Disusun Oleh:
Tingkat 2B
Berbicara mengenai hormon wanita maka tak lepas dengan hormon estrogen. Hormon
estrogen ini sangat mempengaruhi psikologis dan biologis seorang wanita. Maka jika hormon
estrogen yang dimiliki wanita jumlahnya menurun maka akan menyebabkan kelainan.
Menurunnya jumlah homon estrogen ini dipengaruhi oleh faktor usia jadi semakin tua atau
lansia maka jumlah hormon estrogennya semakin sedikit. Dengan menurunnya hormon
estrogen maka akan menyebabkan menopasue, memory lose (pikun), penurunan produksi
ASI, pematangan sel telur yang tidak sempurna, menyebabkan osteoporosis atau
pengeroposan tulang karena wanita yang sudah lanjut usia misalnya maka hormon
estrogennya sudah menurun akan kehilangan kerapatan tulang maka badannya pun akan
membungkuk selain itu pada jantung dan pembuluh darah akan mengalami peningkatan
kolesterol jika horom estrogennya semakin berkurang dan jika pada vagina fungsi estrogen
membantu proses pendewasaan uterus dan proses lubrikasi atau perlicinan. Adapun kelainan
reproduksi maupun hormonal yang bisa terjadi diantaranya: amenorea, oligomenorea,
polimenorea, hipomenorea, disminorea, gejala postmenopose, infertilitas, pendarahan krn
hormonal, endometriosis, karsinoma mamae dan kista.
B. Antiestrogen
1. Clomiphene citrat (profertil)
Indikasi:
a. Infertilitas anovulasi pada wanita : 1 tab / hari slm 5 hari mulai hari 5
b. Oligosperma : 1 tab / hari selama 40 – 90 hari
2. Human chorionioric gonadotropin/HCG (Pregnyl)
Indikasi : Infertilitas pada wanita
E. Rhogam injeksi
Wanita gol darah O dengan Rhesus Posisitf menyebabkan isoaglutinasi antigen A dan
Antigen B yg menyebabkan penyakit hemolisis pd bayi baru lahir. Untuk
mencegahnya, di berikan suntikan Rhogam 24 atau 28 minggu masa kehamilan.
Vaksin Hyperhep : bila ibu terkena hepatitis B / HBsAg and HBeAg positif.
Penularan :
1. Placenta
2. Laktasi
3. Kontak langsung dg ibu
4. Kontaminasi dg darah ibu sewaktu melahirkan
5. Vaksin ini diberikan maks 12 jam setelah kelahiran, IM, 0.5 ml
Indikasi: