Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

Disusun oleh Kelompok 5:


Cindi Amelia
Fanny Maulida Rahmah
Gita Rosalina
Laili Hidayati
Oktavia Budianti
Reggy Satrio P
Umi Hanifah
Yuni Yulia

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH


PROGRAM PROFESI NERS
BEKASI, FEBRUARI 2021
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)
A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi kemampuan
sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan
sosial pada pasien gangguan jiwa adalah  gangguan sensori persepsi: Halusinasi. Halusinasi
merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa.

Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori
persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau
penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang
diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan
fikirannya sendiri.

Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan
untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya. Dari beberapa
kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Marjuki Mahdi khususnya Ruang .... sebagian besar
pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang
halusinasi.

B. Landasan Teori
1. Halusinasi
a. Pengertian
Halusinasi adalah persepsi yang kuat atas suatu peristiwa atau objek yang sebenarnya
tidak ada. Halusinasi dapat terjadi pada seriap panca indera (penglihatan, pendengaran,
penciuman, perasa atau perabaan).

b. Proses Terjadinya Halusinasi


Halusinasi merupakan salah satu respon maldaptif individu yang berada dalam rentang
respon neurobiologi (Stuart dan Laraia, 2001). Ini merupakan respon persepsi paling
maladaptif. Jika klien yang sehat persepsinya akurat, mampu mengidentifikasi dan
menginterpretasikan stimulus berdasarkan informasi yang diterima melalui panca indera
(penglihatan, pendengaran, penghidu, pengecapan dan perabaan), Klien dengan
halusinasi mempersepsikan suatu stimulus panca indera walaupun sebenarnya stimulus
itu tidak ada. Di antara kedua respon tersebut adalah respon individu yang karena
sesuatu hal mengalami kelainan persepsi yaitu salah mempersepsikan stimulus yang
diterima yang disebut sebagai ilusi. Klien mempunyai ilusi jika interpretasi yang
dilakukan terhadap stimulus panca indera tidak akurat sesuai yang diterima. Menurut
Stuart dan Laraia (2001) rentang respon tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Respon Adaptif Respon Maladaptif
2. Pikiran Logis Distorsi pikiran Gangguan pikir/delusi
3. Persepsi akurat Ilusi Halusinasi
4. Emosi konsisten Reaksi emosi yang Sulit berespon emosi
5. dengan pengalaman berlebihan atau minus Prilaku disorganisasi
6. Perilaku sesuai Prilaku aneh/tidak bisa Isolasi sosial
7. Berhubungan sosial Menarik diri

2. Terapi Aktifitas Kelompok


Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan
aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait
dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi
kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 4 sesi, yaitu:
1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi
Sesi I : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap -cakap dengan orang lain
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
Terjadwal

C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam kelompok
secara bertahap.
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.

D. Klien
1. Kriteria klien
a.Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol
b. Klien yang mengalami perubahan persepsi.
2. Proses seleksi
a.Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c.Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan
TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok.

E. Kriteria Hasil
1.  Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan klien
untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b. Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam
antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang
berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
a. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
b. Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas

F. Antisipasi Masalah
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien
tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan
pada kegiatan ini

G. Pengorganisasian
1. Waktu
- Hari/tanggal : Jum’at, 08 Maret 2013
- Waktu : 16.30 s.d 17.00 wib (30menit)
- Tempat : Ruang Makan Cempaka

2. Tim terapis :
Leader : , uraian tugas :
a. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK.
b. Mengenalkan diri dan memperkenalkan anggotanya.
c. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai.
d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok.
e. Mampu memimpin TAK dengan baik.

Co Leader : , uraian tugas :


a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien.
b. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.
c. Mengingatkan leader tentang waktu.
d. Membantu leader mengorganisir klien.

Fasilitator : , uraian tugas :


a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif.
b. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan berlangsung.
c. Mempertahankan kehadiran peserta.

Obeserver : , uraian tugas :


a. Mengobservasi jalannya/proses kegiatan.
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung.

3. Metode dan media


a. Metode yang digunakan
- Dinamika kelompok.
- Bermain peran/stimulasi

b. Media
- Tipe recorder.
- Bola kecil
- Kaset
c. Setting

CL O

Keterangan :
: Klien CL : Co Leader F : Fasilitator

L : Leader O : Observer

A. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan halusinasi.
b. Membuat kontrak denga klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
d. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok.

