Anda di halaman 1dari 9

Sejarah Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara

Museum Negeri Sumatera Utara yang terletak di Jl. HM. Joni No. 51, Teladan Barat,
Medan Kota, merupakan destinasi menakjubkan yang memungkinkan pengunjung untuk
memperoleh pemahaman yang mendalam tentang warisan budaya yang kaya dan beragam
dari wilayah Sumatera Utara. Dengan koleksi yang luas dan beragam, termasuk artefak
arkeologi, benda etnografi, seni rupa, dan sejarah alam, museum ini menjadi jendela yang
mengantar kita dalam perjalanan mengenal peninggalan bersejarah Nusantara. Museum
Negeri Sumatera Utara berdiri sejak tahun 1982, namun peletakan koleksi pertama yang
diresmikan oleh Presiden Soekarno telah berlangsung sejak tahun 1954. Gedung museum ini
menjadi pusat eksibisi yang menarik, menggugah minat para pengunjung untuk mempelajari
kekayaan budaya masa lalu. Dari artefak kuno hingga karya seni modern, museum ini
menyajikan pengalaman yang mendalam dan memikat. Selain itu, Museum Negeri Sumatera
Utara memberikan akses terbuka bagi masyarakat umum pada hari Selasa-Minggu, mulai dari
pukul 09.00 pagi hingga 16.00 sore. Dengan tiket masuk yang terjangkau, yaitu hanya
Rp3.000 per orang, Anda dan teman-teman dapat menikmati waktu luang kuliah atau hangout
dengan berjalan-jalan di sini. Selain itu, Anda juga dapat mencari spot foto yang estetik dan
menawan di dalam museum ini. Museum Negeri Sumatera Utara merupakan tempat yang tak
boleh dilewatkan bagi pecinta budaya dan penggemar sejarah.
Migrasi Manusia dan Fauna

Ketika benua asia menyatu dengan pulau-pulau di nusantara, manusia dan hewan
bermigrasi secara bertahap keselatan untuk mencari tempat yg lebih hangat di wilayah tropis
serta untuk menemukan tanah pertanian dan hutan sebagai tempat berburu yg lebih baik

Pola Kehidupan Manusia Purba


Berdasarkan penjelasan asal usul manusia purba di atas, manusia purba diperkirakan sudah
hidup di bumi sejak 4 juta tahun yang lalu. Tentunya, terdapat banyak perkembangan dalam
keseharian mereka, ya. Nah, perkembangan itu bisa kamu lihat dalam pola kehidupan
manusia purba.
Pola kehidupan manusia sendiri terbagi menjadi 3, yaitu masa berburu dan meramu, bercocok
tanam, hingga mengenal kepercayaan. Berikut adalah pembagian zaman berdasarkan pola
kehidupan manusia purba:

1. Masa Berburu serta Mengumpulkan Makanan


Sesuai dengan namanya, pada masa ini manusia purba melakukan aktivitas berburu dan
mengumpulkan makanan untuk bertahan hidup. Lalu, pada masa ini juga manusia purba
cenderung hidup dalam kelompok kecil maupun sendiri-sendiri. Mereka juga tidak
mempunyai tempat tinggal tetap dan biasanya menempati goa.
Kehidupan manusia purba yang tinggal di dalam goa dinamakan abris sous roche, yakni
tempat tinggal yang digunakan manusia purba zaman prasejarah. Tempat tinggal ini berupa
goa atau ceruk yang ada di dalam batu karang untuk berlindung dari cuaca ataupun hewan
predator.

2. Masa Bercocok Tanam


Pola kehidupan manusia selanjutnya adalah masa bercocok tanam yang ditandai dengan
manusia yang mulai mengolah tanah untuk dijadikan lahan pertanian. Manusia juga sudah
mengenal alat bercocok tanam, seperti kapak lonjong, beliung persegi dan mata panah.
Kehidupan menetap pada manusia purba mulai dilakukan pada masa bercocok tanam. Pada
masa ini manusia membuat tempat hunian dari bahan alam seperti kayu, daun kering, batang
pohon dan lainnya. Umumnya manusia akan berpindah ketika tanah untuk berladang sudah
tidak subur.

