b. Bahwa PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang akan menjual Semen Curah Kepada PIHAK
PERTAMA.
c. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka Para Pihak sepakat membuat Perjanjian Jual-Beli
Semen dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
Jual Beli Semen
PIHAK KEDUA dengan ini setuju menjual Semen kepada PIHAK PERTAMA dengan
jumlah sebagaimana ditentukan dalam pasal 2 Perjanjian ini untuk memenuhi kebutuhan
Proyek Duplikasi Jembatan Batang Tebo yang berlokasi di Kabupaten Muara Bungo Jambi.
Pasal 2
Spesifikasi Dan Jumlah Semen
i. Spesifikasi Semen :
a. Semen Curah PPC
b. Semen Curah OPC
Berat : dalam satuan Ton
Pasal 3
Harga Semen
Pasal 4
Tempat dan Waktu Penyerahan
a. Tempat Penyerahan
PIHAK KEDUA setuju akan menyerahkan seluruh Semen kepada PIHAK PERTAMA
distockpile / lokasi PIHAK PERTAMA sesuai dengan tahapan PO yang diminta PIHAK
PERTAMA, sebagaimana diatur dalam pasal 3.
b. Waktu Penyerahan
Para Pihak sepakat waktu penyerahan dan pengiriman Semen akan dilakukan sesuai dengan
tahapan PO yang diminta PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dan sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan.
Pasal 5
Pembayaran
a. PIHAK PERTAMA membayar kepada PIHAK KEDUA Sesuai dengan tahapan PO dan di
opname pada saat penerimaan.
b. PIHAK PERTAMA membayar kepada PIHAK KEDUA melalui nomor Rekening A/n PT.
ONODA Jambi A/c 0283601735 BNI Cabang Jambi
Pasal 6
Pernyataan dan Jaminan
2. Selalu menjaga kualitas Semen yang dijual dan diserahkan sesuai perjanjian ini pada pasal 6
ayat v.
4. Menjamin legalitas Semen yang keluar dari stockpile PT. Semen Padang untuk tujuan
memenuhi kebutuhan Proyek Duplikasi Jembatan Batang Tebo yang berlokasi di Kabupaten
Muara Bungo Jambi. sebagaimana dimaksud pada perjanjian ini.
Pasal 8
Keadaan Kahar
a. Yang dimaksud keadaan kahar (Force Majeure ) adalah peristiwa yang terjadi karena sesuatu
hal diluar dugaan/kekuasaan kedua belah pihak yang langsung mengenai sasaran pekerjaan
seperti bencana alam ( gempa bumi, banjir, badai/topan, gunung meletus, petir ), epidemic,
kegoncangan sosial dalam masyarakat ( kerusuhan, pemogokan, demonstrasi ), perang,
pemberontakan dan tindakan pemerintah dalam hal moneter. Peristiwa-peristiwa lain yang
tidak disebutkan diatas tidak dapat dikategorikan sebagai Keadaan Kahar (force majure )
kecuali apabila ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
b. Dalam hal terjadi keadan kahar pihak bersangkutan wajib memberitahukan secara tertulis
kepada pihak lainnya selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh ) hari kalender terhitung sejak
diketahui terjadinya keadaan kahar.
c. Apabila pihak yang bersangkutan tidak memberitahukan adanya kejadian kahar kepada pihak
lain dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat b Pasal ini maka keadaan kahar
tersebut dianggap tidak pernah terjadi.
d. Dalam penyampaian pemberitahuan dimaksud dalam ayat b pasal ini, pihak bersangkutan
sekaligus dapat mengajukan penundaan waktu penyerahan Semen dan pihak lainnya harus
memberikan jawaban selambat-lambatnya 7 ( tujuh ) hari kalender terhitung sejak diterimanya
pemberitahuan tersebut.
Pasal 9
Jangka Waktu Perjanjian
Jangka waktu Perjanjian ini akan berlaku dan mengikat para pihak pada Perjanjian ini untuk
jangka waktu sesuai dengan yang disepakati bersama.
Pasal 10
Perselisihan dan Domisili Hukum
a. Apabila dalam pelaksanaan perjanjian ini terjadi perselisihan antara kedua belah pihak , maka
akan diselesaikan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat/
b. Dalam hal musyawarah dan mufakat tidak tercapai, para pihak memilih tempat tinggal umum
dan tetap dengan segala akibatnya pada kantor kepaniteraan Pengadilan Negeri kelas I
A Jambi.
Pasal 11
Penutup
Hal-hal yang tercakup maupun yang akan timbul dikemudian hari, akan dibicarakan oleh para
pihak dan atau didahului dengan pernyataan tertulis dari para pihak, atas penambahan mana
para pihak sepakat untuk dapat dituangkan dalam bentuk Surat Perjanjian Tambahan
(Addendum) yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini
Demikianlah Perjanjian ini dibuat dalam 2 (Dua) rangkap Asli bermaterai cukup dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak, serta mempunyai kekuatan hukum yang sama dan
dipegang oleh masing-masing pihak.