Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


STIMULASI PERSEPSI (HALUSINASI)

Disusun oleh :

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA SELATAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan Proposal TAK ini dengan baik. Proposal TAK yang
berjudul ”Stimulasi Persepsi ( Halusinasi )” disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa mata
kuliah Keperawatan Kesehatan Jiwa II.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada ibu……….. Selaku dosen mata kuliah
Keperawatan Kesehatan Jiwa II dan serta rekan – rekan dan semua pihak yang terkait dalam
penyelesaian dan penyusunan proposal TAK ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
proposal TAK ini kedepan. Akhir kata, semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi
semua pihak yang membaca, serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah
pengetahuan para mahasiswa, dan pembaca.

Jakarta, 8 Januari 2023

Kelompok 1
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI (HALUSINASI)

A. Latar belakang
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial.
Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan
persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat
ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan
jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu
berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan
stimulus yang sebetulnya tidak ada.
Menurut Livana (2020) menyatakan bahwa dampak yang dapat ditimbulkan
oleh pasien yang mengalami halusinasi adalah kehilangan kontrol dirinya. Pasien
akan mengalami panik dan perilakunya dikendalikan oleh halusinasi. Pada situasi ini
pasien dapat melakukan bunuh diri (suicide), membunuh orang lain (homicide),
bahkan merusak lingkungan Untuk memperkecil dampak yang ditimbulkan
halusinasi, dibutuhkan penanganan yang tepat. Dengan banyaknya angka kejadian
halusinasi, semakin jelas bahwa dibutuhkan peran perawat untuk membantu pasien
agar dapat mengontrol halusinasinya
Upaya yang dilakukan untuk menangani klien halusinasi adalah dengan
memberikan tidakan keperawatan yaitu membantu pasien mengenali halusinasi, isi
halusinasi, waktu terjadi halusinasi, frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang
menyebabkan halusinasi muncul dan respon klien saat halusinasi muncul. Kemuadian
dengan melatih klien mengontrol halusinasi dengan menggunakan strategi
pelaksanaanya itu dengan cara menghardik halusinasi, bercakap-cakap dengan orang
lain, melakukan aktivitas yang terjadwal dan menggunakan obat secara teratur.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan sensori, upaya memusatkan perhatian, kesegaran jasmani
dan mengekspresikan perasaan. Penggunaan terapi kelompok dalam praktek
keperawatan jiwa akan memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan,
pengobatan atau terapi serta pemulihan kesehatan. Terapi aktivitas kelompok
stimulasi persepsi ini sebagai upaya untuk memotivasi proses berpikir, mengenal
halusinasi, melatih pasien mengontrol halusinasi serta mengurangi perilaku mal
adaptif (Sutinah, et al, 2020).

B. Landasan teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai
stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan
dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah.

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam
kelompok secara bertahap.
2. Tujuan khusus
a) Klien dapat mengenal halusinasi.
b) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain.
d) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.
e) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.

D. Sesi yang digunakan


Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 4 sesi,
yaitu:
1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi
Sesi I : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap -cakap dengan orang
lain
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal

E. Klien
1. Kriteria klien
a) Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol
b) Klien yang mengalami perubahan persepsi.
2. Proses seleks
a) Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b) Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c) Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d) Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok.
3. Data klien
No. Nama Klien Kondisi
1.
2.
3.
4.

F. Kriteria Hasil
1. Evaluasi Struktur
a) Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan
klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b) Posisi tempat masing-masing duduk dikursi yang telah disiapkan
c) Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d) Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e) Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.
2. Evaluasi Proses
a) Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b) Leader mampu memimpin acara.
c) Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d) Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e) Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab
dalam antisipasi masalah.
f) Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok
yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g) Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
a) Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
b) Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas

G. Antisipasi Masalah
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien
lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah
dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien
tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
pesan pada kegiatan ini

H. Pelaksanaan
Sesi 1: Mengenal Halusinasi dan Menghardik
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK sesi 1 diharapkan klien dapat mengenal halusinasinya.
b. Tujuan Khusus
1) Klien dapat mengenal halusinasi
2) Klien dapat mengenal waktu terjadinya halusinasi
3) Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
4) Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinya
2. Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai
stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan
dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah
3. Klien
Karakteristik/kriteria klien
a. Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
b. Klien yang mengalami perubahan persepsi.
Proses seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
b. C.Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
4. Pengorganisasian
a. Waktu
1) Tanggal : 13 Januari 2022
2) Hari : Jumat
3) Pukul : 14.00
4) Lama tiap Langkah kegiatan : 40 Menit
b. Tim Terapis
1) Leader :
a) Mengkoordinasi seluruh kegiatan.
b) Memimpin jalannya terapi kelompok.
c) Memimpin diskusi.
2) Co-leader :
a) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
b) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
c) Membantu memimpin jalannya kegiatan
d) Menggantikan leader jika terhalang tugas
3) Fasilitator :
a) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
b) Memotivasi aggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
c) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
d) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
e) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
f) Bertanggung jawab terhadap program antisi-pasi masalah
4) Observer :
a) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan wakktu,
tempat dan jalannya acara.
b) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota
kelompok dengan evaluasi kelompok
c. Pengaturan tempat
1) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2) Tempat tenang dan nyaman
Gambar Setting Tempat

Anda mungkin juga menyukai