DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK II
PEBRIANTI (811417021)
2017
A. Judul
“ PENYUSUN JARINGAN TUBUH HEWAN”
B. Tujuan Praktikum
Setelah praktikum diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri dan
struktur histologis dari jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan
jaringan saraf.
C. Dasar Teori
Jaringan pada hewan dibedakan atas 4 jaringan utama: jaringan epitel, jaringan
ikat, jaringan otot dan jaringan syaraf. Jaringan ini tidak terdapat sebagai satuan-
satuan terpisah tetapi saling berhubungan satu sama lainmembentuk organ dan
sistem tubuh. (Adimiharja & Mulyaningsih, 2013).
Pada tubuh hewan sendiri terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel
yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Pada saat perkembangan embrio,
lapisan kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan proses yang disebut
histogenesis) menjadi empat macam jaringan utama yaitu jaringan epitel, jaringan
pengikat, jaringan otot dan jaringan saraf. (Waluyo,2010).
Keempat jaringan tersebut dimiliki oleh semua hewan kecuali hewan paling
sederhana seperti Porifera. Jaringan-jaringan tersebut akan membentukorgan yang
memiliki fungsi tertentu dalam sistem organ. Berbagai sistemorgan tersebut akan
membentuk individu utuh yang mampu melakukan berbagai aktivitas. (Ferdinand
& Ariebowo, 2009).
Pada dasarnya jaringan pada hewan dapat dibagi dalam 4 kelompok, yakni
jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf:
a) Jaringan epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang membatasi tubuh dengan lingkungan
-nya, baik disebelah luar maupun sebelah dalam seperti dinding usus, pembuluh
darah, dan lain-lain. Jaringan epitel berupa epitel selapis pipih, epitel selapis
kubus, epitel selapis silindris, epitel berlapis pipih dan epitel selapis semu
silindris. ( Team teaching, 2017).
Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang terikat satu sama lain.Jaringan epitel
adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh(epitelium), membatasi antarorgan
(mesotelium), atau membatasi organdengan rongga dalam tubuh (endotelium).Sel-
sel epitelium terikat kuat satu sama lain oleh material yang berada di antara sel-
sel. Adanya ikatan yang kuat tersebut memungkinkan jaringan epitel sebagai pelin
dung yang melindungi tubuh dari luka secara mekanik, serangan mikroorganisme,
dan kehilangan cairan.Berdasarkan bentuk dan susunannya jaringan epitel dibagi
menjadi tiga, yaitu epitel pipih, epitel batang, dan epitel kubus. (Diastuti, 2009).
b) Jaringan ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang berfungsi memperkuat tubuh, mengisi
tubuh, dan menghubungkan jaringan yang satu dengan yan lain. Contoh jaringan
ikat misalnya jaringan mesenkim, jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat,
jaringan lemak, jaringan tulang rawan, jaringan tulang keras dan darah. (Team
teaching, 2017).
Sesuai dengan namanya, jaringan ikat berfungsi sebagai pengikat, penyokong
, serta penghubung satu jaringan dengan jaringan yang lainnya.Jaringan ikat tidak
terdapat pada permukaan luar tubuh. Jaringan ikatmengandung banyak pembuluh
darah, kecuali pada tulang rawan.Berbeda dengan sel epitel, populasi
sel-sel jaringan ikat lebih jarang dan menyebar di dalam matriks. Pada umumnya,
matriks terdiri atas jaringan- jaringan serabut yang melekat dalam bahan dasar ber
upa cairan, gel, atausolid. (Ferdinand & Ariebowo, 2009).
Matriks pada jaringan ikat memiliki jalinan yang bergantung pada serabut
yang dimilikinya. Berikut ini beberapa serabut yang menyusun jaringan ikat, yaitu
serabut kolagen, serabut elastin, danserabut retikuler. (Ferdinand & Ariebowo,
2009).
Serabut kolagen memiliki daya regang sangat tinggi denganelastisitas yang
rendah. Serabut kolagen terbuat dari protein kolagen. Serabut elastin memiliki ela
stisitas tinggi. Namun, serabut elastin daya elastisitasnya akan semakin berkurang
seiring dengan pertambahan usiaseseorang. Serabut retikuler mirip dengan serabut
kolagen hanya ukuran serabutnya lebih pendek dibandingkan dengan serabut
kolagen.(Ferdinand & Ariebowo, 2009).
c) Jaringan Otot
Jaringan otot mempunyai fungsi untuk pergerakan karena sel-selnya dapat
berkontraksi. (Team teaching, 2017).
Struktur jaringan otot merupakan jaringan yang berguna untuk melakukan
gerakan baik oleh badan secara keseluruhan maupun oleh berbagai organ tubuh
satu terhadap yang lainnya. Secara fungsional ada otot yang bekerja secara sadar
atau dapat kita kendalikan gerakannya (otot volunter) dan ada juga yang tidak
bekerja secara sadar atau tidak dapat kita kendalikan (otot involunter).
(Waluyo,2010).
Secara umum otot di dalam tubuh hewan maupun manusia dibagimenjadi tiga,
yaitu otot lurik, otot jantung, dan otot polos.
a. Otot lurik (otot rangka)
Otot lurik tersusun atas sel-sel yang berbentuk silindris yangsangat panjang,
tetapi tidak mengalami percabangan. Panjang setiapselnya bervariasi antara 3-4
cm. Otot lurik mengandung inti sel yang banyak dan letaknya tersebar di bagian te
pi sel. Miofibril otot lurik susunannya sejajar dengan serabut ototnya, sehingga m
embentuk daerah terang yang disebut isotrop dan daerah gelap yang disebut anisot
rop. Adanya daerah terang dan gelap pada otot lurik,menyebabkan otot ini tampak
bergaris-garis melintang. (Bakhtiar,2011)
b. Otot polos
Sel-sel otot polos berbentuk seperti gelendong dengan panjangyang bervariasi
antara 20-500 milimikron, bergantung pada organmana otot polos ini berada. Inti
selnya hanya satu dan terletak di bagian tengah sel. Kontraksinya (pergerakannya)
tidak di bawah pengaruh kesadaran atau kemauan. Kontraksi otot polos dipengaru
hioleh saraf-saraf yang berasal dari sistem saraf otonom. (Bakhtiar,2011)
c. Otot jantung
Otot jantung merupakan jenis otot dari penggabungan otot lurik dan
otot polos. Disebut demikian karena otot jantung, keadaansusunannya memperliha
tkan susunan otot lurik, tetapi cara kerjanyaseperti otot polos, yaitu berkontraksi
secara ritmis dan otomatis.Walaupun otot jantung mirip otot lurik, tetapi ada
perbedaan dalamhal percabangan dan intinya. Sel-sel otot jantung seringkali
terlihatmembentuk rantai dan bercabang dua atau lebih. Percabangan padaotot
jantung seperti ini disebut Syncytium. Jumlah intinya terkadangsatu atau dua buah
dan terletak pada bagian tengah (pusat). Sel-selotot jantung dipengaruhi oleh
saraf-saraf dari sistem saraf otonom. Oleh karena itu, kontraksinya tidak di bawah
pengaruh kesadaran(otot involunter). Otot jantung hanya terdapat di jantung, yaitu
padamiokardium (lapisan otot jantung) dan pada dinding pembuluh darah besar
yang langsung berhubungan dengan jantung. (Bakhtiar, 2011)
d) Jaringan saraf
Jaringan saraf merupakan alat koordinasi pada segala aktivitas tubuh hewan
disebabkan karena ada sistem saraf. Satu sistem saraf dibangun atas sel-sel saraf
(neuron). Sebuah sel saraf mempunyai satu badan sel kemudian dari badan sel ini
keluar tonjolan-tonjolan sitoplasma, yakni dendrite dan neurit (akson).
D. Alat dan Bahan
Alat Bahan
Mikroskop
E. Cara Kerja
1. Prosedur kerja preparat epitel kulit mamalia
Epitel
Kulit mamalia
Hasil Pengamatan
2. Prosedur kerja preparat compact bone
Jaringan
Tulang keras
Hasil Pengamatan
3. Prosedur kerja preparat jaringan otot
Jaringan
Otot
Diamati preparat histologist otot rangka dan
otot jantung kemudian digambarkan serabut
otot tersebut lengkap dengan intinya.
Hasil Pengamatan
4. Prosedur kerja preparat jaringan syaraf
Jaringan
Syaraf
Hasil Pengamatan
F. Hasil Praktikum
Gambar Preparat Gambar Tangan
Perbesaran 10 x 16
Epitel kulit mamalia
s. spinosum
Jaringan
ikat epidermis
Perbesaran 10 x 16
Jaringan compact bone
Canaliculi
Lamella
Central harvest
Lacuna
Perbesaran 10 x 16
Jaringan otot polos
Serat otot
Inti polos
Kapiler serat
otot Fibroblas
polos
Perbesaran 10 x 16
Jaringan otot jantung
Persimpangan Serat
antara dua sel otot
Korteks Inti
Perbesaran 10 x 16
Jaringan otot serat melintang
Sotropik Inti
Anisotropik perifer
Perbesaran 10 x 16
Jaringan syaraf
Seludung
Inti
mielin
Nodus sel
ranvier
Sel saraf
Badan sel
G. Pembahasan
Dari hasil pengamatan diatas dapat diketahui ciri-ciri dan strktur histologist
dari jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Jaringan
adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama. Cabang ilmu
Biologi yang mempelajari khusus tentang jaringan disebut histology. Jaringan
dalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsi nya,
seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang
dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat
cair (darah) dan lainnya.
Jaringan pada hewan dibedakan menjadi 4, yaitu :
1. Jaringan Epitelium
Jaringan epitelium adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi
atau melapisi permukaan organ, rongga, dan saluran, baik diluar maupun didalam
tubuh. Jaringan epitelium terbagi atas 3 bagian, yaitu epidermis (yang melapisi
bagian luar tubuh), endotelium (yang membatasi organ dalam), dan mesotelium
(yang membatasi rongga). Ciri – ciri jaringan epitelium yaitu :
a. Sel-sel nya tersusun rapat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel.
b. Tidak mengandung pembuluh darah tetapi mengandung ujung saraf. Sel
epitelium mendapat makanan dari kapiler darah yang terdapat pada
jaringan ikat.
c. Memiliki kemampuan regenerasi cukup tinggi. Ada epitelium yang
rawan terhadap gesekan sehingga permukaan sel akan haus. Adapula
yang dapat rusak akibat zat yang di hasilkan oleh bakteri, asam, atau asap
d. Selama sel epitelium mendapatkan cukup nutrisi, sel epitelium dapat
cepat mengganti sel-sel yang rusak tersebut melalui pembelahan sel.
Selain mempunyai ciri-ciri di atas, jaringan epitelium juga memiliki banyak
fungsi, antara lain:
a. Pelindung atau Proteksi
Melindungi jaringan dibawahnya dari kerusakan pada kulit. Dalam
rangka fungsinya sebagai pelindung, biasanya epitel sendiri diberi
pelindung yaitu lapisan tanduk (korneum), silia, dan lapisan lendir.
Contoh epitel pada kulit dan rongga mulut.
b. Penghasil Sekret
Pada saluran pencernaan yang berupa kelenjar, jaringan epitelnya dapat
mengeluarkan enzim pada saluran pencernaan (kelenjar eksokrin),
contoh kelenjar keringat dan kelenjar air liur. Selain itu ada kelenjar
endokrin (tidak mempunyai saluran khusus tetapi langsung melalui
saluran darah, contoh kelenjar tiroid , hipofisis, dan lainnya).
c. Sebagai jalur lalu lintas transportasi zat. Artinya epitel dapat berfungsi
sebagai penyerapan zat ke dalam tubuh, contoh epitel pada jonjot usus.
d. Untuk mengeluarkan zat dari dalam tubuh. Contoh pada nefron ginjal
untuk lewatnya urine.
Berdasarkan bentuknya, jaringan epitelium dapat dibedakan menjadi bentuk
pipih, kubus, dan silindris. Sedangkan berdasarkan jumlah lapisannya, epitelium
dapat dibedakan menjadi epitelium simpleks dan epitelium kompleks.
a) Epitelium simpleks terdiri atas satu lapis sel. Jenis jaringan epitelium
simpleks beserta letak dan fungsinya dijelaskan dalam tabel berikut.
b) Epitelium kompleks tersusun atas beberapa lapisan sel. Lapisan sel terbawah
yang selalu membelah diri untuk mengganti sel-sel permukaan yang rusak
disebut lapisan germinativa. Jenis-jenis jaringan epitelium kompleks beserta
letak dan fungsinya dijelaskan sebagai berikut.