Anda di halaman 1dari 2

SURAT PERJANJIAN ANGKUTAN LAUT No.

0058/SPAL/CAMINDO-KPN/XII/2011
Pada Hari ini, Bertempat di Jakarta Telah disepakati Bersama Perjanjian Angkutan Laut Perjanjian ini mengikuti dan sesuai dengan Conferences Uniform General Chapter (as revised Tanggal : 27-12- 2011 Sebagaimana Point-point Berikut : THE BALTIC AND INTERNATIONAL MARITIME 1992 AND 1973, Code Name GENCON / 1993 SV) 1. PEMILIK : 2. PENYEWA RUANGAN KAPAL : PT. CAMINDO PT. KAYU PRIMATAMA NUSANTARA Graha Mandiri Lt. 17 Jl. Imam Bonjol No. 61 Jl. Wijaya Kusuma No. 19 RT.01 RW 04 Kel. Komet Jakarta Pusat, Indonesia 10310 Kec. Banjaru Utara, Kodya Banjarbaru 70711 Telp./Fax. 021 230 2153 Tlp/Fax : 0511 4772182 Email : camindo_bh65@yahoo.com E-mail : hjmarjati@gmail.com 3. NAMA DAN DATA KAPAL : 4. KEAGENAN KAPAL : TB. DERSMAN 26 OPERATOR / PEMILIK KAPAL BG. TEGAR PANGESTU (270 FT) 5. BENDERA : 6. POSISI KAPAL SAAT INI : INDONESIA FREE TG, PRIOK - JAKARTA 7. JENIS MUATAN DAN JUMLAH : 8. KONDISI KONTRAK MUATAN : ALAT BERAT = 35 UNIT FIOST 9. UANG TAMBANG : 10. KESEDIAAN KAPAL UNTUK MUAT : Rp. 500.000.000,-./LUMPSUM 27 - 28 DESEMBAR 2011 11. CARA PEMBAYARAN : 12. REKENING PEMBAYARAN : 25 % Pada Saat TANDA TANGAN KONTRAK BANK PANIN 50 % Pada Saat Kapal Selesai Muat Sebelum Berangkat No. Rekening : 125 2063 762 25 % Pada Saat Kapal Tiba Sebelum BONGKAR A/N : AGUS HERMANTO 13. PELABUHAN MUAT : 14. PELABUHAN BONGKAR : JETTY INGGOM TG.PRIOK, JAKARTA BANJARMASIN 15. LAMA PEMUATAN/PEMBONGKARAN : PRO-RATA : 5 (LIMA) HARI 17. PENGIRIMAN BARANG : 18. PENERIMA BARANG : AS ORDER AS ORDER 19. ASURANSI KAPAL : 20. ASURANSI BARANG : PEMILIK KAPAL PEMILIK BARANG 21. DENDA KETERLAMBATAN MUAT & BONGKAR Rp 18.000.000,-/Hari ( Delapanbelas Juta Rupiah Per-Hari ) 22. SYARAT SYARAT TAMBAHAN YANG DISETUJUI BERSAMA

Demurrage diberlakukan pada setiap penambahan Time Sheet diluar batas waktu muat dan bongkar dan termasuk saat menunggu Document Cargo. Dasar pembebanan Demurrage diajukan berpedoman pada Statement of Fact yang dikeluarkan oleh agen di Pelabuhan Muat dan Bongkar. Tahapan Pembayaran wajib diselesaikan sesuai terms yang disetujui pada point 11, dan apabila terjadi ketidaksesuaian terms pembayaran, maka Pemilik/Operator Kapal berhak membatalkan kontrak secara sepihak dan atau menangguhkan pembongkaran cargo serta biaya yang terjadi akibat ketidaksesuaian pembayaran tsb akan menjadi beban pihak Penyewa sesuai Time Sheet yang dikeluarkan oleh Pemilik Kapal. Biaya diluar keagenan menjadi tanggung jawab Shipper/Pihak Kedua. Biaya Channel Fee menjadi tanggung jawab Shipper/Pihak Kedua. Biaya PPN 10% menjadi tanggung jawab Shipper/Pihak kedua.

