Anda di halaman 1dari 29

Kegawatan pada Neonatus

Dr. Elsye Souvriyanti, SpA


Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Universitas YARSI Jakarta
09/27/17 1
Kegawatan neonatus

Keadaan darurat atasi sesegera mungkin

Asfiksia apnea
Kejang
Hiperbilirubinemia
Hipoglikemia
dll

09/27/17 2
Resusitasi neonatus

Hal yang paling penting dan efektif


adalah pemberian ventilasi paru
dengan oksigen

09/27/17 3
Perkiraan waktu Lahir

Bersih dari mekonium ?


Bernapas atau menangis ?
Tonus otot baik ? Penilaian
Warna kulit kemerahan ?
Cukup bulan ?
30 detik
Tidak
Berikan kehangatan
Posisikan; bersihkan jalan napas*
(bila perlu)
Keringkan, rangsang, posisikan lagi A
Beri O 2 (bila perlu)

Evaluasi pernapasan, frekuensi jantung,


dan warna kulit Evaluasi
30 detik

Apne atau FJ < 100


Berikan ventilasi tekanan positif*
B
FJ < 60 FJ > 60 Evaluasi
Berikan VTP*
30 detik

Lakukan kompresi dada C


HR < 60
Evaluasi
Berikan epinefrin*
09/27/17 D4
Resusitasi neonatus

09/27/17 5
1. Sindrom
kesulitan
pernapasan

Tanda klinis:
1. Takipnu ( FN 60 kali/menit )
2. Sianosis sentral (lidah biru)
3. Retraksi
4. Grunting (merintih)
Tanda lain: napas cuping hidung,
apnu periodik
09/27/17 6
etiologi
Kelainan paru
1. Penyakit membran hialin
2. Wet lung syndrome (PPHN)
3. Sindrom aspirasi mekonium
4. Pneumonia
5. Perdarahan paru
6. Bronchopulmonary displasia
7. Pasca seksio sesaria, hipoksia/asfiksia
fetal berat, sedasi maternal,
polihidramnion

09/27/17 7
etiologi
Kelainan di luar paru-paru:
1. Pneumotoraks
2. Gagal jantung kongestif
3. Hernia diafragmatika
4. Hipotermi
5. Asidosis metabolik
6. Anemia
7. Polisitemia

09/27/17 8
Penyakit membran hialin
(PMH, HMD, SGP tipe 1, RDS)

Gawat napas pada NKB yang


terjadi segera atau beberapa
saat setelah lahir yang
ditandai dengan kesukaran
bernafas yg menetap atau
menjadi progresif dlm 48-96
jam pertama kehidupan

09/27/17 9
Etiologi PMH
Defisiensi surfaktan
Aterm surfaktan cukup mencegah
kolaps alveolus saat akhir ekspirasi
Prematur surfaktan kurang
alveolus kolaps saat akhir ekspirasi
bayi akan mengalami sesak napas
Makin muda usia kehamilan makin
tinggi risiko PMH

09/27/17 10
Perjalanan penyakit
1. Sesak napas saat lahir atau segera
setelah lahir
2. Klinis memburuk setelah 48 72 jam
3. Perbaikan klinis terjadi setelah 48 72
jam
4. Oksigen dihentikan antara hari ke 5 -
10

09/27/17 11
Diagnosis
Anamnesis
Bayi prematur atau cukup bulan dengan
ibu diabetes melitus tidak terkontrol
Pemeriksaan fisis
Sesak napas
Bayi tampak lemah (letargi), edema
perifer
Pemeriksaan penunjang
Foto toraks

09/27/17 12
Gambaran foto toraks
Stadium PMH:
1. Pola retikulogranular (PRG)
2. PRG dan bronkogram udara
(BGU)
3. PRG + BGU + batas jantung
kabur
4. Kolaps seluruh paru (white lung)

09/27/17 13
Tatalaksana
Diagnosis dini
Risiko tinggi timbulnya PMH
Bayi dilahirkan di RS yang
mempunyai fasilitas memadai
Surfaktan
Penanganan suportif yang baik
Bila dapat hidup 72 jam setelah
kelahiran sembuh sendiri

09/27/17 14
TRDN, TTN, SGP tipe 2,
wet lung sindrom
Alveolus dan bronkus janin terisi cairan

