Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 1

MOH. ADHITYA J.
PANAI
FAHRUL LALUNGGELI
SITI FAUZIAH
RAHMOLA
SITI ADINDA P. ELO
FITRIA MAHMUD
TRISNA M. OTAYA

MENGENAL MANUSIA PURBA


SEJARAH INDONESIA
PENGERTIAN MANUSIA PURBA
 Manusia purba sering disebut dengan
manusia prasejarah atau manusia yang
hidup sebelum tulisan ditemukan.
Manusia purba yang paling tertua di dunia
diperkirakan berumur lebih dari 4 juta
tahun yang lalu. Maka dari itu, para ahli
sejarah menyebutnya sebagai Prehistoric
People atau manusia prasejarah.
 Manusia purba banyak ditemukan
diberbagai bagian dunia, tapi lebih banyak
ditemukan di negara Indonesia. Fosil-fosil
yang ditemukan di berbagai daerah di
Indonesia, salah satunya ada yang sudah
berumur jutaan tahun yang lalu.
PENELITIAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA

Dia adalah yang pertama kali tertarik meneliti


manusia purba di Indonesia setelah mendapat
kiriman sebuah tengkorak dari B.D Von
Reitschoten yang menemukan tengkorak di Wajak,
Tulung Agung.
• Fosil itu dinamai Homo Wajakensis, termasuk
dalam jenis Homo Sapien (manusia yang sudah
berpikir maju)
• Fosil lain yang ditemukan adalah :
Pithecanthropus Erectus (phitecos = kera, Antropus
Manusia,  Erectus berjalan tegak) ditemukan di
Eugena Dobois daerah Trinil, pinggir Bengawan Solo, dekat Ngawi,
tahun 1891. Penemuan ini sangat menggemparkan
dunia ilmu pengetahuan.
Hasil penemuannya adalah : Fosil tengkorak di
Ngandong, Blora. Tahun 1936, ditemukan
tengkorak anak di Perning, Mojokerto. Tahun
1937 – 1941 ditemukan tengkorak tulang dan
rahang Homo Erectus dan Meganthropus
Paleojavanicus di Sangiran, Solo. Penemuan
lain tentang manusia Purba :
Ditemukan tengkorak, rahang, tulang pinggul
dan tulang paha manusia Meganthropus, Homo
Erectus dan Homo Sapien di lokasi Sangiran,
G.H.R Von Koeningswald Sambung Macan (Sragen),Trinil, Ngandong dan
Patiayam (kudus).
Penelitian tentang manusia Purba
oleh bangsa Indonesia dimulai
pada tahun 1952 yang dipimpin
oleh Prof. DR. T. Jacob dari UGM, di
daerah Sangiran dan sepanjang
aliran Bengawan Solo.

DR. T. Jacob
JENIS DAN CIRI MANUSIA PURBA INDONESIA

Di indonesia penelitian tentang manusia purba sudah lama dilakukan, yaitu sejak abad ke-18 M. Penelitian
manusia purba di Indonesia dipelapori oleh Eugene Dubois, beliau adalah seorang dokter dari Belanda.
Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis manusia purba yang ada di Indonesia. Hal itu
dibuktikan dengan penemuan-penemuan fosil yang ditemukan di daerah Solo, Pacitan, Ngandong,
Mojokerto, Sangiran, dan masih banyak lagi.
Setelah melakukan banyak penelitian mengenai manusia purba yang berada diberbagai daerah di
Indonesia. Para Ahli kemudian membagi manusia purba di Indonesia menjadi tiga jenis. Yaitu, Meganthropus
(Manusia besar), Pithecanthropus (Manusia kera yang berjalan tegak), dan Homo (Manusia yang berpikir).
MANUSIA PURBA MEGANTHROPUS PALAEOJAVANICUS

