Anda di halaman 1dari 28

20 Masalah sistem

pernapasan pada manusia

Nama: Riski rangkuti

Kelas: XI SOS 3

1.faringitis
Ciri-ciri :

1.Nyeri atau sakit tenggorokan.

2.Gatal di tenggorokan.

3.Sulit menelan.

4.Demam.

5.Sakit kepala.

6.Pegal linu.

7.Mual muntah.

8.Pembengkakan kelenjar di leher.

Cara pencegahan:

1.Hindari Berbagi Makanan, Minuman, dan Peralatan Makanan dengan


Orang yang Terinfeksi Faringitis.

2.Hindari Mendekati Orang yang Sedang Sakit.

3.Rajin Mencuci Tangan.

4.Gunakan Hand Sanitizer.

5.Hindari Merokok dan Menghirup Asap Rokok.

Cara pengobatan:
Meminum banyak cairan, berkumur dengan air garam hangat, dan jika
berusia lebih dari 4 tahun, mengisap pelega tenggorokan dapat
meringankan sakit tenggorokan. Mengonsumsi obat nyeri seperti
ibuprofen, parasetamol, atau asam mefenamat juga dapat membantu.

2.Asma
Ciri-ciri:

Sering batuk-batuk, terutama di malam hari. Napas jadi pendek-pendek


atau ingin sesak napas.
Badan rasanya sangat lelah,
terlebih saat beraktivitas.

Cara pencegahan:

1.Berhenti merokok.

2.Hindari paparan asap rokok, debu, polusi udara, bau-bauan yang


mengiritasi seperti parfum, obat semprot serangga, deterjen cucian.

3.Jangan memelihara hewan seperti anjing dan kucing

4.Gunakan kasur dan bantal sintesis atau jika tidak ada, gunakan kain
penutup yang terbuat dari bahan sintesis

5.Usahakan tidak memakai karpet di dalam rumah/kamar tidur

6.Jemur dan tepuk-tepuk kasur secara rutin


Cara pengobatan:

Asma biasanya dapat ditangani dengan inhaler penyelamatan untuk


mengobati gejala dan pengendali inhaler yang mencegah gejala. Kasus
yang parah mungkin membutuhkan inhaler yang berefek lebih lama
yang menjaga saluran udara terbuka, serta steroid oral.

3.Influenza
Ciri-ciri

1.Demam

2.Sakit tenggorokan.

3.Hidung meler. Hidung meler menjadi salah satu gejala penyakit


influenza yang kerap kali
penderita rasakan.

4.Nyeri otot atau tubuh.

5.Kelelahan.

Cara pencegahan

1.Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesering mungkin.

2.Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, sesudah dari toilet,


sesudah menggunakan fasilitas umum, sebelum dan sesudah
menjenguk orang sakit.
3.Hindari menyentuh hidung, mulut, dan mata dengan tangan yang
belum dibersihkan.

Cara pengobatan:

Langkah pengobatannya adalah istirahat yang cukup, banyak minum,


serta menjaga tubuh agar tetap hangat. Disarankan bagi pengidap
untuk mengonsumsi obat penurun demam. Obat penurun demam juga
dapat mengurangi gejala nyeri dan pegal dari flu.

4.Emfisema
Ciri-ciri :

1.Batuk.

2.Mengi.

3.Kelelahan.

4.Penurunan berat badan.

Cara pencegahan:

1.Jauhi Rokok.

2.Olahraga.

3.Konsumsi Makanan Sehat.

4.Istirahat yang Cukup.

5.Perbanyak Minum Air Putih.


Cara pengobatan:

1.Bronkodilator, untuk membantu membuka saluran udara, membuat


pernapasan lebih mudah dan meredakan batuk dan sesak napas.

2.Steroid, untuk meringankan sesak napas.

3.Antibiotik, untuk melawan infeksi yang dapat memperburuk kondisi.

4.Terapi.

5.Bronkitis
Ciri-ciri

1.Nyeri di bagian dada.

2.Sakit kepala.

3.Pilek dan sakit tenggorokan.

4.Batuk kering disusul batuk berdahak.

5.Tubuh panas dingin.

6.Demam ringan.

7.Mengi dan sesak napas.

Cara pencegahan:
1.Hindari kontak dekat dengan orang sakit, terutama jika sakit bronkitis.

2.Hindari meminjam atau berbagi peralatan dengan seseorang yang


mengidap bronkitis, flu atau sekedar pilek.