Apabila terjadi pemotongan Sideboard maka Shipper wajib mengembalikan Sideboard ke kondisi semula dan menjadi tanggungan Shipper serta memberikan jaminan. 23. PERSELISIHAN : Akan diselesaikan bersama secara musyawarah, namun apabila tidak terdapat persetujuan, maka kedua belah pihak setuju untuk diselesaikan di PENGADILAN NEGERI di WILAYAH HUKUM JAKARTA DEMIKIAN PERJANJIAN ANGKUTAN LAUT INI DIBUAT DALAM KEADAAN SADAR TANPA PAKSAAN DAN DISETUJUI SERTA DI TANDA TANGANI BERSAMA DALAM RANGKAP 2 (DUA), BERMATERAI CUKUP YANG MASING-MASING MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM YANG SAMA. PENYEWA RUANG KAPAL : PT. KAYU PRIMATAMA NUSANTARA

Hj. Asiiyah Direktur

KETENTUAN UMUM No.0058/SPAL/CAMINDO-KPN/XII/2011


1. Pemilik/Operator berhak dan dibenarkan memuat angkutan milik penyewa dan segala resiko adalah menjadi beban, dan tanggung jawab penyewa/Shiper dengan limit kapal dalam keadaan layak laut (Sea Worthy). Pemilik/Operator tidak bertanggung jawab atas tumpah, hilang rusak berkurang muatan sewaktu berada dipelabuhan muat/bongkar. 2. 3. Pemilik/operator berhak untuk menahan dan atau menjual muatan apabila pembayaran uang tambang dari penyewa /shipper tidak dilunasi sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak untuk menutupi kerugian yang timbul akibat dari pelaksanaan pengangkutan. Demurrage dibayar sebelum membongkar/minimal harus ada jaminan pembayaran . Apabila terjadi keterlambatan pembayaran yang telah disepakati /menyimpang dari titik 9 dalam surat perjanjian Angkutan laut ini, pihak pemilik /operator kapal berhak dalam memperhitungkan sebagai Demurrage. Apabila jumlah muatan lebih dari yang tercantum dalam perjanjian ini, maka pemilik barang akan menambah uang tambang secara prorata (sesuai jumlah kelebihan muat).

Ditempat tempat dangkal dan membahayakan ABK dan kapal, maka pemilik/Operator berhak untuk menentukan tempat yang aman dan terdekat untuk pemuatan dan pembongkaran muatan demi keselamatan ABK dan kapal . Apabila sesuatu dan lain hal atau terjadi keterlambatan dan atau menyangkut teknis sehingga kapal yang akan mengangkut mengalami keterlambatan /hambatan, maka pemilik/operator dibenarkan untuk menggantikan dengan kapal/armada lain yang sama ukurannya dengan menambah dari isi dan bunyi perjanjian ini . Asuransi muatan lashing/unlashing material Marine cargo Surveyor,OPP/OPT,Kran darat,EMKL, dan papan penyangga serta hal-hal teknis yang menyangkut muatan adalah menjadi beban dan tanggung jawab pihak penyewa/shipper. Sesuai dengan Term/kondisi Pengangkutan barang (FIOST) sebagaimana point 8. Force Majeure dalam perjanjian ini : Badai, ombak besar, pasang surut, gempa bumi sengatan petir, pernyataan darurat dari pemerintah serta hal yang sifatnya diluar kemampuan akal manusia (Act of God). Tetapi tidak termasuk pemogokan buruh yang disebabkan kesalahan pihak kedua. Apabila terjadi General Average maka akan mengikuti York Anwerp 1974/undang undang yang berlaku di Indonesia dan uang tambang dan Dead Freight tidak dapat di collect dari General Average tersebut. Hal-hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini akan dibicarakan bersama dan ditambahkan setelah ada persetujuan sebagai Adendum. Pihak Kedua menjamin sepenuhnya jumlah Tonase/Kubikasi muatannya dan bila diragukan maka Pihak Pertama menunjuk Pihak Ketiga Surveyor untuk mengukur kembali muatan tersebut. Biaya Surveyor ditanggung Pihak Pertama dan Pihak Kedua wajib membayar freight sesuai hasil pengukuran ulang Pihak Surveyor. Apabila kemudian hari terjadi terdapat perbedaan pendapat dalam mengartikan Perjanjian ini maka kedua belah pihak akan bermusyawarah/mufakat terlebih dahulu, dan apabila ternyata tidak terdapat kata sepakat maka kedua belah pihak menunjuk pada pengadilan negeri sesuai titik 23.

4.

5.

6. 7. 8.

9.

10. Dengan ditanda tangani oleh kedua belah pihak maka isi Surat Perjanjian Angkutan Laut ini tidak dapat dibatalkan secara sepihak. Apabila pembatalan dilakukan sepihak oleh pihak penyewa maupun pemilik kapal maka dikenakan Penalty kepada pihak yang membatalkan sebesar 25% dari total freight yang telah disepakati. 11. Ketentuan umum ini menjadi satu dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan Surat Perjanjian Angkutan Laut No.0058/SPAL/CAMINDO-KPN/XII/2011

PENYEWA RUANG KAPAL : PT. KAYU PRIMATAMA NUSANTARA

Hj. Asiiyah Direktur

Anda mungkin juga menyukai