Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ANATOMI

SISTEM ENDOKRIN

OLEH
Nama: Yohana Deselma Woni Lebuan
NIM:PO5303240200438
Kelas:1B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES KUPANG
JURUSAN KEBIDANAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah
melimpahkan rahmat,perlindungan sehingga saya menyusun makalah Anatomi dengan baik
serta tepat waktu. Melalui makalah ini saya dapat memperluas pengetahuan mengenai
SISTEM ENDOKRIN
Saya menyadari bahwa ini masih jauh dari kesempurnaan,Oleh karena itu saya
mengharapkan masukan dan kritik yang membangun dari dosen yang membaca makalah ini.
Saya berharap hasil dari makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membutuhkannya.Semoga makalah ini dapat meningkatkan pemahaman kita di masa yang
akan datang.Amin

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Anatomi sistem kelenjar Endokrin
1. Kelenjar hipofise
2. Kelenjar tiroid dan paratiroid
3. Kelenjar pangkreas
4. Kelenjar adrenal/suprarenal
5. Kelenjar reproduksi
B. Hormon yang berhubungan dengan sistem reproduksi

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi
hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah
kelenjar yang nengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah ang beredar dalam
jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hormon.
Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar hipofisa/putuitari, kelenjar pankreas, kelenjar
kelamin, kelenjar suprarenal, kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu. Beberapa dari organ
endokrin ada yang menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal) disamping itu
juga ada yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau hormon ganda misalnya
kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain.
Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah . Kelenjar
endokrin ini termasuk hepar, pancreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan
kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya
kedalam duktus pada permukaan tubuh, sepertikulit, atau organ internal, seperti lapisan
traktusintestinal.Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon
di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh.
Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam
batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan
lebih banyak atau lebih sedikit hormon.
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan
memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan,
namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan
kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya
dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh
sistem saraf. Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf
bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Anatomi sistem kelenjar Endokrin
2. Menjelaskan Hormon yang berhubungan dengan sistem reproduksi
C. Tujuan
1. Untuk memahami Anatomi sistem kelenjar Endokrin
2. Untuk memahami Hormon yang berhubungan dengan sistem reproduksi

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Kelenjar Endokrin

Secara umum sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk


memproduksi hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Sistem endokrin terdiri
dari kelenjar-kelenjar endokrin yang bekerja sama dengan sistem saraf dan
mempunyai peranan penting dalam mengendalikan kegiatan organ-organ
tubuh.Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu yang mengirim hasil
sekresinya kedalam darah dan cairan limfa secara langsung,tanpa melewati
duktus atau saluran.Hasil sekresi kelenjar endokrin disebut hormon.Hormon
adalah pengantar kimiawi yang dilepas sel-sel khusus ke dalam aliran
darah.Secara umum,hormon yang dihasilkan ada dua macam,yaitu hormon
tunggal dan hormon ganda (lebih dari satu).Selain menghasilkan
hormon,fungsi kelenjar endokrin adalah:
1. Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh
2. Merangsang aktivitas kelenjar tubuh
3. Merangsang pertumbuhan jaringan
4. Mengatur metabolisme,oksidasi dan meningkatkan absorpsi glukosa
pada usus halus
5. Memengaruhi metabolisme lemak,protein,hidrat arang,vitamin,mineral
dan air