3.Jangan menyentuh jaringan bekas, karena virus yang menyebabkan


bronkitis dapat menyebar melalui lendir.

4.Dapatkan vaksinasi flu setiap tahun.

5.Rutin mencuci tangan dengan sabun dan


air hangat.

6.Hindari menyentuh mata, hidung, atau


mulut ketika tangan masih kotor.

Cara pengobatan:

1.Antibiotik, untuk mengobati bronkitis yang disebabkan oleh infeksi


bakteri

2.Kortikosteroid, untuk meredakan gejala bronkitis yang memburuk


dengan cepat, terutama pada bronkitis kronis

3.Bronkodilator, untuk mengatasi sesak napas dengan memperlebar


pipa saluran pernafasan

6.Asbetosis
Ciri-ciri:

1.Sesak napas saat beraktivitas.


2.Batuk kering yang terus-menerus.

3.Rasa tidak nyaman di dada, dapat berupa nyeri atau dada terasa
berat.

4.Tidak nafsu makan.

5.Penurunan berat badan.

6.Ukuran ujung jari yang lebih besar (clubbing).

Cara pencegahan:

Cara terbaik mencegah asbestosis adalah dengan menghindari paparan


asbes, terutama jika Anda bekerja di bidang yang rentan terhadap
paparan asbes. Cara pencegahannya adalah dengan memakai
pelindung wajah dan pakaian khusus ketika sedang bekerja.

Cara pengobatan:

1.Berhenti merokok.

2.Melakukan vaksinasi flu dan pneumokokus.

3.Mengikuti senam rehabilitasi paru.

4.Pemberian terapi oksigen.

5.Pada kondisi yang berat sekali, maka dapat dianjurkan untuk


melakukan transplantasi paru-paru.
7.Sinusitis
Ciri-cirikelelahan yang dibarengi dengan masalah indra penciuman atau
rasa, batuk, sakit tenggorokan, bau mulut, demam, dan sakit kepala.
Rasa sakit kepala bisa muncul saat penderita sedang membungkuk.

Cara pencegahan:

1.Batasi Kontak dengan Orang yang Sakit.

2. Jaga Kelembapan Hidung.

3. Jaga Sirkulasi Udara.

4.Minum Banyak Air Putih.

5.Cukup Waktu Istirahat.

6. Hindari Paparan Zat Kimia Berbahaya.

7. Berhenti Merokok.

8.Waspadai Suhu yang Berubah.

Cara pengobatan:

Pemberian obat antibiotik untuk sinusitis biasanya terdiri dari


amoxicillin (Amoxil) yang diresepkan untuk infeksi sinus akut. Selain itu
amoxicillin-clavulanate (Augmentin) juga dapat diberikan untuk infeksi
sinus akibat bakteri.
8.Tuberculosis
ciri-ciri

1.Batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu.

2.Batuk darah atau dahak (dahak)

3.Sakit dada.

4.Mudah lelah dan lemah.

5.Demam.

6.Panas dingin.

7.Keringat malam.

8.Kehilangan nafsu makan.

Cara pencegahan:

Salah satu langkah untuk mencegah


TBC adalah dengan menerima
vaksin BCG (Bacillus Calmette-
Guerin). Di Indonesia, vaksin ini
termasuk dalam daftar imunisasi
wajib dan diberikan sebelum bayi berusia 2 bulan.

Cara pengobatan:
Pengobatan TBC aktif umumnya membutuhkan beberapa kombinasi
obat-obatan. Obat yang paling umum digunakan meliputi Isoniazid,
rifampisin, etambutol dan pirazinamid. Pada kasus TB yang resisten
terhadap obat, kombinasi antibiotik fluoroquinolones dan obat suntik
biasanya digunakan selama 20 hingga 30 bulan.

9.Pneumonia
Ciri-ciri:

1.Demam, mual dan muntah

2. Sesak napas dan lemas

3. Diare dan selera makan menurun

4. Berkeringat dan menggigil.

5. Detak jantung menjadi cepat

6.Nyeri dada ketika menarik napas atau batuk

7.Batukering atau batuk dengan dahak kental berwarna kuning, hijau,


atau disertai darah.

Cara pencegahan:

-Rajin mencuci tangan

- Mengenakan masker ketika pergi ke


tempat umum
- Berolahraga secara teratur

Selain itu, hindari juga merokok dan


minum minuman beralkohol
secara berlebihan. Melakukan
vaksinasi pneumonia juga perlu
dilakukan sebagai pencegahan
pneumonia.

