Anda di halaman 1dari 4

PERJANJIAN JUAL BELI ROTI BS

No: …/PJB-RBS/III/2024

Pada hari ini, tanggal Maret 2024 bertempat di Karawang, yang bertanda
tangan dibawah ini:

Nama :
No. KTP :
Jabatan :
Alamat :

selanjutnya disebut Pihak Pertama sebagai Pemilik Produk Roti BS, Karawang.

Nama :
No. KTP :
Jabatan :
Alamat :

selanjutnya disebut Pihak Kedua, sebagai Pembeli Produk Roti BS, Karawang.

Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengikat diri atas nama pribadi atau perusahaan
dalam suatu Perjanjian Jual-Beli Produk Roti BS dengan jumlah keseluruhan berdasarkan
estimasi awal sebanyak …………………….Ton (………………………..ton).

dan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
JENIS BARANG

Jenis barang yang dimaksud dalam Perjanjian ini adalah Roti BS dengan berbagai ukuran
panjang dan ketebalannya.

PASAL 2
JUMLAH BARANG

1. Pihak Kedua setuju untuk membeli Produk Roti BS milik Pihak Pertama sebesar
…………………..Ton (………………..ton), yang berlokasi di, Karawang;

2. Para Pihak sepakat bahwa pelaksanaan pengiriman Produk Roti BS, Karawang
dilaksanakan secara keseluruhan sebanyak ……………………Ton (…………………………… ton)
dan dilakukan secara bertahap sampai selesai sesuai dengan isi Perjanjian ini;

3. Pelaksanaan Kontrak Jual-Beli Produk Roti BS dengan jumlah per pengiriman adalah
sebanyak …………………Ton (…………………Ton) atau ………………… Kg (lima juta Kilogram)
dan

4. Jumlah Roti BS yang dibayarkan adalah jumlah yang sesuai dengan actual weight
pada saat penimbangan di gudang Pihak Kedua.

PERJANJIAN JUAL BELI ROTI BS Halaman 1 dari 4


PASAL 3
HARGA

1. Para Pihak telah sepakat dan menyetujui harga Produk Roti BS yang dimaksud dari
Perjanjian ini adalah Rp. ………………… (…………………) per Kg.

2. Harga tersebut adalah harga franco hingga sampai ke gudang pihak kedua
(buyer) dalam hal ini di daerah Karawang dan Karawang.

3. Nilai transaksi dari Perjanjian ini adalah …………………Kg x Rp. …………………= Rp.
………………… (…………………… rupiah).

4. Pihak Pertama dan Pihak kedua sepakat bahwa harga bersifat fluktuatif
berdasarkan harga pasaran dengan mengacu pada harga pabrik sentral (terbesar) di
Indonesia.

5. Bahwa pihak pertama dan pihak kedua sepakat bahwa harga fluktuatif ditentukan
pada saat barang tiba di gudang buyer.

6. Pihak Pertama sepakat menurunkan harga apabila terjadi penurunan harga dari
harga acuan pabrik sentral sesuai pasal 3 ayat 4.

7. Pihak Kedua sepakat bahwa apabila harga pada saat tiba di gudang terjadi
kenaikan dari harga acuan yaitu pabrik sentral sesuai pada pasal 3 ayat 4 maka
Pihak kedua akan memberikan dalam bentuk Cash kepada Pihak Pertama.

8. Bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat bahwa perubahan harga yang
bersifat fluktuatif tersebut akan dituangkan didalam addendum sesuai dengan pasal
10.

PASAL 4
LAMA PENGIRIMAN

Para Pihak setuju lamanya pengiriman Produk Roti BS dari Karawang ke gudang Pihak
Kedua adalah 3 (tiga) hari sejak dibuatnya Surat Perjanjian Jual Beli oleh Pihak
Pertama dan disetujui oleh Pihak Kedua.

PASAL 5
SISTEM PEMBAYARAN

1. Para Pihak sepakat sistem pembayaran yang digunakan adalah Pihak Kedua
melalui …………………… sebesar Rp. …………………… (…………………… rupiah) sesuai pasal 3
ayat 3 di Bank …………………… di …………………….

2. Bersamaan dengan pembayaran oleh Pihak Kedua maka Pihak Pertama


berkewajiban memberikan bukti gambar dari struk transfer uang kepada Pihak
Kedua di Bank ……………………di ……………………saat itu juga sebagai jaminan keseriusan
Perjanjian ini;

3. Pihak Kedua membuat Standing Instruction kepada Pihak Pertama untuk pencairan
SKBDN sesuai actual weight pada saat penimbangan di gudang Pihak Kedua;

4. Pihak Pertama wajib membuat Standing Instruction atau Berita Acara kepada
Pihak Kedua apabila dalam proses pelaksanaan pengiriman Produk Roti BS tidak

PERJANJIAN JUAL BELI ROTI BS Halaman 2 dari 4


sesuai dengan Perjanjian yaitu 3 (tiga) hari sampai ke gudang Pihak Kedua sesuai
Pasal 4 maka Pihak Kedua bersama pihak Bank ……………………dapat melakukan
pencairan dana Performance Bond tanpa halangan dari Pihak Pertama.