a. Kelenjar Hipofise
Kelenjar hipofise adalah kelenjar endokrin yang terletak didasar
tengkorak.Ukurannya kurang lebih 10×13×6 mm.Kelenjar ini cukup
penting,karena merupakan pengatur kegiatan hormon dan memengaruhi
pekerjaan kelenjar lain.Kelenjar hiposife memiliki tiga lobus yaitu:
a. Lobus Anterior
Lobus anterior berasal dari dua tulang rawan (kantong rakhe) yang
menempel pada jaringan otak lobusposterior.Lobus anterior menghasilkan
sejumlah hormon yang bekerja sebagai pengendali produksi dari semua
organ endokrin lainnya. Hormon yang dihasilkan kelenjar ini adalah:
a. Hormon somatotropik (growth hormone).
Merupakan hormon pertumbuhan yang berfungsi merangsang
pertumbuhan tulang, jaringan lemak,dan visera yangpenting bagi
pertumbuhan manusia di usia muda.
b. Hormon tirotropik(thyroid stimulating hormone).
Hormon ini mengendalikan kelenjar tiroid dalam menghasilkan
hormon tiroksin. Fungsi hormon ini adalah menstimulasi
pembesaran tiroid, menambah yodium, dan menambah sintesis
tiroglobulin.
c. Hormon adrenokortikotropik(ACTH).
Hormon ini mengendalikan kelenjar suprarenal dalam
menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar
suprarenal.
d. Hormon gonadotropin.
Hormon ini menghasilkan:
1. Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang merangsang
perkembangan folikel degraf dalam ovarium dan pembentukan
spermatozoa dalam testis.
2. Lutenizing Hormone (LH), yang mengendalikan sekresi
estrogen dan progesteron dalam ovarium,serta turut
memengaruhi luteinisasi pada wanita dan laki-laki.
e. Hormon lutetropik (LTH) atau prolaktin (PRL.).
Hormon ini mempertahankan laktasi dengan memengaruhi secara
langsung kelenjar-kelenjar susu di mamae. Hormon ini mempunyai
kemampuan untukmerangsang pertumbuhan payudara dan
merangsangproduksi air susu. Selama kehamilan, hormon ini akan
semakin meningkat hingga mendekati kelahiran.Namun, akan
menurun setelah proses kelahiran terjadi.
f. Melanocyte Stimulating Hormone (MSH).
Dihasilkan oleh hipofise pars intermedius dan pada manusia
didapati dalam fase kehidupan fetus. Peran MSH danproses
fisiologisnya memengaruhi kulit.

b. Lobus Posterior
Lobus posterior berasal dari evaginasi (penonjolan) dasar ventrikel
otak ketiga. Lobus posterior menghasilkan dua macam hormon, yaitu:
a. Hormon vasopresin/hormon antidiuretik (ADH).
Hormon ini bekerja melalui reseptor-reseptor tubulusdistal ginjal,
menghemat air, mengonsentrasi urine dengan menambah aliran
osmotik dari lumina-lumina ke intestinum medular yang membuat
kontraksi otot polos.
b. Hormon oksitoksin.
Hormon ini berperan dalam mengeluarkan air susu, dengan cara
memberikan rangsangan pada papila mamae dari isapan bayi untuk
menimbulkan ejeksi air susu. Selain itu, hormon ini juga berperan
dalam membantu pengeluaran vetus dan plasenta sewaktu
persalinan, serta turut merangsang serviks vagina dalam
menyekresi oktitosin yang membantu dalam partus.

b. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terletak di leher bagian bawah dan melekat pada tulang
laring sebelah kanan depan trakea. Kelenjar ini terdiri dari dua lobus, yaitu
lobusdekstra dan lobussinistra,yang saling berhubungan. Masing-masing
lobus memiliki tebal 2 cm, panjang 4 cm, dan lebar 2,5 cm. Kelenjar tiroid
menghasilkan hormon tiroksin, yang pembentukannya sangat dipengaruhi
oleh jumlah yodium eksogen yang masuk ke dalam tubuh.
Fungsi dari hormon tiroksin adalah:
1. Memengaruhi pertumbuhan dan maturasi (pematangan)jaringan
tubuh dan penggunaan energi total.
2. Mengatur kecepatan metabolisme tubuh dan memengaruhí
beberapa reaksi metabolik dalam tubuh.
3. Menambah sintesis asam riboneklus(RNA) protein. Suatu
aksi yang mendahului meningginya basal metabolisme.
4. Dalam konsentrasi tinggi, menjaga keseimbangan nitrogen
negatif sampai sintesis protein berkurang.
5. Menambah produksi panas dan menyimpan energi pada
konsentrasi hormon tiroid yang tinggi.
6. Mampu menoleransi glukosa yang tidak normal, hal ini karena
hormon tiroid mampu memperlancar absorpsi intestinal dari
glukosa.
c. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar ini terletak di atas selaput yang membungkus kelenjar tiroid.
Kelenjar ini berjumlah 4 buah yang tersusun berpasangan dan
menghasilkan parahormon atau hormon paratiroksin. Kelenjar paratiroid
menghasilkan hormon paratiroksin yang terdiri dari 84 asam amino,
sebagai kesatuan hormon yang berguna dalam menaikkan kalsium.
Produksi hormon paratiroksin akan meningkat jika kadar kalsium dalam
plasma menurun dan keadaan fisiologis normal. Selain kalsium, mineral
lain yang turut memengaruhi performa kelenjar paratiroid adalah
magnesium. Jika kinerja kelenjar paratiroid terhambat, maka kadar
magnesium dalam darah akan terhambat. Begitu juga sebaliknya. Fungsi
kelenjar paratiroid yaitu:
1. Memelihara konsentrasi ion kalsium plasma dalam batas yang sempit,
meskipun terdapat varias-variasi yang luas.
2. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfor oleh ginjal dan mempunyai
efek terhadap reabsorpsitubuler dari kalsium dan sekresi fosfor.
3. Mempercepat absorpsi kalsium di intestinum.
4. Jika pemasukan kalsium berkurang, hormon paratiroid menstimulasi
resorpsi tulang,sehingga menambah kalsium darah.
5. Dapat menstimulasi transpor kalisum dan fosfat melalui membran dari
mitokondria.