Manusia purba Meganthropus Palaejavanicus adalah


manusia purba yang paling besar dan tertua di Indonesia.
Manusia purba ini ditemukan oleh seorang arkeolog dari
Belanda yang bernama Van Koenigswald. Ia merupakan
orang yang pertama kali menemukan fosil di daerah
Sangiran pada tahun 1936.
Meganthropus Palaeojavani memiliki arti manusia besar
tua yang berasal dari Jawa. Ini unsur-unsur namanya yang
terdiri dari kata megan berarti besar, anthropus = manusia,
paleo = tua, dan javanicus = berasal dari Jawa.
Diperkirakan Meganthropus Palaeojavanicus hidup sejak 1
juta sampai 2 juta tahun yang lalu. Hal tersebut
dibuktikan dari fosil yang ditemukan tekniknya dengan
peluruhan karbon. Maka dari itu, usia dari fosil tersebut
dapat diketahui.
 Berikut ini adalah ciri-ciri manusia purba jenis Meganthropus Palaeojavanicus :
 Memiliki tulang pipi yang sangat tebal

 Memiliki otot rahang yang kuat sekali


 Tidak memiliki dagu dan memiliki hidung yang lebar
 Memiliki tonjolan belakang yang tajam dan melintang sepanjang pelipis
 Memiliki tulang kening menonjol dan mempunyai otot kunyah, gigi, serta rahang

yang besar kuat


 Memiliki tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
 Berbadan tegap dan volume otok 900cc

 Makanannya jenis tumbuh-tumbuhan


MANUSIA PURBA PITHECANTROPHUS ERECTUS

 Pithecanthropus merupakan manusia purba yang fosilnya banyak ditemukan di


Indonesia. Di Indonesia sendiri, ada tiga jenis manusia purba ini dan yang sudah
ditemukan. Diantaranya adalah Pithecanthrophus Erectus, Pithecanthrophus
Mojokertensis, dan Pithecanthropus Soloensis.
 Manusia purba ini diperkirakan hidup di Indonesia sejak satu sampai dua juta tahun yang

lalu. Pithecanthropus Erectus ditemukan oleh seorang dokter dari Belanda yaitu Eugene
Dubois.
 Pada awalnya dia mengadakan penelitian di Sumatera Barat, tetapi tidak menemukan

fosil disana. Kemudia dia berpindah ke pulau Jawa, ia pujn berhasil menemukan fosil
Pithecanthrophus Erectus di desa Trinil, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pada tahun 1891.
 Fosil yang ditemukan pada saat itu adalah berupa tulang rahang atas, tulang kaki, dan

tengkorak. Fosil tersebut ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.


 Pithecanthrophus Erectus hidup dengan cara berburu hewan-hewan. Kemudian mereka

mengumpulkan makanan dan hidup secara nomaden atau berpindah-pindah tempat.


Untuk mencari sumber bahan makanan dari satu tempat ke tempat lain.
 Berikut ini adalah ciri-ciri manusia purba Pithecanthrophus Erectus :
 Memiliki Volume otaknya sekitar 750 – 1350 cc.
 Memiliki tinggi badan sekitar 165 – 180 cm.
 Memiliki postur tubuh yang tegap tetapi tidak setegap meganthropus.
 Mempunyai gigi geraham yang besar dengan rahang yang sangat kuat.
 Mempunyai hidung yang tebal.
 Memilik tonjolan kening yang tebal dan melintang di dahi.
 Memiliki wajah menonjol ke depan serta dahinya miring ke belakang.
 Pada bagian belakang kepala terlihat menonjol
 Memiliki alat pengunyah dan alat tengkuk yang sangat kuat.
Manusia Purba Homo Wajakensis

