Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Vertebrata adalah satu di antara 3 Subfilum dari Filum Chordata. Subfilum
Vertebrata terdiri atas nenerapa kelas di antaranya adalah Kelas Agnatha,
Kelas Placodermi (punah), Superkelas Pisces yang terdiri atas Kelas
Chondrichthyes (ikan bertulang rawan), dan Kelas Osteichthyes (ikan
bertulang sejati), Kelas Amphibia, Kelas Reptilia, Kelas Aves, serta Kelas
Mammalia.

Bahan ajar ini disusun untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam


melengkapi tugas yang diberikan. Bahan ajar ini membahas permasalahan
Sistem Pencernaan Makanan pada Hewan Vertebrata.

Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki tulang


belakang.Dalam sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum
Chordata. Tulang belakang berasal dari perkembangan sumbu penyokong
tubuh primer atau notokorda (korda dorsalis). Notokorda vertebrata hanya ada
pada masa embrionik, setelah dewasa akan mengalami penulangan menjadi
sistem penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang belakang (vertebrae).

Tulang belakang terdiri atas rangkaian tulang-tulang tunggal yang memanjang


dari kepala sampai ujung ekor. Tubuh vertebrata mempunyai tipe simetri
bilateral dan bagian organ dalam dilindungi oleh rangka dalam atau
endoskeleton, khusus bagian otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak
(kranium).

Dalam makalah ini akan membahas tentang sistem perncernaan dan alat-alat
pencernaan hewan vertebrata.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Sistem Pencernaan Pada Hewan Vertebrata ?
2. Bagaimanakah system pencernaan pada amfibi ?
3. Bagaimanakah system pencernaan pada pisces ?
4. Bagaimanakah system pencernaan pada aves ?
5. Bagaimanakah system pencernaan pada reptile ?
6. Bagaimanakah system pencernaan pada mamalia ?
7. Bagaimanakah perbandingan antara keliama sistem percernaan hewan
tersebut ?

C. Tujuan
1. Mengetahui sistem pencernaan pada hewan vertebrata
2. Mengetahui strukur dari sistem pencernaan amfibi
3. Mengetahui fungsi dari sistem pencernaan pisces
4. Mengetahui system pencernaan aves
5. Mengetahui system pencernaan pada reptile
6. Mengetahui system pencernaan pada mamalia
7. Mengetahui perbandingan antara keliama sistem percernaan hewan
tersebut

2
BAB II

PEMBAHSAN

A. Sistem Pencernaan Pada Ikan (Pisces)

Saluran pencernaan pada jenis ikan bermula dari rongga mulut (cavus oris).
Dalam rongga mulut tersebut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada
geraham bawah. Lidah pada dasar mulut tidak dapat digerakkan tetapi banyak
mengeluarkan lendir namun tidak menghasilkan ludah (enzim).

Esofagus
Setelah melewati rongga mulut, makanan masuk ke esofagus melalui faring yang
berada di daerah sekitar insang. Esofagus tersebut berbentuk kerucut, pendek yang
terdapat di belakang insang. Apabila tidak dilalui makanan , lumennya akan
menyempit.

Lambung
Dari kerongkongan, makanan akan di dorong masuk ke dalam lambung yang pada
umumnya akan membesar dan tidak jelas batasnya dengan usus. Dan pada

3
beberapa jenis ikan memiliki tonjolan buntu yang memperluas bidang penyerapan
pada makanan.

Usus
Dari lambung, makanan akan masuk ke dalam usus yang berupa pipa panjang
yang sama besar dan berkelok-kelok. Yang pada bagian akhirnya akan bermuara
pada bagian anus. Lalu pada kelenjar penceranaan jenis ikan meliputi hati dan
pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besal, berwarna merah
kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus,
bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yang
menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan
dalam kantung empedu untuk membanfu proses pencernaan lemak. Kantung
empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauary terletak di sebelah kanan hati, dan
salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk
menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan
organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas,
antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin.

B. Sistem Pencernaan Pada Amfibi (Amphibia)

Sistem pencernaan pada jenis amfibi hampir sama dengan ikan yang meliputi
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Berikut adalah sistem pencernaan
pada katak sebagai salah satu hewan amfibi

4
Rongga Mulut
Rongga Mulut terdapat gigi berbentuk kerucut yang digunakan untuk memegang
mangsa dan lidah panjangnya untuk menangkap mangsa. Setelah menangkapnya,
makanan tersebut akan melewati esofagus pada katak yang berupa saluran pendek.

