Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI

JARINGAN PENYUSUN TUBUH HEWAN

DISUSUN :

KELAS C-1
KELOMPOK VI

MOHAMAD ARVIK Y. DUNGGIO ( 811418090 )


NIKEN ALNI WIYANDA TUNGKAGI ( 811418030 )
SENDRA LINTI MANTO ( 811418022 )
CHAIRUNNISA MBATA ( 811418172 )
DWI ANANDA NOHU ( 811418174 )

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2018

Paraf Nilai

PRAKTIKUM V
A. TUJUAN PRAKTIKUM
MENJELASKAN CIRI-CIRI DAN STRUKTUR HISTOLOGIS DARI
JARINGAN EPITEL, JARINGAN PENGIKAT, JARINGAN OTOT
DAN JARINGAN SARAF.
B. DASAR TEORI
Suatu jaringan dapat mengandung sel yang tidak hidup, disamping sel
itu sendiri, satu kelompok jaringan dapat digabungkan satu organ-organ
dapat menjadi sistem organ. Sebagai contoh sistem pencernaan vertebrata
terdiri atas berbagai organ esofagus, lambung, usus, hati, pankreas dan
lain-lain (Claudes, 2007).
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang
sama. Pada organisme multiseluler, zigot yang merupakan hasil vertilisasi
akan membelah berulang kali sehingga menghasilkan jaringan embrional
yang selanjutnya akan berdeferensiasi menjadi beberapa jaringan antara
lain jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan penyokong, jaringan darah,
jaringan otot dan jaringan saraf (Arman, 2007).
Pada dasarnya jaringan pada hewan dapat dibagi dalam 4 kelompok,
yakni jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf (Team
Teaching UNG, 2018).
1. Jaringan epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang membatasi oleh tubuh dengan
lingkungannya baik disebelah dalam maupun disebelah luar. Melihat
strukturnya biasanya jaringan epitel membentuk suatu lapisan dengan
sel-sel yang rapat sehingga tidak terdapat ruang antar sel (Tim dosen
pembimbing, 2014).
2. Jaringan ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang berfungsi memperkuat tubuh,
mengisi tubuh dn menghubungkan jaringan yang satu dengan yang
lain. Contoh jaringan ikat misalnya jaringan mesenkim, jaringan ikat
longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak, jaringan tulang rawan,
jaringan tulang keras dan darah (Team Teaching UNG, 2018).
3. Jaringan otot
Struktur jaringan otot merupakan jaringan yang berguna untuk
melakukan gerakan baik oleh badan secara keseluruhan maupun oleh
berbagai organ tubuh satu terhadap yang lainnya. Secara fungsional
ada otot yang bekerja secara sadar maupun secara tidak atau kita dapat
kendalikan (otot involuanter) (Waluyo, 2010).
Sel jarinagn otot berbentuk serabut dan geraknya terjadi karena
mekanisme kontraksi serat kontraktil. Serat kontraktil terdiri dari
bagian aktin dan miosin. Jaringan otot mempunyai sifat kontrakbilitas
dan relaksiblitas. Jaringan otot berdasarkan struktur penyusunnya
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Otot polos
Berbentuk seperti gelendong (bagian ujung yang menyempit
dengan tengah yang melebar). Inti sel tunggal dan letaknya berada
di tengah sel. Myofibrilnya homogen tersusun serabut yang sama
misalnya halus semua sehingga telihat polos. Bekerja di luar
kesadaran kita (involunter). Tanggapan rangsang lama tetapi tidak
lelah.
b. Otot bergaris lintang
Bentuknya silinder panjang. Memiliki inti sel lebih dari satu letak
intinya selalu di tepi. Myofibril tidak tersusun sama atau heterogen,
serabutnya ada yang halus namun juga ada yang kasar sehingga
terlihat bagiannya gelap (anisotrop) sehingga terlihat bila terang
atau lurik. Kerjanya dipengaruhi oleh otak atau kesadaran kita (otot
volunter). Reaksi cepat namun cepat lelah.
c. Otot jantung
Bentuknya silinder, menghubungkan sel yang letak bejajar, diikat
pun oleh serat-serat extraseluler jaringan pengikat sehingga
keseluruhan otot itu berjalin-jalin. Memiliki inti sel lebih dari satu
dan letak intinya selalu di tengah sel. Ukuran sel otot jantung sama
dengan lurik. Bekerja diluar kesadaran kita (involunter). Otot
jantung terdapat khusus di jantung. Sebagian besar otot jantung
dibina oleh otot ini.
4. Jaringan saraf
Jaringan saraf merupakan alat koordinasi pada segala aktivitas tubuh
hewan disebabkan karena ada sistem saraf (Team Teaching UNG,
2018).
Jaringan saraf menerima rangsang dan menerima dan mengirirmkan
signal dari bagian yang satu ke bagian lain dalam tubuh hewan. Unit
fungsional dari jaringan saraf adalah neuron yang khusus
mmenghantarkan sinyal disebut impuls saraf. Neuron terdiri dari
sebuah sel tubuh dan dua atau lebih ekstensi yang disebut dendrit dan
akson. Dendrit menghantarkan impuls dari ujungnya menuju neuron.
Sementara akson menghantarkan impuls ke neuron lain menuju
efektor, yaitu suatu struktur seperti sel otot yang membawa keluar
respon tubuh (Nugroho, 2004).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Tabel Alat-alat
No Nama Alat Gambar

1 Mikroskop

2 Alat Tulis

2. Tabel Bahan-bahan
No Nama Bahan Gambar
1 Preparat Epitel Kulit Mamalia

2 Preparat jaringan compact bone

3 Preparat jaringan otot jantung

4 Preparat jaringan otot polos

5 Preparat jaringan otot rangka

6 Jaringan Saraf

7 Minyak Imersi

D. CARA KERJA
1. Epitel Kulit Mamalia
Mengamati preparat kulit mamalia dan
memperhatikan bagian epidermis dan
menentukan bentuk epitelnya

2. Jaringan Tulang Keras

Menggambar satu system Havers
lengkap bagian-bagiannya

3. Jaringan Otot
Mengamati preparat histologis otot
rangka dan otot jantung kemudian
menggambar serabut otot tersebut
lengkap dengan intinya
4. Jaringan Saraf
Mengamati preparat histologis
jaringan saraf kemudian menggambar
preparat yang nampak di mikroskop

E. HASIL PRAKTIKUM
1. Epitel kulit mamalia
Perbesaran 4 x 10
Epidermis

Membran
basal

Lumen

2. Jaringan tulang keras (compact bone)


Perbesaran 4 x 10

Canaliculi

Lacuna

Saluran
Havers

3. Jaringan otot polos


Perbesaran 4x10
Inti sel

Serabut Otot

Serat Otot

4. Jaringan otot jantung


Perbesaran 4x10
Persimpangan
antara dua sel

Inti

Serabut Otot

5. Serat otot melintang


Perbesaran 4x10

Serat Otot

Nukleus

6. Jaringan Saraf
Perbesaran 4x10
Badan Sel

Nukleus

Sel Schwan

F. PEMBAHASAN
1. Pada hasil praktikum Epitel kulit mamalia pada perbesaran 4x10 terdapat :
a. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan paling luar kulit yang terdiri dari
atas epitel berlapis gepeng dan tanduk. Epidermis hanya terdiri dari
jaringan epitel, tidak mempunyai pembuluh darah limf, oleh karena itu
semua nutri dan oksigen diperoleh dari kapiler pada lapisan dermis.
b. Membran basal
Membran dasar yang berfungsi sebagai tempat melekatnya sel epitel
membran dasar. Dianggap membran basal merupakan kondensasi bahan mu
kopolosaka-rida dan protein yang terdapat di bawah permukaan semua
epitel dengan ketebalan yang berbeda-beda. Membran basal berfungsi
sebagai penyokomg dan bertindak sebagai filter yang semipermeabel dari
bagian basal epitel.
c. Lumen (rongga/ruang), berfungsi untuk tempat penyimpanan zat-zat
makanan yang diperlukan oleh sel itu sendiri.
2. Jaringan tulang keras
Pada jaringann tulang keras sel-sel dalam tulang membentuk suatu jalinan yang
disebut sistem havers tersusun atas:
a. Lakuna
Lakuna adalah membran yang membungkus sel tulang (osteosit). Befungsi
untuk melindungi sel osteosit dan memisahkan dari matriks ekstraseluler.
b. Kanalikuli
Kanalikuli adalah penjuluran-penjuluran dari membran lakuna yang
berhubungan dengan lakuna lainya
c. Saluran havers
Saluran havers mengandung pembuluh darah dan syaraf. Berfungsi untuk
transportasi nutrisi ke sel-sel tulang serta mangankut limbah metabolisme
dari sel tulang.
3. Jaringan otot polos
Jaringan otot polos adalah jaringan otot yang bersifat involunter yang terletak
di dinding organ dalam tubuh, seperti saluran organ pencernaan manusia,
reproduksi, pembuluh darah, dan saluran eksresi. Jaringan otot polos memiliki
beberapa ciri spesifik yang membedakannya dengan jaringan otot lain. Ciri-ciri
otot polos tersebut yaitu:
a. Sel pada jaringan berbentuk gelendong dan melancip di kedua ujungnya.
b. Memiliki sebuah nukleus dibagian tengah selnya.
c. Serabut halus yang melintang pada jaringan tidak terlihat.
d. Bekerja secara tidak sadar sehingga termasuk jenis otot involunter,
e. Bereaksi lambat, namun bekerja tanpa lelah daam waktu yang lama.
4. Jaringan otot jantung
Sel otot jantung menyatu. Serat yang dihasilkan bercabang-cabang dan saling
berhubungan sehingga menjadi suatu jaringan yang kompleks. Setiap sel
memiliki satu inti sel. Ketika bagian ujung sel otot yang satu menyentuh sel
lain, timbul persimpangan antar seluler, yang hanya terjadi pada jaringan
jantung. Otot jantung dikendalikan tanpa sadar dan berfungsi untuk memompa
darah melalui bilik jantung ke dalam pembuluh darah.
5. Serat otot melintang
Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja
dibawah kesadaran. Pada otot lurik, mempunyai jalur-jalur melintang gelap
(anisotropy) dan terang (isotrop) yang tersusun berselang-selang. Sel-selnya
berbentuk silindris dan mempunyai banyak inti. Jumlah nucleus pada otot
lurik banyak dan terletak di pinggir otot, dan serat otot tersusun dari
kumpulan-kumpulan parallel miofibri, otot tersebut terdiri dari banyak
kumpulan serabut parallel panjang. Panjang serat otot ini mampu mencapai
panjang otot itu sendiri. Merupakan sel-sel berinti jamak otot pengisi atau otot
yang menempel pada bagian besar tulang tampak bergaris-garis atau dpat
dilihat melalui mikroskop.
6. Jaringan saraf
Jaringan saraf terdiri atas jutaan sel saraf dengan struktur yang sama. Sel saraf
tersebut bernama neuron. Neuron atau sel saraf memiliki ciri dan strukur yang
berbeda dengan sel-sel pada jaringan penyususn tubuh yang lainnya. Ciri
spesifik yang tidak dimiliki oleh sel tubuh lain yakni adanya penjuluran
sitoplasma yang panjang. Sel saraf juga dilengkapi dengan komponen
penyusun lain seperti bagian dendrit dan akson.pada pengamatan dengan
mikroskop perbesaran 4x10 komponen yang ditemukan pada sel saraf yaitu:
a. Badan sel
Badan sel adalah salah satu komponen sel saraf yang memiliki ukuran
paling besar. Pada badan sel tersebut terdapat bagian nucleus atau inti sel
dan sitoplasma yang berupa cairan dan membentuk badan yang
memanjang dan bercabang. Badan sel memiliki fungsi sebagai penerima
impuls atau rangsangan yang berasal dari cabang sitoplasma yakni cabang
berupa dendrit untuk meneruskan ke akson.
b. Inti sel (nukleus)
Inti sel adalah bagian inti atau pusat yang terdapat pada sel saraf. Inti ini
berfungsi sebagai mengontrol segala kegiatan yang terjadi pada sel saraf.
Inti sel dapat ditemukan di tengah badan sel, nukleus mengambang pada
cairan sitoplasma.
c. Sel schwann
Pada bagian akson yang terdapat pada sel sarafnya memiliki selubung
yang bernama sel schwann. Sel schwann adalah bagian penyokong pada
akson. Sel ini memiliki fungsi untuk menyediakan suplai makanan bagian
sel saraf dan melancarkan metabolisme saraf untuk membantu proses pada
akson. Jarak antara satu sel schwann memiliki penghubung yang berguna
untuk mempercepat pengiriman atau transmisi dari impuls menuju
sinapsis. Penghubung tersebut bernama nodus ranvier.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan, jaringan ikat sering disebut jaringan
penyongkong atau jarinag penyambung. Ciri khusus jaringan ikat adalah
memiliki komponen interseluler yang disebut matriks .Jaringan epitel adalah
jaringan yang melapisi suatu rongga atau suatu permukaan bebas. Epitelium
juga berfungsi dalam mengangkut bahan-bahan dari jaringan dan rongga yang
dipisahkannya. Jaringan otot tersusun atas sel-sel membujur dengan inti
tampak jelas batasnya dan myofibril. Jaringan saraf merupakan alat koordinasi
pada segala aktivitas tubuh hewan.

DAFTAR PUSTAKA

Arman, Said, dkk. 2007. Biologi Umum. Makassar : Fakultas Tarbiah dan
Keguruan.
Claudes, Ville A. 2007. Biologi Dasar. Jakarta : Erlangga.

Nugroho, L. 2004. Biologi Dasar. Jakarta : Universitas Gadjah Mada.

Tim Dosen Pembimbing. 2014. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember :


Jember University Press.

Team Teaching Praktikum Biologi. 2018. Mata Kuliah Biologi. Gorontalo :


Universitas Negeri Gorontalo.
Waluyo, joko, dkk. 2007. Biologi Dasar. Jember : Universitas Jember.

Jawaban tugas
1. Pada dasarnya jaringan pada hewan dibagi menjadi 4 jaringan, yaitu:
a. Jaringan epitel yang berfungsi menutupi permukaan tubuh dan garis
rongga tubuh.
b. Jaringan ikat yang berfungsi mengikat dan mendukung bagian tubuh.
c. Jaringan otot yang memungkinkan pergerakan struktur di dalam dan luar
tubuh organisme.
d. Jaringan saraf yang berfungsi untuk mengatur dan mengkoordinasi segala
aktivitas tubuh.
Keempat jaringan dasar pada hewan ini melakukan tugas-tugas tertentu
sesuai fungsinya dalam satu tubuh organisme.

Anda mungkin juga menyukai