2. Orientasi
a. Salam terapeutik
- Salam dari leader kepada klien.
- Perkenalkan nama dan panggilan leader (pakai papan nama).
- Menanyakan nama klien dan panggilan semua klien (beri papan nama).
b. Evaluasi/validasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yakni mengenal suara- suara
yang didengar.
- Menjelaskan aturan main :
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada
leader.
2) Lama kegiatan 30 menit.
3) Setiap klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

3. Tahap Kerja
a. Hidupkan kaset pada tipe recorder dan edarkan bola searah jarum jam. Pada saat.
Leader menjelaskan kegiatan yang akan di lakukan, yaitu mengenal suara- suara yang di
dengar tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya dan perasaan klien pada saat
terjadi.
b. Leader meminta klien untuk menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang
mambuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Mulai dari klien yang
sebelah kanan secara berurutan sampai semua klien mendapat giliran. Hasilnya di tulis
di whiteboard.
c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi dan perasaan klien dari suara yang biasa di
dengar.
4. Terminasi
a. Evaluasi
- Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
- Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
- Leader meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya jika
terjadi halusinasi.

c. Kontrak yang akan datang.


- Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol halusinasi.
- Menyepakati waktu dan tempat.

Sesi 1 : TAK
Stimulasi persepsi : Halusinasi
Kemampuan mengenal halusinasi

NO. Nama Klien Menyebut isi Menyebut Menyebut Menyebut


halusinasi waktu situasi terjadi perasaan saat
terjadinya halusinasi halusinasi.
halusinasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi : isi, waktu, situasi dan perasaan.
Beri tanda ( v ). Jika klien mampu dan tanda ( x ) jika klien tidak mampu.
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI
SESI II: MENGONTROL HALUSINASI: MENGHARDIK

A. Tujuan
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusnasi.
2. Klien dapat memahami dinamika halusinasi
3. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi.
4. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
B. Setting
1. Klien duduk melingkar
2. Kelompok ditempat yang tenang
C. Alat
1. Sound system
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3. Simulasi
E. Langakah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mempersiapkan alat
b. Mempersiapkan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam dan perkenalan
‘’Selamat pagi bapak-bapak,bagaimana keadaannya hari ini? Senang bisa bertemu
lagi disini‘’.Baiklah bapak-bapak sebelum kita melakukan kegiatan hari ini,Saya akan
memperkenalkan diri (Terapis dan anggota yang berperan dalam TAK memperkenalkan
diri dimulai dari nama lengkap dan nama panggilan serta tempat tinggal)’’.
b. Evaluasi atau Validasi
‘’Bagaimana perasaan bapak hari ini ‘’.
c. Penjelasan tujuan dan aturan main
‘’Nah bapak-bapak sebelum kita melakukan kegiatan hari ini Saya akan
menyampaikan tujuannya yaitu:
1. Membina hubungan saling percaya antara perawat dan klien
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
‘’Selanjutnya Saya akan membacakan aturan permainan.’’Aturan ini dibuat agar
kegiatan permainan ini dapat berjalan baik dan lancar Peraturannya antara lain :
1. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus meminta ijin kepada terapis
dengan mengangkat tangan
2. Tidak diperbolehkan makan ,minum dan meroko selama permainan
3. Selama kegiatan 45 menit
4. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
‘’Apakah bapak-bapak setuju dengan peraturan ini?’’
‘’Selanjutnya Saya akan menjelaskan cara permainannya .Caranya bapak-bapak
menggunakan balon dan iringan musik ,dengan memberikan balon ini kepada teman yang
berada disamping kanan secara bergiliran dan cepat ,apabila musik berhenti disalah satu
dari bapak-bapak disini, dia akan dipersilahkan untuk berdiri (bersama fasilitator)lalu
mempraktekkan kegiatan yang kita ajarkan nanti. Semua bapak-bapak yang ada disini
mendapat giliran untuk mempraktekan kegiatan yang akan kita lakukan bersama .’’