3.Masa mengenal kepercayaan


Pola kehidupan manusia selanjutnya adalah masa mengenal kepercayaan dan mulai mendiami
sebuah wilayah luas sebagai desa atau perkampungan dalam waktu lama. Pada masa ini,
manusia juga sudah mampu membuat perhiasan dari logam.
Manusia juga sudah mulai mengadakan perdagangan sederhana dengan sistem barter. Selain
itu, kehidupan manusia pada masa ini juga sudah lebih maju.
Para arkeolog sudah menemukan beberapa fosil manusia purba di Indonesia dan
mengelompokkannya ke dalam beberapa jenis. Pengelompokkan pun dilakukan berdasarkan
tingkatan perkembangan dari yang tertua sampai manusia purba termuda.

Jenis jenis manusia purba


Untuk memudahkan Sobat Pijar memahami materi ini, berikut disajikan jenis-jenis manusia
purba dan gambarnya:

1. Meganthropus Palaeojavanicus
Sebagaimana yang sudah disebutkan sedikit di atas, manusia purba tertua di Indonesia
adalah Meganthropus paleojavanicus. Arti Meganthropus paleojavanicus adalah manusia
besar tertua dari Jawa. Jenis manusia purba ini merupakan manusia purba paling primitif
yang pernah ditemukan oleh arkeolog di Indonesia.
Fosil Meganthropus paleojavanicus ditemukan oleh arkeolog Ter Haar, Oppenoorth, von
Koenigswald dan Weidenreich. Fosil manusia besar tertua dari Jawa ini ditemukan antara
tahun 1936 - 1941.
Fosil Meganthropus paleojavanicus ditemukan di daerah Ngandong, tepatnya di situs
Sangiran pada formasi Pucangan Bagian fosil tulang yang ditemukan adalah fragmen rahang
bawah dan atas serta beberapa gigi yang terlepas.
Meganthropus dikelompokkan sebagai jenis manusia purba yang berbeda dari Homo erectus
karena manusia purba primitif dari Jawa ini belum dapat berjalan tegak. Homo erectus sendiri
berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah manusia yang berdiri tegak.
Jika dilihat berdasarkan penemuan fosil tulang belulang manusia purba asal Jawa ini, para
ahli menyimpulkan beberapa ciri-ciri Meganthropus paleojavanicus:
 Bentuk fisik manusia purba Meganthropus paleojavanicus relatif besar dengan
geraham besar serta rahang bawah sangat tegap
 Hidup di zaman Pleistosen awal
 Bentuk gigi Meganthropus paleojavanicus homonim dan lebih mirip dengan spesies
orangutan dibandingkan Homo erectus
 Berdasarkan bentuk giginya, diperkirakan jika Meganthropus paleojavanicus
memakan buah dan tumbuh-tumbuhan
 Otot kunyah Meganthropus paleojavanicus cukup kuat
 Struktur wajah masif dengan kening menonjol yang mencolok, tulang pipi tebal serta
bagian belakang kepala memiliki tonjolan tajam
 Tidak mempunyai dagu
2. Pithecanthropus Erectus
Jenis-jenis manusia purba selanjutnya adalah Pithecanthropus erectus yang diartikan sebagai
manusia kera yang berdiri dengan tegak. Arti Pithecanthropus sendiri dalam bahasa Latin