Cara pengobatan:

1.Minum obat pereda rasa sakit,


seperti parasetamol atau ibuprofen yang bisa membantu menurunkan
demam.

2.Jangan mengonsumsi obat batuk.

3.Berhenti merokok.

10.Dipteri
Ciri-ciri:

1.Demam

2.Sakit tenggorokan

3.Hidung meler

4.Sulit bernapas
5.Suara serak

6.Detak jantung meningkat

7.Mengi

8.Pembesaran kelenjar getah


bening di leher

9.Pembengkakan langit-langit
mulut

Cara pengobatan:

Difteri adalah salah satu


penyakit yang sangat menular yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Cara pengobatan:

Pemberian antibiotik, seperti penisilin atau eritromisin dapat


membantu membunuh bakteri dan membersihkan infeksi. Antibiotik
juga dapat mencegah penularan dari pengidap difteri ke orang lain.
Antitoksin. Dokter juga akan memberikan obat untuk. menetralkan
racun difteri dalam tubuh (antitoksin).

11.Renitis
Ciri-ciri:
ditandai dengan gejala berupa pilek, hidung tersumbat, dan bersin-
bersin. Kondisi ini juga dapat terjadi akibat radang pada mata, telinga,
atau tenggorokan.

Cara pencegahan:

Rhinitis dapat dicegah dengan menghindari faktor pemicunya, misalnya


menghindari debu, hewan peliharaan, atau lingkungan yang banyak
polusi. Penderita juga perlu mengenali dan menghindari zat pemicu
alergi (alergen).

Cara pengobatan:

1.Antihistamin

Antihistamin berfungsi untuk meredakan peradangan di hidung akibat


pelepasan senyawa histamin saat terjadi reaksi alergi. Contoh obat
antihistamin adalah loratadine, cetirizine, chlorpheniramine,
fexofenadine, atau mebhydrolin.

2.Dekongestan

Dekongestan dapat digunakan untuk meredakan hidung tersumbat.


Obat ini tidak boleh digunakan secara berlebihan atau dalam jangka
panjang, justru dapat memperburuk gejala. Contoh obat dekongestan
adalah phenylephrine,
pseudoephedrine, atau
oxymetazoline.

3.Kortikosteroid
Obat semprot hidung kortikosteroid digunakan untuk mengurangi
peradangan pada hidung. Sama seperti dekongestan, kortikosteroid
juga hanya boleh digunakan dalam jangka pendek. Contoh obat
semprot hidung kortikosteroid yang digunakan adalah mometasone,
budesonide, atau fluticasone.

4.Penghambat leukotrien

Leukotrien adalah senyawa kimia yang dilepaskan oleh tubuh sebagai


bentuk respons terhadap alergen. Senyawa ini dapat menyebabkan
pembengkakan pada saluran pernapasan. Obat penghambat leukotrien
bekerja dengan menghambat efek leukotriene tersebut.

12.Infeksi saluran pernapasan atas


Ciri-ciri:

1.Batuk.

2.Hidung tersumbat.

3.Pilek.

4.Bersin-bersin.

5.Nyeri otot.

6.Nyeri tenggorokan.

7.Nyeri kepala.

8.Demam.

9.Keseluruhan badan merasakan kondisi tidak nyaman.


Cara pencegahan:

1.Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.

2.Berolahraga secara teratur.

3.Berhenti merokok dan menghindari asap rokok.

4.Mengurangi tingkat stres.

5.Menghindari kontak langsung dengan pengidap infeksi.

6.Mencuci tangan setelah melakukan kegiatan.

7.Selalu menutup mulut dan hidung setiap bersin atau batuk.

8.Menjaga kebersihan diri dan barang-barang di sekitar.

9.Mendapatkan vaksin flu untuk melindungi diri dari infeksi saluran


pernapasan, khususnya bagi anak-anak.

Cara pengobatan:

Pengidap dapat meredakan gejala dengan mandi air hangat, minum air
hangat, berkumur air garam, mengompres wajah dengan air hangat,
menghindari udara dingin, banyak minum air, dan beristirahat. Selain
itu, kamu bisa mengatasi hidung tersumbat dengan meletakkan kepala
pada posisi yang tinggi saat berbaring.

13.Kanker paru-paru
Ciri-ciri:

1.Batuk yang tidak membaik atau


berubah. Waspadalah bila
kamu atau orang terdekat kamu mengalami batuk yang tidak kunjung
membaik. .