PASAL 6
JAMINAN KEAMANAN

1. Pihak Pertama menjamin bahwa barang yang akan ditransaksikan yaitu Poruk Roti
BS merupakan barang yang tidak bermasalah atau bersengketa dengan Pihak lain;

2. Pihak Pertama bertanggungjawab penuh terhadap seluruh proses pelaksanaan


mulai dari gudang Produk Roti BS, Karawang sampai ke gudang Pihak Kedua; dan

3. Apabila terjadi permasalahan yang berkaitan dengan Pihak Ketiga ataupun Pihak
Berwajib mengenai Pipa Besi yang dijual oleh Pihak Pertama, maka Pihak Kedua
dibebaskan dari segala tuntutan pidana dan perdata.

PASAL 7
MASA BERLAKU PERJANJIAN

1. Perjanjian Jual Beli Pipa Besi ini berlaku pada saat ditandatanganinya Perjanjian ini
dihadapan Pejabat Notaris oleh Para Pihak sampai Pipa Besi tersebut habis;

2. Pihak Kedua mendapatkan prioritas penuh sebagai pembeli pertama dan berhak
mendapatkan perpanjangan kontrak berikutnya sesuai Summary yang telah diterima
Pihak Kedua sebelum perjanjian tersebut dibuat dan disetujui;

3. Kedua belah pihak berkewajiban menyelesaikan dan mematuhi isi Perjanjian ini; dan

4. Kedua belah pihak tidak dapat memutuskan Perjanjian secara sepihak tanpa adanya
persetujuan salah satu pihak.

PASAL 8
MEDIATOR FEE

1. Pihak pertama berkewajiban mengeluarkan Mediator Fee kepada Pihak Ketiga yang
membantu proses Perjanjian ini;

2. Besarnya Mediator Fee bagi Pihak Ketiga adalah Rp. /Kg ( rupiah per kilogram) yang
dikeluarkan dari harga transaksi sesuai pasal 3 ayat 3;

3. Mediator Fee diberikan selama Perjanjian ini masih berlangsung hingga 4000 ton
(empat ribu ton) dan selanjutnya diperpanjang kembali mengikuti perpanjangan
Perjanjian ini; dan

4. Mediator Fee dibagi secara adil dan merata kepada 2 (dua) Pihak yaitu Pihak
Mediator Penjual dan Pihak Mediator Pembeli, yaitu kepada:
a. Pihak Mediator Penjual diwakili oleh:
Nama : Nama Bank :
No. KTP : No. Rekening :

b. Pihak Mediator Pembeli diwakili oleh:


Nama : Nama Bank :
No. KTP : No. Rekening :

PERJANJIAN JUAL BELI ROTI BS Halaman 3 dari 4


5. Bahwa mengenai pembagian fee para pihak ketiga sepakat dibuat komitmen fee
antara Pihak Pertama dengan Para Pihak Ketiga dengan tetap mengacu pada
perjanjian kontrak ini.

PASAL 9
FORCE MAJURE

1. Yang termasuk keadaan memaksa adalah peristiwa-peristiwa diluar kekuasaan Para


Pihak, yakni tidak terbatas pada bencana alam, huru-hara, perang, perubahan
peraturan pemerintah/perbankan, sehingga masing-masing Pihak atau salah satu
Pihak tidak mampu melaksanakan kewajiban; dan

2. Apabila terjadi keadaan memaksa seperti dimaksud pada ayat 1 (satu) maka Pihak
Pertama dan Pihak Kedua yang terkena Force Majure harus diberitahukan kepada
Pihak lainnya secara tertulis maksimal 10 (sepuluh) hari terhitung sejak terjadinya
keadaan memaksa dan dapat mengajukan perubahan-perubahan perjanjian ini
secara addendum.

PASAL 10
ADDENDUM

Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian ini akan ditetapkan berdasarkan musyawarah
oleh Para Pihak didalam addendum tersendiri dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini dan menjadi satu kesatuan Perjanjian.

PASAL 11
PERSELISIHAN

1. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat diantara Para Pihak sebagai akibat dari
perjanjian ini, maka Para Pihak akan menyelesaikannya secara musyawarah; dan

2. Apabila tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka Para Pihak sepakat hal
ini akan diselesaikan melalui dan menurut prosedur Badan Arbitrasi Nasional
Indonesia (BANI) dan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Jakarta, Juli 2012

Pihak Kedua Pihak Pertama

Pembeli

Mengetahui dan Menyetujui:

PERJANJIAN JUAL BELI ROTI BS Halaman 4 dari 4

Anda mungkin juga menyukai