Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

DETEKSI DINI KANKER SERVIKS

DISUSUS OLEH:

NAMA :REVINA ANGGELIN

NIM : 201902075

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU

TAHUN AJARAN 2020/2021


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kanker serviks adalah penyakit yang sering ditemukan diantara
penyakit ginekologi yang lain. Kanker serviks merupakan penyakit yang
ditakuti oleh semua wanita karena penyebab utamanya kematian pada wanita
dinegara berkembang termasuk Indonesia. Pencegahan kanker serviks bisa
dilakukan dengan beberapa cara yaitu tes Pap Smear dan Visual Asam Asetat
(IVA), pemeriksaan Pap Smear adalah pemeriksaan sitology yang dilakukan
oleh ahli patologi untuk melihat perubahan sel yang mngindikasikan
terjadinya inflamasi, displasi atau kanker. Cara kerja dari Pap Smear adalah
dengan mengambil sel-sel dari serviks menggunakan alat spatula dan sikat
khusus, kemudian dioleskan ke kaca objek untuk dibaca oleh ahli. Hasil akan
lebih didapat kurang lebih satu minggu sampai satu bulan kemudian . Pap
Smear adalah gold standard untuk pemeriksaan kanker serviks.
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) adalah salah satu
metode skrining deteksi kanker dinding Rahim yang sering dan mudah
dilakukan. Cara kerjanya adalah dengan cara mengoleksi Asam Asetat ke
Cervix, permukaan dinding Rahim yang terinfeksi oleh sel kanker akan
berubah warna menajdi putih. Jika hasil tes IVA positif belum tentu sudah
menderita kanker, hasil positif menunjukan adanya lesi pra kanker yang jika
tidak diobatai maka kemungkinan akan menjadi kanker . pencegahan kanker
serviks paling efektif adalah melalui pemeriksaan IVA. Metode IVA lebih
efektif dan efisien untuk deteksi dini kanker serviks karena biaya murah dan
mudah dilakukan dengan cara pengambilan lender di dinding vagina
kemudian dioles dengan Asam Asetat 3-5%. Apabila tidak ada perubahan
B. Tujuan makalah
Untuk mengetahui distribusi frekuensi pemeriksaan skrining kanker
serviks wanita pada usia dini serta hambatan yang sering terjadi untuk
mencegah kanker serviks sejak dini. Dan juga untuk memenuhi standar
kompetensi mahasiswa yaitu dengan mengerjakan tugas. Dan juga mahasiswa
mampu untuk memahami konsep dasar kanker serviks.

C. Manfaat
1. Menambah pengetahuan dan wawasan dalam hal menyusun tugas dan
menyajikan fakta secara jelas tentang hubungan tingkat pengetahuan
kanker serviks.
2. Mempertimbangkan peningkatan kebijakan terkait program deteksi dini
kanker serviks.
3. Menambah wawasan kepada kami dan pembaca tentang deteksi dini
kanker servik
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian
Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada sel-sel dileher
Rahim. Kanker itu terjadi saat ada sel-sel dileher Rahim alias serviks yang
tidak normal, dan berkembang terus denga tidak terkendali. Sel-sel abnormal
ini dapat berkembang dengan cepat, sehingga mengakibatkan tumbuhnya
tumor pada serviks. Tumor yang ganas ini kemidian akan berkembang dan
menjadi penyebab kanker serviks.
Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak
menelan korban pada wanita seluruh dunia. Apalagi kanker ini tidak adan
menunjukan gejala pada awal. Gejala baru muncul pada saat kanker sudah
mulai menyebar dan memasuki tahap stadium lanjut. Dalam banyak kasus,
kanker serviks ini juga berkaitan erat dengan infeksi menular seksual (IMS).
B. Etiologi
Belum diketahui pasti penyebab terjadinya kanker serviks, tetapi ada
beberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kanker serviks, yaitu:
1. Human papilloma virus (HPV)
HPV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan terjadinya kutil didaerah
genital (kondiloma aklminata), yang ditularkan melalui hubungan seksual.
HPV sering diduga sebagai penyebab terjadinya perubahan yang abnormal
dari sel-sel Rahim.
2. Merokok
Tembaku yang terkandung dalam rokok dapat menurunkan system
kekebalan tubuh dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan
HPV pada serviks
3. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini
4. Berganti-ganti pasangan seksual
5. Gangguan system kekebalan tubuh
6. Penggunaan pil KB dal janga waktu lama
7. Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamidia yang menahun
8. Usia
Usia 40 tahun sangat rentan terhadap serangan kanker ini. Namun ini
bukan berarti untuk menyerang usia muda
9. Mengalami keputihan terus-menerus
10. Mempunyai anak banyak
11. Memakai pembalut yang tidak aman seperti pembalut yang mengandung
dioksin
12. Mencuci kemluan dengan air yang tidak bersih
13. Masalah genetik.

