Disusun Oleh :
1. Theresia (A28227049)
2. Syifa Alfia Jannah (A28227053)
3. Stevani Marion L (A28227054)
4. Yosephine Devi Dwi P (A28227059)
5. Yovita Shasta Aurora (A28227060)
2023
LEMBAR PENGESAHAN
(A28227059) (A28227060)
(Dosen Pengampu)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Undang
– Undang No. 23 tahun 1992). Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya
pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya masyarakat untuk mengobati dirinya
sendiri dikenal dengan istilah swamedikasi. Swamedikasi biasanya dilakukan
untuk mengatasi keluhankeluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami
masyarakat, seperti batuk.
Tetapi, batuk juga bisa sebagai penyebab penyakit ataupun memang penyakit
yang disebabkan oleh virus. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman dan
pengetahuan yang benar mengenai penggunaan jenis obat batuk terhadap jenis
batuk yang diderita. Karena, diketahui bahwa obat batuk tidak bisa disamaratakan
untuk semua jenis batuk.
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengidentifikasi contoh obat antitusif.
2. Dapat mengidentifikasikan dosis dari pemberian obat antitusif.
3. Dapat mengidentifikasikan kontra indikasi dari obat antitusif.
4. Dapat mengidentifikasikan efek samping yang ditimbulkan dari obat antitusif.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Batuk
2. Mengeluarkan benda asing atau sekret yang abnormal dari dalam saluran nafas.
4
B. Pembagian Batuk
C. Penyebab Batuk
Batuk dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
1. Infeksi
Produksi dahak yang sangat banyak karena infeksi saluran pernapasan. Misal
flu, bronkhitis, dan penyakit yang cukup serius meskipun agak jarang yaitu
pneumonia, TBC dan kanker paru-paru.
2. Alergi
Masuknya benda asing secara tidak sengaja ke dalam saluran pernapasan .
Misalnya debu, asap, cairan dan makanan
Mengalirnya cairan hidung ke arah tenggorokan dan masuk ke saluran
pernapasan. Misalnya rinitis alergika, batuk pilek. Dan Penyempitan saluran
pernapasan misal pada asma.
5
D. Pengobatan Batuk
Pengobatan batuk dapat dilakkan dengan 3 cara yaitu dengan obat
antitusif,ekspektoran,dan mukolitika. Tergantung dengan jenis batuknya.
a. Obat antitusif
Obat antitusif berfungsi menghambat atau menekan batuk dengan menekan
pusat batuk serta meningkatkan ambang rangsang sehingga akan mengurangi
iritasi. Secara umum berdasarkan tempat kerja obat, antitusif dibagi atas antitusif
yang bekerja di perifer dan antitusif yang bekerja di sentral. Antitusif yang bekerja
di sentral dibagi atas golongan narkotik dan nonnarkotik. Contoh : Kodein, DMP,
Noskapin dan Uap Menthol.
b. Ekspektoran
Obat ini digunakan untuk meningkatkan sekresi mukus di saluran napas
sehingga bermanfaat untuk mengurangi iritasi dan batuknya akan berkurang
dengan sendirinya. Contoh : Amonium klorida, potasium sitrat, guaifenesin dan
gliseril guaiakolat.
c. Mukolitika
Infeksi pernapasan menyebabkan munculnya mukus yg bersifat purulen atau
menyebabkan infeksi, oleh karena itu harus segera dikeluarkan secara alamiah.
Obat golongan ini berkhasiat melarutkan dan mengencerkan dahak yg kental
sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui batuk dan sering digunakan pada
penderita Bronkhitis. Contoh : Asetilsistein , Bromheksin.
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
Dosis antara satu obat dengan obat lainnya akan berbeda,begitu juga dengan
dosis untuk anak-anak juga akan berbeda dengan dosis untuk orang dewasa.
berikut adalah dosis obat-obat antitusif :
1. Keodein
Usia Dosis
2-6 tahun 2.5-5 mg/oral setiap jam
6-12 tahun 5-10 mg/oral setiap 4-6 jam
Dewasa 15 mg/oral setiap jam
Lansia 10 mg/oral setiap 6 jam
2. Noskapin
Usia Dosis
Anak-anak 7.5-15 mg/oral setiap 3-4 jam
Dewasa 15-30 mg/oral setiap 4-6 jam
3. Dekstrometofan
Usia Dosis
2-6 tahun 8 mg/oral
6-12 tahun 15 mg/oral
Dewasa 10-20 mg/oral
C. Kontra Indikasi
Kontra indikasi adalah situasi di mana aplikasi obat atau terapi tertentu tidak
dianjurkan, karena dapat meningkatkan risiko terhadap pasien. Kontra indikasi
dari obat antitusif sebagai berikut :
1. Asma bronkial
2. Emfisema paru-paru
3. Trauma kepala
8
4. Tekanan intrakranial yang meninggi
5. alkoholisme akut
6. pasca operasi saluran empedu
D. Efek Samping
Efek samping obat adalah suatu reaksi yang tidak diharapkan dan berbahaya
yang diakibatkan oleh suatu pengobatan. Efek samping dari obat antitusif ada
yang ringan sampai yang berat contohnya seperti dapat menimbulkan
ketergantungan, mual, muntah, indiosinkrasi, pusing, sembelit, depresi pernafasan
terutama pada penderita asma, depresi jantung dan shock, mengantuk, pusing,
nyeri kepala.
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Batuk bukanlah merupakan penyakit, mekanisme batuk timbul oleh karena
paru-paru mendapatkan agen pembawa penyakit masuk ke dalamnya sehingga
menimbulkan batuk untuk mengeluarkan agen tersebut.
Batuk dibedakan menjadi dua jenis yaitu batuk berdahak dan batuk kering
yang cara pengobatannya juga berbeda. Batuk berdahak menggunakan obat
ekspektoran atau mukolitika,sedangkan batuk kering menggunakan obat antitusif.
Contoh dari obat atntitusif adalah keodein,noskapin,dan deksometrofan.
Dengan dosis obat keodein untuk usia 2-6 tahun adalah 2.5-5 mg/oral setiap
jam,usia 6-12 tahun adalah 5-10 mg/oral setiap 4-6 jam,usia dewasa 15 mg/oral
setiap jam,dan usia lansia adalah 10 mg/oral setiap 6 jam. Dosis obat noskapin
untuk usia anak-anak yaitu 7.5-15 mg/oral setiap 3-4 jam dan untuk usia dewasa
15-30 mg/oral setiap 4-6 jam. Dosis obat deksometrofan yaitu 2-6 tahun 8
mg/oral,usia 6-12 tahun 10 mg/oral,dan untuk usia dewasa 10-20 mg/oral.
Kontra indikasi obat antitusif adalah asma bronkial,emfisema paru-
paru,trauma kepala,tekanan intrakranial yang meninggi,alkoholisme akut,dan
pasca operasi saluran empedu.
10
Efek samping dari obat antitusif adalah menimbulkan ketergantungan, mual,
muntah, indiosinkrasi, pusing, sembelit, depresi pernafasan terutama pada
penderita asma, depresi jantung dan shock, mengantuk, pusing, nyeri kepala.
DAFTAR PUSTAKA
11