Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

PSORIASIS
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Medikal Bedah II
Dosen Pengampu : Ns. Anas Makruf, S.Kep, M. Tr.Kep(K)

KELOMPOK 5

Disusun oleh :

Dela Indriyana Yuliana NIM (742003.S.19005)

Dinida Nadia Arofah NIM (742003.S.19010)

Ifrah Ashfuri NIM (742003.S.19015)

Nuraeni NIM (742003.S.19020)

Putri Widia Lestari NIM (742003.S.19025)

Sri Intan NIM (742003.S.19030)

PROGRAM AKADEMI KEPERAWATAN


DIPLOMA III KEPERAWATAN DHARMA HUSADA
CIREBON
TAHUN 2020/2021
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan hidayah, dan inayahnya kepada
kita semua. Sehingga kita bisa menjalani kehidupan ini sesuai dengan ridhonya. Syukur
alhamdulillah saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang bertemakan (Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Psoriasis)

Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada jujungan kita Nabi Muhammad SAW.
Karena beliau adalah salah satu figur umat yang mampu memberikan syafa’at kelak dihari
kiamat. Selanjutnya saya mengucapkan banyak terima kasih kepada selaku dosen mata
kuliah Keperawatan Anak Ns. Anas Makruf, S.Kep, M. Tr.Kep(K) yang telah membimbing
kami.

Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kesalahan didalamnya. Kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
menciptanya kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis umumnya dan khususnya bagi pembaca. Amiinnn.