Lambung
Lambung pada katak berbentuk kantung yang bila terisi oleh makanan, maka akan
melebar. Lambung katak dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus
dan lubang yang akan maengarah keluar melewati anus.

Usus
Usus pada katak dibedakan atas Usus Halus dan Usus Besar.Pada usus halus
dibedakan menjadi 3 macam yaitu duodenum, jejenum, dan ileum. Yang secara
umum berfungsi sebagai tempat terjadinya proses penyerapan sari-sari makanan
oleh enzim yang dihasilkan pankreas.

Lalu pada usus besar berfungsi sebagai tempat terjadinya penyerapan air dan juga
sebagai tempat pembusukan makanan. yang kemudian dimana sisa makanan
tersebut akan langsung menuju rektrum dan berakhir di kloaka (seperti anus pada
manusia).Kloaka merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan,
saluran reproduksi dan urin. Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati
dan pankreas.

1. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi
menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan
dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan dan pancreas bewarna
kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum).
2. Pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada
duodenum.

5
C. Sistem Pencernaan Pada Reptil (Reptile)

Seperti pada jenis ikan dan amfibi, sistem pencernaan makanan pada jenis reptil
meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Tetapi sistem
pencernaannya lebih sederhana.

Sebagian besar bahwa reptil adalah jenis pemakan daging (karnivora). Hal
tersebut membuat sistem pencernaan lebih sederhana dari pada pemakan
tumbuhan (herbivora). Karena daging yang berasal dari hewan akan lebih mudah
dicerna.

Kesederhanaan tersebut dikarenakan adanya perbedaan struktur sel pada jenis


makanan. Pada sel tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun atas senyawa
selulosa. hal tersebut  membuat makanan pada tumbuhan sulit dicerna karena
tidak memiliki enzim selolase.

Oleh karena itu, pada jenis herbivora akan mengadakan simbiosis mutualisme
dengan bakteri atau protozoa yang menghasilkan enzim selulase
(miikroorganisme selulolitik).

Rongga Mulut
Pada rongga mulut disokong oleh rahang atas dan rahang bawah yang pada
masing-masing deretan memiliki deretan gigi berbentuk kerucut. Gigi tersebut

6
menempel pada gusi dan sedikit melengkung ke arah rongga mulut. Dan terdapat
pula lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua.

Esofagus
Esofagus pada reptil disusun atas sel-sel bersilia dan sel goblet yang
menghasilkan lendir/mukus. Saluran esofagus akan menghantarkan makanan
menuju lambung dengan gerakan peristaltik. Gerkan peristaltik tersebut dibantu
oleh otot-otot dinding esofagus. Dan di dalam esofagus tidak terjadinya proses
pencernaan.

Lambung
Lambung akan meneruskan pencernaan dari mulut. Dinding-dinding lambung
akan melepaskan enzim-enzim pencernaan beserta getah lambung (HCL).
Kemudian dinding lambung ini akan memecah senyawa protein. Lalu setelah itu
makanan akan di alirkan menuju usus halus.

Usus Halus
Usus halus merupakan oragan yang paling panjang dari pada yang lainnya pada
sistem pencernaan. Usus halus pertama kali akan menerima kim dari lambung,
yang terdapat pada bagian Duodenum.

Pada usus halus tidak terjadi sebuah proses pencernaan secara mekanik,
melainkan secara kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan, hati, dan pankreas akan
membantu proses pencernaan kimiawi tersebut.

Dinding Duodenum juga menghasilkam enzim pencernaan yang akan membantu


melumatkan lebih dalam kim dari lambung. Lalu adanya pelipatan sel epitelium
dinding ileum yang disebut dengan nama “jojot vili”, Jojot vili membuat
permukaan penyerapan usus menjadi semakin luas.

Usus Besar

7
Makanan yang tidak dicerna akan didorong lenuju usus besar. Di dalam usus
besar, reptil akan mengalami pembususkan serta pengurangan kadar air. Saat
sampai pada bagian ileum, dinding-dinding sel usus besar akan menyerap
kelebihan air dan nutrisi penting yang belum diserap.

Kloaka
Kloaka merupakan saluran pembuangan pada pencernaan. Reptil memiliki tiga
bagian kloaka, yaitu Korprodaeum (tempat keluar dari sistem pencernaan),
Uradaeum (menerima dari saluran urin dan sel kelamin), Proctodaeum (daerah
pengumpul).

Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas.

1. Hati pada reptil memiliki dua lobus (glambir dan yang berwarna kemerahan).
Kantung empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati.
2. Pankreas berada di antara lambung dan duodenum, berbentuk pipih kekuning-
kuningan.

D. Sistem Pencernaan Pada Burung (Aves)

8
Mulut Esofagus Crop Proventrikulus Gizzard intestine
kloaka

Dalam sistem pencernaan pada burung (aves) memiliki organ-organ yang terdiri
dari organ pencernaan dan kelenjar pencernaan. Makanan pada burung juga terdiri
dari beberapa jenis yaitu seperti serangga, buah-buahan, serta biji-bijian.

Sistem pencernaan pada burung memiliki 3 kriteria sistem pencernaan. Ketiga


sistem itu adalah sistem pencernaan secara mekanik, secara enzimatis, dan secara
biologis.

Secara Mekanik
Sistem ini berlangsung dalam rongga mulut yang dibantu oleh lidah yang
mendorong masuk makanan menuju kerongkongan. Lalu dari kerongkongan akan
menuju  tembolok dan kemudian empedal. Di dalam empedal ini, makanan akan
mengalami pengecilan partikel sehingga makanan mudah untuk diserap.

Secara Enzimatis
Sistem yang kedua ini terjadi di dalam mulut dengan bantuan enzim ptialin. Jika
pada lambung, akan dibantu dengan asam klorida, dan di dalam usus dengan
bantuan enzim yang dihasilkan oleh pankreas.

Secara Biologis
Sistem ini dilakukan dengan adanya bantuan banteri yang dinamakan pencernaan
mikrobiologi. Proses pencernaan mikrobiologi ini hanya terjadi di dalam usus
besar.

Urutan proses pada saluran penceranaan burung meliputi rongga mulut,


kerongkongan, tembolok, lambung, empedu, usus halus, usus besar, rektrum, dan
kloaka. Berikut adalah penjelasannya :

Rongga mulut

9
Di dalam rongga mulut, makanan akan bercampur dengan saliva atau ludah. Air
ludah pada burung berguna sebagai bahan lubrikasi air.

Tembolok
Tembolok ini merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut
dengan lambung. Pada tembolok makanan tidak mengalami proses pencernaan
melainkan hanya numpang lewat saja.

Tembolok juga digunakan sebagai tempat menampung atau menimbun makanan.


Di tempat ini makanan akan disimpan hanya untuk sementara waktu. Tempat ini
juga akan mengalami proses peredaman oleh cairan yang disekresikan oleh
dinding tembolok.

Lambung
Di dalam lambung akan mengalami pencernaan secara enzimatis dengan bantuan
getah lambung. Lambung akan menghasilkan enzim pepsin, renin, dan asam
klorida (HCL).

Ampela
Di dalam ampela akan terjadi proses pelumatan pada makanan dengan bantuan
grift. Grift akan melumatkan makanan menjadikan partikel yang lebih kecil dari
permukaan luas sehingga kan mudah untuk penetrasian enzim.

Usus Halus
Usus halus pada burung terdapat susnan sebagai berikut yaitu duodenum,
jejunum, serta ileum. Pencernaan makanan di dalma usus halus dibantu oleh
cairan empedu, enzim pankreas dan enzim usus. Empedu tersebut memiliki fungsi
untuk mengelmulsikan lemak, mengaktifkan lipase, serta menghidrolisis lemak.

Usus Besar

10
Di dalam usus besar masih terjadi proses pencernaan yang belum dicerna oleh
usus halus. Yang dimana terjadinya pencernaan selulosa dan hemiselulosa yang
belum terhidrolisis oleh enzim.

Kloaka
pada bagian ini, sisa-sisa makanan akan didorong oleh usus besar menuju rektrum
dan mengeluarkannya melalui kloaka.

E. Sistem Pencernaan Pada Mamah Biak/Mamalia (Ruminansia)

Hewan-hewan herbivora (pemakan rumput) seperti domba, sapi, kerbau disebut


sebagai hewan memamah biak (ruminansia). Sistem pencernaan makanan pada
hewan ini lebih panjang dan kompleks. Makanan hewan ini banyak mengandung
selulosa yang sulit dicerna oleh hewan pada umumnya sehingga sistem
pencernaannya berbeda dengan sistem pencernaan hewan lain.