d. Kelenjar Suprenalis
Kelenjar suprarenalis atau adrenal memiliki bentuk ceper dan terdapat
pada bagian atas ginjal. Kelenjar ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian
luar yang berwarna kekuningan dan menghasilkan kortisol (disebut
korteks), serta bagian medula yang menghasilkan adrenalin epinefrin dan
noradrenalin ( norapinefrim). Bagian korteks menghasilkan hormon-
hormon yang diaktegorikan sebagai hormon steroid, sedangkan bagian
medula menghasilkan katekolamin.
1. Korteks adrenal
Bagian luar korteks ini berwarna kekuning-kuningan dan
menghasilkan kortisol. Korteks adrenal terdiri dari sel.sel epitel
besar dan berisi lipoid yang disebut foamcells.Beberapa
hormon penting yang disekresikan oleh korteks adrenal adalah
hidrokortison, aldosteron, dan kortikosteron.Semua hormon
tersebut berhubungan dengan metabolisme serta pertumbuhan
fungsi ginjal dan otot.
Fungsi kelenjar suprarenalis bagian korteks adalah:
1. Mengatur keseimbangan air, elektrolit, dan garam.
2. Mengatur metabolisme lemak, hidrat arang, dan protein.
3. Memengaruhi aktivitas jaringan limfoid.
2. Medula
Medula terdiri dari sel-sel yang menghasilkan hormon epinefrin
dan hormon norepinefrim. Noradrenalin menaikkan tekanan
darah dengan cara merangsang serabut otot di dalam dinding
pembuluh darah, untuk kemudian berkontraksi.
Fungsi epinefrim dan norepinefrim adalah:
a. Terhadap sistem kadiovaskuler (jantung).
 Epinefrim: sebagai stimulus untuk aksi
jantung,menambah frekuensi dan kontraksi otot
jantung,serta memperbesar curah jantung.
 Norepinefrim: menyebabkan tekanan darah meninggi.
Hal ini berguna untuk memperbaiki keadaan syok yang
bukan disebabkan oleh pendarahan.
b. Terhadap otot polos dari visera.
Epinefrim menyebabkan relaksasi otot polos
gaster,usus,kandung kemih, dan otot polos bronkus,
sehingga dapat menjadi terapi serangan asma bronkhial.
c. Efek metabolik epinefrim.
a. Dalam hepar, menstimulasi pemecahan glikogen
dan menaikkan kadar gula melalui penambahan.
b. Dalam otot menambah pemecahan glikogen.
c. Dalam jaringan lemak, mempunyai efek lipolisis
yang mengakibatkan pelepasan asam amino dan
gliserol dalam darah.
d. Dalam pankreas, menghalangi pelepasan insulin.
e. Dalam keadaan darurat, epinefrim dipakai untuk
melepas asam lemak dari jaringan dan menjadi
bahan pembakar otot.
e. Kelenjar Pankreas
Pankreas merupakan alat tubuh yang agak panjang dan terletak
retroperitonial dalam abdomen bagian atas, di depan vertebrae lumbanis I
dan II. Secara umum, kelenjar pankreas terdiri dari sel alfa dan sel beta.
Sel alfa memproduksi glukagon menjadi faktor hiperglikemik yang
mempunyai antiinsulin aktif,sedangkan sel beta berfungsi sebagai pembuat
insulin.Insulin merupakan protein kecil yang tediri dari dua rantai asam
amino, yang saling dihubungan oleh ikatan disulfida.Sekresi insulin
dikendalikan oleh kadar glukosa darah. Jika kadar glukosa darah berlebih,
maka akan merangsang sekresi insulin, namun jika kadar glukosa normal
atau rendah, maka sekresi insulin akan berkurang.Mekanisme kerja
insulin:
 insulin meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel/ jaringan tubuh,
kecuali otak, tubulus ginjal, mukosa usus halus, dan sel darah merah.
 Meningkatkan transpor asam amino ke dalam sel.
 Meningkatkan sintesis protein di otak dan hati.
 Menghambat kerja hormon yang sensitif terhadap lipase dan
meningkatkan sintesis lipida.
 Meningkatkan pengambilan kalsium dan cairan sekresi.
Kekurangan insulin menyebabkan glukosa tertahan di luar sel,
sehingga dapat berujung penyakit diabetes melitus.Penyakit ini
mengakibatkan seljaringan mengalami kekurangan glukosa/energi. Hal
ini cukup membahayakan, karena glukosa merupakan satu-satunya zat
gizi yang dapat digunakan oleh otak, retina, dan epitel germinativum.
f. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin mempunyai fungsi endokrin dan reproduksi,
meliputi testis pada pria, dan ovarium pada wanita.Sebagai kelenjar
endokrin, testis menghasilkan hormon androgen dan sperma, sedangkan
ovaroim menghasilkan estrogen, progesteron, dan sel telur. Pada masa
pubertas, sifat kelamin sekunder mulaitampak dan terjadi peningkatan
sekresi gonadotropin (FSH dan LH) yang merangsang perkembangan
produksi kelenjar gonad.Fungsirepoduksi pria dapat dibagi menjadi tiga
golongan:
1. Spermatogenesis untuk pembentukan sperma.
2. Pelaksanaan kerja seksual.
3. Pengaturan fungsi seksual pria oleh berbagai hormon yang
berhubungan dengan fungsi reproduksi, hormon dan organ seks,
metabolisme sel, serta fungsi tubuh lainnnya.
Testis menghasilkan beberapa hormon seks pria yang dinamakan
endrogen. Salah satu hormon yang paling kuat dan bertanggung jawab
kepada efek hormon pria secara keseluruhan adalah hormon testosteron.
Hormon testosteron berfungsi untuk menentukan sifat kejantanan, seperti
jenggot,kumis, jakun, dan lain sebagainya. Selain itu, hormon ini juga
menghasilkan sel mani (spermatozoid) dan mengontrol pekerjaan seks
sekundar pada laki-laki.
Pada wanita, kelenjar kelamin menghasilkan menghasilkan
estrogen, progesteron, dan sel telur. Hormon ini memengaruhi pekerjaan
uterus serta memberikan sifat feminim, seperti pinggul yang besar, bahu
yang sempit, dan lain sebagainya.Ketika hamil, estrogen diproduksi oleh
plasenta. Mekanisme aksi estrogen adalah mengatur ekspresi gen tertentu
dan merangsang DNA,sedangkan progesteron memiliki aksi terhadap
organ reproduksi wanita dan kondisi psikologi wanita.
B. Hormon yang berhubungan dengan sistem reproduksi
Seperti yang sudah disebutkan di atas, sistem endokrin menghasilkan
hormon yang berperan dalam memelihara homeostasis dan mengatur
reproduksi dan perkembangan.Hormon adalah pembawa pesan kimiawi yang
dihasilkan oleh sel yang memiliki efek khusus perubahan dalam aktivitas
selular dari sel-sel lain (sel target). Berbeda dengan kelenjar eksokrin (yang
menghasilkan zat seperti asam air liur, perut susu, dan enzim pencernaan),
kelenjar endokrin tidak mengeluarkan zatke dalam saluran (tabung).
Sebaliknya,kelenjar endokrinmensekresi hormon, mereka langsung ke ruang
ekstraseluler. Hormon kemudian berdifusi kekapiler dan diangkutke seluruh
tubuh dalam darah.
Endokrin dan sistem saraf sering bekerja menuju tujuan yang sama,
karena pengaruhsel-sel lain dengan bahan kimia hormon dan neurotransmiter).
Namun, mereka mencapai tujuan berbeda. Neurotransmitter bertindak segera
(dalam milidetik) pada otot yang berdekatan, kelenjar, atau saraf sel,dan
efeknya hanya sebentar. Sebaliknya, hormon mengambil lebih lama untuk
menghasilkan efek yang diinginkan mereka ( detik ke hari), dapat
memengaruhi sel, dekat atau jauh, dan menghasilkan efek yang berlangsung
selama mereka tetap dalam darah (sampai beberapa jam). Hormon kimia dapat
diklasifikasikan menjadi empat kelompok:
 Asam amino yang diturunkan, hormon yang dimodifikasi asam amino.
 Hormon polipeptida dan protein adalah rantai asam amino kurang dari
atau lebih dari sekitar 100 asam amino.Beberapa hormon glikoprotein
mengandung glukosa dan karbohidrat.
 Hormon steroid adalah lipid yang disintesis dari kolesterol. Steroid
ditandai oleh empat cincin karbohidrat interlocking.
 Eicosanoids adalah lipid yang disintesis dari rantai asam lemak
fosfolipid yang ditemukan di membran plasma

BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Secara umum sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk
memproduksi hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Sistem endokrin terdiri dari
kelenjar-kelenjar endokrin yang bekerja sama dengan sistem saraf dan mempunyai
peranan penting dalam mengendalikan kegiatan organ-organ tubuh.Kelenjar endokrin
merupakan kelenjar buntu yang mengirim hasil sekresinya kedalam darah dan cairan
limfa secara langsung,tanpa melewati duktus atau saluran.Hasil sekresi kelenjar
endokrin disebut hormon.Hormon adalah pengantar kimiawi yang dilepas sel-sel
khusus ke dalam aliran darah.Secara umum,hormon yang dihasilkan ada dua
macam,yaitu hormon tunggal dan hormon ganda (lebih dari satu).Selain menghasilkan
hormon,fungsi kelenjar endokrin adalah: Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh,
Merangsang aktivitas kelenjar tubuh, Merangsang pertumbuhan jaringan, Mengatur
metabolisme,oksidasi dan meningkatkan absorpsi glukosa pada usus halus,
Memengaruhi metabolisme lemak,protein,hidrat arang,vitamin,mineral dan air

B.SARAN
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena
bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi makanan.
Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

H.Kirnanto,Ns. Maryana.2016.Anatomi Fisiologi.Yogyakarta:Pustaka Baru Press

Anda mungkin juga menyukai