2.Perubahan pernapasan
atau mengi.

3. Nyeri Badan.

4. Suara serak.

5.Penurunan berat badan


yang tidak bisa
dijelaskan.

Cara pencegahan:

1.Pencegahan utama adalah


menghindari faktor risiko dengan
berhenti merokok dan menghindari asap rokok.

2.Pilih menu makanan sehat.

3.Berolahraga secara teratur.

14.Sars
Ciri - ciri:
1.Demam, umumnya lebih dari 38°C

2.Batuk

3.Sesak napas

4.Tubuh mudah lelah

5.Penurunan nafsu makan

6.Menggigil

7.Sakit kepala

8.Nyeri otot

9.Diare

10.Mual

11.Muntah

Cara pencegahan:

1. Selalu mencuci tangan dengan benar dengan menggunakan sabun


dan air bersih, atau dengan menggunakan pembersih berbasis alkohol

2. Kenakan masker bedah dan sarung tangan sekali pakai jika


menyentuh cairan tubuh seseorang yang terinfeksi

3. Disinfeksi semua permukaan yang terkontaminasi virus dan cuci


semua peralatan yang digunakan oleh penderita SARS.
4. Hindari berbagi makanan, minuman, dan peralatan makan atau
minum

5. Hindari menyentuh mata,


mulut, dan hidung dengan tangan
yang tidak bersih.

Cara pengobatan:

1.Obat untuk menangani gejala pasien seperti obat penurun demam,


obat analgetik, dan obat batuk

2.Pemberian obat antibiotik dan antivirus seperti ritonavir,


remdesivir,lopinavir

3.Pemberian obat steroid dosis tinggi untuk mengurangi


pembengkakan pada paru-paru

4.Penggunaan mesin ventilator untuk mengalirkan oksigen dan


membantu pernapasan, pada kondisi yang berat

15.Legionnaries
Ciri-ciri:

1.Pusing

2.Nyeri otot

3.Tubuh menggigil

4.Demam tinggi, hingga 40 derajat celcius


Cara pencegahan:

Penyakit legionnaires dapat dicegah dengan melakukan pembersihan


teratur dengan diinfektan pada sistem air rumah dan gedung, seperti
pada sistem pendingin, kolam renang, dan spa.

Berhenti merokok adalah


salah satu upaya penting dan
sederhana untuk
mengurangi risiko infeksi.
Merokok meningkatkan
risiko seseorang terkena
penyakti legionnaires bila ia
terpapar bakteri legionella.

Cara pengobatan:

Mengingat penyakit ini terjadi karena adanya bakteri infeksi, maka


pemberian obat antibiotik—biasanya dari golongan antibiotik makrolid ,
tetrasiklin, fluorokuinolon— menjadi metode pengobatan yang paling
utama. Obat bisa dalam bentuk tablet minum (oral) atau cairan suntik
(IV). Penggunaan obat umumnya selama 10-14 hari.

16.Asfiksi
Ciri-ciri:

1.Suara serak.

2.Sakit tenggorokan.

3.Kesulitan menelan.

4.Sesak napas.

5.Hiperventilasi.

6.Memburuknya asma yang ada.

7.Kecemasan.

8.Konsentrasi yang buruk.

Cara pencegahan:

1.Memiliki istirahat yang cukup.

2.Mencukupi asupan cairan.

3.Rajin olahraga.

4.Menghindari polusi udara.

5.Tidak merokok.

6 Menjaga kebersihan.

7.Mengonsumsi makanan yang sehat.

8.Jaga berat badan.


Cara pengobatan:

1.Resusitasi jantung paru (CPR).

2.Manuver Heimlich. Ini adalah teknik pertolongan pertama untuk


tersedak.

3.Terapi oksigen. Terapi oksigen memberikan oksigen ke paru-paru.

17.Hipoksia
Ciri-ciri:

1.Sesak napas.

2.Sulit bicara.

3.Napas menjadi cepat.

4.Linglung atau bingung.

5.Batuk secara terus menerus.

6.Hilang kesadaran.

7.Tubuh lemas.

8.Berkeringat.

Cara pencegahan:

1.Berhenti merokok.
2.Berolahraga secara teratur.

3.Hindari menjadi perokok pasif.

4.Menghindari pemicu asma.

5.Mengonsumsi makanan
sehat dan tetap aktif.

