Anda di halaman 1dari 30

BATUK

Bersama :
Sari Kurniasih
Rizky Dwi A

SEMESTER 5

AKADEMI FARMASI
YPF BANDUNG

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pengertian Batuk
Menurut Weinberger (2005) batuk merupakan ekspirasi eksplosif yang menyediakan
mekanisme protektif normal untuk membersihkan cabang trakeobronkial dari sekret
01
dan zat-zat asing.

Menurut McGowan (2006) batuk bisa terjadi secara volunter tetapi selalunya
02
terjadi akibat respons involunter akibat dari iritasi terhadap infeksi seperti infeksi
saluran pernafasan atas maupun bawah, asap rokok, abu dan bulu hewan terutama
kucing.
03
Batuk bukanlah merupakan penyakit, Mekanisme Batuk
mekanisme batuk timbul oleh karena paru-
paru mendapatkan agen pembawa penyakit
masuk ke dalamnya sehingga menimbulkan
batuk untuk mengeluarkan agen 01
tersebut.

Batuk juga merupakan mekanisme


pertahanan paru yang alamiah02
untuk
menjaga agar jalan nafas tetap bersih
dan terbuka dengan jalan :
03
1. Mencegah masuknya benda asing ke
saluran nafas.
2. Mengeluarkan benda asing atau sekret
yang abnormal dari dalam saluran
04 nafas.
Gejala Batuk

Demam yang tinggi disertai otot tubuh


01 yang kaku

Bersin-bersin dan hidung tersumbat


02
Sakit tenggorokan
03
Penyebab Batuk
1. Umumnya disebabkan oleh infeksi di saluran
pernapasan bagian atas yang merupakan gejala
flu.

2. Infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA).

3. Alergi.

4. Asma atau tuberculosis

5. Benda asing yang masuk kedalam saluran napas

6. Tersedak akibat minum susu

7. Menghirup asap rokok dari orang sekitar


Jenis-jenis Batuk Berdasarkan Mekanismenya

1. Fase iritasi Iritasi dari salah satu saraf sensoris

2. Fase inspirasi Pada fase inspirasi glotis secara


refleks terbuka lebar akibat kontraksi otot

3. Fase kompresi Fase ini dimulai dengan tertutup


nya glotis akibat kontraksi otot

4. Fase ekspirasi / ekspulsi Pada fase ini glotis


terbuka secara tiba-tiba akibat kontraksi aktif otot
ekspirasi
Jenis-jenis Berdasarkan Produktiitasnya
Batuk
Batuk berdahak (batuk produktif)
Batuk berdahak ditandai dengan adanya dahak pada
tenggorokan. Batuk berdahak dapat terjadi karena
adanya infeksi pada saluran nafas, seperti influenza,
bronchitis, radang paru, dan sebagainya.

Batuk Tidak Berdahak


Batuk yang ditandai dengan tidak adanya sekresi
dahak dalam saluran nafas, suaranya nyaring dan
menyebabkan timbulnya rasa sakit pada tenggorokan.
Batuk kering dapat disebabkan karena adanya infeksi
virus pada saluran nafas, adanya faktor-faktor alergi
Jenis-jenis Berdasarkan Waktu Berlangsungnya

Batuk Batuk Akut


Batuk akut adalah batuk yang gejala terjadinya kurang dari 3
minggu. Penyebab batuk ini umumnya adalah iritasi, adanya
penyempitan saluran nafas akut dan adanya infeksi virus atau
bakteri.
Batuk Subakut
Batuk akut adalah batuk yang gejala terjadinya antara 3 – 8 minggu.
Batuk ini biasanya disebabkan karena adanya infeksi akut saluran
pernafasan oleh virus yang mengakibatkan adanya kerusakan epitel
pada saluran nafas
Batuk Kronis
Batuk kronis adalah batuk yang gejala batuk yang terjadi lebih dari
8 minggu. Batuk ini biasanya menjadi pertanda atau gejala adanya
penyakit lain yang lebih berat seperti asma, tuberculosis, bronchitis
dan sebagainya.
Penggolongan Obat Batuk
(Zat-zat sentral)
Obat-obat ini menekan rangsangan batuk di pusat batuk yang terletak di
sumsum lanjutan dan mungkin bekerja terhadap pusat saraf lebih tinggi
di otak dengan efek menenangkan (sedatif). Zat-zat ini dibedakan antara
zat-zat yang menimbulkan adiksi dan non-adiksi.
A. Zat-zat adiktif
Yang termasuk zat-zat ini adalah candu dan kodein, zat ini termasuk
kelompok obat opioid, yaitu zat yang memiliki sebagian sifat farmakologi ANTITUSIF
dari opium atau morfin. Berhubungan obat ini mempunyai efek ketagihan
(adiksi) maka penggunaanya harus hati-hati dan untuk jangka waktu
yang singkat.