2.Kerja
‘’Nah langsung saja,kegiatan yang dilakukan adalah bapak dapat menceritakan cara yang
biasa bapak lakukan saat halusinasi datang “ langsung saja saya contohkan misalnya, saya
mendengarkan suara bisikan tanpa ada wujudnya, saya percaya bahwa saya mendengar suara
tersebut tetapi saya sendiri tidak melihat wujudnya, saya mendengarkan suara tersebut
sewakui-waktu yang paling sering saya mendengarkan suara tersebut ketika malam hari dan
pada saat saya sendiri, ketika mendengarkan suara tersebut rasanya saya ingin marah, dan
ingin memukulnya kemudian saya menutup telinga saya sambil mengatakan “pergi... jangan
ganggu saya, kamu suara palsu”
“nah, seperti itu ya bapak-bapak”
(setelah terapis menjelaskan cara permainan maka permainan dimulai dengan iringan musik
oleh operator).
NB:
 Bagi klien yang mendapatkan balon saat musik berhenti diharapkan klien untuk berdiri
 Bagi klien yang mendapatkan balon perawat mengarahkan klien untuk menyebutkan cara
yang dilakukan untuk mengontrol halusinasi.
3. Terminasi
a. Evaluasi “ bagaimana perasaan bapak-bapak setelah melakukan permainan ini?”
b. Kontrak yang akan datang “ terimakasih bapak-bapak telah meluangkan waktunya untuk
hari ini, untuk pertemuan yang akan datang akan dibahas cara untuk mengontrol halusinasi
dengan melakukan bercakap-cakap dengan orang lain”.

Evaluasi formatif

a. Kemampuan verbal

NamaKlien
No Aspek yang Dinilai

1 Menyebutkancara yang
selama ini digunakan
untuk mengatasi
halusinasi
2 Menyebutkan
efektivitas cara yang
digunakan
3 Menyebutkan cara
mengatasi halusinasi
dengan menghardik
4 Memperagakan cara
menghardik halusinasi
Jumlah

b. Kemampuan nonverbal
Namaklien
No Aspek yang Dinilai
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa
tubuh yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan
dari awal sampai akhir
Jumlah

Petunjuk :

1. Di bawah judul nama klien tulis nama panggilan klien yang mengikut ikegiatan terapi
aktivitas kelompok stimulasi persepsi: halusinasi
2. Untuk setiap klien semua aspek dinilai dengan memberitanda untuk yang ditemukan
dengan tanda bila tidak ditemukan.
3. Jumlah kemampuan yang ditemukan, bernilai 3 atau 4 klien mampu dan nilai 0, 1 atau 2
klien belum mampu.

H. DOKUMENTASI
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan setiap
klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi sensori. Klien mampu memperagakan
cara menghardik halusinasi, anjurkan klien mengguanakannnya jika halusinasi muncul.
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI
SESI III: MENYUSUN JADWAL KEGIATAN

A. Tujuan
1. Klien dapat memahami pentingnya melakukan aktifitas untuk mencegah munculnya
halusinasi
2. Klien dapat menyusun jadwal aktivitas dari pagi sampai tidur malam.
B. Setting
1. Klien duduk melingkar mengelilingi meja
2. Lingkungan tenang dan nyaman
C. Alat
1. Kertas HVS sejumlah peserta
2. Pensil
3. Spidol white board
4. White board
D. Metode
1. Diskusi
2. Latihan
E. Langkah-langkah kegiatan
1. Pesriapan
a. Terapi mempersiapkan alat dengan tempat TAK
b. Terapi membuat kontrak dengan klien
2. Orientasi
a. Salam terapeutik: terapis mengucapkan salam
b. Evaluasi/validasi
1) Terapi menanyakan keadaan klien hari ini
2) Terapi menyakan pengalaman klien menerapkan cara meghardik halusinasi
c. Kontrak
1) Terapi menjelaskan tujuan kegiatan
2) Terapi menjelaskan aturan permainan
a) Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b) Jika klien ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada terapis
c) Waktu TAK adalah 90 menit
3. Kerja
a. Terapi menjelaskan langkah-langkah kegiatan
b. Terapi membagikan kertas satu lembar dan masing-masing sebuah pensil untuk
masing-masing klien
c. Terapi menjelaskan pentingnya aktivitas yang teratur dalam mencegah terjadinya
halusinasi
d. Terapi member contoh cara menyusun jadwal dengan menggambarkannya dipapan
tulis
e. Terapi meminta masing-masing klien menyusun jadwal aktivitas dari bangun pagi
sampai dengan tidur malam
f. Terapi membimbing masing-masing klien sampai berhasil menyusun jadwal
g. Terapi memberika pujian kepada masing-masing klien setelah berhasil menyusun
jadwal
4. Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapi menanyakan perasaan klien setelah bias menyusun jadwal
2) Terapi memberikan pujian atas leberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut: terapi menganjurkan klien melaksanakan jadwal aktivitas tersebut
c. Kontrak yang akan dating
1) Terapi membuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya
2) Terapi mebut kesepakatan tampat dan waktu TAK
F. Evaluasi dan dokumentasi
No Aspek yang dinilai Nama peserta TAK
1. Menyebutkan pentingnya aktivitas dalam mencegah
halusinasi
2. Membuat jadwal kegiatan harian