Cirebon, 30 April 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Seluruh bidang pelayanan sedang berubah, dan tidak satu pun perubahan yang
yang berjalan lebih cepat dibandingkan yang terjadi dibidang perawatan. Dalm
perawatan, perawat memberikan bantuan langsung kepada individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat karena adanya kelemahan fisik, mental, dan keterbatasan
pengetahuan serta kurangnya kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara
mandiri. Hal ini memberikan suatu tantangan yang sangat menyenangkan dan nyata
bagi perawat.
Dalam paradigma sehat dirumuskan dirumuskan visi indonesia sehat 2015 yang
berbunyi “Gambaran nyata masyarakat Indonesia pada masa yang akan datanng yang
penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu memperoleh
pelayanan kesehatan yang bermutusecara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya”. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
kesehatan pada dasarnya merupakan masalah yang sangat penting dan paling berharga
bagi kehidupan manusia khususnya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia
sehingga tujuan pembangunan nasional untuk menuju masyarakat adil dan makmur
tercapai dan kesehatan bukannya suatu yang konsumtif, melainkan suatu investasi,
karena kesehatan menjamin adanya SDM yang berproduktif secara sosial dan
ekonomi. Dalam keperawatan digunakan proses keperawatan yang merupakan suatu
proses pemecahan masalah yang dinamis dalam usaha memperbaiki atau memelihara
klien sampai ketaraf optimum melalui suatu pendekatan yang sistematis untuk
mengenal dan membantu memenuhi kebutuhan dasar klien, untuk mengembangkan
potensi klien dalam memelihara kesehatannyasehingga tidak selalu bergantung pada
orang lain. Psoriasis dilaporkan terdapat pada 2-5 juta orang Amerika. Penyakit ini
tampak sebagai plak tebal eritematosa dan papula-papula yang tertutup oleh sisik
putih seperti perak. Plak ini terdapat pada daerah lutut, siku dan kulit kepala. Tetapi
erupsi kulit ini dapat menyerang bagian tubuh manapun kecuali selaput lendir. Kuku
sering nampak tebal dan kekuning-kuningan, timbul lekukan multiple dan terpisah
dari jaringan dasar kuku. Penyakit kulit ini dapat juga disertai artritis dan secara klasik
menyerangsendi interfalang distal. Pada pasien ini ditemukan faktor reumatoid.
Artritis tidak selalu berkaitan dengan beratnya psoriasis.
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi penyakit psoriasis ?
2. Apa saja etiologi terjadinya penyakit psoriasis?
3. Apa saja manifestasi penyakit psoriasis?
4. Apa patofisiologi penyakit psoriasis ?
5. Pathway psoriasis?
6. Apa saja pemeriksaan fisik pada orang yang terkena psoriasis?
7. Apa saja pemeriksaan penunjang pada penyakit psoriasis?
8. Apa saja penatalaksanaan pada penyakit Psoriasis?
9. Apa komplikasi pada penyakit proriasis?
10. Bagaimana asuhan keperawatan pada psoriasi?
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran nyata tentang asuhan keperawatan pada pasien
Psoriasis.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui definisi, penyebab, perjalanan penyakit dan penatalaksanaan pada
pasien dengan penyakit psoriasis
b. Mengetahui apa saja yang seharusnya dikaji pada pasien psoriasis
c. Mendapatkan gambaran dan mengetahui Diagnosa Keperawatan yang
diangkat pada pasien psoriasis
d. Mengetahui rencana asuhan keperawatan pada pasien psoriasis
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi
Psoriasis adalah gangguan kulit yang ditandai dengan plaque, bercak, bersisik yang
dikenal dengan nama penyakit papulosquamoas (Price, 1994).
Psoriasis adalah penyakit inflamasi non infeksius yang kronik pada kulit dimana
produksi sel-sel epidermis terjadi dengan kecepatan -+6-9x lebih besar dari pada
kecepatan sel normal (Smeklzer, Suzanne).
Psoriasis adalah sejenis penyakit kulit yang penderitanya mengalami ptoses
pergantian kulit yang terlalu cepat. Penyakit ini secara klinis sifatnya tidak
mengancam jiwa dan tidak menular tetapi karena timbulnya dapat terjadi pada bagian
tubuh mana saja sehingga dapat menurunkan kualitas hidup seseorang bila tidak
dirawat dengan baik(Effendy, 2005).
Psoriasis adalah penyakit kulit kronik residif dengan lesi yang khas berupa bercak-
bercak eritema berbatas tegas ditutupi oleh skuama tebal berlapis-lapis berwarna putih
mengkilat(Siregar, 2005).
B. ETIOLOGI
Penyakit psoriasis samapai saat ini belum diketahui penyebabnya. Diduga penyakit
ini diwarsikan secata poligenik. Walaupun sebagaian besar penderita psoriasis timbul
secara spontan, namun pada beberapa penderita dijumpai adanya faktor pencetus
antara lain :
1. Trauma
2. Infeksi
3. Iklim
4. Faktor endokrin
5. Sinar matahari
6. Metabolik
7. Hipokalsemia dapat menimbulkan psoriasis
8. Obat-obatan
Berdasarkan penelitian para dokter, ada beberapa hal yang diperkirakan dapat
memicu timbulnya psoriasis, antara lain:
1. Garukan atau gesekan dan tekanan yang berulang-ulang
2. Obat telan tertentu antara lain obat anti hipertensi dan antibiotik
3. Mengoleskan obat terlalu keras bagi kulit
4. Emosi tak terkendali
5. Makanan berkalori sangat tinggi sehingga badan terasa panas dan kulit menjadi
merah, misal mengandung alkohol
C. KLASIFIKASI
1. Berdasarkan bentuk lesi, dikenal bermacam-macam psoroiasis antara lain:
a. Psoriasis puncata : lesi sebesar jarum pentul atau milier
b. Psoriasis folikularis : lesi dengan skuama tipis terletak pada muara folikel
rambut
c. Psoriasis guttata : lesi sebesar tetesan air
d. Psoriasis numularis : lesi sebesar uang logam
e. Psoriasis girata : lesi sebesar daun
f. Psoriasis anularis : lesi melingkar berbentuk seperti cincin karena adanya
involusi dibagian tengahnya
g. Psoriasis discoidea : lesi merupakan bercak kulit solid yang menetap
h. Psoriasis ostracea : lesi berupa penebalan kulit yang kasar dan tertutup
lembaran-lembaran skuama mirip kulit tiram