B. Zat-zat non-adiktif
Yang termasuk zat-zat ini adalah noskapin, dekstrometorfan,
pentoksiverin. Antihistamin juga termasuk, misalnya prometazin dan
difenhidramin.
OBAT CODEIN
ANTITUSIF
Golongan Analgesik opioid

Kategori Obat resep

 Meredakan rasa nyeri ringan hingga berat


Manfaat  Meringankan gejala batuk

 Mengobati kondisi diare akut

Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak usia di atas 12 tahun

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya


efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada
wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang
Kategori kehamilan diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Kategori D (untuk
dan menyusui penggunaan jangka panjang): Ada bukti positif mengenai risiko terhadap
janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih
besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang
mengancam jiwa.

Bentuk obat Tablet dan suntik


OBAT CODEIN
ANTITUSIF
Kondisi Dosis

Dewasa: 15-60 mg tiap 4 jam. Dosis maksimal per hari adalah


Nyeri ringan hingga 360 mg. Anak-anak di atas 12 tahun: 0.5-1 mg/kgBB yang
berat diberikan tiap 4 atau 6 jam. Maksimal dosis per hari adalah
240 mg.

Dewasa: 15-30 mg tiap 3-4 jam. Anak-anak: 3 mg untuk anak


Gejala batuk usia 2-5 tahun, dan 7.5-15 mg untuk anak usia 6-12 tahun.
Dosis umumnya diberikan tiap 3-4 jam.
OBAT CODEIN
ANTITUSIF
Interaksi Obat Kenali Efek Samping dan Bahaya Codeine
Berikut ini adalah beberapa risiko yang mungkin Berikut adalah beberapa efek samping yang
terjadi jika menggunakan codeine bersamaan dapat dirasakan setelah mengonsumsi codeine:
dengan obat-obatan tertentu, di antaranya:
 Pusing, limbung.
 Dapat menimbulkan efek tambahan yang
berpotensi fatal jika dikonsumsi bersama  Mulut kering.
dengan obat penghambat enzim
 Mual dan muntah.
monoamine oxidase inhibitor (MAOI).
 Kehilangan nafsu makan.
 Meningkatkan efek depresan jika
digunakan dengan obat-obatan golongan  Mudah merasa lelah.
anestesi, asam trikloroasetat (TCA),
ansiolitik, hipnotik, dan antipsikotik.  Konstipasi.

 Dapat mengubah efek komposisi senyawa  Merasa nyeri pada perut.


lainnya seperti mexiletine,
metoclopramide, dan domperidone.  Muncul ruam ringan pada kulit.
OBAT CODEIN
ANTITUSIF
Farmakokinetik
Ditinjau dari sisi farmakokinetik, codeine memiliki karakteristik berupa waktu
puncak
plasma dan waktu paruh plasma yang cepat, volume distribusi yang besar,
serta
eliminasi utama melalui ginjal.
Absorpsi
Absorpsi codeine cukup cepat seperti ditunjukkan oleh puncak konsentrasi
plasma yang tercapai dalam waktu 60 menit pasca konsumsi oral.
Distribusi
Codeine memiliki volume distribusi yang cukup besar, yaitu 3-6 L/kg.
Sementara itu,
hanya 7% hingga 25% codeine dalam plasma yang terikat pada protein.
Metabolisme
Jalur metabolisme utama codeine terletak di hati dan meliputi proses N-
demetilasi
menjadi norcodeine, 3-Ο-demetilasi menjadi morfin, dan konjugasi glukuronat.
Eliminasi
Hampir 90% dari seluruh dosis codeine yang dikonsumsi mengalami eliminasi
melalui
urin. Dan 10% dari komponen codeine yang keluar melalui urin berada dalam
bentuk
senyawa codeine.
OBAT DEXTROMETHROPHAN
ANTITUSIF
Golongan Obat antitusif atau penekan batuk

Kategori Obat bebas

Manfaat Meredakan batuk kering

Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak di atas 4 tahun

Bentuk Tablet, sirop, permen pelega tenggorokan (lozenges)