Sistem pencernaan pada hewan mamah biak (ruminansia) ini merupakan hewan
yang unik. Mereka dapat mengunya serta memamah makanannya. Adapun organ-
organ pencernaan pada hewan mamah biak adalah sebagai berikut :

11
Rongga Mulut
Rongga mulut hewan mamah biak memiliki 2 sistem organ pencernaan yang
memiliki fungsi penting, yaitu gigi dan lidah. Gigi hewan mamah biak sangat
berbeda dengan susunan gigi mamalia lainnya.

Gigi seri (insisivus) mempunyai susuanan yang sesuai sebagai alat untuk menjepit
makanan berupa rumput. Untuk gigi taring (caninus) tidak berkembang sama
sekali, sedangkan gigi geraham belakang (molare) memiliki bentuk datar serta
lebar.

Esofagus
Esofagus pada hewan mamah biak hanya berukuran 5 cm. Lebar esofagus mampu
membesar (berdilatasi) untuk menyesuaikan ukuran serta tekstur makanan yang
masuk ke dalamnya.

Lambung
lambung pada hewan mamah biak tak hanya berperan sebagai tempat proses
pembusukan dan peragian. namun berguna juga sebagai tempat penyimpanan
makanan sementara yang akan dikunyah kembali.

Lambung hewan ruminansia dibagi menjadi 4 ruang, yaitu:

1. Rumen (perut beludru), tempat dimana rumput atau tumbuhan masuk pertama
kalinya. Makanan yang ditelan masuk ke dalam rumen disebut deglutasi. Di
rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh
enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu.
2. Retikulum (perut jala), ditempat ini makanan akan diolah menjadi kaya
selulosa dan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (bolus).
Bolus tersebut akan dimuntahkan kembali ke dalam mulut pada saat
regurgitasi, dari mulut makanan akan ditelan kembali menuju omasum.
3. Omasum (perut bulu), pada bagian perut ini terjadi penyerapan air, amonia,
asam lemak terbang dan elektrolit.

12
4. Abomasum (perut sejati) yaitu perut yang mengandung banyak sekali
mikroorganisme, dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus
secara kimiawi oleh enzim. Selanjutnya makanan diteruskan menuju usus

Ukuran lambung tergantung pada umur dan maknannya. Ruang lambung terbagi
menjadi 4 bagian, yaitu rumen/perut besar (80%), retikulum/perut jala (5%),
omasum/perut buku (7-8%), dan abomasum/perut masam (7-8%).

Usus Halus serta Anus
Setelah makanan telah di kunyah halus, makanan akan masuk ke dalam usus
halus. Di dalam organ inilah sari-sari maknana akan diserap dan diedarkan oleh
darah ke seluruh tubuh. Lalu pada ampas/sisa maknan akan dikeluarkan melalui
anus.

ENZIM PENCERNAAN

13
PERBANDINGAN BEBERAPA KELAS VERTEBRATA

N Ciri-ciri Pisces Amphibia Reptilia Aves Mamalia


O
1 Habitat Air Darat dan Darat Darat Darat (ada
air juga yang
di air)
2 Penutup Sisik Kulit Sisik, Bulu Rambut
Tubuh licin dan atau
basah kulit
kering
3 Alat Insang Paru-paru Paru- Paru- Paru-paru
pernapasan dan paru paru dan
insang Kantong
udara
4 Jumlah ruang 2 3 4 4 4
jantung
5 Cara Bertelur Bertelur Bertelur Bertelur Melahirkan
reproduksi

14
6 Suhu tubuh Berdarah Berdarah Berdarah Berdarah Berdarah
dingin dingin dingin panas panas

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ


pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta
kelenjarnya merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi
memecah bahan-bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap
dalam tubuh.

Struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung


pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis
makanannya. pada hewan-hewan vertebrata sudah memiliki alat pencernaan yang
sempurna yang dilakukan secara ekstrasel.

B. Saran

15
Tiada kesempurnaan di dunia ini, kami sangat mengharapkan kritik maupun saran
dari makalah ini tujuannya hanyalah demi kesempurnaan. Dan semoga makalah
yang telah kami susun bermanfaat bagi kita semua, Amien.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/326555282/Perbedaan-Beberapa-Kelas-Vertebrata

https://alidzakyalarief.com/sistem-pencernaan-vertebrata/

https://www.academia.edu/25990339/SISTEM_PENCERNAAN_VERTEBRAT
A

16
https://www.academia.edu/10152528/Makalah_Zoologi_Vertebrata_Reptil_Aves
_dan_Mamalia_

https://dosenbiologi.com/hewan/hewan-vertebrata-dan-invertebrata

17

Anda mungkin juga menyukai