Cara pengobatan:

Pemberian oksigen tambahan


dengan menggunakan selang
atau masker yang
disambungkan ke tabung oksigen, untuk membantu kadar oksigen
dalam tubuh kembali normal. Hal ini untuk mengurangi risiko
kerusakan organ tubuh.

Pemasangan alat bantu napas atau ventilator, yaitu menyambungkan


saluran pernapasan ke mesin ventilator, dengan menggunakan selang
yang dimasukkan dari tenggorokan sampai melewati pita suara.

Terapi oksigen hiperbarik, untuk pengidap dengan keracunan karbon


monoksida. Pengidap akan dimasukkan ke dalam ruangan bertekanan
tinggi (hiperbarik) dengan oksigen murni.

18.Tonsilitis
Ciri-ciri:

1.amandel membengkak atau memerah.


2.muncul lapisan atau bercak putih pada amandel.

3.sakit tenggorokan.

4.sulit menelan.

5.demam.

6.kelenjar getah bening di leher membesar.

7.suara serak.

8.bau mulut.

Cara pencegahan:

1.Rajin Mencuci Tangan.

2.Hindari Berbagi Peralatan Pribadi.

3.Gunakan Masker Jika Anda Berada di Dekat Orang Sakit.

4.Jangan Sembarang Menyentuh Hidung dan Mulut.

5.Rutin Mengganti Sikat Gigi.

6.Jaga Kebersihan Diri dan Barang-Barang

Cara pengobatan:

1.Beristirahat yang cukup

2.Minum air putih yang cukup untuk menjaga tenggorokan tetap


lembap dan mencegah dehidrasi
3.Mengonsumsi minuman pereda sakit tenggorokan untuk pengobatan
amandel alami, seperti teh atau air hangat yang dicampur madu

4.Mengonsumsi permen pelega tenggorokan

5.Mengunakan alat pelembap udara agar terhindar dari udara kering


yang dapat memperburuk iritasi pada tenggorokan

6.Menghindari paparan asap rokok

7.Meredakan demam dan nyeri dengan mengonsumsi paracetamol,


tetapi dengan terlebih dahulu mengonsultasikannya dengan dokter

19.Penyakit paru obtrustik kronik

Ciri-ciri:

1.Batuk yang tidak kunjung sembuh yang disertai dengan dahak.

2.Berat badan tiba-tiba menurun.

3.Napas tersengal sengal, terutama pada saat melalukan aktivitas fisik.

4.Mengalami nyeri di dada.

5.Terjadi pembengkakan di tungkai dan kaki.

6.Mengi dan lemas.


Cara pencegahan:

1..Menghentikan kebiasaan merokok dan


selalu jauhi asap rokok.

2.Menghindari paparan debu, asap, polusi,


atau polutan lain, terutama bila Anda
bertempat tinggal atau bekerja di
lingkungan dengan kualitas udara yang
buruk.

Cara pengobatan:

1.Menyarankan penderita untuk berhenti merokok. Salah satu langkah


utama dalam penanganan PPOK adalah menghentikan kebiasan
merokok dan menghindari paparan asap rokok.

2.Memberikan obat-obatan.

3.Fisioterapi paru.

20.Pleuritis
Ciri-ciri:

1.Nyeri dada memburuk saat bernapas, batuk maupun bersin.

2.Sesak napas.

3.Batuk (hanya pada beberapa kasus).

4.Demam (hanya pada beberapa kasus).

5.Hilang nafsu makan.


6.Ada pula beberapa gejala lain yang mungkin dialami pengidapnya.

7.Nyeri pada salah satu sisi dada.

8.Nyeri pada bahu dan punggung.

Cara pencegahan:

Pleuritis dapat dicegah dengan menghindari penyebabnya. Sebagai


contoh, pleuritis akibat infeksi bakteri Pneumokokus dapat dicegah
melalui vaksinasi pneumokokus (vaksin PCV). Pleuritis juga rentan
dialami oleh seorang perokok. Oleh sebab itu, tidak merokok
merupakan salah satu upaya untuk mencegah pleuritis

Cara pengobatan:

1.Antibiotik pada infeksi bakteri.

2.Obat antinyeri.

3.Obat batuk yang dapat mensupresi batuk.

4.Obat-obatan untuk memecah gumpalan darah maupun nanah dan


lendir yang dialirkan keluar melalui selang dada.

5.Inhaler bronkodilator yang bisa digunakan untuk pengidap asma.

Anda mungkin juga menyukai