adalah manusia kera. Sobat Pijar tahu nggak, ternyata fosil Pithecanthropus merupakan fosil
manusia purba yang paling banyak ditemukan di tanah air, lho
Fosil manusia purba berupa Pithecanthropus erectus ditemukan di Trinil oleh seorang
arkeolog Belanda, yaitu Eugene Dubois. Fosil berupa tulang paha dan atap tengkorak ini
ditemukan di tahun 1891 di daerah Ngawi. Sebutan Pithecanthropus erectus menunjukan ciri
khusus manusia purba ini, yaitu manusia kera yang bisa berdiri dengan tegak (erectus). Hal
ini karena bentuk fosil tulang belulang manusia purba ini menunjukkan kemampuannya
untuk bisa berdiri tegak.
Jenis-jenis manusia purba Pithecanthropus lainnya yang ditemukan di Indonesia
yakni Pithecanthropus mojokertensis yang diartikan sebagai manusia kera dari daerah
Mojokerto. Kemudian, ada juga jenis Pithecanthropus robustus, yaitu manusia kera
berukuran besar.
Jenis-jenis manusia purba Pithecanthropus berikutnya adalah Pithecanthropus
soloensis, yakni manusia kera dari daerah Solo, Jawa Tengah.
Lalu, kira-kira kapan, ya, Pithecanthropus ini hidup di Indonesia? Well, berdasarkan
penelitian arkeolog, Manusia kera atau Pithecanthropus ini diperkirakan hidup kira-kira di 1
juta sampai 1,5 juta tahun yang lalu. Saat itu bumi kira-kira berada pada zaman Pleistosen
awal serta zaman Pleistosen tengah.
Ciri-ciri Pithecanthropus erectus dilihat dari bentuk fisiknya sebagai berikut:
 Mempunyai volume otak sebesar 775 cc sampai 975 cc
 Manusia kera ini sudah dapat berjalan dengan tegak
 Berat badan Pithecanthropus mencapai kira-kira 80 hingga 100 kg dengan tinggi
badan 168 - 180 cm
 Bentuk badan dan anggota tubuhnya tegap
 Bentuk hidung yang tebal
 Wajah tidak mempunyai dagu
 Bentuk belakang kepalanya terlihat menonjol
 Mempunyai rahang dan alat pengunyah yang kuat.
 Bentuk gerahamnya besar dan otot tengkuk sangat kuat
 Tempat perlekatan dari otot-otot tubuh sangat nyata dan batang tulangnya lurus
3. Homo Sapiens
Homo sapiens adalah manusia purba yang juga disebut sebagai manusia cerdas (sapiens)
karena sudah menyerupai manusia modern hari ini. Para ahli arkeolog menemukan beberapa
fosil Homo sapiens di Indonesia berjenis Wajakensis yang ada di Wajak, Mojokerto dan
Homo soloensis yang ditemukan di Solo.
Ciri fisik dari fosil Homo sapiens lebih progresif dibandingkan jenis Pithecanthropus.
Manusia homo sapiens dikategorikan sebagai manusia modern karena volume otak, bentuk
fisik dan postur badannya sudah menyerupai manusia modern hari ini.
Homo sapiens hidup pada zaman akhir Pleistosen atau awal Holosen. Beberapa ahli sepakat
bahwa Homo sapiens sudah hidup di bumi sejak 150 ribu tahun yang lalu di daerah Afrika
Timur. Mereka kemudian berpindah tempat ke daerah di bumi lain menyeberangi
semenanjung Arabia dan sampai di Eurasia.

Penemu Homo sapiens di Indonesia adalah van Rietschoten di tahun 1889 yang menemukan
bagian kerangka manusia dan bagian-bagian tengkorak di daerah Tulungagung, Jawa Timur.
Fosil Homo sapiens paling tua yang ditemukan di Maroko di tahun 2000 oleh Jebel Irhoud.
Dikelompokkan sebagai manusia modern, berikut adalah ciri-ciri Homo sapiens dilihat dari
bentuk fisiknya:
 Ukuran otot tengkuk mengalami penyusutan
 Sudah berdiri dan berjalan dengan tegak seperti manusia modern
 Bentuk fisik sudah lebih sempurna dibandingkan manusia purba sebelumnya
 Ukuran volume otak bervariasi mulai dari 1000 cc sampai 1450 cc
 Bagian otak besar serta otak kecilnya sudah berkembang, khususnya di bagian kulit
otak sudah berkembang
 Ukuran gigi dan alat kunyah lebih kecil
 Bentuk tulang dahi serta tulang belakang tengkorak sudah tinggi dan membulat
 Rata-rata tinggi badan Homo sapiens berkisar 130 sampai 210 cm
 Rata-rata berat badan berkisar 30 sampai 150 kg

Agresi militer belanda ll

 Agresi Militer Belanda II atau Operasi Gagak (bahasa Belanda: Operatie Kraai)
terjadi pada 19 Desember 1948 yang diawali dengan serangan
terhadap Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu, serta
penangkapan Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir dan beberapa tokoh lainnya.
Jatuhnya ibu kota negara ini menyebabkan dibentuknya Pemerintah Darurat Republik
Indonesia di Sumatra yang dipimpin oleh Sjafruddin Prawiranegara.
 Pada hari pertama Agresi Militer Belanda II, mereka menerjunkan pasukannya di
Pangkalan Udara Maguwo dan dari sana menuju ke Ibu kota RI di Yogyakarta.
Kabinet mengadakan sidang kilat. Dalam sidang itu diambil keputusan bahwa
pimpinan negara tetap tinggal dalam kota agar dekat dengan Komisi Tiga
Negara (KTN) sehingga kontak-kontak diplomatik dapat diadakan

Kronologi Agresi Militer Belanda II

Dalam Agresi Militer Belanda II, pasukan militer Belanda awalnya menyerang Pangkalan
Udara Maguwo agar bisa masuk ke Yogyakarta. Belanda menggempur pangkalan udara itu
secara tiba-tiba melalui serangan udara.

Setelah Pangkalan Udara Maguwo lumpuh, Belanda dengan cepat menguasai Yogyakarta.
Pemimpin Indonesia saat itu, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta
ditangkap.

Belanda juga menangkap sejumlah tokoh seperti Sutan Sjahrir, Agus Salim, Mohammad
Roem, dan AG Pringgodigdo. Mereka diterbangkan ke tempat pengasingan di Pulau
Sumatera dan Pulau Bangka.

Peran pers dalam perjuangan kemerdekaan


Pergerakan Nasional adalah salah satu fase sejarah Indonesia dalam mencapai kemerdekaan.
Era Pergerakan Nasional berlangsung sejak tahun 1908 hingga 1945. Ada cukup banyak
faktor yang mendorong timbulnya fenomena Pergerakan Nasionalisme pada awal abad ke-20
di Indonesia. Beberapa faktor di antaranya adalah diterapkannya kebijakan politik etis di
Indonesia yang melahirkan golongan elite modern dan priyayi cendekiawan serta
berkembangnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika, seperti liberalisme, demokrasi,
dan komunisme. Tumbuhnya gagasan dan gerakan nasionalisme di Indonesia juga tidak
terlepas dari peranan pers. Pada zaman pergerakan nasional pers sangat berfungsi sebagai:
1. Menguatkan semangat juang rakyat Indonesia
2. Membangun dan memupuk rasa persatuan
3, Menyadarkan rakyat Indonesia terhadap situasi dan kondisi negara
1.Menguatkan semangat juang rakyat Indonesia

Pada masa Pergerakan Nasional, pers memiliki peranan yang sangat besar dalam
membangkitkan dan menguatkan semangat juang rakyat Indonesia. Kala itu, pers berfungsi
untuk menyebarkan informasi-informasi sekaligus untuk meraih kemerdekaan Indonesia dari
tangan penjajah. Pada masa ini juga tumbuh berbagai organisasi pergerakan nasional seperti
Budi Utomo dan Sarekat Islam.
Seiring dengan berkembangnya organisasi tersebut, golongan elite modern yang terdidik juga
semakin bertambah. Hal ini turut mendorong tumbuhnya kesadaran pada mereka akan
perlunya kemajuan dan kesejahteraan bagi penduduk bumiputera. Kesadaran tersebut
kemudian diwujudkan dengan pers sebagai sarana untuk mengkomunikasikan gagasan, cita-
cita, dan program untuk menguatkan semangat juang rakyat Indonesia.

