Anda di halaman 1dari 2

Pithecanthropus Erectus: Penemuan, Ciri-ciri

disebut juga sebagai Manusia Jawa adalah fosil


manusia purba yang ditemukan oleh Eugene
Dubois pada 1890 di Trinil, tepi Sungai Bengawan
Solo, Ngawi, Jawa Timur. Saat ditemukan, fosil ini
diperkirakan berusia antara 700.000 hingga satu
juta tahun. Pithecanthropus erectus merupakan
fosil manusia purba yang paling terkenal dan
paling awal ditemukan di Indonesia. Pada
awalnya, Eugene Dubois memberi nama
temuannya ini sebagai Anthropopithecus erectus.
Nama Pithecanthropus erectus kemudian
ditetapkan karena fosil-fosil yang ditemukan
membentuk kerangka manusia yang menyerupai
kera. Kata Pithecanthropus erectus berasal dari bahasa Yunani, fithkos yang artinya kera, anthropus berarti manusia,
dan erectus berarti tegak.

PenemuanKetika itu, Eugène Dubois tidak berhasil mengambil banyak fosil Pithecanthropus di pulau jawa,
melainkan hanya tempurung tengkorak, tulang paha atas, dan tiga giginya. Sampai saat ini pun belum ditemukan
bukti yang jelas bahwa ketiga tulang tersebut berasal dari spesies yang sama.[1] Sebuah laporan berisi 342 halaman
ditulis pada waktu itu tentang keraguan validitas penemuan tersebut. Meskipun demikian, manusia Jawa masih
dapat ditemukan di buku-buku pelajaran saat ini.Fosil yang lebih lengkap kemudian ditemukan di desa Sangiran,
Jawa Tengah, sekitar 18 km ke Utara dari kota Solo. Fosil berupa tempurung tengkorak manusia ini ditemukan oleh
Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, seorang ahli paleontologi dari Berlin, pada tahun 1936. Selain fosil, banyak
pula penemuan-penemuan lain di situs Sangiran ini

Homo Soloensis: Penemu, Ciri-ciri

fosil Homo Soloensis ditemukan di Ngandong, tepi


Bengawan Solo, dan Sangiran serta Sambungmacan
(Sragen) dari penggalian yang dilakukan oleh Willem
Frederik Florus Oppenoorth, Carel ter Haar, dan G. H. R. von
Koenigswald pada 1931 hingga 1933.

Fosil yang ditemukan terdiri dari 14 tengkorak, 2 tulang


kering, dan tulang panggul.

Diperkirakan Homo Soloensis adalah evolusi dari


Pithecanthropus Mojokertensis yang hidup sekitar 117
hingga 108 ribu tahun lalu pada Zaman Pleistosen Akhir.

Oleh sebagian ahli, Homo Soloensis digolongkan dengan


Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba
jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika.
Meganthropus Paleojavanicus.
Dari penelitian atas benda-benda purbakala, manusia
pertama yang mendiami Indonesia diperkirakan sudah
ada sejak 1,9 juta tahun lalu, bahkan sudah bermukim di
Jawa.

Manusia besar tertua dari Jawa adalah  paleojavanicus

Manusia primitif tertua di Indonesia adalah  yang


fosilnya ditemukan oleh G. H. R. von Koenigswald,
seorang ahli paleoantropologi Belanda, pada 1941.

Penemuan

Kontribusi indonesia untuk pengembangan ilmu pengetahuan di


dunia, terutama studi arkeologi, sangat penting. Ini muncul dari
penemuan spesies tertua di jawa, yaitu .

Von Koenigswald menemukan fosil tersebut di Desa Sangiran,


lembah Bengawan Solo.

Fosil yang ditemukan berupa fragmen rahang bawah sebelah kanan (dengan kedua geraham muka dan geraham
bawah), rahang atas sebelah kiri (dengan geraham kedua dan ketiga), dan gigi lepas.

Pithecanthropus Mojokertensis
mojokertensis atau manusia kera dari Mojokerto
merupakan jenis Pithecanthropus tertua yang ditemukan di
Indonesia.

ini ditemukan oleh Ralph von Koenigswald pada 1936 di


Perning, Mojokerto, Jawa Timur.

disebut juga Pithecanthropus robustus yang artinya manusia


kera yang sangat kuat.

Temuan von Koenigswald berupa fosil tengkorak anak-anak,


atap tengkorak, rahang atas, rahang bawah, dan gigi lepas.

Pithecanthropus mojokertensis ditemukan pada Pleistosen


Bawah dan diperkirakan hidup pada 30.000 hingga dua juta
tahun lalu.

Selain itu, ada pula fosil Pithecanthropus mojokertensis yang


ditemukan Tjokrohandojo atau Andojo, orang Indonesia yang
membantu von Koenigswald.

Anda mungkin juga menyukai