Anda di halaman 1dari 21

PERUBAHAN SISTEM

ENDOKRIN PADA
MASA NIFAS

Kelompok 7

1. Dita Alifhia Maulida


2. Shella Rahmayani
3. Sri Widia Ningrum
Latar Belakang
• Masa nifas adalah suatu masa dimana tubuh menyesuaikan baik fisik maupun
psikologis terhadap proses melahirkan yang lamanya kurang lebih 6 minggu.
Selain itu, pengertian masa nifas adalah masa mulainya persalinan sampai
pulihnya alat-alat dan anggota badan yang berhubungan dengan kehamilan /
persalinan. Periode masa nifas (puerperium) adalah periode waktu selama 6-8
minggu setelah persalinan. Proses ini dimulai setelah selesainya persalinan dan
berakhir setelah alat-alat reproduksi kembali seperti keadaan sebelum hamil
sebagai akibat dari adanya perubahan fisiologi dan psikologi karena proses
persalinan.
• Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar
sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan
hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah. hormon berperan sebagai
pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh.
A. Pengertian Masa Nifas

• Masa Nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah


lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan
( Pusdiknakes, 2003)
• Masa nifas dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali keadaan sebelum hamil
yang berlangsung kira-kira 6 minggu (Abdu Bari, 2000).
• Masa nifas (Puerperinium) adalah masa mulai pulih kembali,
mulai persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali
ke keadaan pra-hamilpra-hamil, lamanya masa nifas yaitu 6-8
minggu (Wulandari & Ambarawati, 2008).
• Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih
kembali mulai dari persalinan selesai sampai alat-
alat kandungan seperti sebelum hamil. Lama
masa nifas 6-8 minggu. (Diah Wulandari dan Eny
Retna Ambarwati. 2010)

• Masa nifas adalah suatu masa dimana tubuh


menyesuaikan baik fisik maupun psikologis
terhadap proses melahirkan yang lamanya kurang
lebih 6 minggu. Selain itu, pengertian masa nifas
adalah masa mulainya persalinan sampai pulihnya
alat-alat dan anggota badan yang berhubungan
dengan kehamilan / persalinan.
B. Tahapan Masa Nifas

Masa nifas menurut Rukiyah, dkk. (2010:5) dibagi menjadi 3 tahap


sebagai berikut:
1. Puerperium dini yaitu pemulihan dimana ibu telah diperbolehkan
berdiri dan berjalan-jalan.
2. Puerperium intermedial yaitu pemulihan menyeluruh alat-
alat genital yang lamanya 6-8 minggu.
3. Remote puerperium adalah waktu yang diperlakukan untuk
pulih dan sehat terutama bila selama hamil atau bersalin
memiliki komplikasi.
C. Pengertian Sistem Endokrin

Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang


disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi
utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan
hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah.
Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk
mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh.
Beberapa dari organ endokrin ada yang menghasilkan
satu macam hormon disamping itu juga ada yang
menghasilkan lebih dari satu macam hormon misalnya
kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain.
D. Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin

Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol


dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama
bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka
satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan
karakteristik tertentu.

Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang


mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan
atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian
diambil alih oleh sistem saraf.Bila sistem endokrin umumnya
bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui
neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
Terdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin.
Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus
pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal,
seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk
hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara,
dan kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar
endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah.
E. Perubahan Sistem Endokrin Pada Masa
Nifas
Setelah melahirkan, sistem endokrin kembali kepada kondisi seperti
sebelum hamil. Hormon kehamilan mulai menurun segera setelah
plasenta keluar. Turunnya estrogen dan progesteron menyebabkan
peningkatan prolaktin dan menstimulasi air susu. Perubahan fisioligis
yang terjadi pada wanita setelah melahirkan melibatkan perubahan
yang progresif atau pembentukan jaringan-jaringan baru. Selama
proses kehamilan dan persalinan terdapat perubahan pada sistem
endokrin, terutama pada hormon-hormon yang berperan dalam
proses tersebut. Hormon yang berperan dalam sistem endokrin
sebagai berikut :
1. Hormon
Placenta
HCG (Human Chorionic
Gonadotropin)
Hormon plasenta menurun dengan cepat setelah persalinan.
Human chorionic gonadotropin (HCG) menurun dengan
cepat dan menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke
7 postpartum dan sebagai omset pemenuhan mammae pada
hari ke 3 postpatum. Penurunan hormone human plecenta
lactogen (Hpl), estrogen dan kortiosol, serta placenta enzyme
insulinasi membalik efek diabetogenik kehamilan, sehingga
kadar gula darah menurun secara yang bermakna pada
masa puerperium.
Kadar estrogen dan progesterone menurun secara
mencolok setelah plasenta keluar, kadar terendahnya di
capai kira-kira satu minggu pacapartum. Penurunan
kadar ekstrogen berkaitan dengan pembekakan payudara
dan dieresis ekstraseluler berlebih yang terakumulasi
selama masa hamil. Pada wanita yang tidak melahirkan
tidak menyusui kadar ekstrogen mulai meningkat pada
minggu ke 2 setelah melahirkan dan lebih tinggi dari pada
wanita yang menyusui pada postpartum hari ke 17.
Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan
Luteinizing hormone (LH).

