Disusun oleh:
1. Dinitri Kusuma Dewi : 2010302002
2. Faisalia Adiyansyah : 2010302005
3. Liling Aini Zarqo : 2010302007
4. Nawang Puspitasari : 2010302008
5. Rizki Amelia : 2010302013
6. Rizky Putri Ramadhan: 20103020014
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Anatomi Fisiologi
Manusia tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW
yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulisan makalah mata kuliah “Anatomi Fisiologi Manusia” dapat diselesaikan dengan baik.
Saya berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan serta dapat menjadi referensi
dalam membaca. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut
pandang baru setelah membaca makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian
isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................IV
1.1 Latar belakang................................................................................................IV
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................IV
1.3 Tujuan dan Manfaat........................................................................................IV
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................V
2.1 Pengertian Hormon........................................................................................V
2.2 Kelenjar yang Menghasilkan Hormon...........................................................V
2.3 Macam-Macam Hormon Reproduksi.............................................................V
2. Hormon Gonadotropin
Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan dua macam hormon yaitu Lutein
Hormon (LH) dan Folikel Stimulating Hormon (FSH). Bila testis dirangsang oleh LH
dari kelenjar hipofisis, maka sekresi testosteron selama kehidupan fetus penting
untuk peningkatan pembentukan organ seks pria.
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-
sel Leydig untuk mensekresi testoteron. FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar
hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini,
pengubahan spermatid menjadi sperma tidak akan terjadi.
Perubahan spermatogenesis menjadi spermatosit dalam tubulus seminiferus
dirangsang oleh FSH. Namun, FSH tidak dapat menyelesaikan pembentukan
spermatozoa. Oleh karena itu, testosteron disekresikan secara serentak oleh sel
intertisial yang berdifusi menuju tubulus seminiferus. Testosteron diperlukan untuk
proses pematangan akhir spermatozoa.
3. Hormon Estrogen
Dibentuk dari testosteron dan dirangsang oleh hormon perangsang folikel.
Hormon ini memungkinkan spermatogenesis untuk menyekresi protein pengikat
endogen untuk mengikat testosteron dan estrogen serta membawa keduanya ke
dalam cairan lumen tubulus seminiferus untuk pematangan sperma.
4. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis.
Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada
spermatogenesis. Bila tidak terdapat hormon pertumbuhan, maka spermatogenesis
sangat berkurang atau tidak ada sama sekali.
Hormon pada Wanita
1. Hormon GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormon)
Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi
hipofisis anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon gonadotropin
(FSH/LH).
2. Hormon FSH (Follicle Stimullating Hormone)
Diproduksi di sel-sel basa hipofisis anterior, sebagai respon terhadap GnRH.
Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di
ovarium wanita (pada pria: memicu pematangan sperma di testis). Pelepasannya
periodic/pulsatif, waktu paruh eliminasi pendek (sekitar 3 jam), sering tidak
ditemukan dalam darah. Sekresinya dihambat oleh enzim inhibin dari sel-sel
granulose ovarium, melalui mekanisme feedback negatif.
4. Hormon Estrogen
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka internal folikel di
ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar
adrenal mrlalui konfersi hormone androgen. Pada pria diproduksi juga sebagian di
testis. Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta. Berfungsi stimulasi
pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ reproduksi
wanita. Estrogen berfungsi untuk merangsang sekresi hormon LH.
Pada uterus: menyebabkan proliferasi endometrium. Pada serviks:
menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks pada vagina :
menyebabkan proliferasi epitel vagina. Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan
payudara, juga mengatur distribusi lemak tubuh. Pada tulang, estrogen juga
menstimulasi osteoblas sehingga memicu pertumbuhan / generasi tulang. Pada
wanita pascamenopouse, untuk pencegahan tulang kropos/ osteoporosis, dapat
diberikan terapi hormone estrogen (sintetik) pengganti.
Hormon estrogen berfungsi mengendalikan perkembangan ciri seksual &
sistem reproduksi wanita, saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu
mulai berisi, tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh
di ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen juga membantu dalam
pembentukan lapisan endometrium.
5. Progesteron
Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium,
sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga diproduksi di
plasenta. Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase
sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus
berada pada keadaan yang optimal jika terjadi implantasi. Progesteron untuk
menghambat sekresi FSH dan LH.
Hormon progesteron : berfungsi mempersiapkan lapisan rahim untuk
penanaman sel telur yang telah dibuahi, mempersiapkan kelenjar susu untuk
menghasilkan susu, menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi
hormon FSH, dan memperlancar produksi laktogen (susu). Hormon ini dihasilkan
oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.
8. Oksitosin.
Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis. Peranannya, yaitu pada proses
kelahiran, untuk merangsang kontraksi awal dari otot uterus.
9. Relaksin.
Hormon ini dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang relaksasi
ligamen pelvis pada proses kelahiran.
10. Laktogen
Dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang bersama-sama dengan progesteron
merangsang pembentukan air susu
2. Fase proliferasi
Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen maka disebut juga “fase
estrogenik”. Fase ini dimulai pada hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus.
Setiap bulan setelah haid, hipofisis menskresikan FSH. Ormon ini
berpengarauh terhadap proses pertumbuhan dan pematangan ovum dan folikel
Graaf. Selama pertumbuhan folikel menjadi folikel graaf terjadi proses
pembentukan dan pengeluaran hormon estrogen. Estroge berfungsi untuk
membangan edometrium sehingga endometrium rahim menebal hingga 5-7 cm.
Selain itu, estrogen juga mempengaruhi kelenjar serviks untuk menghasilkan
cairan encer.
Adanya estrogen akan menghambat pengeluaran FSH dan memacu
pengeluaran LH yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Pada tahap akhir,
dengan pecahnya folikel graaf, ovum perlepas dan terlempar keluar disebut
ovulasi, kira-kira hari ke-14 dari suatu siklus.
Kesimpulan :
Asuhan kebidanan pada Nn. P umur 19 tahun dengan Metroragia selama 3
hari mulai dari pengkajian tanggal 28 Juli 2017 sampai kunjungan ulang pada
tanggal 31 Juli 2017 yaitu perdarahan berhenti, kadar Hb 11,3 gr%, Nn. P
bersedia untuk tetap menjaga kebersihan alat genetalianya, mengkonsumsi gizi
seimbang setiap hari dan gizi tinggi zat besi saat menstruasi dan jika mengalami
perdarahan tidak teratur supaya tidak mengalami anemia, bersedia segera ke
tenaga kesehatan apabila mengalami perdarahan bercak dalam waktu yang lama
dan sampai mengganggu kesehatan, bersedia mengkonsumsi tablet Fe yang
diberikan dan Nn. P bersedia kontrol ulang jika ada keluhan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam
tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar
endokrin
b. Ada empat kelenjar endokrin yang terdapat di dalam tubuh yang dapat
menghasilkan hormon reproduksi, yakni, Kelenjar Hipofisa, Kelenjar Ovarium,
Endometrium, dan Testis.
c. Hormon pada pria terdiri dari: hormon testosteron, hormon gonadotropin,
hormon estrogen, dan hormon pertumbuhan.
d. Hormon pada wanita terdiri dari: hormone GnRH (Gonadotropin Releasing
Hormon), hormon FSH, LH, dan estrogen.
e. Ovulasi pada wanita berhubungan dengan siklus yang dikontrol oleh hormon.
Pada manusia dan primata, siklus reproduksinya disebut siklus menstruasi,
sedangkan pada mamalia lain disebut siklus estrus.
f. Siklus menstruasi pada wanita terdiri dari tiga fase, yaitu fase aliran
menstruasi, fase proliferasi dan sekresi.