Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KANKER SERVIKS

PAKET PENYULUHAN DAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


KANKER LEHER RAHIM

Bidang Studi                           :           Ilmu Keperawatan Maternitas


Pokok Bahasan                       :           Kanker Leher Rahim ( Servik)
Sasaran                                    :           Masyarakat anak muda
Tempat                                    :           Balaidesa
Hari / Tanggal                         :          Senin,
Waktu                                     :           1 x 30 menit
Penyuluh                                 : Mahasiswa Prodi D III Keperawatan BLORA

I.       TOPIK
Kanker leher rahim.

II.    PERMASALAHAN
Kanker serviks sampai saat  ini merupakan salah satu penyebab kematian  kaum
wanita yang cukup tinggi, baik di negara-negara maju maupunnegara berkembang seperti
Indonesia. Setiap tahun ditemukan kurang lebih 500.000 kasus baru kanker serviks
dan  tiga perempatnya terjadi di negara yang berkembang. Data yang berhasil dihimpun
oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan, bahwa angka kejadian
kanker di Indonesia sampai saat ini diperkirakan setiap tahun muncul sekitar200.000 kasus
baru di mana jenis terbesar dari kanker tersebut adalah kanker serviks. Berdasarkan hasil
studi pendahuluan di Perjan Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin Bandung, pada tahun 2004
kanker rahim menduduki urutan  pertama kanker pada sistem reproduksi wanita dengan
jumlah 360 kasus.
III.  TUJUAN
a.       TujuanUmum
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan agar  masyarakat dapat memahami
penyakit leher rahim.
b.      TujuanKhusus
Setelah dilakukan penyuluhan ini, peserta penyuluhan dapat :
a.       Menjelaskan pengertian kanker leher rahim.
b.      Menyebutkan penyebab kanker leher rahim.
c.       Menyebutkan gejala kanker leher rahim.
d.      Menjelaskan pengobatan untuk kanker leher rahim.
e. Menjelaskan perempuan yang beresiko terkena kanker leher Rahim
f. Menjelaskan tingkat kanker leher Rahim
IV. SASARAN
a.       Sasaran Langsung
Seluruh wanita dan penderita kanker serviks diwilayah kerja puskesmas
Ardimulyo Singosari.
b.      Sasaran Tidak Langsung
Seluruh masyarakat yang berada diwilayah kerja puskesmas Ardimulyo
Singosari

V.    MATERI

A. Apa itu kanker serviks (kanker leher rahim)?


Kanker serviks adalah kanker yang terjadi saat ada sel-sel di leher rahim alias serviks
yang tidak normal, dan berkembang terus dengan tidak terkendali. 
Sel-sel abnormal tersebut bisa berkembang dengan cepat sehingga mengakibatkan
tumor pada serviks. Tumor yang ganas nantinya berkembang jadi penyebab kanker serviks.
Leher rahim sendiri adalah organ yang berbentuk seperti tabung silinder. Fungsinya yaitu
menghubungkan vagina dengan rahim.
Kanker ini adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak terjadi pada wanita di
seluruh dunia. Namun, tes pap smear yang rutin dapat membantu mengetahui adanya kanker
serviks secara dini.
Kanker serviks sering kali masih bisa disembuhkan jika ditemui sejak awal. Selain itu,
ada beberapa metode untuk mengendalikan risiko kanker serviks, yang membuat angka kasus
kanker serviks menurun.

B. Apa penyebab kanker serviks (kanker leher rahim)?


Hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus atau
disingkat HPV. Ada lebih dari seratus jenis HPV, tapi sejauh ini hanya ada kira-kira 13 jenis
virus yang bisa jadi penyebab kanker serviks. Virus ini sering ditularkan melalui hubungan
seksual.
Di dalam tubuh wanita, virus ini menghasilkan dua jenis protein, yaitu E6 dan E7.
Kedua protein ini berbahaya karena bisa menonaktifkan gen-gen tertentu dalam tubuh wanita
yang berperan dalam menghentikan perkembangan tumor.
Kedua protein ini juga memicu pertumbuhan sel-sel dinding rahim secara agresif.
Pertumbuhan sel yang tidak wajar ini akhirnya menyebabkan perubahan gen (disebut juga
sebagai mutasi gen). Mutasi gen inilah yang lantas menjadi penyebab kanker serviks
berkembang dalam tubuh.
Beberapa jenis HPV tidak menyebabkan gejala sama sekali. Namun, sebagian jenis
bisa menyebabkan kutil pada kelamin, dan beberapa bisa jadi penyebab kanker serviks.
Hanya dokter yang bisa mendiagnosis dan memastikan seberapa bahaya jenis HPV yang
Anda alami.
Dua turunan dari virus HPV (HPV 16 dan HPV 18) diketahui berperan dalam 70% dari
kasus kanker serviks. Jenis infeksi HPV ini tidak menyebabkan gejala apa pun, sehingga
banyak wanita tidak menyadari mereka memiliki infeksi. Faktanya, kebanyakan wanita dewasa
sebenarnya pernah menjadi “tuan rumah” HPV pada saat tertentu dalam hidup mereka.
HPV dapat dengan mudah ditemukan melalui tes pap smear. Inilah mengapa tes pap
smear sangat penting untuk mencegah kanker serviks. Tes pap smear mampu mendeteksi
perbedaan pada sel serviks sebelum berubah menjadi kanker. Jika Anda menangani
perubahan sel tersebut, Anda dapat melindungi diri dari kanker leher rahim.
C. Apa saja ciri-ciri dan gejala kanker serviks (kanker leher rahim)?

