Anda di halaman 1dari 4

Jenis Manusia Purba di Indonesia dan Dunia

Kate gori makhluk sosial dalam manusia purba tidak memiliki definisi tunggal yang
disepakati. Menurut satu definisi, homo sapiens adalah spesies tunggal yang terdiri dari
beberapa subspesies yang mencakup manusia purba dan modern. Di bawah definisi ini,
manusia modern disebut sebagai homo sapiens sapiens dan arkaik (kuno) juga ditunjuk
dengan awalan “Homo sapiens”.

Sebagai contoh, neanderthal adalah homo sapiens neanderthalensis, dan homo


heidelbergensis adalah homo sapiens heidelbergensis. Ahli taksonomi lainnya memilih untuk
tidak menganggap arkaik dan manusia modern sebagai spesies tunggal tetapi sebagai
beberapa spesies yang berbeda. Dalam hal ini, digunakan taksonomi standar, yaitu homo
rhodesiensis. Di Indonesia sendiri, ada beberapa contoh manusia purba, misalnya
meganthropus paleojavanicus, pithecanthrophus wrectus , dan dan lain-lain.

Manusia Purba
Sejumlah varietas homo dikelompokkan ke dalam kategori luas manusia purba pada periode
yang mendahului dan sezaman dengan munculnya Homo sapiens modern yang secara
anatomis paling modern lebih dari 200 juta tahun lalu. Manusia purba memiliki ukuran otak
rata-rata 1.200 hingga 1.400 sentimeter kubik, yang tumpang tindih dengan rentang manusia
modern.

Manusia modern secara anatomis muncul sekitar 200.000 tahun yang lalu di Tanduk Afrika
dan setelah 70.000 tahun yang lalu, secara bertahap menggantikan varietas manusia “purba“.
Varietas Homo non-modern dipastikan akan bertahan hingga 30.000 tahun yang lalu, dan
mungkin hingga 12.000 tahun yang lalu.
Jenis Manusia Purba

Berikut ini jenis-jenis manusia purba yang ada di


Indonesia dan dunia beserta dengan ciri-ciri yang
melakat di dalamnya. Antara lain:

Manusia Purba di Indonesia

1. Meganthropus Paleojavanicus

Meganthropus Paleojavanicus artinya manusia raksasa tertua dari Jawa yang diperkirakan
sebagai manusia purba tertua di Indonesia dan merupakan salah satu fosil manusia purba
yang paling primitif. Fosil manusia ditemukan pada tahun 1936 M di daerah Sangiran, Jawa
Tengah oleh seorang peneliti Belanda, Van Koenigswald.

Fosil Meganthropus Paleojavanicus yang ditemukan tidaklah lengkap, tapi hanya berupa
beberapa bagian tengkorak, rahang bawah, serta beberapa gigi yang telah lepas. Jenis fosil
yang satu ini diperkirakan hidup dengan cara mengumpulkan bahan makanan terutama
tumbuh-tumbuhan.

Ciri Meganthropus Paleojavanicus

Antara lain:

1. Makanannya berupa jenis tumbuh-tumbuhan


2. Tidak memiliki dagu sehingga lebih mirip kera
3. Memiliki tonjolan yang tajam di belakang kepala
4. Memiliki tulang pipi yang tebal dengan tonjolan kening yang mencolok
5. Memiliki otot kunyah, gigi, dan rahang yang besar dan kuat
6. Memiliki postur tubuh yang tegap

2. Pithecanthrophus Erectus 

Fosil Pithecanthrophus Erectus ialah seorang dokter Belanda yang bernama Eugene Dubois.
Pada mulanya ia mengadakan penelitian di Sumatera Barat tapi tidak menemukan apa-apa,
kemudian pindah ke pulau Jawa. Akhirnya, pada tahun 1891ia pun berhasil menemukan fosil
Pithecanthrophus Erectus di Desa Trinil, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Fosil yang
ditemukan tersebut berupa tulang rahang atas, tulang kaki, dan tengkorak.

Berdasarkan hasil penelitian, Pithecanthrophus Erectus hidup dengan cara berburu dan
mengumpulkan makanan serta hidup secara nomaden (selalu berpindah-pindah tempat untuk
mencari sumber bahan makanan dari satu tempat ke tempat lain atau untuk melakukan
pemburuan hewan-hewan).
Ciri Pithecanthrophus Erectus

Antara lain:

1. Volume otaknya diantara 750 sampai dengan 1350 cc.


2. Tinggi badan sekitar 165 sampai dengan 180 cm.
3. Postur tubuh yang tegap tetapi tidak setegap meganthropus.
4. Memiliki gigi geraham yang besar dengan rahang yang sangat kuat.
5. Memiliki hidung yang tebal.
6. Memiliki tonjolan kening yang tebal dan melintang di dahi dari sisi ke sisi.
7. Wajah menonjol ke depan serta dahinya miring ke belakang.
8. Pada bagian belakang kepala terlihat menonjol yang mirip dengan wanita berkonde.
9. Memiliki alat pengunyah dan alat tengkuk yang sangat kuat.

Manusia Purba di Dunia

Antara lain:

1. Australopithecus-Africanus

Fosil manusia purba yang satu ini ditemukan pada tahun 1924 oleh Raymond Dart di dekat
sebuah pertambangan Taung, Tanjung Harapan (Bostwana). Setelah direkonstruksi ternyata
fosil ini membentuk kerangka seorang anak yang diperkirakan berusia sekitar 5 sampai 6
tahun.

Fosil tersebut dinamakan Australopithecus Africanus, sebab hampir mirip dengan penduduk
asli Australia. Selanjutnya, Robert Broom juga menemukan fosil serupa di temapt yang sama
tapi hanya berupa tengkorak orang dewasa di tempat yang sama.

Ciri Australopithecus Africanus

Antara lain:

1. Memiliki tinggi ± 1,5 m


2. Volume otak 450 sampai 600 cc
3. Memiliki tubuh yang ramping
4. Australopithecus jantan lebih besar dalam ukuran tubuh 20-40% lebih tinggi, 30-40%
lebih berat dari perempuan.
5. Umur sekitar 3,0 sampai 2,3 juta tahun.
6. Makanan yaitu,buah, kacang, biji dan umbi akar
7. Hidup di semak-semak di hutan kayu.

2. Homo Rudolfensis

Para peneliti menemukan fosil manusia purba baru di daerah Koobi Fora Afrika Timur,
Danau Rudolf di Kenya, yang diperkirakan berusia 2,4 juta tahun. Antropolog memiliki
keyakinan bahwa jutaan tahun lalu Homo Rudolfensis pernah tinggal di dekat Danau Turkana
yang kini dikenal dengan Kenya. Pada tahun 1972, peneliti menemukan tengkorak parsial di
dekat Lake Turkana.

Ciri Homo Rudolfensis

Antara lain:

1. Memiliki otak besar


2. Primata berbadan tegap
3. Merupakan kelompok yang diyakini sebagai cikal bakal manusia modern saat ini, dan
jutaan tahun lalu tinggal di dekat Lake Turkana atau kini Kenya
4. Wajah berbentuk panjang dan panjang

Anda mungkin juga menyukai