Petunjuk: dilakukan = 1 tidak dilakukan = 0


TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI
SESI IV: CARA MINUM OBAT YANG BENAR

A. Tujuan
1. Klien dapat mengetahui jenis-jenis obat yang harus diminumnya
2. Klien mengetahui perlunya minum obat secara teratur
3. Klien mengetahui 5 benar dalam minum obat
4. Klien mengetahui efek terapi dan efek samping obat
5. Klien mengetahui jika putus minum obat
B. Setting
1. Klien duduk melingkar
2. Kelompok berada diruang yang tenang dan nyaman
C. Alat
1. Contoh obat-obatan
2. Spidol white board
3. White board
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3. Simulasi
E. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Terapi mempersiapkan alat dan temapat
b. Terapi embuat kontrak dengan klien
2. Orientasi
a. Salam terapeutik: terapis mengucapkan salam kepada klien
b. Evaluasi/validasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien hari ini.
2) Terapi menyakan apakah jadwal aktivitas telah dikerjakan (TL TAK sebelumnya)
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan TAK
2) Terapis menjelaskan aturan main TAK
a) Klien mengikuti dari awal sampai akhir
b) Jika klien akan keluar dari kelompok, harus meminta izin kepada terapis
c) Lama waktu TAK 60 mnt
3. Kerja
a. Terapi mebagikan contoh obat, sesuai obat yang diberikan kepada masing-masing
klien
b. Terapi menjelaskan pentingnya minum obat secara teratur, sesuai anjuran
c. Terapi meminta klien klien untuk menjelaskan ulang pentingnya minum obat, secara
bergantian, searah jarum jam, dimulai dari klien yang berada disebelah kiri terapis
d. Terapi menjelaskan akibat jika tidak minum obat secra teratur
e. Terapis meminta klien menyebutkan secara bergantian akibat jika tidak minum obat
secara teratur
f. Terapi menjelaskan lima benar ketika menggunakan obat: benar obat, benar klien,
benar wakru, benar cara, benar dosis.
g. Terapi menjelaskan efek terapi dan efek samping masing-masing obat sesuai contoh
obat yang ada pada klien
h. Terapi meminta klien untuk menyebutkan jenis obat, dosis masing-masing obat, cara
menggunakan, waktu menggunakan, dan efek obat (efek terapi dan efek samping)
sesuai dengan contoh obat yang ada ditangan klien masing-masing. Secara berurutan
searah jarum jam, dimulai dari sebelah kiri terapis
i. Terapi memberikan pujian dan mengajak klien bertepuk tangan setiap kali klien
menyebutkan dengan benar
4. Terminasi
a. Evalusi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikut TAK
2) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
1) Menganjurkan klien untuk minum obat secara teratur
2) Menganjurkan jika ada pertanyaan lain tentang obat, klien dapat menghubungi
perawat yang saat itu bertugas
c. Kontrak yang akan dating
1) Terapi menyepakati kegiatan TAK berikutnya
2) Terapi menyepakati tempat dan waktu TAK
F. Evaluasi/dokumentasi
No Aspek yang dinilai Nama peserta TAK
1. Menyebutkan pentingnya minum obat secara teratur
2. Menyebutkan akibat jika tida minum obat secara
teratur
3. Menyebutkan jenis obat
4. Menyebutkan dosis obat
5. Menyebutkan cara minum obat yang tepat
6. Menyebutkan efek terapi obat
7. Menyebutkan efek samping obat

