Anda di halaman 1dari 6

RESUME

FARMAKOLOGI KANKER ORGAN REPRODUKSI

DAN KELAINAN HORMONAL

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

Dosen Pengampu : Diah Astutiningrum, M.Kep

Disusun Oleh:

Nama : Regita Wulan Cahyani


NIM : A02020049

Tingkat 2B

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA TIGA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


FARMAKOLOGI KANKER ORGAN REPRODUKSI & KELAINAN HORMONAL

Dosen : Apt. Drs. Muh Khusnul Khuluq, M.Farm

Hari, Tanggal : Senin, 25 April 2022

Berbicara mengenai hormon wanita maka tak lepas dengan hormon estrogen. Hormon
estrogen ini sangat mempengaruhi psikologis dan biologis seorang wanita. Maka jika hormon
estrogen yang dimiliki wanita jumlahnya menurun maka akan menyebabkan kelainan.
Menurunnya jumlah homon estrogen ini dipengaruhi oleh faktor usia jadi semakin tua atau
lansia maka jumlah hormon estrogennya semakin sedikit. Dengan menurunnya hormon
estrogen maka akan menyebabkan menopasue, memory lose (pikun), penurunan produksi
ASI, pematangan sel telur yang tidak sempurna, menyebabkan osteoporosis atau
pengeroposan tulang karena wanita yang sudah lanjut usia misalnya maka hormon
estrogennya sudah menurun akan kehilangan kerapatan tulang maka badannya pun akan
membungkuk selain itu pada jantung dan pembuluh darah akan mengalami peningkatan
kolesterol jika horom estrogennya semakin berkurang dan jika pada vagina fungsi estrogen
membantu proses pendewasaan uterus dan proses lubrikasi atau perlicinan. Adapun kelainan
reproduksi maupun hormonal yang bisa terjadi diantaranya: amenorea, oligomenorea,
polimenorea, hipomenorea, disminorea, gejala postmenopose, infertilitas, pendarahan krn
hormonal, endometriosis, karsinoma mamae dan kista.

A. Estrogen : untuk pengobatan


1. Eynilestradiol (LYNORAL)
Indikasi : supressi laktasi, gangguan menstruasi : amenorrea primer
2. Dydogesterone (Duphaston)
Indikasi : mencegah aborsi, pendarahan krn hormonal, amenorrea, dismenorea,
oligomenore, sindrom pre menstruasi
3. Alistrenol (Premaston)
4. Lynostrenol (Endometril)
Indikasi
a. Oligomenorea / hipomenorea : 1 tab / hari hr 16-25
b. Polimenorea : 1 tab / hari hari ke 5-25
c. Disminorea : 1 tab / hari hari ke 5-25
d. Amenorea primer / sekunder : 1 tab / hari hari 16-25
e. Karsinoma endometrium :6 -10 tab hari jangka panjang
5. Norethisteron (Norelut, Regumen)
Indikasi :
a. Amenorea 1 tab mulai hari ke 5 sampai 25
b. Pendaharan rahim krn faktor hormononal 1 tab mulai hari ke 5 sampai 25
c. Endometriosis : terapi jangka panjang 6-8 bulan

B. Antiestrogen
1. Clomiphene citrat (profertil)
Indikasi:
a. Infertilitas anovulasi pada wanita : 1 tab / hari slm 5 hari mulai hari 5
b. Oligosperma : 1 tab / hari selama 40 – 90 hari
2. Human chorionioric gonadotropin/HCG (Pregnyl)
Indikasi : Infertilitas pada wanita

C. Kanker Organ Reproduksi


1. Kanker serviks
Kanker serviks adalah kanker yang menyerang leher rahim , biasanya
disebabkan oleh virus HPV yang telah berkembang ganas menjadi sel kanker
a. Pencegahan kanker serviks
 Melakukan vaksin HPV
 Direkomendasikan pada usia 11-12 tetapi disetujui pada usia 9-26
tahun dan lebih efektif lagi jika dilakukan sebelum melakukan
aktivitas seksual
 Melakukan pemeriksaan pap smear saat usia 21 th dan
mendapatkan setiap 3 tahun atau tes HPV setiap 5 tahun
b. Penyebab kabker serviks : HPV (Human Paiplloma Virus)
c. Pengobatan : kemoterapi
 Dosis 40mg/m2 IV sekali seminggu
 Untuk kanker mulai stadium II B sampai IV A
2. Kanker vulva
Vulva adalah bagian terluar dari sistem reproduksi wanita yang mencakup
daerah libia, lubang vagina, klitoris, dan lubang uretra. Fakta menunjukkan
bahwa 3% hingga 4% kanker sistem reproduksi pada wanita adalah kanker
vulva dan kanker jenis ini biasanya menyerang para wanita yang telah
menopause.
 Cisplatin 40 mg/m2-70mg/m2
3. Endometriosis / kista
Adalah keadaan di mana endometrium membentuk suatu jaringan (kista)
yang semakin lama semakin besar. Penyebab jelasnya belum diketahui : faktor
lingkungan dan genetic. Menyebabkan infertilitas pada wanita (20-50%).
Treatment : Operasi, kemoterapi
4. Kanker ovarium
Sama seperti gejala kanker serviks pada stadium awal yang tidak terdeteksi,
gejala kanker ovarium tidak akan terdeteksi dengan mudah hingga kanker
telah menyebar ke perut bagian atas atau luar.
Faktor resiko :
a. Keturunan : riwayat keluarga menderita kanker payudara, kanker
ovarium
b. Wanita post menopause
c. Kegemukan
d. Wanita yg tidak mempunyai keturunan
e. Wanita yg minum obat penyubur

Kemoterapi kanker ovarium :

a. Kemoterapi dilalkukan secara sistemik (Injeksi)


b. Obat kemoterapi misalnya: cisplatin inj. Carboplatin inj
c. Obat tsb paling banyak dipakai karena minim efek samping
d. Paclitaxel 175 mg/m2 + carboplatin
e. Kombinasi antara cisplatin 75-100 mg/m2IV dan ciclopospamide (600
mg/M2 IV inj

D. Menghitung Luas Permukaan Tubuh


Berdasarkan luas permukaan tubuh (body surface area = BSA). Metode ini adalah
yang paling tepat karena ada korelasi langsung antara luas permukaan tubuh dengan
kecepatan metabolisme obat.
Rumus : BSA (m2) =
 Tinggi Badan (cm) x BB (kg)
3600

Terapi Dosis yang Dosis Rujukan


(BB=80 kg, diberikan CHOP (Baxter 16th
Penilaian
TB=160 cm, BSA= edition),
1,89 m2 Lexicomp,2017
Cisplatin 91 mg 40 mg/m2 1.89 x 50= 94, 5
mg
5- Fluorouracyl 912 mg 500 mg/m2 1.89 x 500=
945mg

Cyclophosphamide 912 mg 500 mg/m2 1.89 x 500=


945mg

E. Rhogam injeksi
Wanita gol darah O dengan Rhesus Posisitf menyebabkan isoaglutinasi antigen A dan
Antigen B yg menyebabkan penyakit hemolisis pd bayi baru lahir. Untuk
mencegahnya, di berikan suntikan Rhogam 24 atau 28 minggu masa kehamilan.
Vaksin Hyperhep : bila ibu terkena hepatitis B / HBsAg and HBeAg positif.
Penularan :
1. Placenta
2. Laktasi
3. Kontak langsung dg ibu
4. Kontaminasi dg darah ibu sewaktu melahirkan
5. Vaksin ini diberikan maks 12 jam setelah kelahiran, IM, 0.5 ml

F. Obat Pasca Melahirkan


Methylergometrin (Pospargin, Methergin)
1. Menyebabkan kontraksi uterus berulang di ikuti fase istirahat
2. Sehingga berfungsi untuk pencegahan atau pengobatan pendarahan pasca
melahirkan atau abortus
3. Awalnya di berikan suntikan 0.2 mg, uterus konstraksi setelah3-5 menit
4. Selanjutnya di berikan oral dg dosis 0.125 mg, 3 x selama sampai 7 hari

Indikasi:

1. Perdarahan dalam masa nifas


2. Kekuatan otot rahim kurang untuk proses persalinan (Atonia)
3. Pembendungan getah nifas dalam rongga Rahim
4. Penanganan aktif stadium ke 3 proses kelahiran

Anda mungkin juga menyukai