Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


HALUSINASI

Disusun Oleh :
ESTEFANIAH APRIYANTI
R230417040

Di susun Oleh :
ESTEFANIAH APRYANTI
R230417040

YAYASAN INDRA HUSADA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
PROGRAM PROFESI NERS
2024
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI

I. TOPIK
a. SESI 4 : Mencegah Halusinasi dengan bercakap-cakap topik
II. TUJUAN
a. Kien memahai pentingya bercakap-caap dengan orang lain untuk
mencegah munculnya halusinasi
b. Klien dapat bercakap-caap degan orang lain untuk mencegah
halusinasi.
III. LANDASAN TEORI
Terapi aktivitas kelompok sosial adalah memfasilitasi kemampuan
sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. TAK
merupakan terapi modalitas yang dilakukan perawat pada sekelompok
pasien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas
digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai asuhan.
Didalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung.
Saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih
perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang
maldaptif. Pada klien dengan isolasi sosial perlu diberikan terapi
aktivitas kelompok.
IV. KLIEN
Karakteristik Klien

1. Klien halusinasi yang sudah mampu bekerja sama dengan perawat.


2. Klien halusinasi yang dapat berkomunikasi dengan perawat.
3. Klien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi
a. Tn.A (Halusinasi Pendengaran)
b. Tn.I ( Halusinasi )
c. Tn.L (Halusinasi, HDR, RPK)
d. Tn.I (Halusinasi)
e. Tn.A (Halusinsi,RPK, RBD)
f. Tn. B (DPD, RPK)
g. Tn. R (Halusinsi, RPK, RBD)

Proses Seleksi

1. Mengobservasi klien yang masuk kriteria


2. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
3. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
4. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK,
meliputi : menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana
kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok.

V. PENGORGANISASIAN
1. Waktu Pelaksanaan
Terapi aktivitas kelompok dilaksanakan pada :
a. Hari, tanggal : Selasa, 23 Januari 2024
b. Waktu : 09.00 – 09.30
c. Tempat : Teras di Ruang Sadewa PJKN RSJMM
Bogor
d. Tim terapi dan tugasnya
2. Tim Terapi dan Tugasnya
a. Leader : Estefaniah Apriyanti S.Kep
Uraian tugas :
1) Memimpin jalannya terapi aktivitas
2) Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi
3) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
4) Mempimpin diskusi kelompok

b. Co. Leader : Laelatul Khoeriyah S.Kep


Uraian tugas :
1) Membuka acara
2) Mendampingi leader
3) Mengambil ahli posisi leader jika leader bloking
4) Menyerahkan kembali posisi kepada leader
5) Menutup acara diskusi
c. Fasilitator :
Yeni Lydia S.Kep
Amelia Septiyanti S.Kep
Faisal Aditya S.Kep
Uraian tugas :
1) Ikut serta dalam kegiatan kelompok
2) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota
kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi
d. Observer :
Rina Hardiyanti S.Kep
Uraian tugas :
1) Mencatat serta mengamati respon klien
2) Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai
persiapan, proses, hingga penutup
3. Metode dan Media
1. Metode
a. Dinamika Kelompok
b. Diskusi tanya jawab
c. Bermain dan simulasi
2. Media/Alat :
Kertas yang telah digulung

3. Setting Tempat
Peserta dan terapis duduk bersama di kursi yang sudah
disediakan

LEADER CO-LEADER

PASIEN PASIEN

FASILITATOR FASILITATOR

PASIEN PASIEN

FASILATOR FASILATOR

PASIEN PASIEN

VI. PROSES PELAKSANAAN :


1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi
b. Terapi membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Klien dan terapis memakai papan nama

b. Evaluasi/Validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan
dua cara yang telah dipelajari (mengahardik,
menyibukkan diri dengan kegiatan terarah) untuk
mencegah halusinasi.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu
mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
orang lain.
2) Terapis menjelaskan aturan main:
a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus meminta izin kepada terapis
b) Lama kegiatan 30 menit
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

3. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap
dengan orang lain untuk mengontrol dan mencegah
halusinasi.
“ Halusinasi terjadi karena klien berfokus pada
stimulus internal. Bercakap-cakap dengan orang lain
membuat klien terpapar dengan stimulus eksternal
sehingga focus klien pada stimulus internal
terdistraksi. Dengan bercakap-cakap, halusinasi akan
terputus sehingga kan mengembalikan orientasi klien
ke realita (isi pecakapan)”

b. Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan


orang yang biasa dan bisa diajak bercakap-cakap.
c. Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan
pokok pembicaraan yang biasa dan bisa dilakukan.
“Pokok pembicaraan yang dianjurkan adalah
menceritakan bahwa klien mengalami halusinasi dan
meminta orang lain di sekitarnya mengajak bercakap-
cakap. Orang di sekitar klien sebaiknya sudah
diberikan penyuluhan bagaimana menanggapi klien
dengan meningkatkan cara mengontrol halusinasi yang
telah dilatihkan. Misalnya mengingatkan cara
menghardik, atau bercerita tentang kegiatan yang
sudah atau belum dilakukan sesuai jadwal yang telah
disusun dalam TAK sebelumnya”

d. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika


halusinasi muncul “Suster ada suara di telinga, saya
mau ngobrol saja dengan suster” atau suster saya mau
ngobrol tentang kegiatan harian saya”
e. Terapis meminta klien untuk memperagakan
percakapan dengan orang disebelahnya
“Upayakan semua klien memperagakan percakapan
yang dilakukan sehingga dapat dipastikan semua klien
mampu melakukan bercakap-cakap untuk mengontrol
halusinasi”

f. Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan


klien dengan mengajak klien bertepuk tangan.
g. Ulangi e dan f sampai semua klien mendapat giliran.

4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK
2) Terapis menanyakan TAK mengontrol
halusinasi yang sudah dilatih
3) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan tiga cara
mengontrol halusinasi, yaitu menghardik, melakukan
kegiatan harian, dan bercakap-cakap.

c. Kontrak yang akan datang


1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk
TAK berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol
halusinasi dengan patuh minum obat.

2) Terapis menyiapkan waktu dan tempat

SESI
Stimulasi : Halusinasi

Menyebutkan topik secara jelas,secara


No Nama Klien
ringkas, secara spontan

Petunjuk :

a. Evaluasi dilaksanakan saat proses TAK berlangsung, khususnya tahap


kerja
b. Tulis nama panggilan yang ikut TAK pada kolom nama
c. Beri tanda (√) bila klien mampu dan beri tanda (x) bila klien tidak mampu

Anda mungkin juga menyukai