Pada tahap awal, wanita dengan kanker serviks awal dan pre-kanker tidak akan mengalami
gejala. Pasalnya, kanker serviks tidak menunjukkan gejala hingga tumor terbentuk. Tumor
kemudian bisa mendorong organ di sekitar dan mengganggu sel-sel sehat. Gejala kanker
serviks bisa ditandai dengan ciri-ciri berikut ini.

 haid, menstruasi yang lebih panjang, perdarahan setelah atau saat berhubungan
seks, setelah menopause, setelah buang air besar, atau setelah pemeriksaan
panggul.
 Siklus menstruasi jadi tidak teratur.
 Nyeri pada panggul (di perut bagian bawah).
 Nyeri saat berhubungan seks atau berhubungan seks.
 Nyeri di pinggang (punggung bawah) atau kaki.
 Badan lemas dan mudah lelah.
 Berat Perdarahan yang tidak wajar dari vagina. Misalnya perdarahan padahal Anda
tidak sedang badan menurun padahal tidak sedang diet.
 Kehilangan nafsu makan.
 Cairan vagina yang tidak normal, seperti berbau menyengat atau disertai darah.
 Salah satu kaki membengkak.

D. Apa obat kanker serviks yang sering digunakan?


Semakin cepat Anda mendeteksi gejala kanker serviks dan penyakitnya, semakin mudah
pula untuk mengobati kanker serviks.
Pengobatan untuk kanker serviks cukup rumit. Rumah sakit akan menyiapkan tim ahli
yang ditentukan untuk mengatasi tahap awal dan tahap lanjut kanker serviks. Walau idealnya
menangani kanker serviks pada tahap awal, biasanya kanker serviks tidak didiagnosis cukup
awal.
Biasanya, ada tiga pilihan penanganan utama untuk kanker serviks, operasi, radioterapi
dan kemoterapi.
1. Operasi

Tindakan ini akan mengangkat bagian yang terinfeksi kanker. Anda dan tim medis Anda harus
bekerja sama untuk hasil yang terbaik:

 Radical trachelectomy – serviks, jaringan sekitar dan bagian atas vagina diangkat,
namun rahim tetap pada tempatnya sehingga Anda masih bisa punya anak. Karena itulah
tindakan bedah ini biasanya jadi prioritas untuk wanita yang memiliki kanker serviks
tahap awal dan masih mau punya anak.
 Histerektomi – serviks dan rahim diangkat, tergantung pada tahap kanker, mungkin
diperlukan untuk mengangkat indung telur dan tuba falopi. Anda sudah tidak bisa
memiliki anak lagi jika Anda melakukan histerektomi.
 Pelvic exenteration – operasi besar di mana serviks, vagina, rahim, kemih, indung telur,
tuba falopi dan rektum diangkat. Seperti histerektomi, Anda sudah tidak bisa punya anak
lagi setelah menjalani pembedahan ini.
2. Radioterapi

Pada tahap awal kanker serviks, Anda dapat ditangani dengan radioterapi atau
dikombinasikan dengan operasi. Kemudian, apabila kanker sudah pada tahap lanjut, dokter
dapat merekomendasi radioterapi dengan kemoterapi untuk mengurangi perdarahan dan
rasa sakit pada pasien.

Pada prosedur ini, tubuh Anda dipaparkan dengan radiasi. Sumber radiasi dapat berasal
dari eksternal, dengan mesin yang memancarkan radiasi pada tubuh Anda, atau secara
internal. Dengan metode internal, sebuah implan akan dipasang ke dalam tubuh Anda
untuk memberi radiasi. Ada beberapa kasus di mana 2 metode ini dikombinasikan.
Rangkaian radioterapi biasanya berlangsung selama 5 hingga 8 minggu.

3. Kemoterapi

Kemoterapi dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan radioterapi untuk


menangani kanker serviks. Pada kanker tahap lanjut, metode ini sering digunakan untuk
mencegah pertumbuhan kanker. Anda akan membuat janji untuk mendapatkan dosis
kemoterapi melalui infus.

Semua penanganan kanker serviks dapat memiliki efek samping. Anda harus
mendiskusikannya terlebih dahulu dengan dokter. Anda mungkin akan mengalami
menopause dini, penyempitan pada vagina, atau limfedemasetelah menjalani perawatan
kanker leher Rahim.

E. Perempuan yang beresiko terkena kanker leher Rahim


1. Kontak seksual/kawin terlalu dini kurang dari umur 15 tahun
2. Berhubungan seks dengan banyak pasangan atau mempunyai pasangan yang suka berganti
ganti pasangan .
3. Merokok
4. Faktor genetic ( keturunan )
5. Penurunan daya tahan tubuh
6. Pencucian lubang kemaluan dengan antiseptic atau deodorant yang terlalu sering
7. sering mengonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan makanan yang
mengandung pengawet , sedikit mengonsumsi buah maupun sayuran
8. Kurang memperhatikan kebersiahn badan
9. Melahirkan terlalu sering lebih dari 6 kali
F. Menjelaskan tingkat kanker leher Rahim
0 = Tidak menimbulkan gejala, hanya terbatas pada permukaan leher Rahim
1 = Terbatas pada daerah leher Rahim
2 = Kanker menyebar pada leher Rahim dan rahim’
3 = Kanker menyebar pada dinding rongga panggul dan lubang kemaluan
4 = Kanker menyebar pada kandung kencing dan saluran pembuangan, serta menyebar
ke paru-paru, hati, tulang.

VI. METODE
·         Tutorial
·         Tanya Jawab

VII. MEDIA
·         Leaflet
·         LCD dan Laptop

VIII.                      PELAKSANAAN dan KONTRAK WAKTU PENYULUHAN

Kegiatan
N Wak Medi Metod
Acara Tahapan
o tu a e
Penyuluhan Peserta

·        Mengucapkan ·         Menjawab
Salam salam
·        Memperenalka ·        Memperhati
n diri kan dan
·         Menjelaskan Mendengarkan
judul materi serta Lapt
5
tujuan yang akan op Tutori
1 Ceramah meni Pembukaan
dicapai oleh peserta dan al
t
penyuluhan dan LCD
melakukan kontrak
waktu
·         Menggali
pengetahuan
peserta penyuluhan
Menjelaskan pada
peserta tentang :
·         Pengertian
·         penyebab,
·         Gejala
Memperhatikan LCD
30 ·         Pengobata
Penyajianma Dan dan Tutori
2 Ceramah meni ·         kontrol
teri mendengarkan Lapt al
t setelah perawatan
penyaji materi op
·         bahaya
·         perawatan
penderita
·         cara mencegah
kanker leher rahim,

·         Bertanya
tentang hal-hal
yang belum
dimengerti
·         Memberikan
reinforcemen
positif kepada
peserta atas
Tutori
kemampuan LCD
Tanya 5 al
bertanya dan
3 jawabdanDisk meni Evaluasi dan
·         Menjawab Lapt
usi t Tanya
pertanyaan peserta op
Jawab
·         Memberikan
pertanyaan tentang
materi yang telah
disampaikan
·        Menyimpulkan
hasil penyuluhan
·        Mengucapkan
5 terima kasih atas
Leafl Tutori
4 Ceramah meni Penutup peran serta peserta
et al
t yang telah
berpartisipasi
·         Menutup acara
penyuluhan

9.         EVALUASI

a. EvaluasiStruktur

1.      Penyelenggaraan penyuluhan kanker leher rahim ditempat penyuluhan warga desa


ardimulyo.
2.      Pelaksanaan penyuluhan kanker leher rahim sudah dikonsulkan dengan pembimbing.
3.      Peserta hadir tepat waktu ditempat pelaksanaan penyuluhan
4.      Peserta mengisi lembar absensi.
b.      Evaluasi Proses
1.      Peralatan untuk penyuluhan kanker leher rahim telah dipersiapkan sebelum acara
dimulai.
2.      Peserta aktif bertanya.
3.      Tidak ada peserta yang  meninggalkan ruangan  tanpa alasan yang tidak jelas.
c.       EvaluasiHasil
70% peserta memahami materi yang telah disampaikan meliputi
pengertian, penyebab, gejala, pengobatan, kontrol setelah perawatan, bahaya, perawatan
penderita, dan cara mencegah kanker leher rahim,
DAFTAR PUSTAKA

-          Doungoes, marlin E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan


dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. EGC : Jakarta
-          Nurcahyo , J.2010. Awas!!! Bahaya Kanker Rahim dan Kanker Payudara, Wahana Totalita
Publisher : Yogyakarta
-          Kumalasari, I., Iwan, A.2012. Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan dan
Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta.
-          Brunner & Sundarth.2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol.2.EGC : Jakarta
-          Heffner, Linda J dan Schust, J Danny.2005. At a Glance Sistem Reproduksi Edisi Kedua.
EMS : Jakarta
-          David C.1994. Buku Ajar Bedah Edisi 2. EGC : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai