PEMBAHASAN
anak dan remaja, tetapi bisa juga terjadi pada orang dewasa
sistem syaraf pusat , antara lain system gelombang otak dan siklus
2014 mencapai sekitar 10% dari seluruh jumlah lansia di Jawa Timur
(Dinkes Jombang,2015)
Guided Imagery.
Terapi relaksasi Guided Imagery diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pada extremitas.
dan asma.
b. Membantu orang menjadi rileks, dan dengan demikian dapat
optimal.
Relaksasi penting apabila anda mempunyai gejala seperti
berikut :
a. Berdebar-debar.
b. Sakit kepala.
c. Susah untuk bernafas.
d. Kepenatan atau susah hendak tidur.
e. Susah untuk member tumpuan dan mudah risau
f. Kurang sabar, mudah tersinggung dan cepat marah
g. Hilang selera makan atau makan berlebih.
bertujuan untuk mengurangi stres dan meningkatkan perasaan tenang dan damai serta
merupakan obat penenang untuk situasi yang sulit dalam kehidupan. Imajinasi
terbimbing atau imajinasi mental merupakan suatu teknik untuk mengkaji kekuatan
pikiran saat sadar maupun tidak sadar untuk menciptakan bayangan gambar yang
menggerakkan tubuh untuk menyembuhkan diri dan memelihara kesehatan atau rileks
dengan tubuh. Segala sesuatu yang kita lakukan akan diproses oleh tubuh melalui
bayangan. Imajinasi terbentuk melalui rangsangan yang diterima oleh berbagai indera
seperti gambar aroma, rasa suara dan sentuhan (Holistic-online, 2006). Respon
tersebut timbul karena otak tidak mengetahui perbedaan antara bayangan dan aktifitas
dapat menimbulkan pengaruh langsung pada system saraf dan endokrin (Tusek,
2000).
Teknik ini ditemukan oleh psikoleuner. Pada teknik ini pasien dianjurkan
2) Autogenic Abstraction
Dalam teknik ini pasien diminta untuk memilih sebuah perilaku negatif
yang ada dalam pikirannya kemudian pasien mengungkapkan secara verbal tanpa
batasan. Bila berhasil akan tampak perubahan dalam hal emosional dan raut muka
pasien.
3) Covert Sensitization
proses imajinasi dapat dimodifikasi berdasarkan pada prinsip yang sama dalam
modifikasi perilaku.
Tujuan dari guided imagery adalah mengerahkan secara lembut seseorang kedalam
keadaan dimanan pikiran mereka tenang dan tetap. Teknik ini dapat mengurangi nyeri,
dan menfasilitasi tidur (Black and Matassarin, 1998). Potter and Perry (2005: 1503)
Teknik guided imagery digunakan untuk mengelola stres dan koping dengan cara
tekanan darah tinggi, mengurangi level gula darah (diabetes), mengurangi alergi dan
2010).
dari dari segala gangguan. Meminta klien untuk tetap fokus pada
pasien
(duduk/berbaring).
mata.
diperlukan.
memicu onset (mulai pertama kali muncul) yang tiba tiba dari
waktu ke waktu.
3. Faktor Prepersuasi (Pengabdian)
Yang termasuk di dalam faktor persuasi seperti
bangun
3) Tidur yang berlebihan saat siang hari
4) Penyalahgunaan zat kafein, nikotin, alcohol.
5) Kurang berolahraga
6) Pola makan yang buruk
7) Rasa nyeri
8) Penyakit fisik
9) Kondisi neurologis
10) Perubahan hormon selama siklus
menstruasi wanita
11) Terganggunya ritme sirkandian
menyenangkan
10) Stress
c. Faktor Lingkungan
1) Teman tidur yang mendengkur
2) Suhu yang ekstrim
3) Tempat tidur yang tidak mendukung
4) Ruang tidur yang tidak kondusif
5) Terlalu banyak menggunakan cahaya
a. Sleep Architecture
b. Ritme Sirkandian
besar, yaitu :
1. Transient Insomnia
Mereka yang menderita Transient insomnia biasanya
(Ramadhani,2014).
antara lain :
stress
2. Efek Psikologis : Dapat berupa gangguan memori, gangguan
normal (Turuna,2007).
pada pasien usia lanjut. Behavioral therapies terdiri dari beberapa metode
a. Stimulus control
Melalui metode ini pasien diedukasi untuk mengunakan tempat tidur hanya
untuk tidur dan menghindari aktivitas lain seperti membaca dan menonton
tetapi jika selama 15- 20 menit berada disana pasien tidak bisa tidur maka
mengantuk baru kembali ke tempat tidur. Metode ini juga harus didukung
sleep efficiency. Pasien diedukasi agar tidak tidur terlalu lama dengan
akan menyebabkan pola tidur jadi terpecah- pecah. Pada usia lanjut yang
secara teratur pada pagi hari, tidur secara teratur, melakukan aktivitas yang
sebelum tidur dan tidak makan daging terlalu banyak sekitar 2 jam sebelum
tidur.
d. Terapi relaksasi
Tujuan terapi ini adalah mengatasi kebiasaan usia lanjut yang mudah
terjaga di 1malam hari saat tidur. Pada beberapa usia lanjut mengalami
dengan diafragma, yoga atau meditasi. Pada pasien usia lanjut sangat sulit
melakukan metode ini karena tingkat kepatuhannya sangat rendah.