2.Membangun dan memupuk rasa persatuan

Fungsi pers selanjutnya pada masa pergerakan nasional adalah membangun dan
memupuk rasa persatuan. Seperti yang diketahui, Indonesia memiliki wilayah yang sangat
luas dan terbagi ke dalam beberapa pulau serta suku budaya. Pers berperan untuk
menyebarkan nilai-nilai nasionalisme sehingga dapat terpupuk dan terbina di dalam diri
masyarakat Indonesia, sehingga hal inilah yang kemudian menyatukan rakyat Indonesia
menjadi satu kesatuan. Bentuk untuk membangun dan memupuk rasa persatuan dapat terlihat
pula dari pemilihan nama surat kabar, seperti Pandji Islam, Penaboer, dan Adil. Pemilihan
nama-nama ini mencerminkan pandangan, cita-cita, dan pendirian para pengelolanya.

3.Menyadarkan rakyat Indonesia terhadap kondisi negara


Tugas pers yang utama adalah membangkitkan kesadaran politik, mendidik
masyarakat, dan mengangkat derajat bangsa Indonesia. Karena wilayah Indonesia sangat
terbentang luas, maka masih ada rakyat pribumi yang belum mengetahui secara rinci situasi
sesungguhnya di Indonesia pada masa pergerakan nasional. Ketidaktahuan inilah yang
kemudian bisa dimanfaatkan oleh penjajah untuk menghasut rakyat Indonesia dengan berita-
berita yang tidak sebenarnya. Oleh sebab itu, seorang wartawan ternama yakni M. Tabrani
menegaskan agar pers bersifat netral. Dengan munculnya pers di Indonesia pada saat itu pun
membantu rakyat untuk bisa mengetahui bagaimana kondisi dan situasi negara Indonesia
yang sesungguhnya.
Masa islam
Masa kerajaan Islam di Indonesia adalah masa berdirinya kerajaan-kerajaan Islam di
berbagai daerah, seperti di Jawa dan Sumatera. Berkembangnya agama Islam di Nusantara
sekitar abad ke-13 didukung oleh beberapa faktor, termasuk faktor lalu lintas perdagangan
laut Nusantara. Pada waktu itu, banyak pedagang Islam dari berbagai penjuru dunia seperti
Arab, Persia, India, dan Tiongkok datang ke Indonesia.
Kehadiran para pedagang Islam ke Indonesia tentu membawa cukup banyak
perubahan, mulai dari budaya hingga sistem pemerintahan di Nusantara. Menurut catatan
sejarah, pada abad ke-13, politik Islam sudah mulai bertumbuh di pantai utara Sumatera.
Berdasarkan tulisan Marco Polo yang singgah di Perlak ketika dalam perjalanan pulang dari
China menuju Persia pada 1292, dilaporkan bahwa setidaknya ada satu kota Muslim di
Indonesia. Diketahui saat itu ada kerajaan Islam di Tumasik dan Samudra Pasai yang
menguasai perdagangan di Selat Malaka serta memiliki pelabuhan-pelabuhan penting untuk
mengekspor lada ke Gujarat dan Benggala. Sejak saat itu, mulai didirikan berbagai kerajaan
Islam lain di Indonesia. Munculnya berbagai kerajaan bercorak Islam menandakan terjadinya
perubahan sistem pemerintahan di Indonesia. Selain itu, kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
juga ikut terlibat dalam menyebarkan agama ini ke seluruh penjuru Tanah Air.

Berikut ini kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia:


Kerajaan Samudera Pasai (1267-1521)
Kerajaan Demak (1478-1546)
Kerajaan Ternate (1257-1683)
Kerajaan Gowa (1320-1667)
Kerajaan Islam Cirebon (1430-1666)
Kerajaan Islam Banten (1552-1813)
Kerajaan Mataram Islam (1586-1755)
Kerajaan Aceh Darussalam (1496-1641)
Kerajaan Malaka (1400-1511)
Kerajaan Pajang (1568-1586)
Fosil manusia purba

Manusia purba juga sering disebut manusia fosil karena sisa-sisa keberadaannya yang
ditemukan oleh para peneliti telah membatu atau berubah menjadi fosil. Fosil adalah sisa-sisa
makhluk hidup (tumbuhan, hewan, dan kerangka manusia) yang telah membatu karena
tertimbun tanah selama jutaan tahun lamanya.

Anda mungkin juga menyukai