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan


Kategori adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi
kehamilan dan terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika
menyusui besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko
terhadap janin.
OBAT DEXTROMETHROPHAN
Interaksi Obat Kenali Efek Samping dan Bahaya ANTITUSIF
Terdapat sejumlah obat yang berpotensi
menimbulkan reaksi tidak diinginkan jika Tiap obat berpotensi menyebabkan efek
dikonsumsi bersamaan dengan samping, termasuk dextromethorphan.
dextromethorphan. Beberapa di antaranya Beberapa efek samping yang umumnya
meliputi MAO inhibitors, celecoxib, terjadi saat mengonsumsi obat ini adalah:
cinacalcet, darifenacin, imatinib, quinidine,
 Mengantuk.
ranolazine, ritonavir, sibutramine,
terbinafine, obat-obatan  Pusing.
antihipertensi, dan antidepresan.
 Mual.
 Muntah.

Dosis Dextromethorphan
Dextromethorphan merupakan salah satu bahan yang dicampurkan
dalam berbagai obat batuk, flu, dan pilek. Dosis penggunaan obat ini
tidak sama untuk tiap bentuk obat d&apat dilihat pada masing-masing
kemasan. Berikut adalah contoh dosis yang biasanya dianjurkan:
Bentuk obat Dosis

Sirup 10-20 mg tiap 4


jam
OBAT DEXTROMETHROPHAN
ANTITUSIF
farmakokinetik
Setelah pemberian oral dekstromethrophan benar-
benar di serap oleh saluran cerna,
dekstromethrophan di ekskresikan oleh ginjal.
Penggolongan Obat Batuk
(Zat-zat Perifer)
A. Ekspektoran
Ekspektoran ialah obat yang dapat merangsang pengeluaran dahak dari
saluran pernapasan. Obat ini bekerja melalui suatu refleks dari lambung
yang menstimulasi batuk. Sekresi dahak yang bersifat cair diperbanyak
secara reflektoris atau dengan jalan efek langsung terhadap sel-sel
kelenjarObat yang termasuk golongan ini adalah ammonium klorida,
gliceryl EKSPEKTORAN
guaiacolat, ipeka, dan minyak terbang. &
MUKOLITIK
B. Mukolitik
Mukolitk ialah obat yang dapat mengencerkan sekret saluran pernapasan
dengan jalan memecah benang-benang mukoprotein dan mukopolisakarida
dari sputum. Mukolitik memiliki gugus sulfhydryl bebas dan berdaya
mengurangi kekentalan dahak dan mengeluarkannya. Mukolitik digunakan
dengan efektif pada batuk dengan dahak yang kental sekali.
OBAT GUAIFENESIN
Golongan Ekspektoran
Kategori Obat bebas dan resep
Manfaat Pengencer dahak

Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak ≥ 6 bulan

Kategori C: Studi pada binatang percobaan EKSPEKTORAN


memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin,
namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. &
Kategori kehamilan
Obat hanya
boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan
MUKOLITIK
dan menyusui melebihi besarnya risiko terhadap janin.Belum diketahui
apakah guaifenesin bisa diserap ke dalam ASI atau
tidak. Konsultasikan kepada dokter mengenai
penggunaan
obat ini selama masa menyusui.

Bentuk obat Tablet, kapsul, sirop, dan suspensi


OBAT GUAIFENISIN
Bentuk
Kondisi Usia Dosis
Obat

200-400 mg, tiap 4 jam,


atau 600-1200 mg, tiap
Dewasa dan anak di
12 jam. Dosis maksimal
atas usia 12 tahun
adalah 2400 mg per
hari.
100-200 mg, tiap 4 jam. EKSPEKTORAN
Anak usia 6-12 tahun Dosis maksimal adalah
Batuk Oral 1200 mg per hari. &
50-100 mg, tiap 4 jam. MUKOLITIK
Anak usia 2-6 tahun Dosis maksimal adalah
600 mg per hari.
25-50 mg, tiap 4 jam.
Anak usia 6 bulan-2
Dosis maksimal adalah
tahun
300 mg per hari.
OBAT GUAIFENISIN
Interaksi Obat Efek Samping Guaifenesin
Belum diketahui interaksi guaifenesin Penggunaan guaifenesin berpotensi
dengan obat lain. menimbulkan efek samping, seperti:
 Pusing

 Mengantuk

 Sakit kepala

 Mual
EKSPEKTORAN
 Muntah
&
 Sakit perut

 Ruam
MUKOLITIK
 Pembentukan batu ginjal

 Muntah.
OBAT GUAIFENISIN

farmakokinetik
Cepat diserap dari saluran pencernaan. Mengandung
mucopolysaccharide hal ini di metabolisme di hati.
Ginjal sebagai metabolit tidak aktif
EKSPEKTORAN
&
MUKOLITIK
OBAT ACETYLSISTEIN
Golongan Mukolitik
Kategori Obat resep
Manfaat Mengencerkan dahak

Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak

EKSPEKTORAN
Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak
memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun &
Kategori belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Belum ada MUKOLITIK
kehamilan dan studi terkontrol mengenai penyerapan acetylcysteine ke
menyusui dalam ASI. Bagi ibu menyusui, disarankan untuk
berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar
manfaat dan risikonya dapat dipertimbangkan.

Bentuk obat Tablet effervescent, kapsul, sirop kering, granul, suntik


OBAT ACETYLSISTEIN

Dosis Acetylcysteine
Berikut dosis acetylcysteine untuk beberapa kondisi dan
usia:
Kondisi: Mengencerkan dahan (mukolitik)
•Oral
Dewasa dan anak usia >7 tahun: 600 miligram per
hari sebagai dosis tunggal, atau dibagi menjadi tiga
dosis.
EKSPEKTORAN
Anak usia 1-24 bulan: 100 mg, 2 kali sehari. &
Anak usia 2-7 tahun: 200 mg, 2 kali sehari. MUKOLITIK
OBAT ACETYLSISTEIN
Interaksi Obat Kenali Efek Samping dan
Jangan mengonsumsi acetylcysteine Bahaya Acetylcysteine
bersamaan dengan antibiotik Tetracycline. Efek samping yang mungkin timbul
Pastikan ada jarak setidaknya dua jam setelah menggunakan acetylcysteine
sebelum dan sesudah mengonsumsi adalah:
acetylcysteine ini.
 Mengantuk
Penggunaan antitusif atau pereda batuk,
 Mual
seperti codeine, juga sebaiknya dihindari
selama memakai acetylcysteine, karena  Muntah
EKSPEKTORAN
berpotensi memicu penumpukan dahak.
 Sariawan
&
Hindari pula penggunaan obat nitrogliserin  Pilek
MUKOLITIK
, karena berpotensi meningkatkan efek
melebarkan pembuluh darah dari  Demam
nitrogliserin.
OBAT ACETYLSISTEIN

Absorpsi Metabolisme

Diabsorpsi dengan cepat melalui saluran Dimetabolisme di hati dan


cerna saluran cerna , dimetabolis
menjadi sistein disulfida.

Distribusi Ekskresi

Volume distribusi 0,47 L/kg BB, Berikatan Di ekskresi melalui urin, waktu EKSPEKTORAN
pengeluaran rata-rata 0,11
dengan protein plasma
liter/kg bb &
MUKOLITIK
Penggolongan Obat Batuk
(Zat-zat Perifer)
Emoliensia
Memperlunak rangsangan batuk dan memperlicin tenggorokan agar
tidak kering, serta memperlunak selaput lendir yang teriritasi. Zat-
zat yang sering digunakan adalah sirup (thymi dan altheae), zat-zat
lendir (infus carrageen), dan gula-gula, seperti drop (akar manis),
permen, pastilles isap, dan sebagainya.
EMOLIENSIA
OBAT EMOLIENSIA
1. Succus Liquiritiae
Obat ini banyak digunakan sebagai salah satu komponen dari sediaan obat batuk
guna mempermudah pengeluaran dahak dan sebagai bahan untuk memperbaiki rasa.
Efek Samping : Pada doosis Tinggidari 3 g sehari berupa nyeri kepala, udema, dan
terganggunya keseimbangan elektrolit, akibat efek mineralalokortikoid dan
hipernatriema dari asam glycyrrizinat.
Dosis : oral 1-3 g sehari. EMOLIENSIA
DATA SUMBER

Your
 Meity T. Q., dkk., Picture
2011, Here
Kamus Bahasa Indonesia
untuk Pelajar, Jakarta : Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan

 Ruli S.H, S.Si, Apt,. dkk,. 2013, Undang-Undang


Kesehatan untuk SMK Farmasi, Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC
An
k yQu
Th an
on est
u ! ?
Yo

Anda mungkin juga menyukai