MOH. ADHITYA J.
PANAI
FAHRUL LALUNGGELI
SITI FAUZIAH
RAHMOLA
SITI ADINDA P. ELO
FITRIA MAHMUD
TRISNA M. OTAYA
DR. T. Jacob
JENIS DAN CIRI MANUSIA PURBA INDONESIA
Di indonesia penelitian tentang manusia purba sudah lama dilakukan, yaitu sejak abad ke-18 M. Penelitian
manusia purba di Indonesia dipelapori oleh Eugene Dubois, beliau adalah seorang dokter dari Belanda.
Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis manusia purba yang ada di Indonesia. Hal itu
dibuktikan dengan penemuan-penemuan fosil yang ditemukan di daerah Solo, Pacitan, Ngandong,
Mojokerto, Sangiran, dan masih banyak lagi.
Setelah melakukan banyak penelitian mengenai manusia purba yang berada diberbagai daerah di
Indonesia. Para Ahli kemudian membagi manusia purba di Indonesia menjadi tiga jenis. Yaitu, Meganthropus
(Manusia besar), Pithecanthropus (Manusia kera yang berjalan tegak), dan Homo (Manusia yang berpikir).
MANUSIA PURBA MEGANTHROPUS PALAEOJAVANICUS
lalu. Pithecanthropus Erectus ditemukan oleh seorang dokter dari Belanda yaitu Eugene
Dubois.
Pada awalnya dia mengadakan penelitian di Sumatera Barat, tetapi tidak menemukan
fosil disana. Kemudia dia berpindah ke pulau Jawa, ia pujn berhasil menemukan fosil
Pithecanthrophus Erectus di desa Trinil, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pada tahun 1891.
Fosil yang ditemukan pada saat itu adalah berupa tulang rahang atas, tulang kaki, dan
Pada tahun 1889 Fosil dari Manusia Purba Homo Wajakensisi telah
ditemukan di Wilayah Wajak. Lebih lengkapnya di dekat Campur
Darat, Tulungagung, Jawa Timur dan ditemukan oleh Eugene
Dubois.
Hasil dari penemuan tersebut, berupa tulang paha, rahang atas
dan bawah, tulang kering. Dan fragmen tengkorak yang mempunyai
volume sekitar 1.600 cc. Dalam penelitian diperkirakan manusia
purba jenis ini sudah dapat membuat peralatan yang terbuat dari
batu dan tulang. Serta sudah mengerti caranya untuk
memasak.Dibawah ini adalah ciri-ciri manusia purba Homo
Wajakensis, sebagai berikut :Memiliki muka datar dan lebar
Memiliki hidung lebar dan bagian mulut menonjol
Dahinya sedikit miring dan diatas mata terdapat kerutan dahi yang nyata
Pipinya menonjol ke samping
Berat badan sekitar 30 – 150 kg
Tinggi badan sekitar 130 -210 cm
Jarak antara hidung dan mulut masih jauh
Berdiri dan berjalan sudah tegak
MANUSIA PURBA PITHECANTHROPUS SOLOENSISI
750-1350 cc
Berbadan tegapTinggi tubuh sekitar 165-180 cm.
MANUSIA PURBA HOMO FLORESIENSIS
Homo Floresiensis adalah termasuk salah satu dari manusia purba yang
berjenis Homo di Indonesia. Manusia purba ini ditemukan saat
penggalian di Liang Bua, di Pulau Flores oleh tim arkeolog gabungan.
Yang terdiri dari Pusilitbang Arkeolog Nasional, Indonesia dan Unikversity
of New England.
Homo Floresiensis biasanya disebut disebut dengan manusia kerdil.
Manusia purba ini diperkirakan hidup sekitar 12.000 tahun yang lalu.
Pada saat ditemukan oleh tim gabungan dari Pusilitbang Arkeolog
Nasional, Indonesia dan Unikversity of New England, Australia pada
tahun 2003.
Kerangka dari manusia purba ini belum membatu atau belum menjadi
fosil. Selain kerangka Homo Floresiensis, juga ditemukan kerangka homo
sapiens dan berbagai hewan mamalia lainnya. Seperti Gajah Stegodo,
Biawak, dan Tikus besar. Dan alat-alat batu seperti pisau, tulang yang
terbakar, arang, beliung dan mata panah.
Seorang Ahli yang menemukan kerangka ini menyatakandugaannyabahwa Homo Floresiensis
ini hidup berdampingan. Atau hidup bersama dengan jenis spesies manusia purba Homo
Sapiens, dan manusia modern lainnya. Berikut ini ciri-ciri manusia purba Homo Floresiensis :
Kepala dan badan memliki ukuran yang kecil
Ukurab bentuk otak yang sangat kecil
Volume otak 380 cc
Mempunyai rahang yang menonjol atau berdahi sempit
Berat badan sekitar 25 kg
Tinggi badan diperkirakan sekitar 1,06 m