i. Psoriasis rupioides : lesi berkusta mirip rupia sifilitika
2. Tipe-tipe psoriasis dibagi atas :
a. Psoriasis vulgaris : bentuk inilah yang jenisnya paling umum karena itu
disebut vulgaris, dinamakan pula tipe plak karena lesi-lesinya berbentuk plak.
b. Psoriasis guttata : diameter kelaianannya tidak melebihi 1cm. Timbulnya
mendadak dan mengenai seluruh tubuh, umumnya setelah infeksi saluran
napas bagian atas sehabis influenza atau morbili(campak), terutama pada anak
dan dewasa muda.
c. Psoriasis putulosa : gejala awalnya yaitu kulit yang nyeri disertai gejala umum
berupa dema, mudah capek, mual dan menurunnya napsu makan. Kelianan
psoriasis yang telah ada semakin merah. Setelah beberapa jam timbul agak
bengkak dan bintik-bintik bernananah pada bercak merah tersebut. Kelianan-
kelainan macam itu akan terus muncul dan dapat menjadi eritrodema.
d. Psoriasis eritodermis : dapat disebabkan oleh pengobatan topikal yang terlalu
kuat atau oleh penyakitnya sendiri yang meluas. Biasanya kelainan kulit yang
khas untuk psoriasis tidak tampak lagi karena terdapat kemerahan dan bersisik
tebal yang menyeluruh. Ada kalanya kelainan kulit psoriasis masih tampak
samar-samar yakni lebih merah dan kulitnya lebih meninggi.
e. Psoriasis kuku : menyerang dan merusak kuku. Permukaan kuku nampak
lekukan-lekukan kecil. Jenis ini termasuk yang bandel sehingga penderita sulit
sembuh.
f. Psoriasis artritis : penyakit ini dapat pula disertai peradangan pada sendi,
sehingga sendi terasa nyeri membengkak dan kaku, persis seperti gejala
rematik. Pada tahap ini, penderita harus segera ditolong agar sendi-sendinya
tidak sampai keropos.
3. Berdasarkan lokalisasi lesi maka dikenal bentuk psoriasis atipik seperti :
a. Psoriasis digitalis atau interdigitalis
b. Lesi verukosa terutama ditungkai bawah
c. Lesi dengan distribusi seperti sarung tangan atau kaos kaki
d. Psoriasis fleksural atau inversus bila lesi didapatkan didaerah fleksor atau
lipatan-lipatan tubuh, misalnya lipatan paha, aksila, lipatan bawah payudara
dan lainnya
e. Psoriasis seboreik bila lesi didapatkan didaerah seboreik seperti kulit kepala,
alis mata, belakang telinga dan sebagainya
D. MANIFESTASI KLINIS
Penderita biasanya mengeluh adanya gatal ringan pada tempat-tempat predileksi,
yakni pada kulit kepala, perbatasan daerah tersebut dengan muka, ekstremitas bagian
ekstersor terutama siku dan lutut dan daerah lumbosakral. Kelaianan kulit terdiri atas
bercak-bercak eritema yang meninggi(plak) dengan skuama diatasnya. Eritema
berbatas tegas dan merata. Skuama berlapis-lapis, kasar dan berwarna putih seperti
mika, serta transparan. Pada psoriasis terdapat fenomena tetesan lilin Auspitz dan
Kobner.
Fenomena tetesan lilin ialah skuama yang berubah warnanya menjadi putih pada
goresan, seperti lilin digores. Pada fenomena Auspitz serum atau darah berbintik-
bintik yang disebabkan karena papilomatosis. Trauma pada kulit misalnya garukan
dapat menyebabkan kelainan yang sama dengan kelainan psoriasis dan disebut
Kobner.
Proriasis dapat menyebabkan kelainan kuku yang agak khas yang disebut pitting
nailatau nail pit berupa lekukan-lekukan miliar.
Gejala dari psoriasis antara lain :
1. Mengeluh gatal ringan
2. Bercak-bercak eritema yang meninggi, skuama diatasnya
3. Terdapat fenomena tetesan lilin
E. PATOFISIOLOGI
Pathogenesis terjadinya psoriasis, diperkirakan karena:
1. Terjadi peningkatan turnover epidermis atau kecepatan pembentukannya dimana
pada kulit normal memerlukan waktu 26-28 Hri, pada psoriasis hanya 3-4 hari
sehingga gambaran klinik tampak adanya skuama dimana hiperkeratotik.
2. Adanya factor keturunan ditandai dengan perjalanan penyakit yang kronik damana
terdapat penyembuhan dan kekambuhan spontan serta predileksi lesinya pada
tempat-tempat tertentu.
3. Peruubahan-perubahan biokimia yang terjadi pada psoriasis meliputi:
a. Peningkatan replikasi DNA
b. Berubahnya kadar siklik nukleotida
c. Kelainan prostaglandin dan prekursornya
d. Berubahnya metabolism karbohidrat
Normalnya sel kulit akan matur pada 28 sampai 30 hari dan kemudian
terlepas dari permukaan kulit. pada penderita psoriasis, sel kulit akan
mengatur dan menuju permukaan kulit pada 3 sampai 4 hari sehingga akan
menonjol dan menimbulkan bentukan peninggian kumpulan flek berwarna
kemerahan titik warna kemerahan tersebut berasal dari peningkatan suplai
darah untuk nutrisi bagi sel kulit yang bersangkutan. bentukan berwarna putih
seperti tetesan lilin (atau sisik putih) merupakan campuran sel kulit yang mati.
bila dilakukan kerokan pada permukaan psoriasis, maka akan timbul gejala
koebner phenomenon. terdapat banyak tipe dari psoriasis, misalnya plaque,
guttate,pustular, inverse, erytrhodermic psoriasis. umumnya psoriasis akan
timbul pada kulit kepala, siku bagian luar, lutut, maupun daerah penekanan
lainnya. tetapi psoriasis dapat pula berkembang di daerah lain termasuk pada
kuku, telapak tangan, genetalia, wajah dan lain-lain.
Pemeriksaan histopatologi pada biopsi kulit penderita psoriasis
menunjukkan adanya penebalan epidermis dan stratum corneum dan pelebaran
pembuluh pembuluh darah dermis bagian atas titik jumlah sel sel basal yang
bermitosis jelas meningkat. sel-sel yang membelah dengan cepat itu bergerak
dengan cepat ke bagian permukaan epidermis yang menebal. poliferasi dan
migrasi sel-sel epidermis yang cepat ini menyebabkan epidermis menjadi tebal
dan diliputi keratin yang tebal (sisik yang berwarna seperti perak).
peningkatan kecepatan mitosis sel-sel epidermis ini agaknya antara lain
disebabkan kan oleh kadar nukleotida siklik yang abnormal, terutama adenosin
monofosfat (AMP) siklik dan guanosin monofosfat (GMP) sikli. prostaglandin
dan poliamin juga abnormal ada penyakit ini. peranan setiap kelainan tersebut
dalam mempengaruhi pembentukan plak psoriatik belum dapat dimengerti
secara jelas.
F. PATHWAY

G. KOMPLIKASI
Menurut corwin (2009) komplikasi dari psoriasis diantaranya adalah :
1. Infeksi kulit yang parah
2. Artritis deformans yang mirip dengan artritis rematoid, disebut psoriatika timbul
pada sekitar 30-40% pasien psoriasis. Bila psoriasis dapat menjadi penyakit yang
melemahkan
3. Berdampak pada penurunan harga diri pasien yang menimbulkan psikologis,
ansietas, depresi dan marah.
4. Psoriasis pustulosa
5. Psoriasis arthritis
6. Psoriasis eritodermia
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium yang dapat membantu menyokong diagnosis psoriasis
tidak banyak. Pemeriksaan yang bertujuan mencari penyakit yang menyertai psoriasis
perlu dilakukan seperti :
1. Pemeriksaan darah rutin
2. Pemeriksaan gula darah
3. Pemeriksaan histopatologi
I. PENATALAKSANAAN
1. Terapi topikal
2. Formulasi ter
3. Anthralin
4. Kortikosteroid
5. Terapi intralesi
6. Terapi sistemik metotreksat
Terapi ini dibagi menjadi :
a. Hidroksiurea
b. Siklosporin A
c. Retinoid oral
d. Fotokemoterapi
e. Terapi PUVA
f. Terapi sinar ultraviolet B (UVB)
g. Etretinate (Tergison)
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PSIORASIS

A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas klien
Nama : Ny. T
Usia : 35 Tahun
Jenis Kelamin :P
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Alamat : Babakan, Rt.01 Rw.007 Kec. Keramat
Tanggal Masuk : 21 April 2020
Tanggal Pengkajian : 21 April 2020
Diagnosa Medis : Psoriasis
No Medrek : 09567436

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. S
Jenis Kelamin :P
Umur : 28 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan klien : Anak klien
Alamat : Babakan, Rt.01 Rw.007 Kec. Keramat

2. Keluhan Utama
Klien mengatakan Kulit pada siku dan lutut bersisik, terasa tebal dan semakin
meluas
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Sudah kurang lebih setahun yang lalu kulit pada siku dan lutut Ny. T mulai
bersisik, awalnya dikira penyakit kulit biasa namun ternyata penyakit ini tak
kunjung sembuh, lalu Ny.T ke dokter untuk memeriksakan kondisinya dimana
sisik ada siku dan lutut sudah meluas dan terasa tebal.
b. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah mempunyai riwayat penyakit
seperti ini
c. Riwayat penyakit keluaraga
Klien mengatakan salah satu dari anggota keluaraganya pernah mengalami
penyakit yang sama yaitu penyakit kulit namun sudah sembuh
4. Aspek Psiko,Sosial dan Spritual
a. Aspek Psikologis
1) Konsep Diri
Klien menerima kondisi fisiknya yang sedang sakit, cara menjawab klien
baik dan dia mampu menjawab dengan baik
2) Perasan
Klien menghadapi penyakitnya dengan tenang dan emosi stambil
3) Mekanisme pertahanan diri
Baik
b. Aspek Sosial
1) Hubungan sosial
Klien mengatakan klien merasa tidak nyaman dengan kondisinya saat
berinteraksi dengan keluaraga maupun masyarakat
2) Interaksi selama pengkajian
Klien merasa malu saat dikaji oleh perawat tapi klen mampu menjawab
semua pertanyan dari perawat
c. Aspek Spritual
1) Nilai dan kegiatan
Kelien memeluk agama islam dan klien merasa yakinpada dirinya sendiri
akan kesembuhanya

5. Aktivitas Sehari –hari

No Jenis Aktivitas Saat sehat/ di rumah Saat sakit/ di Rs


1. Nutrisi
 Jenis makan Nasi ,sayur , lauk Nasi,sayur dan lauk
 Pola makan 2x dalam sehari 1x dalam sehari
 Nafsu makan Baik Tidak baik
 Pantangan Tidak ada Tidak ada
 Alergi Tidak ada Tidak ada
2. Minum
 Jenis air minum Air putih Air putih
 Jumblah 2 liter 1 liter
 Pantangan Tidak ada Tidak ada
3. Eliminasi /Bab feses
 Frekuensi 1x sehari 1x sehari
 Warna Kuning Kuning
 Bau Khas Khas
 Konsistensi Padat Padat
 Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Eliminasi / Bak urin
 Frekuensi 4x sehari 3x sehari
Kuning Kuning
 Warna
Pesing Pesing
 Bau
Cair Cair
 Konsistensi
4. Personal Hygiene
 Mandi 2x sehari 2x sehari
 Cuci rambut 1x sehari 1x tiga hari
 Oral hygiene 2x sehari 2x sehari
 Potong kuku 2x seminggu 1x seminggu
 Ganti baju 2x sehari 2x sehari
5. Senganggan waktu
 Hobby Membersihkan rumah Tidak ada
 Rekreasi / waktu Jalan pagi Istirahat
yang senggang
6. Istirahat dan tidur
 Waktu tidur 21.00-04.00 WIB 21.00-03.00 WIB
 Durasi tidur 9 jam Tidak menentu
 Kualitas tidur Baik Baik
 Gangguan dalam Tidak ada Tidak ada
tidur

6. Pemeriksaan fisik
a. Keadan umum
Penampilan rapih , keadan baik
b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/ 80 mmHg
Suhu : 36,5 C
Nadi : 80x/menit
RR : 17x/ menit
c. TB/BB : 160 cm/55 kg
d. Kepala
Bentuk kepala : simetris
Rambut : rambut berwarna hitam bersih
Mata : ketajaman mata baik, lapang padang baik,
gerakan bolamata baik dan tidak anemis
Hidung : bentuk simetris, tidak ada pernafasan cupingbhidug
dan tidak ada sekret
Telinga : simetris, tidak ada lesi, ketajaman mata baik
Mulut : selampu mukosa kering , gigi bersih dan pengecapan
baik
e. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
f. Dada
1. Paru paru
I : simetris kiri kanan
P : vocal premitvs kiri kanan
P : bunyinya sonor
A : suara nafas vesikuler
2. Jantung
I : ictus codis tidak tampak
P : ictus cordis teraba
P : ditemukan batas batas jantung
A : Bj 1-11 teratur, tidak ada bunyi tamabhan

g. Abdomen
I : tidak ada pembesaran rongga abdomen
A : bising usus terdengar
P : tidak ada pembesaran hepar
P : terdengar bunyi timpani
h. Genetalia
Bersih dan tidak terpasang kateter
i. Anus
Tidak dikaji
j. Ekstermitas
Tidak dikaji
k. Kuku dan kulit
Warna kulit mengelupas terasa tebal

7. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang pada psoriasis dapat dianjurkan pemeriksaan
histopatologik dan kerokan KOH. Menurut kepustakaan gambaran histopatologik
psoriasis berupa parakeratosis, sering dengan hiperkeratosis, akantosis,
pemanjangan reteridge, pemanjangan papiladermis disertai mikroabses
Munrodiepidermis, dermis sembab dengan sebukan sel limfosit dan monosit.
Pemeriksaan KOH bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat infeksi jamur.

8. Terapi medis
Terdapat banyak variasi pengobatan psoriasis, tergantung dari lokasi lesi,
luasnyalesi,dan beratnya penyakit, lamanya menderita penyakit dan usia
penderita. Pada pengobatan awal sebaiknya diberikan obat topikal, tetapi bila
hasilnya tidak memuaskan dapat dipertimbangkan pengobatan sistemik, atau
diberikan kombinasi dari keduanya. Terapi dengan menggunakan pengobatan
topikal merupakan pilihan untuk penderitadengan psoriasis plak yang terbatas
atau mengenai kurang dari 20% luas permukaan tubuh.
B. Analisa Data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS : Klien mengatakan siku Idiopati Kerusakan integritas
kulit
dan lututnya terasa tebal ↓

DO : siku dan lutut bersisik Poliferasi


Sisik berwana putih

Turgor jelek
Sel2 yg membelah menuju
Kulit kasar epidermis


Penebalan epidermis


Kerusakan integritas kulit

2. DS : - Biofisika, penyakit, dan Gangguan citra


perseptual tubuh
DO : kulit kering bersisik,
pecah-pecah, terdapat bercak-
bercak, tidak percaya diri,
perasaan terisolasi, interaksi
berkurang
DS : - Gejala penyakit gangguan rasa
nyaman
DO : klien tampak gelisah,
gangguan pola tidur, klien
takut akan penyakitnya,
gatal-gatal, kulit terasa
terbakar atau perih

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Integritas Kulit b.d iritasi zat kimia, factor mekanik, faktor nutrisi
2. Gangguan citra tubuh b.d ketakutan perubahan bentuk tubuh
3. Gangguan rasa nyaman b.d gejala penyakit

D. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


1. Gangguan Setelah dilakukan tindakan PERAWATAN
Integritas Kulit selama 3x24 jam INTEGRITAS KULIT
b.d iritasi zat diharapkan kerusakan (I.11353)
kimia, factor integritas kulit teratasi
Observasi
mekanik, faktor dengan kriteria hasil:
nutrisi - Turgor kulit baik Identifikasi penyebab
- Gatal hilang gangguan integritas kulit (mis.
- Kulit tidak bersisik Perubahan sirkulasi,
- Bercak bercak hilang perubahan status nutrisi,
peneurunan kelembaban, suhu
lingkungan ekstrem,
penurunan mobilitas)

Terapeutik

- Ubah posisi setiap 2


jam jika tirah baring
- Lakukan pemijatan
pada area penonjolan
tulang, jika perlu
- Bersihkan perineal
dengan air hangat,
terutama selama
periode diare
- Gunakan produk
berbahan petrolium
atau minyak pada kulit
kering
- Gunakan produk
berbahan ringan/alami
dan hipoalergik pada
kulit sensitive
- Hindari produk
berbahan dasar alkohol
pada kulit kering

Edukasi

- Anjurkan
menggunakan
pelembab (mis. Lotin,
serum)
- Anjurkan minum air
yang cukup
- Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
- Anjurkan meningkat
asupan buah dan saur
- Anjurkan menghindari
terpapar suhu ektrime
- Anjurkan
menggunakan tabir
surya SPF minimal 30
saat berada diluar
rumah

2. Gangguan citra Setelah dilakukan tindakan PROMOSI CITRA TUBUH


tubuh selama 3x24 jam (I.09305)
berhubungan diharapkan tidak terjadi
dengan gangguan citra tubuh dengan Observasi
ketakutan kriteria hasil:
- Identifikasi harapan
perubahan - Menyatakan citra tubuh berdasarkan
bentuk tubuh penerimaan situasi tahap perkembangan
diri - Identifikasi budaya,
- Bicara dengan agama, jenis kelami,
keluaraga/ orang dan umur terkait citra
terdejat tentang tubuh
- Identifikasi perubahan
situasi, perubahan
citra tubuh yang
terjadi
mengakibatkan isolasi
social
- Monitor frekuensi
pernyataan kritik
tehadap diri sendiri
- Monitor apakah pasien
bisa melihat bagian
tubuh yang berubah

Terapiutik

- Diskusikan perubahn
tubuh dan fungsinya
- Diskusikan perbedaan
penampilan fisik
terhadap harga diri
- Diskusikan akibat
perubahan pubertas,
kehamilan dan
penuwaan
- Diskusikan kondisi
stres yang
mempengaruhi citra
tubuh (mis.luka,
penyakit, pembedahan)
- Diskusikan cara
mengembangkan
harapan citra tubuh
secara realistis
- Diskusikan persepsi
pasien dan keluarga
tentang perubahan citra
tubuh

Edukasi

- Jelaskan kepad
keluarga tentang
perawatan perubahan
citra tubuh
- Anjurka
mengungkapkan
gambaran diri terhadap
citra tubuh
- Anjurkan
menggunakan alat
bantu( mis. Pakaian ,
wig, kosmetik)
- Anjurkan mengikuti
kelompok
pendukung( mis.
Kelompok sebaya).
- Latih fungsi tubuh
yang dimiliki
- Latih peningkatan
penampilan diri (mis.
berdandan)
- Latih pengungkapan
kemampuan diri kepad
orang lain maupun
kelompok

3. Gangguan rasa Setelah dilakukan tindakan


nyaman selama 1x24 jam
berhubungan diharapkan klien dapat
dengan gejala mempertahankan tingkat
penyakit kenyaman selama perawatan,
dengan kriteria hasil:
- Tampak tenang
- Gangguan tidur
hilang
- Klien menerima akan
penyakitnya
- Gatal dan perih
hilang

E. IMPLEMENTASI

No. Diagnosa Implementasi Respon Ttd


1. Gangguan - Mengidentifikasi -gangguan integritas Nrs.
Integritas penyebab gangguan kulit diakibatkan adanya
Kulit b.d iritasi
integritas kulit infeksi jaringan kulit
zat kimia, factor
mekanik, faktor - Menggunakan -klien nampak
nutrisi produk berbahan menggunakan produk
petrolium atau tersebut
minyak pada kulit
kering
- Menghindari produk -klien mengikuti arahan
berbahan dasar dari perawat
alkohol pada kulit
kering
- Menganjurkan -klien menerima
menggunakan masukan tersebut
pelembab
2. Gangguan citra -mengidentifikasi -isolasi sosial Nrs.
tubuh perubahan citra tubuh yang diakibatkan oleh
berhubungan
menyebabkan isolasi sosial perubahan keadaan luka
dengan
ketakutan yang dialami klien
perubahan
bentuk tubuh
-memonitor apakah pasien -klien mengatakan
bisa melihat bagian tubuh bahwa perubahan
yang berubah terletak pada bagian kulit
tubuhnya di area siku

-menjelaskan kepada -keluarga klien mengerti


keluarga tentang perawatan apa yang sudah
perubahan citra tubuh dijelaskan oleh perawat

-menganjurkan -klien dan keluarga klien


mengungkapkan gambaran mengerti yang telah
diri terhadap citra tubuh dijelaskan perawat

-menganjurkan mengikuti -klien mengikuti arahan


keompok pendukung dari perawat
3. Gangguan rasa Nrs.
nyaman
berhubungan
dengan gejala
penyakit

F. EVALUASI

No. Diagnosa Evaluasi Ttd.


1. Gangguan S: Klien mengatakan lukanya sudah membaik dan Nrs.
Integritas Kulit tidak mengeluarkan pus
b.d iritasi zat O: -area siku sudah tidak kering lagi
kimia, factor -kelembaban kulit sudah membaik
mekanik, faktor
-tidak ada pengeluaran pus
nutrisi
-tidak ada peradangan
A: masalah infeksi teratasi
P: intervensi dihentikan
2. Gangguan citra S: klien mengatakan sudah percaya diri lagi Nrs.
tubuh O: -klien nampak membuka diri
berhubungan
-klien nampak tidak murung lagi
dengan
ketakutan -klien sudah meperhatikan keadaanya
perubahan -klien tidak merasa sedih lagi
bentuk tubuh
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
3. Gangguan rasa Nrs.
nyaman
berhubungan
dengan gejala
penyakit
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Psoriasis merupakan penyakit kronik yang dapat terjadi pada setiap manusia dan
dilaporkan pada 2 sampai 5 juta orang Amerika. Psoriasis merupakan penyakit
herediter, meskipun cara penurunannya masih belum dipahami. Psoriasis tampak
sebagai plak eritem tebal yang ditutupi oleh sisik putih seperti plak. Plak biasanya
terletak pada siku, lutut dan kulit kepala. Terapi psoriasis kronik memerlukan
pengetahuan berbagai metode pengobatan, kesabaran, dan dokter atau praktisi
perawat yang berpengalaman. Pengobatan harus fleksibel, dan terapi alternatif harus
diberikan jika pasien gagal berespon dengan program pengobatan aslinya. Psoriasis
generalisata berat memerlukan perawatan dirumah sakit untuk terapi steroid topikal
yang intensif, ter dan sinar ultraviolet.
Kasus psoriasis makin sering dijumpai. Meskipun tidak menyebabkan kematian,
penyakit ini menyebabkan gangguan kosmetik, terlebih lagi mengingat perjalanan
penyakitnya menahun dan residif. Insidens pada orang kulit putih lebih tinggi dari
pada kulit berwarna gelap. Insidens pada pria akan lebih banyak dari pada wanita.
Psoriasis terdapat pada semua usia, tetapi umumnya pada orang dewasa.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini yang berjudul psoriasis dapat bermanfaat
bagi yang membacanya, terutama bagi Mahasiswa-Mahasiswi Akademi Keperawatan
Dharma Husada Cirebon. Agar makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan yang
sebelumnya kita belum ketahui. Dan dengan adanya makalah ini kita dapat
mengetahui tanda dan gejala seseorang yang terkena psoriasis, mengetahui penyebab
dan cara penanganannya.
DAFTAR PUSTAKA

Ajunadi, Purnama dkk. 1982. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius : Jakarta.

Djuanda, Adhi. 1993. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Fakultas Kedokteran UI: Jakarta.

Djuanda, A. 2007. Dermatosis Eritroskuamosa dalam Imu Penyakit dan Kelamin ed.5.
Penerbit FK UI. Jakarta.

Price, Wilson. 1995. “Patofisiologi”, Edisi 4, EGC : Jakarta.

Smeltzer, Suzanne, 2002. “Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah”, Edisi 8, Volume 3,
EGC: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai