NIM : 32722401D20044
Mata Kuliah : Pengantar asuhan Kehamilan, Persalinan, Nifas Dan bayi baru lahir.
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Sulistyawati, 2009:1).
Perubahan fisiologis masa nifas adalah perubahan sistem reproduksi dimana meliputi
perubahan corpus uterin, cervix, vulva dan vagina, serta otot-otot pendukung pelvis.
Masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan
yang lamanya 6 minggu.
Masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandugan kembali
seperti prahamil, lama nifas 6-8 minggu.
Sehingga dapat disimpulkan jika masa nifas adalah masa 6 minggu setelah bayi dan
plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali secara fisiologis ke keadaan
semula yaitu sebelum hamil.
2) Lochea
Lochea adalah istilah untuk sekret dari uterus yang keluar melalui vagina
selama puerperium. Lochea mulai terjadi pada jam-jam pertama pascapatum, berupa
secret kental dan banyak.
Pada masa awal nifas, peluruhan jaringan desidua menyebabkan keluarnya
discharge vagina dalam jumlah bervariasi yang disebut lokhia. Secara mikroskopis,
lokhia terdiri atas eritrosit, serpihan desidua, sel – sel epitel, dan bakteri.
Mikroorganisme ditemukan pada lokhia yang menumpuk di vagina dan pada
sebagian besar kasus juga ditemukan bahkan bila discharge diambil dari rongga
uterus.
Lochea rubra ( cruenta) : berisi darah segar dan sisa- sisa selaput ketuban, sel- sel
desidua, vernik caseosa, lanugo dan mekonium, selama dua hari pascapersalinan.
Lochea sanguinolenta: berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari ke-3
sampai ke-7 pascapersalinan.
Lochea serosa: berwarna kuning, cairan tidak berubah lagi, pada hari ke-7 sampai ke-
14 pascapersalinan.
Lochea alba: cairan putih setelah 2 minggu.
Lochea purulenta: terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah dan berbau busuk.
Lochiostasis: lochea tidak lancar keluarnya.
3) Serviks
Setelah melahirkan, serviks menjadi lembek, kendor, terkulai dan berbentuk
seperti corong. Hal ini disebabkan korpus uteri berkontraksi, sedangkan serviks tidak
berkontraksi, sehingga perbatasan antara korpus dan serviks uteri berbentuk cincin.
Warna serviks merah kehitam-hitaman karena penuh pembuluh darah. Setelah bayi
dilahirkan, tangan pemeriksa masih dapat dimasukkan 2-3 jari dan setelah 1 minggu
hanya 1 jari saja yang dapat masuk.
Selesai involusi, ostium eksternum tidak sama waktu sebelum hamil. Pada
umumnya ostium eksternum lebih besar, tetap adaretakretak dan robekan-robekan
pada pinggirnya, terutama pada pinggir sampingnya.
5) Perineum
Setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang
oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada postnatal hari ke-5, perineum
sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya sekalipun tetap lebih kendur
daripada keadaan sebelum melahirkan.