FSH dan LH meningkat pada fase konsentrasi folikuler pada


minggu ke-3. Hipotalamik pituitary ovarium Hipotalamik
pituitary ovarium akan memengaruhi lamanya mendapatkan
menstruasi pada wanita menyusui maupun tidak menyusui.
Pada wanita menyusui mendapatkan menstruasi pada 6
minggu pasca melahirkan berkisar 16% dan 45% setelah 12
minggu pasca melahirkan. Sedangkan pada wanita yang tidak
menyusui, akan mendapat menstruasi berkisar 40% setelah 6
minggu pasca melahirkan dan 90% setelah 24 minggu.
Hormone estrogen

Setelah persalinan, terjadi penurunan kadar


estrogen yang bermakna sehingga aktivitas
prolaktin yang meningkat dapat mempengaruhi
kelenjar mamae dalam menghasilkan ASI.
2. Hormon Pituitary
Hormon pituitary terdiri antra lain :

hormon prolaktin
Prolaktin (berasal dari hormon pituitari) darah akan meningkat
dengan cepat. Hormone prolaktin berperan dalam pembesaran
payudara untuk merangsang produksi susu. Pada wanita yang
tidak menyusi, prolaktin menurun dalam waktu 2 minggu.
Hormone oksitosin

Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing hormone (LH).


FSH dan LH meningkat pada fase konsentrasi folikuler pada
minggu ke-3. Hipotalamik pituitary ovarium Hipotalamik pituitary
ovarium akan memengaruhi lamanya mendapatkan menstruasi
pada wanita menyusui maupun tidak menyusui. Pada wanita
menyusui mendapatkan menstruasi pada 6 minggu pasca
melahirkan berkisar 16% dan 45% setelah 12 minggu pasca
melahirkan. Sedangkan pada wanita yang tidak menyusui, akan
mendapat menstruasi berkisar 40% setelah 6 minggu pasca
melahirkan dan 90% setelah 24 minggu.
Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan
Luteinizing hormone (LH).

FSH dan LH meningkat pada fase konsentrasi folikuler pada


minggu ke-3. Hipotalamik pituitary ovarium Hipotalamik pituitary
ovarium akan memengaruhi lamanya mendapatkan menstruasi
pada wanita menyusui maupun tidak menyusui. Pada wanita
menyusui mendapatkan menstruasi pada 6 minggu pasca
melahirkan berkisar 16% dan 45% setelah 12 minggu pasca
melahirkan. Sedangkan pada wanita yang tidak menyusui, akan
mendapat menstruasi berkisar 40% setelah 6 minggu pasca
melahirkan dan 90% setelah 24 minggu.
3. Hipotalamik Pituitary Ovarium

Waktu mulai ovulasi dan menstruasi pada wanita menyususi dan tidak
menyusui berbeda. Kadar prolaktin yang inggi pada wanita menyusui
berpran dalam menekan ovulasi karena kadar hormone fsh terbukti sama
pada wanita menyusui dan tidak menyusui, dikarenakan ovarium tidak
merespon terhadap stimulasi FSH ketika kadar prolaktin meningkat
secara progresif sepanjang kehamilan. Pada wanita menyusussi kadar
prolaktin tetap meningkat sampai minggu ke 6 setelah persalian.
Kadar prolaktin dipengaruh oleh kekerapan menyusui, lama setiap
kali menusui dan banyak makanan tambahan yang diberikan, untuk
wanita yang menyusui dan tidak menyusui akan memperanaruhi
lamanya ia mendapatkan menstruasi. Sering kali menstruasi
pertama bersifat anovulasi yang dikarenakan rendahnya kadar
estrogen dan progesteeron. Pada wanita menyusui mendapatkan
menstruasi pada 6 minggu pasca melahirkan berkisar 16% dan
45% setelah 12 minggu pasca melahirkan. Sedangkan pada wanita
yang tidak menyusui akan mendapatkan menstruasi berkisar 40%
setelah 6 mingu pasca melahirkan dan 90% setelah 24 minggu.
Kesimpulan
Masa nifas yaitu dimulai setelah lahirnya plasenta dan bayi serta berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali pada keadaan sebelum hamil yang
berlangsung kira-kira 6 minggu (Abdu Bari, 2000). Ada banyak perubahan-
perubahan yang terjadi pada masa nifas baik itu secara fisiologi ataupun
psikologi salah satuya yaitu perubahan pada sistem endokrin.
Sistem endokrin yaitu sistem yang terdiri dari
sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar
sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah
menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon
secara langsung ke dalam aliran darah. Adapun
perubahan-perubahan pada sistem endokrin yaitu
seperti pada hormone plasenta, hormone pituitary,
hipotalamik pituitary ovarium, dsb.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai