SISTEM ENDOKRIN
Disusun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat- Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Anatomi Fisiologi Manusia semester genap sub materi “Sistem Endokrin”. Selain itu untuk
dapat mempelajari dan memahami sistem endokrin pada manusia.
Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Marta Halim selaku dosen mata kuliah ini, dan
kepada semua pihak yang sudah membantu dalam pembuatan makalah ini dari awal sampai
akhir.
Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik serta saran yang bersifat membangun dari para pembaca untuk bahan pertimbangan
perbaikan dari makalah ini.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Metode Penulisan
1.4. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian dan Fisiologi Sistem Endokrin
2.2. Fungsi Sistem Endokrin
2.3. Jenis Kelenjar Endokrin Dan Hormon Yang Dihasilkan
2.4. Klasifikasi Hormon
2.5. Karakteristik Sistem Endokrin
2.6. Penyakit atau Gangguan Pada Sistem Endokrin
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
c. Hipofisis Posterior
Hipofisis posterior melepaskan 2 hormon yang diproduksi oleh sel neurosecretory
hipotalamus. Jenis hormon beserta organ targetnya dapat dilihat pada gambar dan tabel
dibawah ini.
Gambar hipofisis posterior
Hormon Fungsi
Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim
Hormon Oksitosin
Wanita selama proses melahirkan.
Menurunkan volume urin dan meningkatkan tekanan
Antidiuretik Hormone (ADH)
darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah.
2. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terletak sedikit di bawah laring dan anterior ke trakea. Terdiri dari folikel tiroid
dan sel folikel yang memproduksi 2 hormon yaitu Triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4).
Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin) yang mengandung
yodium. Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh sebab itu
kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pembesaran
kelenjar gondok hingga 15 kali.
Hormon yang dihasilkan dari kelenjar Tiroid beserta fungsinya :
Hormon Fungsi
Triiodotironin dan Mengatur metabolisme, pertumbuhan,
tiroksin perkembangan dan kegiatan sistem saraf
Menurunkan kadar kalsium dan fosfat dalam
darah dengan cara mempercepat absorpsi
Kalsitonin
kalsium oleh tulang
3. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar ini berbentuk bola, atau topi yang menempel pada bagian atas ginjal. Secara struktural
dan fugsional adalah 2 kelenjar endokrin independent. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar
suprarenalis dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks adrenal) dan bagian tengah
(medula adrenal).
Korteks adrenal mensekresi mineralokortikoid, glukokortikoid, dan androgen lemah.
Medula adrenal mensekresi epinefrin dan norepinefrin. Hormon-hormon ini menambah
respon sistem saraf simpatik untuk fight-or-flight.
Hormon dari kelenjar anak ginjal dan prinsip kerjanya :
Hormon Fungsi
Bagian korteks adrenal Meningkatkan rearbsorpsi ginjal Na dan air dari urin ke
a. Mineralokortikoid dalam darah. Meningkatkan ekskresi Kalium ke dalam
(utama aldosteron) urin dan membantu mengatur tekanan dan volume
darah (sekresi aldosteron dikendalikan oleh sistem
renin-angiotensin-aldosteron.
5. Pankreas
Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang membentuk jaringan endokrin
pankreas yang disebut pulau pankreas (pulau Langerhans). Pulau pankreas mengatur
kadar glukosa darah dengan mengeluarkan glukagon dan insulin.
Terdiri dari sel alpha yang mensekresi glucagon dan sel beta yang mensekresi insulin.
Insulin berfungsi mengatur kadar gula darah, dengan cara mengubah glukosa menjadi
glikogen.
di sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan glikogen (glikogenesis) dan
pembentukan lemak (lipogenesis).
kadar glukosa darah yang tinggi menyebabkan sekresi insulin. Sebagai contoh, insulin
akan meningkat setelah kita makan. Setelah makan, maka kadar glukosa dalam darah
akan naik karena tubuh mendapatkan glukosa dari pemecahan makanan tersebut. Tubuh
mengambil kelebihan glukosa dengan cara mensekresikan insulin untuk
menyeimbangkannya pada kadar normal. Sebaliknya glukagon bekerja secara berlawanan
terhadap insulin. Glukagon berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa sehingga
kadar glukosa naik. Contohnya pada saat kita berpuasa. Karena tubuh tidak mendapatkan
asupan glukosa ketika berpuasa, maka tingkat glukosa darah yang rendah mensekresikan
glukagon untuk menyeimbangkan kekurangan glukosa tersebut.
Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes mellitus (kencing
manis).
Jika seseorang tidak dapat memproduksi insulin, maka glukosa dalam darah terus bertambah
karena glukosanya tidak bisa dirubah menjadi glikogen. Akibatnya urin yang dikeluarkan
mengandung glukosa.
Gambar : anatomi pankreas
OVARIUM
Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormon estrogen
hormon progesterone dan inhibin.
Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH.
Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin sekunder pada
wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.
Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.
Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang sudah
dibuahi.
Inhibin adalah hormon yang dapat menghambat sekresi FSH.
TESTIS
Testis pada mamalia terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh sel – sel benih (sel germinal),
tubulus ini dikenal dengan tubulus seminiferus.
Testis mensekresikan hormon testosteron yang berfungsi merangsang pematangan sperma
(spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda kelamin pria, misalnya pertumbuhan kumis,
janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara.
Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hipofisis bagian anterior.
Sewaktu pubertas, hipofisis anterior memproduksi gonadotrofin, yaitu hormone FSH dan LH.
Sekresi kedua hormon ini dipengaruhi oleh GnRF (Gonadotropin Releasing Factor) yang berasal
dari hipotalamus.
Gambar : regulasi hormon jantan
Gambar pertumbuhan tidak seimbang pada tulang jari tangan, kaki, rahang, ataupun tulang
hidung yang disebut akromegali.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem endokrin dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh.
Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi
mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu.
Sistem endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan homeostasis, membantu mensekresikan
hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan pertumbuhan dan
perkembangan dan kontrol perkembangan seksual dan reproduksi.
3.2. Saran
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena bawaan
maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi makanan. Untuk itu
jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Halim, Marta. Leonov Rianto. DASAR DASAR FISIOLOGI & ANATOMI MANUSIA.
2019. Jakarta.
2. Arifin. Herlyana Putri. Makalah Anatomi fisiologi Manusia “Sistem Endokrin”. Sekolah
Tinggi Farmasi Bandung. 2013.
( https://www.academia.edu/7337905/Makalah_sistem_endokrin )
3. Pengertian Sistem Endokrin Serta Fungsinya ( https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-
endokrin/ )