Pada tahun 1889 Fosil dari Manusia Purba Homo Wajakensisi telah
ditemukan di Wilayah Wajak. Lebih lengkapnya di dekat Campur
Darat, Tulungagung, Jawa Timur dan ditemukan oleh Eugene
Dubois.
Hasil dari penemuan tersebut, berupa tulang paha, rahang atas
dan bawah, tulang kering. Dan fragmen tengkorak yang mempunyai
volume sekitar 1.600 cc. Dalam penelitian diperkirakan manusia
purba jenis ini sudah dapat membuat peralatan yang terbuat dari
batu dan tulang. Serta sudah mengerti caranya untuk
memasak.Dibawah ini adalah ciri-ciri manusia purba Homo
Wajakensis, sebagai berikut :Memiliki muka datar dan lebar
 Memiliki hidung lebar dan bagian mulut menonjol
 Dahinya sedikit miring dan diatas mata terdapat kerutan dahi yang nyata
 Pipinya menonjol ke samping
 Berat badan sekitar 30 – 150 kg
 Tinggi badan sekitar 130 -210 cm
 Jarak antara hidung dan mulut masih jauh
 Berdiri dan berjalan sudah tegak
MANUSIA PURBA PITHECANTHROPUS SOLOENSISI

Pithecanthropus Soloensisi merupakan salah satu jenis


manusia purba yang ditemukan di Indonesia. Fosil-fosil
manusia purba ini dapat ditemukan di wilayah sekitar Jawa
Tengah dan Jawa Timur.
Pithecanthropus Soloensis ditemukan oleh sejarawan, yaitu
Oppenort, Ter Harr, dan G.H.R. Koenigswald di wilayah
Ngandong, Jawa Tengah.
Pithecantropus Soloensis adalah salah satu manusia purba
khas Indonesia. Yang memiliki beberapa ciri khusus yang
tidak dimiliki oleh semua manusia purba pada umumnya.
Berikut ini ciri dari pithecantropus soloensis.
 Makanannya berupa hewan buruan dan tumbuhan
 Mempunyai gigi geraham yang besar dan rahang yang kuatBentuk
 hidung lebar dan tidak berdaguTerdapat tonjolan
 pada kening tebal dan melintang di sepanjang pelipisVolume otak sekitar

750-1350 cc
 Berbadan tegapTinggi tubuh sekitar 165-180 cm.
MANUSIA PURBA HOMO FLORESIENSIS

Homo Floresiensis adalah termasuk salah satu dari manusia purba yang
berjenis Homo di Indonesia. Manusia purba ini ditemukan saat
penggalian di Liang Bua, di Pulau Flores oleh tim arkeolog gabungan.
Yang terdiri dari Pusilitbang Arkeolog Nasional, Indonesia dan Unikversity
of New England.
Homo Floresiensis biasanya disebut disebut dengan manusia kerdil.
Manusia purba ini diperkirakan hidup sekitar 12.000 tahun yang lalu.
Pada saat ditemukan oleh tim gabungan dari Pusilitbang Arkeolog
Nasional, Indonesia dan Unikversity of New England, Australia pada
tahun 2003.
Kerangka dari manusia purba ini belum membatu atau belum menjadi
fosil. Selain kerangka Homo Floresiensis, juga ditemukan kerangka homo
sapiens dan berbagai hewan mamalia lainnya. Seperti Gajah Stegodo,
Biawak, dan Tikus besar. Dan alat-alat batu seperti pisau, tulang yang
terbakar, arang, beliung dan mata panah.
Seorang Ahli yang menemukan kerangka ini menyatakandugaannyabahwa Homo Floresiensis
ini hidup berdampingan. Atau hidup bersama dengan jenis spesies manusia purba Homo
Sapiens, dan manusia modern lainnya. Berikut ini ciri-ciri manusia purba Homo Floresiensis :
 Kepala dan badan memliki ukuran yang kecil
 Ukurab bentuk otak yang sangat kecil
 Volume otak 380 cc
 Mempunyai rahang yang menonjol atau berdahi sempit
 Berat badan sekitar 25 kg
 Tinggi badan diperkirakan sekitar 1,06 m

Anda mungkin juga menyukai