Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Profesi keperawatan memiliki paradigma tentang holistic care dalam

pemberian asuhan keperawatan dengan mempertimbangkan unsur atau

variabel body, mind and spirit dalam pelayanan yang yang diberikan.selain hal

tersebut, saat ini bidang garap ilmu keperawatan dibeberapa literatur semakin

tertarik untuk mengkaji hubungan ketiga variabel tadi dikaitkan dengan status

kesehatan . kepuasaan pasien merupakan hal penting yang harus diperhatikan

oleh penyedia pelayanan kesehatan, pasien tidak puas maka meninggalkan

rumah sakit dan menjadi pelanggan pesaing sehingga dapat menyebabkan

penurunan jasa, oleh karena itu rumah sakit harus memberikan pelayanan

terbaik sehingga meningkatkan kepuasaan klien.

B. Rumusan Masalah

Rumuasan masalah pada makalah ini adalah apa konsep caring

Islami dalam pelayanan perawatan prima?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Definisi Keperawatan.

2. Untuk Mengetahui Prinsip Caring Dalam Islam.

3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip islam dalam kesehatan.

4. Untuk mengetahui Peran Keperawatan Islam.

5. Untuk asuhan keperawatan spiritual islami.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang

merupakan bagian intergral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu

keperawatan berbentuk pelayanan bio, psiko, sosial, spiritual yang

komprehensif, ditunjukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sakit

maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Budiono,

2016).

Menurut keislaman keperawatan adalah suatu manifestasi dari ibadah

yang berbentuk pelayanan profesional dan merupakan bagian integral dari

pelayanan kesehatan yang didasari keimanan, keilmuan dan amal.

Secara bahasa,istilah caring diartikan sebagai tindakan kepedulian.

Caring secara dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi

bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, serta suatu perasaan empati

pada orang lain dan perasaan cinta atau menyanyangi.pengertian caring

berbeda dengan care.

Care adalah fenomena yang berhubungan dengan orang berhubungan

dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku kepada individu, keluarga,

kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan aktual maupun

potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan

manusia.sedangkan caring adalah tindakan nyata dari care yang menunjukan

suatu rasa peduli.


B. Prinsip Caring Islami

Caring Islami merupakan perilaku profesional perawat dalam

memberikan pelayanan keperawatan berdasarkan kemampuan intelektual yang

diberikan kepada pasien, keluarga dan masyarakat dengan penuh perhatian,

peduli, ramah, empati, santun, komunikasi terapeutik serta selalu tanggap

untuk memberikan yang terbaik bagi klien berdasarkan Al-quran dan As-

Sunnah (Widarti, 2010).

Caring Islami mencakup beberapa karakteristik antara lain

professional, ramah, amanah, istiqomah, sabar dan ikhlas (Widarti, 2010).

Caring Islami merupakan perceived performance atau kinerja yang diterima

oleh pasien dalam teori expectancy-disconfi rmation yang dikemukakan oleh

Woodruff dan Gardial (2002) yaitu bentuk kinerja obyektif atau teknis yang

diberikan oleh perawat kepada pasien berupa pelayanan keperawatan di mana

pasien akan merasa lebih puas dengan kemampuan perawat untuk

menyediakan apa yang mereka butuhkan.

Caring Islami pada dimensi professional dinilai tinggi oleh pasien

karena pasien menilai perawat selalu mengetahui cara memasang infus,

mengetahui cara melakukan injeksi, pasien menilai perawat selalu percaya diri

dan menunjukkan profesionalisme di hadapan pasien serta mampu

menggunakan peralatan dengan baik, perawat selalu memberikan informasi

dengan penuh keyakinan pada pasien. Sehingga sebagian besar pasien menilai

perilaku caring Islami perawat dalam dimensi professional dalam kategori

tinggi, meskipun pada dimensi sabar dan ikhlas ada beberapa pasien menilai

buruk hal ini bisa disebabkan beban kerja perawat terkadang tinggi ketika
pasien penuh sementara jumlah perawat belum sesuai dengan kebutuhan

ruangan dan juga bisa diakibatkan pembagian ketenagaan pada masing-masing

shift yang belum optimal, menurut Prawitasari (2009) beban kerja perawat

pelaksana yang adekuat diperlukan agar perawat dapat memberikan pelayanan

yang sesuai dengan standar pelayanan keperawatan dan meminimalkan

terjadinya masalah keselamatan pasien.

Pasien sebagian besar menilai perilaku caring Islami perawat tinggi

terutama pada dimensi professional, meskipun ada pasien yang menilai buruk

pada dimensi sabar dan ikhlas, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal

antara lain pasien dengan lama perawatan yang panjang dan kondisi penyakit

pasien menyebabkan pasien menilai perawat kurang sabar dan ikhlas, menurut

Thi et al. (2002) lama perawatan dan persepsi pasien tentang kondisi penyakit

mempengaruhi penilaian pasien terhadap pelayanan yang diberikan.

C. Prinsip prinsip islam dalam kesehatan

Dalam ilmu kesehatan islam pun mengajarkan beberapa prinsip tentang

kesehatan. Prinsip-prinsip ini adalah sebagai berikut:

1. Agama Islam bertujuan memelihara agama, jiwa, akal, kesehatan dan

harta benda umat manusia

2. Anggota badan dan jiwa manusia merupakan milik Allah

3. Justice

4. Mengutamakan peluang hidup yang lebih tinggi


D. Peran Keperawatan Islam

Sebagai seorang perawat islam perlu adanya peran terhadap ilmu

keperawat tersebut. Peran yang dapat kita lakukan antara lain:

1. Mengintegrasikan Nilai-nilai Keislaman dalam Ilmu Keperawatan

Islam mengajarkan kita beberapa aspek nilai-nilai yang dapat menjadikan

manusia itu terlihat baik disisi Allah SWT. Oleh karena itu nilai-nilai

keislaman perlu di integrasikan terhadap ilmu keperawatan yang

berkembang pada saat ini. Adanya pengintegrasian ini dimaksudkan akan

terciptanya seorang perawat yang bercirikan agama Islam.

2. Mengaplikasikan Nilai-nilai Keislaman dalam Ilmu Keperawatan

Setelah adanya pengintegrasian maka perlu adanya realisasi dari pada

nilai-nilai tersebut untuk diaplikasikan terhadap praktik keperawatan.

a. Misalnya ketika seorang perawat mendapati pasien yang beragama

islam, dan pasien tersebut memiliki penyakit yang apabila terkena air

maka penyakit tersebut bertambah. Maka seorang perawat tersebut

perlu untuk mengajarkan bertayamum kepada pasien/klien agar klien

tidak bertambah sakitnya, namun tidak pula meninggalkan ibadahnya.

b. Memberi tahu arah kiblat yang benar kepada pasien

c. Membantu pasien berdo’a setiap memulai aktivitas

d. Memberi tahu pasien tentang waktu adzan

e. Memfasilitasi keluarga dengan kajian-kajian rohani


E. Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim

Asuhan keperawatan spiritual yang berorientasi Islam ini diawali

dengan pengkajian meliputi konsep klien tentang tuhan, sumber kekuatan atau

harapan, praktek religius dan hubungan antara keyakinan spiritual dengan

status kesehatan.

Hasil pengkajian akan menjadi dasar dalam merencanakan

keperawatan spiritual, diantaranya meningkatkan pengetahuan tentang praktik

ibadah pada orang sakit, meningkatkan kegiatan ibadah ritual, konseling,

klarifikasi nilai, dukungan Emosi/Emotional Support, dukungan

Spiritual/Spiritual Support, memfasilitasi peningkatan Spiritual, dying Care,

meningkatkan harapan serta dukungan kelompok. Perencanaan yang dibuat

kemudian diimplementasikan dan dievaluasi berdasarkan observasi perawat.

Adapun kriteria pencapaian hasil dari asuhan keperawatan spiritual ini adalah

meningkatnya pengetahuan tentang praktik ibadah pada orang sakit,

meningkatnya praktik ibadah ritual, stabilitas emosi, memiliki keterampilan

interaksi sosial yang baik, memiliki harapan , kesejahteraan spiritual, hidup

yang berkualitas serta mencapai kematian yang khusnul khatimah.

Selama melaksanakan asuhan keperawatan spiritual ini perawat

dituntut untuk mampu hadir secara fisik maupun psikis dimanifestasikan

dalam mendengarkan dengan aktif, sikap empati melalui komunikasi

terapeutik (Taylor, 2002) dan memfasilitasi ibadah praktis (Baldacchino

2002), membantu pasien untuk menginterospeksi diri (Taylor, 2005), merujuk

kepada rohaniwan jika pasien membutuhkan (Courtney Seller & Haag 1998,

Halm et al 2002, Baldacchino, 2006). Adapun kriteria hasil yang ingin dicapai
dari asuhan ini adalah ditemukannya kemampuan pasien dalam bersyukur,

kedamaian atau ketenangan dan tergalinya mekanisme koping yang efektif

untuk mengatasi rintangan hidup (Kozier, 2004).

F. Contoh Kasus Penerapan Caring Islami dalam Pelayanan Keperawatan


BAB III

PENUTUP

B. Kesimpulan

Keperawatan dalam islam tidak hanya menjalankan pekerjaannya

sebagai profesi tetapi sebagai bentuk syiar islam, yang mengintegrasikan nilai-

nilai keislaman serta mengaplikasikannya dalam praktik keperawatan.Oleh

karena itu empat komponen dari paradigma keperawatan dalam Islam perlu

untuk lebih dicermati sehingga terciptanya seorang perawat professional yang

Islami.

C. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Budiono, 2016. Konsep Dasar Keperawatan. Pusdik SDM Kesehatan Kemeterian


Kesehata RI; Jakarta

Abdurrouf, dkk. 2013. Model Caring Islami Terhadap Peningkatan Kepuasan


Pasien. Surabaya : Jurnal Ners Vol. 8 No. 1 April 2013: 153–164

Puspita, Inggriane. 2009. Aplikasi Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim Di R.


Firdaus Iii Rs. Al-Islam Bandung. Bandung : Volume 11 No. XX Maret
2009 – September 2009 Hal – 60
Saharuddin, dkk. 2018. Penerapan Model Pelayanan Keperawatan Berbasis
Spiritual Ditinjau Dari Aspek Proses Asuhan Keperawatan Spritual Di
Rumah Sakit Islam Faisal Makassar. Makassar : Vol 10 No. 1 Pebruari
2018

Kozier, B., et al. 2004. Fundamental of Nursing : Concepts, Process and


Practice. (7th ed). New Jersey: Prentice -Hall, Inc.

Anda mungkin juga menyukai