Lahir per vaginam (kompresi jalan


lahir)
Cairan dalam paru terperas

Cairan yang tersisa dibatukkan/diserap

Beberapa bayi proses di atas tidak


terjadi sal. napas masih terisi
cairan sesak napas
09/27/17 15
Faktor risiko
1. Bedah kaisar
2. Hipoksia janin atau asfiksia
berat
3. Ibu mengalami sedasi
4. Polihidramnion

09/27/17 16
Diagnosis
Cukup bulan/kurang bulan
Sesak napas saat atau segera
setelah lahir (dalam 1 jam
pertama setelah lahir)
Sesak akan membaik dalam 24 jam
pertama, menghilang dalam 72 jam
Foto torak
Foto toraks usia <6 jam ~ PMH

09/27/17 17
Tatalaksana
Tidak ada penanganan khusus
Jarang perlu perawatan level 2
atau 3
Makanan per oral setiap 3 jam
melalui sonde lebih dianjurkan

09/27/17 18
Sindrom Aspirasi Mekonium

Hipoksia janin

Mekonium keluar & janin gasping

Cairan amnion yang terkontaminasi mekonium


terhirup ke larings dan trakhea
Pembersihan sal. napas tidak
adekuat
Mekonium masuk saluran napas lebih kecil dan
alveolus

09/27/17 Kerusakan paru 19


Diagnosis
Cukup/lebih bulan, jarang sekali kurang
bulan
Cairan amnion terkontaminasi mekonium
Mekonium tampak/dapat dihisap dari saluran
napas atas (bantuan laringoskop)
Kulit bayi diwarnai mekonium (meconium
staining)
Sesak napas
Foto toraks : hiperinflasi paru disertai
banyak daerah paru yang kolaps

09/27/17 20
Pencegahan
Penghisapansaluran napas
sebelum bahu dilahirkan

Penghisapan saluran napas


(larings dan trakea) secara
langsung dengan bantuan
laringoskop

09/27/17 21
Tatalaksana
Tidak ada pengobatan spesifik
Kasus berat ventilator /
ECMO
Pengawasan ketat terhadap
komplikasi

09/27/17 22
2. Kejang pada neonatus
Merupakan manifestasi gangguan SSP, kelainan
metabolik, atau penyakit lain yg menyebabkan
kerusakan otak
gerakan abnormal pd wajah, mata, mulut, lidah,
ekstremitas
ekstensi / fleksi ekstremitas, gerakan seperti
mengayuh sepeda, mata berkedip, berputar, juling
tangisan melengking dengan nada tinggi, sukar berhenti
perubahan status kesadaran, apnea, UUB membonjol,
suhu tidak normal, ikterus

09/27/17 23
Etiologi

Gangguan metabolik (hipoglikemia,


hipokalsemia, hiponatremia, hipernatremia)
Ensefalopati hipoksik iskemik (hypoxic
ischemic encephalopathy)
Perdarahan intrakranial
Infeksi intrakranial
Kelainan bawaan
Idiopatik jarang, biasanya prognosis lebih
baik

09/27/17 24
Tatalaksana

Tatalaksana umum
- oksigenisasi
- mengatasi kejang
- mencari etiologi

09/27/17 25
tatalaksana

Obat antikonvulsan
- Pilihan pertama fenobarbiton iv (tdk
ada di Ind.)
- Pilihan kedua difenilhidantoin (fenitoin) iv
dosis awal 20 mg/kg/kali dlm NaCl 0,9% kec.
pemberian 1 mg/kg/menit. Setelah 12 jam
diberikan rumatan:
BBLSR : 2 mg/kg/x tiap 12 jam
NCB : 4-5 mg/kg/x tiap 12 jam
Usia > 2 mg : 4-5 mg/kg/x tiap 6 jam

09/27/17 26
tatalaksana

- Bila fenitoin iv tidak tersedia atau


harga mahal berikan diazepam iv
0,1-0,3 mg/kg untuk menghentikan
kejang, selanjutnya berikan
fenobarbital im loading dose 20
mg/kg/x im. Setelah 24 jam berikan
dosis rumatan 3-5 mg/kg/hr interval
12 jam.
- Bila kejang belum teratasi, berikan
lagi diazepam.

09/27/17 27
tatalaksana
Efek samping antikonvulsan:
- depresi SSP
- hipotensi
- bradikardia
- depresi pernapasan (fenobarbital,
diazepam)
- aritmia jantung (fenitoin)

Perlu pemantauan tanda vital

09/27/17 28
Terima kasih

09/27/17 29

Anda mungkin juga menyukai