Petunjuk: dilakukan = 1 tidak dilakukan = 0


TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI
SESI V: MENGONTROL HALUSNASI DENGAN BERCAKAP-CAKAP

A. Tujuan klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain


1. Klien memahami tentang pentingnya brcakap-cakap dengan orang lain
2. Klien menerapkan cara menghubungi orang lain ketika mulai mengalami halusinasi
B. Setting
1. Tampat TAK diruangan yang tenang dan nyaman
2. Klien duduk melingkar
C. Alat
1. Spidol
2. White board
D. Metode
1. Diskusi kelompok
2. Simulasi
E. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Terapi mempersiapkan alat dan tempat TAK
b. Terapis membuat kontrak dengan klien
2. Orientasi
a. Salam: terapi mengucapkan salam kepada klien
b. Terapi menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah menerapkan 3
cara lainnya (menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan tearah, dan minum obat
secara teratur)
c. Kontrak
1) Terapi menjelaskan tujuan TAK
2) Terapis menjelaskan waktu kegiatan adalah 60 menit
3) Terapi menjelaskan aturan main:
a) Klien mengikuti dari awal sampai akhir kegiatan
b) Bila klien ingin keluar dari kelompok, harus meminta izin pada terapis.
3. Kerja
a. Terapis menjelaskan pentingnya pentingnya berbincang-bincang dengan orang lain
untuk mengatasi halusinasi
b. Terapi meminta pada klien situasi yang sering di alami sehingga mengalami
halusinasi. Klien secara bergantian bercerita, dimulai dari sebelah kiri terapis searah
jarum jam sampai semua klien mendapatkan giliran
c. Terapi memperagakan bercakap-cakap dengan orang lain jika ada tanda-tanda
halusinasi muncul
d. Klien diminta memperagakan hal yang sama secara bergantian, dimulai dari klien
yang duduk disebelah kiri terapis, searah jarum jam, sampai semua semua
mendapatkan giliran.
e. Terapi memberikan pujian kepada klien setiap selesai memperagakan.
4. Terminasi
a. Evaluasi
1) Trapi menayakan perasaan klien setelah selesai mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
1) Terapi menganjurkan klien untuk menerapkan bercakap-cakap dengan orang lain
bila mulai mengalami halusinasi
2) Mendorong klien untuk memulai bercakap-cakap bila ada klien lin yang mulai
mengalami halusinasi
c. Kontrak yang akan dating
1) Terapi menyepakati kegiatan TAK berikutnya
2) Terapi menyepakati tempat dan waktu TAK berikutnya
F. Evaluasi dan dokumentasi
No Askep yang dinilai Nama peserta TAK
1. Menyebutkan pentingnya bercakap-cakap
ketika halusinasi muncul
2. Menyebutkan cara bercakap-cakap
3. Memperagakan saat mulai percakapan
Petunjuk: dilakukan = 1 tidak dilakukan = 0
1. Waktu pelaksanaan
Hari/tanggal :
Tempat pertemuan: di Ruang TAK
Waktu: 09:30 – 10:15 WIB
Durasi: 45 menit
Kegiatan: terapi aktifitas kelompok halusinasi sesi 2
Jumlah anggota: 5 orang.
2. Tim terapis
a. Leader :
Bertugas
1. Katalisator: yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan
jalan menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien
termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya
2. Auxilery ego: sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau
mendominasi
3. Koordinator mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuan
dengan cara memberi motivasi kepda anggota untuk terlihat dalam
kegiatan

b. Co-Leader :
Bertugas
1. Mendampingi jika terjadi bloking
2. Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
3. Bersama leader memecahkan masalah
c. Obeserver:
Bertugas:
1. Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai
akhir
2. Mencatat semua aktivitas dalam terapi aktivitas kelompok
3. Mengobservasi perilaku pasien
d. Fasilitator :
Bertugas :
1. Membantu klien meluruskan dan menjelaskan hal yang harus
dilakukan
2. Mendampingi peserta TAK
3. Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
4. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
e. Dokumentasi:
Bertugas:
1. Mengatur musik
2. Mendokumentasikan jalannya TAK
f. Anggota atau klien bertugas menjalankan dan mengikuti terapi:
Bertugas:
1. Menjalankan dan mengikuti kegiatan terapi
3. Setting Tempat
a. Terapis dan klien duduk bersama membentuk lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
4. Alat yang digunakan
a.Balon
b.Sound musik
c.Buku catatan dan pulpen
5.Metode
a.Dinamika Kelopok
b.Diskusi
c.Tanya jawab

Anda mungkin juga menyukai