Insomnia Rating scale yang telah di modifikasi dan nilai scoring dari
jawaban tidur antara 5,5 6,5 jam untuk insomnia ringan, nilai 2
untuk jawaban tidur antara 4,5 5,5 jam untuk insomnia ringan,
nilai 3 untuk jawaban tidur antara 4,5 jam untuk insomnia berat.
2. Mimpi
Subjek normal biasanya tidak bermimpi atau tidak mengingat
setiap jawaban :
Nilai 0 untuk jawaban tidak terbangun sama sekali, nilai 1
jawaban.
Nilai 0 untuk jawaban kurang dari 5 jam, nilai 1 untuk
untuk jawaban lebih dari 3 jam atau tidak dapat tidur lagi untuk
insomnia berat.
7. Lamanya tidur setelah terbangun
Subjek normal biasanya dapat tertidur kembali setelah
setiap jawaban :
Nilai 0 untuk jawaban lama tidur lebih dari 3 jam, nilai 1
untuk jawaban lama tidur antara 1-3 jam, nilai 2 untuk jawaban
lama tidur -1 jam, nilai 3 untuk jawaban lama tidur kurang dari
jam.
8. Lamanya gangguan tidur terbangun pada malam hari
Subjek normal biasanya tidak mengalami gangguan tidur
hari tidak sama sekali atau 1 pagi, nilai 1 untuk jawaban 2-7 hari
untuk insomnia ringan, nilai 2 untuk jawaban 2-4 minggu untuk
adalah :
Nilai 0 untuk jawaban bangun jam 4.30 nilai WIB, nilai 1
untuk jawaban bangun jam 3.30 dan tidak dapat tidur lagi untuk
bangun pagi tidak ada, nilai 1 untuk jawaban 2-7 hari untuk
Sumedi, 2016).
usia dan lazimnya bila dia menginjak usia 50-60 tahun (Yaumil
sebagai berikut:
(middle age) ialah 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) ialah 60-
74 tahun, lanjut usia tua (old) ialah 75-90 tahun, usia sangat
young old (70-75 tahun), old (75-80 tahun), dan very old ( >
tantang kesehatan).
2. Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat
menjadi panutan.
b. Tipe mandiri
Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selekrif
memenuhi undangan.
c. Tipe tidak puas
Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga menjadi pemarah,
menuntut.
d. Tipe pasrah
Menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama, dan
penuaan ini. Diantara teori yang terkenal adalah Teori Telomere dan teori
dihindari dan akan dialami oleh setiap orang. Menua adalah suatu proses
dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf, dan jaringan
dkk. (2008), yaitu teori biologi, teori psikologi, teori kultural, teori sosial, teori
genetika, teori rusaknya system imun tubuh, teori menua akibat metabolism,
teori proses menjadi tua yang sampai saat ini masih dianut gerontologist, maka
menua tersebut.
1. Teori Biologis
Teori Biologis dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu Teori Stokastik/
terjadi secara acak atau random dan akomulasi setiap waktu. Termasuk
Hayflick (Hayflick Limit Theory), Teori Pakai dan Usang (Wear & Tear
Termasuk teori menua dalam lingkup proses menua biologis dan bagian
Theory.
3. Teori Biologis Menurut Horan M.
Biologis meliputi Teori Genetik Clock, Teori Mutasi Somatik, Teori Autoimun,
selnya), tiap spesies mempunyai sutu jam genetic yang telah diputar
diproduksi suatu zat khusus. Ada jaringan tubuh yang tertentu yang
meskipun orang tersebut telah menua. Teori Psikologi terdiri dari Teori HIerarki
5. Teori Kultural
pada budaya yang dianut oleh seseorang. Dipercayai bahawa kaum tua tidak
6. Teori Sosial
mereka yang aktif dan mengikuti banyak kegiatan sosial. Teori Pembebasan
sosialnya.
7. Teori Genetika
Hal ini dapat dilihat dari penganatan bahwa anggota kelurga yang sama
cenderung hidup pada umur yang sama dan mereka mempunyai umur yang rata-
(self recognition), menurun mengakibatkan kelainan pada sel, dan dianggap sel