Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI SESI II: MENGONTROL


HALUSINASI DENGAN MENGHARDIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Pendidikan Profesi Ners

Stase Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh:

Fahrunnisa Al Azizah 2021030020


Rina Yustika Devi 2021030066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
2022
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI SESI II: MENGONTROL
HALUSINASI DENGAN MENGHARDIK

Yang telah disiapkan dan disusun oleh:

Fahrunnisa Al Azizah 2021030020


Rina Yustika Devi 2021030066

Telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

(Khairul Anam S.Kep., Ns) (Tri Sumarsih, MNS)


TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

A. TOPIK
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi Halusinasi Sesi II:
Mengontrol Halusinasi Dengan Menghardik.

B. LATAR BELAKANG
Pada pasien gangguan jiwa dengan dengan kasus skizofrenia selalu
diikuti dengan gangguan persepsi sensori, halusinasi. Terjadinya
halusinasi dapat menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap
lingkngan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya
sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan therapy aktifitas
kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong
dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang
mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya
dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien yang sudah mampu
mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat
berkerja sama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.
Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan upaya memfasilitasi
kemampuan sosasialisasi sejumlah klien dengan masalah gangguan
persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan
yang dapat ditemukan  pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah
satu gejala gangguan jiwa dimana pasien mengalami perubahan sensori
persepsi. Merasakan sensasi sensasi  palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan, perabaan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak
ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat
menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan pikirannya
sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan terapi aktivitas
kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasinya dan
mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi
yang menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan
berbagai stimulasi yang berkait dengan pengalaman dengan kehidupan
untuk  didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi katan persepsi atau alternative penyelesaian masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi yaitu :
Mengenal halusinasi dengan menceritakan halusinasi dan cara mengontrol
halusinasi (menghardik)

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Klien dapat meningkatkan kernampuan dalam mempersepsikan
simulasi yang dilakukan
2. Tujuan Khusus :
a. Klien mampu mengekspresikan pikiran dan perasaanya
b. Klien mampu meyebutkan cara mengontrol halusinasinya
(menghardik)

D. SELEKSI KLIEN
1. Kriteria Klien
a) Klien dengan diagnosa keperawatan halusinasi
b) Klien kooperatif
c) Bersedia menjadi partisipan dalam TAK
d) Klien dengan diagnosa keperawatan selain halusinasi
e) Klien tidak dengan gangguan pendengaran
f) Klien tidak dengan gangguan bicara (tunawicara)
g) Klien dengan sehat secara fisik
2. Jumlah Peserta TAK
Jumlah klien dalam terapi aktivitas kelompok ini berjumlah 5 orang
3. Nama Peserta TAK
Sdr. G, Sdr. Y, Sdr. K, Sdr. B, Sdr. S
4. Proses Seleksi Klien
a) Melihat rekam medis
b) Wawancara
c) Observasi

E. Jadwal Kegiatan
1. Tempat Pelaksanaan TAK : Wisma Sadewa
2. Lama Pelaksanaan TAK : 20 Menit
3. Waktu Pelaksanaan TAK : Selasa, 14 Juni 2022 Pukul 9.30
WIB

F. Metode
1. Dinamika Kelompok
2. Diskusi

G. Media dan Alat


-
H. Pengorganisasian
a. Leader: Rina Yustika Devi
1) Memimpin jalannya kegiatan
2) Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
3) Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
4) Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
5) Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah
dilakukan
6) Memberi reinforcement positif pada klien
7) Menyimpulkan kegiatan
b. Co-Leader: -
1) Membantu tugas leader
2) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
3) Mengingatkan leader tentang kegiatan
4) Bersama leader menjadi contoh kegiatan
c. Fasilitator: Fahrunnisa Al Azizah
1) Memfasilitasi jalannya kegiatan
2) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
3) Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
4) Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam/luar
kelompok
2. Observer: -
1) Mengobservasi jalannya acara
2) Mencatat jumlah klien yang hadir
3) Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan
berlangsung
4) Mencatat tanggapan-tanggapan yang dikemukakan klien
5) Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas
6) Membuat laporan hasil kegiatan
I. Setting Tempat

L
O

P P

F F

P P

F P

Keterangan:

L : Leader

F : Fasilitator

O : Observer

P : Pasien

J. Langkah-Langkah Kegiatan TAK


1. Persiapan
a. Alat dan Bahan
1) Mempersiapkan tempat yang aman dan tenang.
2) Tempat yang cukup luas atau longgar.
3) Alat dan bahan: -
b. Pasien
1) Membuat kontrok pertemuan dengan klien.
2) Menjamin pemenuhan kebutuhan privacy klien, hanya ada
perawat dan klien saja.
2. Pelaksanaan
Persiapan
a. Mengumpulkan klien yang pernah dilatih menghardik individu
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

Fase Orientasi

a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis atau perawat (misalnya dengan selamat pagi
atau selamat siang)
2) Perkenalkan nama perawat dan nama panggilan (lebih bagus
pakai papan nama)
3) Memberi kesempatan pada klien untuk memperkenalkan nama
masing-masing (dan beri papan nama)
b. Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Menanyakan penerapan TAK Stimulasi persepsiyang lalu yang
pernah dilakukan (mengenal halusinasi).
d. Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal halusinasi dengan
menceritakan halusinasi dan cara mengontrol halusinasi
(menghardik)
b) Menjelaskan aturan permainan sebagai berikut:
(1) Jika ada anggota kelompok yang ingin meninggalkan
kelompok harus minta ijin
(2) Mengikuti kegiatan sampai selesai.
(3) Mempersilahkan klien untuk minum, atau kencing dulu
sebelum acara dimulai.
(4) Lama kegiatan tidak lebih dari 45 menit.
3. Fase Kerja
a. Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada
saat mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi
sampai semua klien mendapat giliran.
b. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.
c. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan
menghardik halusinasi saat halusinasi muncul.
d. Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu"pergi
jangan ganggu saya ","saya bercakap dengan..."
e. Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara
menghardik halusinasi dimulai dari klien disebelah kiri terapis
berurutan searah jarum jam sampai semua peserta dapat giliran.
f. Berikan pujian atas kemampuan klien dalam mengontrol
halusinasi dengan menghardik dengan dengan mengatakan"
Bagus" Sambil bertepuk tangan.
g. Menyimpulkan cara menghardik halusinasi yang dialami.
4. Fase Terminasi
1) Evaluasi
a) Perawat menanyakan perasaan klien setelah mengikuti terapi
aktivitas kelompok
b) Perawat memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
dengan mengucapkan kata "Bagus"
2) Tindak lanjut
a) Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan menerima
pesan bersambung dan mendiskusikan dengan klien lain atau
perawat lain
b) Membuat jadual menggambar Kontrak terapi kelompok yang
akan datang
3) Kontrak terapi yang akan datang
a) Bersama dengan klien membuat rencana untuk terapi aktivitas
kelompok selanjutnya: cara mengontrol halusinasi dengan
minum obat.
b) Bersama klien menentukan waktu dan tempat terapi Aktivitas
kelompok yang akan datang

K. Program Antisipasi
1. Klien tidak aktif
a. Panggil nama klien
b. Motiasi klien untuk aktif atau konsentrasi mengikuti kegiatan
2. Klien meninggalkan kegiatan tanpa pamit
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan sebab meninggalkan klien
c. Jelaskan pada klien untuk segera kembali jika keperluannya sudah
selesai
3. Klien memaksa ikut dalam kegiatan
a. Jelaskan bahwa peserta TAK ini sudah dipilih dan ditetapkan
sesuai kriteria
b. Terdapat TAK lain yang sesuai dengan kriteria klien
c. Diikutkan tetapi tidak diberi peran

L. Evaluasi
1. Evaluasi persiapan (struktural)
a. Klien hadir ke tempat terapi aktivitas kelompok
b. Tempat penyelenggaraan terapi aktivitas kelompok telah disiapkan
c. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi aktivitas kelompok
dilakukan sebelumnya
d. Persiapan media : bola, alat musik (HP)
e. Persiapan materi disiapkan dalam bentuk makalah, ditulis
2. Evaluasi proses
a. Klien datang dalam terapi aktivitas kelompok
b. Klien memperhatikan penjelasan terapi aktivitas kelompok
c. Media dapat digunakan secara efektif
d. Klien dapat mengikuti terapi aktivitas kelompok sampai selesai
3. Evaluasi hasil
a. Klien dapat menceritakan pengalaman halusinasinya.
b. Klien dapat menceritakan cara mengontrol halusinasi (menghardik)
LEMBAR OBSERVASI EVALUASI PROSES
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI SESI II: MENGONTROL
HALUSINASI DENGAN MENGHARDIK

Aspek yang Nama


NO
dinilai
1 Keaktifan
2 Konsentrasi
Mengikuti
3 sampai
selesai
Tidak
4 menyela
pembicaraan

Petunjuk:

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui
nama, panggilan, asal dan hobi klien lain. Beri tanda  jika klien mampu
dan tanda  jika klien tidak mampu
LEMBAR OBSERVASI EVALUASI HASIL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI SESI II: MENGONTROL
HALUSINASI DENGAN MENGHARDIK

Aspek yang Nama


NO
dinilai
Menyebutkan
1 pengertian
halusinasi
Menyebutkan
2 Tujuan
menghardik
Mendemonstra
3 sikan cara
menghardik

Petunjuk:

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui
nama, panggilan, asal dan hobi klien lain. Beri tanda  jika klien
mampu dan tanda  jika klien tidak mampu
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, B.A. 2016. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta :


EGC
Azizah, L.M, Zainuri, Imam, Akbar, Amam. 2016. Buku Ajar
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta : Indomedika Pustaka

Anda mungkin juga menyukai