. Penyelesaiaan Perselisihan Perselisihan antara PEMILIK dan PENYEWA yang timbul

Dikemudian hari akibat pelaksanaan isi Freight Charter


Contract ini akan diselesaikan secara musyawarah, namun
apabila setelah dilakukan musyawarah tidak mencapai
kesepakatan penyelesaian perselisihan maka PEMILIK dan
PENYEWA menyerahkan permasalahannya untuk
diselesaikan di Pengadilan Negeri Jakarta yang
berkeputusannya mengikat PEMILIK dan PENYEWA.
Demikian Freight Charter Contract ini dibuat dan disetujui serta ditandatangani oleh PEMILIK dan
PENYEWA dalam rangkap dua, bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PEMILIK PENYEWA
PT. PT.

Direktur Utama Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai