Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN KERJA SAMA TRANSPORTASI ANGKUTAN BBM

Nomor : 010/KEA.A/SPI/VI/20

antara

PT. KHAIRY ENERGI ALAM

dengan

PT. ANANDA PUTERA PERKASA

PERJANJIAN PENGANGKUTAN BBM ini (selanjutnya disebut sebagai “Perjanjian”) dibuat pada Hari
............, Tanggal .................., Bulan Juni, Tahun Dua Ribu Dua Puluh (XX/06/2020) antara :

PT. KHAIRY ENERGI ALAM ( KEA ), suatu perseroan terbatas yang didirikan dan tunduk pada
hukum Indonesia, berkantor di Jl. ............................... No. ....., ......................, Tlp (0511)
............, Fax. (0511) .........., dalam hal ini diwakili oleh ............................., selaku Direktur
Utama. (Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA).

dengan

PT. ANANDA PUTERA PERKASA (APP), suatu perseroan terbatas yang didirikan dan tunduk
pada hukum Indonesia, berkantor di Jl.M e r a n t i I I I K o m p . M a d i n a h R T . 3 6
R W . 0 3 K e l . A l a l a k U t a r a K e c . B a n j a r m a s i n U t a r a , Tlp 0812-5062-0001
, dalam hal ini diwakili oleh Tn. Harry Bambang.D , selaku Direktur Utama. (Selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA).

(PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “PARA
PIHAK” dan secara individu sebagai “PIHAK”)

PARA PIHAK DENGAN INI MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA :

(a) Dengan tunduk kepada ketentuan – ketentuan dan persyaratan yang terdapat dalam
Perjanjian, PIHAK KEDUA bermaksud menggunakan jasa PIHAK PERTAMA untuk melakukan
pengangkutan BBM.
(b) BBM yang akan diangkut dari Area Pengisian yang terletak di Depo Tbbm Pangkalanbun
milik Pertamina yang berada di Desa Sei Kapitan, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin
Barat (Selanjutnya disebut sebagai “Area Pengisian”) ke Site yang akan ditentukan kemudian
oleh PIHAK KEDUA (Selanjutnya disebut sebagai “Tempat Penyerahan”).
(c) PIHAK PERTAMA telah memiliki pengalaman di bidang pengangkutan BBM di Indonesia.
(d) PIHAK PERTAMA setuju untuk mengangkut BBM dan melaksanakan jasa- jasa terkait
sebagaimana tersebut diatas dan dalam Perjanjian ini untuk kepentingan PIHAK KEDUA,
dengan tunduk pada ketentuan – ketentuan dan persyaratan – persyaratan dalam Perjanjian
ini.

OLEH KARENA ITU, PARA PIHAK dengan ini menyetujui hal – hal sebagai berikut :

Perjanjian No. 010/KEA.A/APP/VI/20 Page 1


PASAL 1
DEFINISI – DEFINISI
Kecuali ditunjukkan sebaliknya, seluruh rujukan terhadap Pasal berarti Pasal dari Perjanjian ini,
kecuali disebutkan sebaliknya, seluruh rujukan terhadap perjanjian – perjanjian atau Perjanjian –
Perjanjian tersebut berikut seluruh lampiran – lampirannya, dan perubahannya dari waktu ke waktu.

PASAL 2
JUMLAH
1. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk setiap saat siap dan sanggup mengangkut BBM dari
tempat pemuatan yang telah disetujui di Area Pengisian ke Tempat Penyerahan/ Site,
sebagaimana ditentukan oleh PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA akan memuat jumlah BBM yang telah ditentukan dan disepakati menurut PARA
PIHAK ke atas Mobil Tangki milik PIHAK PERTAMA dan selanjutnya diberangkatkan ke Site
yang ditentukan PIHAK KEDUA.

PASAL 3
OBJEK PERJANJIAN
1. Dalam perjanjian ini PIHAK PERTAMA menyediakan 3 ( tiga ) Unit Truk Tangki yaitu dengan
kapasitas muatan 2 ( dua ) unit 5.000 Liter dan 1 ( satu ) unit 10.000 liter dalam kondisi baik,
layak jalan, dilengkapi peralatan yang cukup, serta surat-surat kendaraan lengkap.
PASAL 4
BIAYA PENGANGKUTAN
1. Biaya PENGANGKUTAN:
PIHAK PERTAMA akan dibayar dalam mata uang Rupiah (“Rp”) (“Pembayaran
PENGANGKUTAN”) untuk mengangkut B5BM sebagaimana disyaratkan dalam Perjanjian ini
dengan bervariasi sesuai dengan jarak tempuh yang mana keterangan rinci terlampir dalam
lampiran yang menjadi satu dengan kontrak ini.
2. PARA PIHAK sepakat selama perjanjian ini berlangsung harga yang sudah disepakati bersama
dalam perjanjian ini tidak akan berubah.

PASAL 5
PERPAJAKAN
1. PARA PIHAK menyatakan tunduk terhadap kewajiban perpajakan menurut ketentuan dan
peraturan perundang-undangan mengenai perpajakan yang berlaku di Negara Republik
Indonesia.
2. Harga dalam perjanjian ini belum termasuk pajak, kewajiban Pajak Penghasilan (PPh) menjadi
beban PIHAK PERTAMA dan kewajiban Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi beban PIHAK
KEDUA.
PASAL 6
SURAT TAGIHAN DAN PEMBAYARAN
1. Surat Tagihan untuk Pembayaran PENGANGKUTAN akan disampaikan PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA dalam jangka waktu 15 ( lima belas ) hari untuk setiap trip pengangkutan yang
sudah diselesaikan. PIHAK KEDUA diharuskan untuk membayar seluruh tagihan yang tertera
pada surat tagihan dalam jangka waktu paling lambat 3 ( tiga ) hari kerja sejak tanggal
penerimaan tagihan.
2. Mata Uang dan Metode Pembayaran

Perjanjian No. 010/KEA.A/APP/VI/20 Page 2


Seluruh pembayaran yang dilakukan berdasarkan Perjanjian ini dilakukan dalam Rupiah dan
dibayarkan dengan menggunakan transfer kawat ke rekening bank PIHAK PERTAMA
sebagaimana tercantum dalam setiap tagihan.

PASAL 7
JANGKA WAKTU
1. Perjanjian ini berlaku selama 3 ( tiga ) bulan sejak perjanjian ini disepakati dan disahkan oleh
PARA PIHAK .
2. Perjanjian ini dapat diakhiri, apabila salah satu pihak berkeinginan untuk mengakhiri dengan
memberikan pemberitahuan tertulis untuk mengakhiri dalam jangka waktu selambat-
lambatnya 30 (tigapuluh) hari kepada pihak yang lain.

PASAL 8
LINGKUP PEKERJAAN
1. PIHAK PERTAMA berkewajiban, sejak dan setelah tanggal Perjanjian ini, memastikan bahwa
BBM diangkut dan diantar dari Area Pengisian ke Tempat Penyerahan/ Site yang telah
ditentukan PIHAK KEDUA. Adanya penyalahgunaan BBM antara Area Pengisian dan Tempat
Penyerahan, adalah tanggung jawab PIHAK PERTAMA sepenuhmya. Biaya atas
penyalahgunaan BBM akan ditanggung PIHAK PERTAMA apabila terdapat kekurangan jumlah
BBM dari jumlah pada saat penyerahan di site.
2. PIHAK PERTAMA berkewajiban menyediakan personil dalam jumlah yang cukup untuk
melaksanakan kewajiban – kewajiban berdasarkan Perjanjian ini.

