Anda di halaman 1dari 3

Panduan Praktik Klinis

SMF ANAK
DI RSPI-SS

NAMA PENYAKIT
CAMPAK

No. Dokumen : VII.1.16/06/2016 Halaman : 1 dari 3 halaman

1. Definisi Campak atau morbili atau rubeola adalah penyakit infeksi akut yang
disebabkan oleh virus campak.

2. Anamnesis - Demam tinggi terus menerus 38,5⁰C atau lebih, disertai


batuk, pilek, nyeri menelan, mata merah, dan silau bila
terkena sinar, seringkali disertai diare.
- Pada hari ke 4-5 demam, timbul ruam kulit, yang didahului
oleh suhu yang meningkat lebih tinggi dari semula. Dapat
terkdai kejang demam.
- Saat ruam timbul, batuk dan diare dapat bertambah parah
sehingga timbul sesak dan dehidrasi.
- Kulit kehitaman dan bersisik merupakan tanda
penyembuhan,

3. Pemeriksaan - Gejala klinis terjadi setelah masa tunas 10-12 hari, terdiri dari
Fisik 3 stadium :
1. Stadium prodromal 2-4 hari : batuk, pilek, faring merah,
nyeri menelan, stomatitis dan konjungtivitis. Tanda
patognomonik : enantema mukosa pipi : bercak Koplik.
2. Stadium erupsi : ruam makulopapular yang bertahan 5-6
hari, dimulai dari batas rambut di belakang telinga,
menyebar ke wajah, leher dan ekstremitas.
3. Stadium penyembuhan (konvalesens) : setelah 3 hari
ruam berangsur menghilang sesuai urutan timbulnya,
menjadi kehitaman dan mengelupas. Menghilang setelah
1-2 minggu.

4. Kriteria 1. Demam tinggi disertai batuk, pilek, mata merah, kadang


Diagnosis disertai diare
2. Dalam beberapa hari timbul ruam makulopapular yang khas
dan timbulnya dimulai dari belakang telinga, menyebar ke
wajah, tubuh, lengan dan kaki, bersamaan dengan
meningkatnya suhu tubuh.
3. Selanjutnya ruam makulopapular berubah menjadi bercak
hiperpigmentasi dan mengelupas.

5. Diagnosis 1. Rubella
Banding 2. Roseola infantum
3. Demam skarlatina
4. Infeksi stafilokokus
6. Pemeriksaan
Darah tepi : jumlah leukosit normal atau meningkat bila ada
Penunjang
komplikasi
infeksi bakteri.
Pemeriksaan untuk komplikasi :
1. Ensefalopati : pemeriksaan cairan serebrospinal, kadar
elektrolit darah dan analisa gas darah
2. Enteritir : feses lengkap
3. Bronkopneumonia : Pemeriksaan foto dada dan analisa gas
darah

7. Terapi Tanpa komplikasi :


1. Tirah baring
2. Vitamin A 100.000 IU, bila disertai malnutrisi dilanjutkan 1500 IU
setiap
hari.
3.Diet : cukup cairan dan kalori. Jenis makanan disesuaikan
dengan
kondisi pasien.

Dengan komplikasi :
1. Bronkopneumonia :
- Oksigen 2 liter/menit
- Ampisiliin injeksi 100 mg/kgbb/hari di : setiap 6 jam dan
Kloramfenikol injeksi 75 mg/kgbb/hari selama 7-10 hari.

2. Ensefalopati :
- Kloramfenikol 75 mg/kgbb/hari dan ampisilin 100mg/kgbb/hari
selama 7-10 hari.
- Deksametason 1 mg/kgbb/hari sebagai dosis awal,
dilanjutkan 0,5 mg/kgbb/hari dibagi dalam 3 dosis sampai
kesadaran membaik (bila pemberian lebih dari 5 hari
dilanjutkan dengan tappering off).

Indikasi rawat (ruang isolasi) :


1. Hiperpireksia (suhu > 39⁰C)
2. Dehidrasi
3. Kejang
4. Asupan oral sulit
5. Adanya komplikasi

8. Edukasi 1. Jaga asupan makan dan minum


2. Pencegahan penularan
3. Pentingnya imunisasi

9. Prognosis Ad Vitam : dubia ad bonam / malam


Ad Sanationam : dubia ad bonam / malam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam / malam
10. Kepustakaan 1. Pudjiadi AH, Hegar B, Handryastuti S, Idris NS, Gandaputra
EP, Harmoniati ED, editor. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan
Dokter Anak Indonesia. Jakarta : Ikatan Dokter Anak
Indonesia, 2009;
33-5.
2. Sudarmo S, Garna H, Hadinegoro SR, Satari HI, penyunting.
Dalam Buku Ajar Infeksi Pediatri Tropis, edisi 2, cetakan ke-
2. Badan Penerbit IDAI, Jakarta : Ikatan Dokter Anak
Indonesia, 2010; 109-121.

Jakarta, ......................... 2016

Ketua Komite Medik SMF Anak

Dr. Sri Sulastri Katarnida SpA(K)


NIP : 195211071989022001 Dr. Dedet Hidayati, SpA
NIP : 196310061989032010

Anda mungkin juga menyukai