BEKASI, 2018
KASUS PASIEN DENGAN DIABETES MELLITUS
Ny. T (53 th) datang ke rumah sakit pada 14 November 2018 diantar oleh adiknya.
Pasien mengeluh sesak napas, mual dan muntah, perut terasa begah, ada luka di kaki karena
menginjak paku. Didapati diagnosa medis pasien DM Ulkus. Perawat datang untuk mengkaji
pada 26 November 2018, ketika dikaji pasien mengatakan nyeri pada kakinya, di kaki kanan
pasien ada luka akibat menginjak paku. Nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri terasa hanya dikaki
yang luka saja. Pasien mengatakan skala nyeri 8 dari 1-10, jika dibawa tidur nyeri berkurang.
Pasien terlihat meringis ketika menunjukkan luka dikakinya yang diperban, pasien terlihat
lemas. TTV (TD: 85/56 mmHg, S: 36,4℃, N: 84x/menit, RR: 24 x/menit, BB: 78 kg, TB:
159 cm).
ANALISA DATA
N MASALAH
DATA OBYEKTIF/SUBYEKTIF ETIOLOGI
O KEPERAWATAN
DS:
1. Pasien mengatakan sesak nafas
DO: Infeksi, risiko tinggi
1 Sesak nafas
1. GDS: 397 mg/dL terhadap (sepsis)
2. Pasien terlihat meringis
kesakitan saat sesak
DS:
1. Pasien mengatakan mual dan
muntal
2. Pasien mengatakan perut terasa
begah
3. Pasien mengatakan sebelum
dirawat di rs makan 3x sehari
Hilangnya nafsu Kekurangan volume
2 4. Pasien mengatakan mempunyai
makan cairan
pantangan makanan yaitu
daging kambing.
DO:
1. Pasien terlihat memegang perut
2. Intake makanan: selama
dirumah sakit pasien hanya
menghabiskan tara-rata ¼ porsi
DS:
1. Pasien mengatakan nyeri pada
ektermitas dextra
2. Pasien susah tidur karena nyeri
3. Pasien mengatakan nyeri
bertambah saat beraktifitas
3 Iskemik jaringan Nyeri
4. Pasien mengatakan nyerinya
seperti terbakar
DO:
1. Pasien terlihat meringis
kesakitan ketika nyeri muncul
DO:
1. Ada luka di ektermitas bawah
telapak kanan
2. Luka ulkus dengan diameter ±
7cm kedalaman ±1cm
3. Terdapat jaringan nekrotik
warna putih
4. Terdapat gangren di jari tengah,
jari manis dan kelingling
PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. M
Ruang Rawat : Ruang Camelia
Diagnosis Medis : Diabetes Mellitus
N
Diagnosis Keperawatan
O
1 Kekurangan volume cairan
2 Nutrisi, perubahan: kurang dari kebutuhan tubuh
3 Infeksi, risiko tinggi terhadap (sepsis)
4 Perubahan sensori-perseptual: (uraikan) risiko tinggi terhadap
5 Kelelahan
6 Ketidakberdayaan
Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis, dan kebutuhan
7
pengobatan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. T
Ruang rawat : Ruang Camelia
No RM : 10022566
Diagnosis Medis : Diabetes Mellitus
Diagnosis
No Tujuan SMART Intervensi Rasional
Keperawatan
1 kekurangan S: Pasien dapat makan Mandiri Membantu
tanpa merasakan mual.
volumen Dapatkan riwayat pasien/orang memperkirakan k
M:
cairan A: Mengungkapkan terdekat sehubungan dengan volume total. Ta
cara mengatasi mual
lamanya/intensitas dari gejala gejala mungkin s
dan muntah.
R: mendemonstrasikan seperti muntah, pengeluaran pada beberapa
penggunaan intervensi
urine yang sangat berlebihan. sebelumnya (bebe
terapeutik (Misalnya,
intensitas makan yang sampai beberap
sedikit tapi sering, atau
Pantau tanda-tanda vital, catat Adanya proses
dengan buah kesukaan)
T: adanya perubahan TD mengakibatkan de
ortostatik. keadaan hipermetab
meningkatkan kehi
Pola napas seperti adanya tidak kasatmata
pernapasan Kussmaul atau Hipovolemia
pernapasan yang berbau keton. dimanisfestasikan
hipotensi dan t
Frekuensi dan kualitas Perkiraan berat
pernapasan, penggunaan otot hipovolemia dapa
bantu napas, dan adanya ketika tekanan dar
periode apnea dan munculnya pasien turun lebih
sianosis. mmHg dari
duduk/berdiri.
Suhu, warna kulit, atau Neuropati jantun
kelembabannya. memutuskan refle
yang secara
Kaji nadi perifer, pengisian meningkatkan
kapiler, turgor kulit, dan jantung.
membran mukosa. Paru-paru men
asam karbonat
Pantau masukan dan pernapasan
pengeluaran, catat berat jenis menghasilkan k
urine. alkalosis r
terhadap
Ukur berat badan setiap hari. ketoasidosis. P
yang berbau
Pertahankan untuk berhubungan p
memberikan cairan paling asam asto-asetat d
sedikit 2500 ml/hari dalam berkurang bila ket
batas yang dapat ditoleransi terkoreksi.
jantung jika pemasukan cairan Koreksi hiperglike
melalui oral sudah dapat asidosis akan men
diberikan. pola dan
pernapasan
Tingkatkan lingkungan yang normal. Tetapi pe
dapat menimbulkan rasa kerja pernapasan; p
nyaman. Selimuti pasien dangkal, pernapas
dengan selimut tipis. dan munculnya
mungkin merupaka
Kaji adanya perubahan dari kelelahan p
mental/sensori. dan/atau mungkin
kehilangan kema
Observasi adanya perasaan untuk m
kelelahan yang meningkat, kompensasi asidosi
edema, peningkatan berat Meskipun demam,
badan, nadi tidak teratur, dan dan diaforesis meru
adanya distensi pada vaskuler umum terjadi pad
infeksi, demam de
KOLABORASI yang kemerahan
Berikan terapi cairan sesuai mungkin sebagai
dengan indikasi; dari dehidrasi.
1) Normal salin atau setengah Merupakan indik
normal salin dengan atau tingkat dehidras
tanpa dektrosa. volume sirkulas
2) Albumin, plasma, atau adekuat.
dekstran. Memberikan
kebutuhan akan
pengganti, fungsi g
Pasang/pertahankan kateter keefektifan dari te
urine tetap terpasang. diberikan.
Memberikan
Pantau pemeriksaan pengkajian yang te
laboratorium seperti; status cairan yan
1) Hematokrit (Ht). berlangsung dan s
2) BUN/kreatinin. dalam memberika
3) Osmolalitas darah. pengganti.
4) Natrium. Mempertahankan
5) Kalium. hidrasi/volume sirk
Untuk mengindentifika
organisme sehingga da
memilih/memberikan t
antibiotik yang terbaik.
Meningkatkan keaman
terutama ketika rasa
keseimbangan di penga
Ketidakseimbangan nil
laboratium ini dapat
menurunkan fungsi
mental.catatan : jika ca
anti dengan cepat, kele
cairan dapat masuk ke
dan menyababkan gang
pada tingkat kesadaran
(intoksikasi air).
Mengkomunikasikan p
pasien bahwa beberapa
pengendalian dapat dil
saat perawatan dilakuk
Meningkatkan perasaan
terhadap situasi.
7