PASAL 9
HAK dan KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
1. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan sebagaimana
sebagaimana diatur dalam perjanjian ini secara berkelanjutan dan tidak terputus dari Area
Pengisian ke Tempat Penyerahan/Site untuk PIHAK KEDUA.
2. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk menyediakan truk –truk yang siap dan layak pakai untuk
PIHAK KEDUA di Area Pengisian menuju Tempat Penyerahan/Site yang telah ditentukan PIHAK
KEDUA.
3. PIHAK PERTAMA berkewajiban, atas biayanya sendiri, bertanggung jawab atas segala aspek
sehubungan dengan Lingkup Kerja untuk melancarkan operasional pekerjaan.
4. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab untuk memelihara Truk Tangki untuk kepentingan
Perjanjian ini dan dalam kondisi yang layak dan dapat diterima oleh PIHAK KEDUA.
5. PIHAK PERTAMA berkewajiban atas biayanya sendiri untuk menyediakan personil yang terlatih
dan mempunyai kualifikasi untuk melaksanakan Lingkup Pekerjaan.
6. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk menyediakan bahan bakar, bahan yang dapat
dikonsumsi (consumable material), serta suku cadang yang untuk kelancaran jalannya Truk
Tangki
7. PIHAK PERTAMA berkewajiban membayar seluruh gaji dan fasilitas – fasilitas tambahan yang
terhutang kepada karyawannya sehubungan dengan pelaksanaan kewajiban – kewajiban
PIHAK PERTAMA berdasarkan Perjanjian ini dan mengatur perolehan semua izin, surat – surat,
dokumen – dokumen serta persetujuan lain yang dipersyaratkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia bagi karyawannya agar dapat melaksanakan kewajiban PIHAK PERTAMA
berdasarkan Perjanjian ini.
8. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab atas seluruh kecelakaan termasuk namun tidak terbatas
pada kecelakaan yang terjadi di luar jalan.
9. PIHAK PERTAMA berkewajiban melaksanakan jasa – jasanya dengan baik dan efisien.

Perjanjian No. 010/KEA.A/APP/VI/20 Page 3


10. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk memastikan bahwa pengemudi – pengemudi dan
personil lainnya yang dibutuhkan sehubungan dengan Lingkup Kerja tersedia 24 jam.
11. PIHAK PERTAMA berkewajiban melengkapi Alat Pengaman Diri (APD) untuk Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) bagi pengemudi – pengemudi dan personil lainnya yang dibutuhkan
sehubungan dengan Lingkup Kerja di Areal Pertambangan.
12. PIHAK PERTAMA berkewajiban melakukan perbaikan secara wajar atas truk tangki apabila
diminta oleh PIHAK KEDUA.
13. Pada saat PIHAK PERTAMA melakukan perbaikan, atau mengalami kecelakaan sehingga tidak
dapat mengangkut BBM dari Area Pengisian ke tempat Penyerahan, PIHAK PERTAMA
diwajibkan untuk menyediakan truk pengganti bagi PIHAK KEDUA tanpa ada pembebanan
biaya apapun kepada PIHAK KEDUA.

Apabila terjadi kecelakaan karena kelalaian Pengemudi Truck PIHAK PERTAMA, dan akibat
hal tersebut PIHAK KEDUA menderita kerugian karena kehilangan BBM, maka PIHAK
PERTAMA wajib mengganti sebesar nilai kerugian yang dialami PIHAK PERTAMA

14. PIHAK PERTAMA berhak atas setiap pembayaran dengan jumlah dan batas waktu yang telah
disepakati bersama sebagaimana diatur dalam perjanjian ini

PASAL 10
HAK dan KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1. PIHAK KEDUA akan melakukan pembayaran sebelum atau selambat-lambatnya pada tanggal
jatuh tempo sebagaimana diatur dalam pasal 5 ayat 1 perjanjian ini.
2. PIHAK KEDUA dan pihak-pihak yang ditunjuknya/kuasanya mempunyai hak untuk memeriksa
truk-truk dengan terlebih dahulu melakukan pemberitahuan yang wajar kepada PIHAK
PERTAMA.

PASAL 11
KEADAAN KAHAR
1. Istilah “keadaan kahar” berarti setiap kejadiaan yang secara wajar berada diluar kendali dari
atau kesalahan atau kelalaian dari Pihak yang terkena dampak Keadaan Kahar, dan dimana
telah dilakukan suatu tindakan yang hati-hati atau terjadinya ekspansi yang wajar, Pihak
tersebut tidak dapat mencegah ataupun mengatasi suatu keadaan Kahar, dengan tanpa
mempertimbangkan apakah kejadian tersebut dapat diramalkan, seperti termasuk namun
tidak terbatas pada tindakan Tuhan, tindakan musuh masyarakat, pemberontakan, kerusuhan
, pemogokan, penutupan, sengketa perburuhan, gangguan atau keresahan, kekurangan
tenaga kerja, bahan-bahan atau bahan bakar, kebakaran, ledakan, tanah longsor, gempa bumi,
badai, banjir, kondisi sungai, kerusakan yang berpengaruh besar atau signifikan atas, atau
kerusakan dari, peralatan atau fasilitas pabrik (termasuk pemadaman darurat dari alat-alat
atau fasilitas dalam rangka melakukan perbaikan untuk mencegah tidak dapat digunakan atau
kerusakan terhadapnya), gangguan terhadap atau keterlambatan dari Pengiriman, embargo,
blokade, ketidakmampuan mendapatkan ijin atau persetujuan dari institusi Pemerintahan
maupun, tindakan pejabat sipil atau militer,dan sebab lain dengan jenis atau karakter yang
disebutkan disini,baik dapat diramalkan atau tidak, yang secara keseluruhan atau sebagian
menghalangi penambangan, persiapan, pengangkutan, pemuatan atau transportasi BBM oleh
PIHAK KEDUA atau penerimaan dan, pengangkutannya oleh PIHAK PERTAMA.
2. Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Pihak yang terkena dampak harus secara melakukan
pemberitahuan kepada Pihak lainnya dalam jangka waktu 3 (tiga) hari sejak peristiwa Keadaan
Kahar tersebut terjadi disertai dengan keterangan sebanyak mungkin dan berkewajiban secara
langsung memberitahukan kepada pihak lainnya. Segera setelah Keadaan Kahar berakhir,
Perjanjian No. 010/KEA.A/APP/VI/20 Page 4
Pihak yang terkena dampak diharuskan untuk segera melaksanakan kewajiban yang tertunda
dengan segera.

Perjanjian No. 010/KEA.A/APP/VI/20 Page 5


PASAL 12
PENGAKHIRAN
1. PIHAK KEDUA dapat menangguhkan atau mengakhiri Perjanjian ini kapanpun dengan
pemberitahuan tertulis kepada PIHAK PERTAMA, tanpa dikenakan penalty dan tanpa
mengesampingkan hak-hak pemulihan-pemulihan lain PIHAK KEDUA sebagaimana diberikan
oleh hukum atau berdasarkan perjanjian ini, apabila :
a. PIHAK PERTAMA gagal melaksanakan secara baik kewajiban-kewajibannya kepada
PIHAK KEDUA berdasarkan Perjanjian ini dan kegagalan tersebut tidak diperbaiki dalam
jangka waktu 30 (tigapuluh) hari setelah dikirimkan pemberitahuan tertulis kepada
PIHAK PERTAMA yang menyatakan penyebab dari kegagalan tersebut.
b. PIHAK PERTAMA dinyatakan berasalah atas malapraktik atau terlibat dalam aktivitas
illegal sehubungan dengan lingkup kerja
2. PIHAK PERTAMA dapat menangguhkan atau mengakhiri Perjanjian ini kapanpun dengan
pemberitahuan tertulis kepada PIHAK KEDUA, tanpa dikenakan penalty atau
mengesampingkan hak-hak pemulihan-pemulihan lain yang dimiliki oleh PIHAK PERTAMA
sebagaimana diberikan oleh hukum atau berdasarkan Perjanjian ini, apabila :
a. PIHAK KEDUA gagal dalam melaksanakan secara baik kewajiban-kewajibannya kepada
PIHAK PERTAMA berdasarkan Perjanjian ini dan kegagalan tersebut tidak diperbaiki
dalam jangka waktu 30 (tigapuluh) hari setelah pengiriman sebuah pemberitahuan
tertulis yang menyatakan sifat dari kegagalan tersebut kepada PIHAK KEDUA.
b. Adanya pembatasan dari pihak ketiga seperti dari Pemerintah Lokal/Pusat,PIHAK
PERTAMA Gas dan Minyak serta masyarakat yang tidak dapat diselesaikan dalam jangka
waktu 30 (tigapuluh) hari.
c. Kadaluwarsa atau pengakhiran dari Perjanjian ini tidak akan membebaskan masing-
masing Pihak dari kewajiban pembayaran kepada Pihak lainnya yang timbul sebelum
tanggal kadaluarsa atau pengakhiran.
3. PARA PIHAK dengan ini mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dan 1267 dari Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata Indonesia sejauh diperlukan penetapan pengadilan untuk mengakhiri
Perjanjian ini.

PASAL 13
HUKUM YANG BERLAKU
Perjanjian ini adalah merupakan hukum dan berlaku serta mengikat bagi PARA PIHAK dan
ketentuan-ketentuan dari Perjanjian ini diatur dan diinterpretasikan sesuai dengan Hukum Republik
Indonesia.

PASAL 14
PENYELESAIAN SENGKETA
1. Hal-hal yang tak terduga
PARA PIHAK menyadari bahwa hal-hal yang tak terduga mungkin timbul di kemudian hari yang
tidak dapat diperkirakan pada saat penandatanganan Perjanjian ini, dan untuk itu PARA PIHAK
sepakat bahwa akan senantiasa berusaha sebaik-baiknya untuk menyelesaikan setiap masalah
yang timbul karena hal-hal yang tak terduga tersebut dengan semangat kerjasama dan saling
pengertian.
2. Penyelesaian Perselisihan
Apabila terjadi sengketa antara PARA PIHAK berkenaan dengan pelaksanaan Perjanjian ini
yang tidak dapat diselesaikan dengan musyawarah untuk mufakat, apabila upaya musyawarah

Perjanjian No. 010/KEA.A/APP/VI/20 Page 6


tersebut tetap tidak menemui jalan keluar maka PARA PIHAK sepakat untuk
menyelesaikannya dan memilih domisili hukumnya di Pengadilan Negeri Banjarmasin.
3. PARA PIHAK sepakat dalam hal terjadi pembatalan Perjanjian akan mengabaikan Pasal 1266
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) Republik Indonesia sepanjang mengenai
dipersyaratkannya suatu putusan hakim untuk melakukan pembatalan Perjanjian.

PASAL 15
PENGALIHAN
Tidak satupun dari PARA PIHAK mempunyai hak untuk mengalihkan atau dengan cara lain
memindahkan hak – haknya, kepemilikan – kepemilikannya, kepentingan – kepentingan atau
kewajiban – kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini atau perjanjian manapun lainnya yang
dimaksudkan oleh Perjanjian ini tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak lainnya
(dimana persetujuan tersebut sewajarnya tidak ditahan atau di hambat) dan setiap pengalihan atau
pemindahan yang bertentangan dengan Pasal ini dianggap batal demi hukum dan tidak mempunyai
kekuatan hukum apapun.

PASAL 16
PERUBAHAN DAN PENGESAMPINGAN
1. Setiap penambahan dan perubahan terhadap Perjanjian ini wajib dilakukan dengan
instrument tertulis yang disepakati dan ditandatangani oleh PARA PIHAK.
2. Setiap penambahan dan perubahan terhadap Perjanjian ini hanya akan dapat dilaksanakan
dengan persetujuan tertulis PARA PIHAK terhadap penambahan maupun perubahan tersebut.

.
PASAL 17
PEMBERITAHUAN
Kecuali apabila ditentukan lain didalam Perjanjian ini, agar semua pemberitahuan, permintaan dan
tuntutan atau komunikasi lain dengan atau atas masing – masing Pihak disini agar berlaku secara
efektif harus dilakukan secara tertulis (termasuk dengan telekopi, teleks, atau komunikasi melalui
kabel), dan akan dianggap telah diberikan atau telah diberikan secara langsung, atau diterima
melalui surat, biaya pos yang telah dibayar terlebih dahulu, atau dalam hal pemberitahuan teleks,
saat dikirimkan, jawaban kembali diterima, atau dalam hal pemberitahuan telekopi, ketika
dikirimkan atau melalui jasa kurir semalam yang diakui secara internasional, dua hari kerja setelah
pengiriman melalui layanan kurir tersebut, alamat dapat ditujukan oleh Pihak manapun dalam
Perjanjian ini dengan sebuah pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya dalam Perjanjian ini.
1. Nama : Harry Bambang D
Alamat : Jl. Meranti III Komp. Madinah RT.36 RW.03
Kel. Alalak Utara Kec. Banjarmasin Utara Kodya Banjarmasin
Jabatan : Direktur Utama
Perusahaan: PT. Ananda Putera Perkasa
Tlp : 0812-50620001
Fax : ................................................
Email : sae.kalimantan@gmail.com

2. Sdr. Muhammad Ihsan Anshari


PT. Khairy Energi Alam
Jl. Sultan Adam Komp. Sultan Adam Permai Blok 3 No. 40 Kota Banjarmasin
Telp….................................
pt.kea.bjm@gmail.com
Perjanjian No. 010/KEA.A/APP/VI/20 Page 7
PASAL 18
KESELURUHAN KESEPAKATAN
Perjanjian ini meliputi seluruh kesepakatan, janji – janji, dan pengertian – pengertian dari PARA
PIHAK tentang segala hal yang diatur dalam Perjanjian, dan menggantikan seluruh diskusi – diskusi,
kesepakatan dan pengertian – pengertian yang telah ada sebelumnya diantara PARA PIHAK tentang
segala hal yang diatur dalam Perjanjian ini.

PASAL 19
ADDENDUM
PARA PIHAK setuju bahwa lampiran, addendum/ perjanjian terpisah, amandemen akan
ditandatangani untuk hal – hal yang tidak dibahas dalam Perjanjian ini, dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian ini

PASAL 20
SALINAN – SALINAN
Perjanjian ini dapat ditandatangani oleh PARA PIHAK dalam beberapa salinan, yang mana masing –
masing salinan dianggap sebagai dokumen asli dari Perjanjian.

DEMIKIANLAH, Perjanjian ini ditandatangani PARA PIHAK oleh pejabat – pejabatnya yang telah
diberikan kewenangan secara patut pada tanggal sebagaimana disebutkan diatas.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. KHAIRY ENERGI ALAM PT. ANANDA PUTERA PERKASA

Muhammad Arsyad Harry Bambang.D


Direktur Direktur

Perjanjian No. 010/KEA.A/APP/VI/20 Page 8


LAMPIRAN I Daftar
Truk Tangki

Kemampuan Daya
No. Jenis Truk (merek) Nomor Polisi Nama Supir
Angkut Maksimal
1. MITSUBISHI CANTER 5000 LITER DA 8594 CE SYAIFIANNOR
2. MITSUBISHI CANTER 5000 LITER DA 1141 AN MULIADI YUSUF
3. FUSO 220 10000 LITER DA 9845 CM M. RIDHONI

Perjanjian No. 010/KEA.A/APP/VI/20 Page 9

Anda mungkin juga menyukai