C. Manifestasi klinik
Kanker serviks sering kali terlambat ditangani karena gejalanya tidak disadari.
Padahal, bila gejala kanker serviks stadium awal dapat terdeteksi sejak dini
dan dan segera diobati, peluangnya untuk sembuh akan lebih besar. Gejalan
kanker serviks stadium awal memang sulit dikenali. Kanker serviks stadium
awal sering kali tidak menimbulkan keluhan atau gejala apa pun. Bila muncul,
gejalanya tidak khas dan bisa menyerupai gejala penyakit lain.
Gejalan kanker serviks biasanya terlihat ketika penyakit kanker serviks
sudah memasuki stadium lanjut, dimana sel kanker sudah meneybar
kejaringan sekitarnya. Namun, ada beberapa tanda dan gejala yang bisa
dicurigai sebagai gejala awal dari kanker serviks.
 Perdarahan dari vagina diluar periode menstruasi, setelah berhubungan
seks, setelah pemeriksaan panggul, atau setelah menopause.
 Keputihan yang encer, berwarna kecoklatan, bercampur darah, dan
berbau busuk.
 Nyeri panggul atau punggung yang tidak mereda.
 Sakit ketikan buang air kecil atau berhubungan seksual.
 Terdapat darah pada urine.
D. Gambar

E. Penanganan
Penanganan metode pengobatan kanker serviks bergantung pada beberapa
faktor, misalnya:
 Stadium kanker
 Janis kanker
 Usia pasien
 Kondisi medis lain mungkin sedang dihadapi
Penaganan kanker serviks berdasarkan stadium dibagi menjadi dua.
Pertama, operasi pengangkatan sebagian atau seluruh organ Rahim,
radioterapi, atau kombinasi keduanya. Kedua, penaganan kanker serviks
stadium akhir, yaitu radioterapi dan/atau kemoterapi. Kadang operasi juga
perlu dilakukan.
1) Penangana dengan Radioterpi.
Pada kanker serviks stadium akhir, radioterapi akan dikombinasikan
dengan kemoterapi untuk mengendalikan pendarahan dan rasa nyesi.
Prosedur radioterapi dapat dilakukan dengan du acara, yaitu:
 External. Mesin radioterapi akan menembakkan gelombang
energy tinggi ke bagian panggul pasien menghancurkan sel
kanker.
 Internal. Implant radioaktif akan dimasukkan di dalam vagina
dan leher Rahim pasien. Radioterapi tidak hanya
menghancurkan sel-sel kanker terapi seringkali juga
menghancurkan jaringan yang sehat.
2) Penanganan dengan kemoterapi
Kemoterapi dilakukan dengan memperlambat penyebaran dan
mengurangi gejala yang muncul. Kemoterapi memakai obat-obatan
yang berfungsi untuk menghancurkan sel kanker.
Penanganan ini memberi dampak keseluruh tubuh, obat kanker
serviks yang digunakan dalam kemoterapi akan menghancurkan sel
yang tumbuh dengan cepat, terutama sel kanker. Sayangnya, sel sehat
yang tumbuh dengan cepat juga dapat terpengaruh.

F. Peran bidan
 Bidan tidak hanya berperan penting membantu perempuan dalam pemeriksaan
kehamilan, proses persalinan atau pemeriksaan nifas. Lebih jauh, bidan
merupakan garda terdepan untuk deteksi dini dan pencegahan kanker serviks.
 Tes IVA dilakukan dengan cara memberi keasaman pada mulut rahim. Jika
ada perubahan warna pada mulut rahim, bisa jadi pasien sudah memiliki
gejala kanker serviks. Bidan pun kemudian akan segera memberi pasien
rujukan ke dokter atau rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.
 Deteksi dini kanker serviks yang dapat dilakukan oleh bidan yaitu melalui tes
IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat). Selain mudah dan murah, tes IVA hanya
memakan waktu sekitar lima untuk dapat mendeteksi gejala kanker serviks.
 "Deteksi kanker sejak dini akan membantu mempermudah pengobatan kanker
itu sendiri,"

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada sel-sel dileher Rahim.
Kanker itu terjadi saat ada sel-sel dileher Rahim alias serviks yang tidak
normal, dan berkembang terus denga tidak terkendali. Sel-sel abnormal ini
dapat berkembang dengan cepat, sehingga mengakibatkan tumbuhnya tumor
pada serviks. Tumor yang ganas ini kemidian akan berkembang dan menjadi
penyebab kanker serviks.
Pencegahan kanker serviks bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu tes
Pap Smear dan Visual Asam Asetat (IVA), pemeriksaan Pap Smear adalah
pemeriksaan sitology yang dilakukan oleh ahli patologi untuk melihat
perubahan sel yang mngindikasikan terjadinya inflamasi, displasi atau kanker.
Cara kerja dari Pap Smear adalah dengan mengambil sel-sel dari serviks
menggunakan alat spatula dan sikat khusus, kemudian dioleskan ke kaca objek
untuk dibaca oleh ahli. Hasil akan lebih didapat kurang lebih satu minggu
sampai satu bulan kemudian. (Depkes 2009). Menurut R.Mcwhinney Pap
Smear adalah gold standard untuk pemeriksaan kanker serviks.
B. Saran
1. Bagi perawat atau bidan untuk selalu memotivasi wanita untuk melakukan
detesi dini kanker serviks berupa pap smear hal ini bertujuan untuk
mencegah angka kematian yang disebabkan oleh kanker.
2. Bagi mahasiswa untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan
dalam memberkan asuhan kepada pasien dengan kanker serviks.
3. Bagi masyarakat untuk memberi pengetahuan dan informasi pada
masyarakat awam tentang kanker serviks

DAFTAR PUSTAKA
https://m.klikdokter.com/penyakit/kanker-serviks
https://gaya.tempo.co/read/873885/peran-besar-bidan-indonesia-bantu-deteksi-
kanker
https://www.academia.edu/18145183/makalah_Kanker_Serviks_PI
https://m.authorstream.com

Anda mungkin juga menyukai