LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekologi yang diampu
oleh :
Drs. H. Yusuf Hilmi Adisendjaja, M.Sc.
Drs. Amprasto, M.Si.
Dr. Rini Solihat, M.Si
disusun oleh :
Pendidikan Biologi B 2017
Kelompok 3
1. Klimatik
Tabel G.1.1 Hasil Pengamatan Clinometer
Gambar alat
Fungsi alat untuk menetukan besar sudut elevasi dalam mengukur tinggi objek secara
tidak langsung.
Prinsip alat Clinometer adalah alat sederhana untuk mengukur sudut elevasi antar
garis datar dan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik pada garis
datar tersebut dengan titik puncak (ujung) sebuah objek. Aplikasinya
digunakan untuk mengukur tinggi (panjang) suatu objek dengan
memanfaatkan sudut elevasi.
Cara kerja alat 1. Menentukan objek yang akan diukur, misalnya mengukur tinggi pohon
Fungsi alat untuk mengukur kecepatan penguapan air dalam udara pada
lingkungan dan waktu tertentu.
Prinsip alat tabung berskala yang diisi air. Satuan yang akan diperoleh dinyatakan
dalam ml/cm2/menit atau per jam.
Fungsi alat untuk mengukur tingkat suara dalam satuan desibel (dB)
Prinsip alat Didasarkan pada getaran yang terjadi. Apabila ada objek/benda yang
bergetar, maka akan menimbulkan terjadinya sebuah perubahan pada
tekanan udara yang kemudian akan ditangkap oleh sistem peralatan.
Fungsi alat Untuk mengukur besarnya intensitas cahaya di suatu tempat atau
ruangan
Prinsip alat Alat ini terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan layar
panel. Sensor tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur
intenstasnya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang
diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Kemudian dari hasil dari
pengukuran yang dilakukan akan ditampilkan pada layar panel.
Fungsi alat Untuk Mengukur ketinggian suatu titik/tempat dari permukaan laut
Prinsip alat prinsip yang digunakan yaitu dengan tekanan udara. Sebagaimana
diketahui bahwa udara di permukaan bumi lebih padat daripada udara
di atasnya. Apabila ketinggiannya makin bertambah maka tekanan
udaranya makin berkurang. Karena gas memuai bila tekanan
berkurang, maka jumlah bagian-bagian udara pada kesatuan isi juga
berkurang.
Prinsip alat Gerakan atau perpindahan masa udara pada arah horizontal yang
disebabkan oleh perbedaan tekanan udara dari satu tempat dengan
tempat lainnya.
Cara kerja alat 1. Menekan tombol on/off, lalu akan tampil semua item
pengukuran pada layar
2. Memilih mode pengukuran yang dibutuhkan
3. Mengarahkan pada datangya angina
4. Menekan tombol hold untuk melihat hasil pengukuran, lalu
catat hasil pengukurannya
2. Edafik
Tabel G.2.1 Hasil Pengamatan Sieve
Gambar alat
Fungsi alat Untuk memisahkan partikel tanah yang besar ke partikel yang lebih
kecil.
Prinsip alat Pemisahan tanah berdasarkan ukuran (dimensi) partikel tanah . Sieve
ini ukurannya bermacam-macam, dari diameter 4 mm, 2mm, 1mm,
0,5 mm, 0,25 mm, 0,2 mm
Cara kerja alat 1. Sampel tanah dimasukkan ke dalam sieve
2. Sieve digoyang-goyangkan hingga terdapat partikel dari yang kasar
hingga yang lebih halus
3.Setiap ukuran ditimbang
4. Hasil penimbangan dibandingkan dengan kriteria untuk
menentukan jenis tanah
Tabel G.2.2 Hasil Pengamatan Alat Biopori
Gambar alat
Cara kerja alat 1. Awali dengan skop untuk membersihkan permukaan tanah dari
benda yang keras
2. Tancapkan soil corer untuk menggali tanah dengan bentuk
lubangnya silinder
3. Masukan pipa biopori.
Tabel G.2.3 Hasil Pengamatan Sekop
Gambar alat
Cara kerja alat 1. Letakkan tangan kiri pada bagian tengah dan tangan kanan pada
bagian pegangan atas.
2. Ayunkan untuk memindahkan pasir.
Tabel G.2.4 Hasil Pengamatan Soil Tester
Gambar alat
Fungsi alat Untuk mengukur kadar keasaman (pH) tanah dan kelembaban tanah.
Satuan yang digunakan adalah pH.
Prinsip alat Lempengan yang terdapat dibagian bawah akan menangkap adanya
H +¿¿ dan OH −¿¿ pada tanah sehingga dapat menentukan pH dari
tanah tersebut (Prinsip elektroda). Kemudian dapat pula menangkap
kadar air yang ada pada tanah tersebut untuk menentukan
kelembabannya.
Cara kerja alat 1. Apabila tanah yang akan diukur kering, maka gali telebih
dahulu.
2. Kemudian ditancapkan sampai batas yang ada. B angka yang
terukur pada alat (untuk kelembaban dalam bentuk %).
3. Tunggu beberapa saat sambil ditekan satu kali tombolnya dan
langsung lepaskan saat sudah menancap pada tanah.
4. Jika ingin mengukur pH maka, maka tombol ditekan selama 5
menit lalu, lihat angka yang tertera.
Tabel G.2.5 Hasil Pengamatan Wormery
Gambar alat
Prinsip alat Pengamatan gerak taksis cacing menggunakan variable control tanah
Cara kerja alat 1. Berbagai jenis tanah dimasukkan ke dalam ruang dan di beri
sekat
2. Cacing dimasukkan ke dalam ruang
3. Papan penutup digunakan untuk menutupi seluruh sisi
4. Cacing dibiarkan di dalam ruang selama beberapa menit
5. Seluruh tutup dibuka dan hasil dianalisis
Tabel G.2.6 Hasil Pengamatan Point Intercept
Gambar alat
Fungsi alat Mengetahui kelimpahan organisme dan analisis vegetasi di wilayah tertentu
Prinsip alat Analisis vegetasi dan kelimpahan berdasarkan organisme yang tertanap pada
paku
Gambar alat
Fungsi alat Untuk melubangi atau mengebor tanah dan dapat digunakan untuk
mengambil sampel tanah yang akan diuji.
Prinsip alat Kecepatan putaran soil corer, tekanan dan gaya yang diberikan.
Cara kerja alat 1. Soil corer diletakkan tegak lurus dengan permukaan tanah
2. Batang pemutar diputar hingga batang yang tertancap pada
tanah terbenam sampai ketinggian tertentu
3. Soil corer diangkat dan sisa tanah yang menempel pada besi
diambil untuk diuji.
3. Aquatik
Tabel G.3.1 Hasil Pengamatan Flow Meter
Gambar alat
Prinsip alat Alat ini mengukur arus air dengan mengukur gerakan turbin/kincir
yang terdapat pada salah satu sisi alat ini, dan secara digital terukur
kecepatan putaran yang menggambarkan kecepatan arus.
Cara kerja alat 1. Letakkan flow meter pada air
2. kemudian sensor flow meter yang terletak di bawah air akan
memberikan sinyal sehingga skala akan menunjukan angka kecepatan
aliran air tersebut.
Satuan : m3/detik.
Tabel G.3.2 Hasil Pengamatan Turbidimeter
Gambar alat
Prinsip alat Perhitungan banyaknya cahaya yang dipantulkan oleh partikel solid
dalam sampel, semakin banyak partikel semakin tinggi tingkat
kekeruhannya.
Gambar alat
Fungsi alat Untuk mengukur pH (derajat keasaman atau kebasaan) suatu cairan.
Prinsip alat terdapat probe sebagai sensor khusus terdapat di bagian bawah
Cara kerja alat 1. Kalibrasi terlebih dahulu minimal 2 kali menggunakan larutan
buffer 4 dan 7.
2. Lalu dapat digunakan untuk larutan yang akan diuji hingga
terdapat ukuran pada LCD.
Tabel G.3.4 Hasil Pengamatan Water Sampler
Gambar alat
Fungsi alat Untuk mengambil sampel air sesuai kedalaman. Van Dorn water
sampler berbentuk horizontal sangat cocok untuk analisa Plankton dan
kandungan kimia air lainnya. Sementara yang berjenis cage sampler
biasanya untuk mengambil sample air permukaan.
Prinsip alat Kedua penutup tabung terikat dengan karet penarik sehingga dapat
menutup tabung ketika pemberat yang dilepaskan dari atas menekan
pembuka penjepit atau pengancing penutup saat terbuka, dengan
demikian air yang ada didalam tabung tidak akan terkontaminasi.
Cara kerja alat 1. Gunakanlah sarung tangan untuk mencegah kontaminasi dan
keselamatan.
2. Pengait di kedua sisi dikaitkan ke pengait agar kedua sisi tabung
terbuka.
3. Terdapat 2 tali pada tabung, pegang salah satu tali untuk
memasukkan tabung ke air. Dan satu tali lainnya untuk bersiap-siap
melepaskan pemberat.
4. Masukkan tabung sambil digoyang-goyang.
5. Ketika sudah sampai dititik yang dituju, jatuhkan pemberat sehingga
kedua sisi tabung tertutup. Lalu Tarik tabung ke permukaan.
6. Sediakan botol gelap untuk memasukkan sampler air. Sampler air
harus dimasukkan sesegera mungkin agar tidak terkontaminasi.
Tabel G.3.5 Hasil Pengamatan Ekman Grab
Gambar alat
Prinsip alat Alat ini mempunyai kunci pengait yang bila dikaitkan, pintu ekman
grab bagian bawah akan terbuka sehingga air dan substrat dapat
masuk. Ketika alat menyentuh dasar, kaitan dilepas sehingga ekman
grab tertutup.
Cara kerja alat 1. Siapkan alat, tali, dan mesenggernya
2. Buka katup bawah Ekman Grab, lalu kaitkan kawat katup
pada tuas yang ada dibagian atas grab
3. Pastikan katup terbuka dengan kawat yang terpasang benar
4. Masukan Ekman Grab kedalam air dan turunkan secara
perlahan hingga menyentuh dasar
5. Lepaskan mesengger-nya dan katup akan tertutup
6. Angkat Ekman grab secara perlahan ke permukaan
7. Keluarkan hasil sample dengan membuka katup bagian atas,
bukan bagian bawah
Tabel G.3.6 Hasil Pengamatan Plankton Net Horizontal
Gambar alat
Prinsip alat Pengambilan sampel dilakukan secara horizontal dimana plankton net
pada suatu titik di laut ditarik oleh kapal menuju ke titik lain
Cara kerja alat 1. Plankton net pada suatu titik di laut, ditarik oleh kapal menuju
ke titik lain (pengambilan sampel dilakukan dengan pergerakan
kapal)
2. Plankton net ditarik untuk jarak dan waktu tertentu
Tabel G.3.7 Hasil Pengamatan Plankton Net Vertikal
Gambar alat
Cara kerja alat 1. Ketika kapal berhenti, plankton net diturunkan sampai ke
kedalaman yang diinginkan dengan pemberat dibawahnya
2. Plankton net ditariknya ke atas dengan kecepatan konstan
ketika sampel sudah tertampung
Tabel G.3.8 Hasil Pengamatan Surber Net
Gambar alat
Fungsi alat Untuk mengambil sampel (bentos) pada daerah yang berarus air kuat
dan dasar perairan berpasir halus (sedikit berlumpur).
Prinsip alat Saat jaring ini dimasukkan ke dalam air berarus dengan melawan
arusnya, jaring ini akan menangkap bentos yang berada di bebatuan
yang terjaring oleh jaring ini.
Cara kerja alat 1. Letakkan jaring dengan bagian mulut jaring melawan arus air
2. Bagian besi persegi yang terletak di depan mulut jaring
berfungsi untuk menentukan bagian yang akan diambil
sampelnya
3. Injak oleh kaki pada bagian besi persegi agar bentos yang ada
di permukaan terjaring oleh surber net
4. Ambil bebatuan yang terjaring dan sikatlah batu tersebut agar
bentos yang ada di bebatuan dapat terambil
Tabel G.3.9 Hasil Pengamatan Secchi Dics
Gambar alat
Fungsi alat Untuk mengukur intensitas / daya tembus cahaya yang masuk ke dalam
air
Prinsip alat Bagian plat putih berfungsi untuk mengetahui dalam jarak berapakah
cahaya dapat tembus ke dalam air.
Cara kerja alat 1. Plat putih yang sudah diberi pemberat dimasukan ke dalam air
dengan menjulurkan tali, lalu berhenti ketika plat putih
tersebut pertama kali menghilang
2. Catat di kedalaman berapa plat putih menghilang
3. Angkat kembali talinya sampai plat putih terlihat.
4. Catat di kedalaman berapa plat putih terlihat.
5. Hitung rata-rata kedalaman saat plat putih menghilang dan
muncul kembali.
6. Ulangi langkah 1-5 tiga kali untuk mendapatkan hasil yang
akurat.
Tabel G.3.10 Hasil Pengamatan Hand Refraktometer
Gambar alat
Fungsi alat Mengukur nilai konsentrasi bahan/zat yang mudah terlarut (gula,
garam, protein).
Gambar alat
Cara kerja alat 1. Air dengan suhu yang berbeda dimasukkan kedalam ujung
komparemen yang berbeda.
2. Ikan dimasukkan ke kompartemen.
3. Tunggu hingga 24 jam.
4. Lokasi berkumpulnya ikan diamati.
4. Alat Panjat
Tabel G.4.1 Hasil Pengamatan Full Body Harness
Gambar alat
Prinsip alat Alat ini melekat pada bagian tubuh tertentu, yang mewakili titik berat
tubuhnya, sehingga akan aman dan seimbang jika melayang di udara
Cara kerja alat 1. Memegang full body harness pada cincin “D” dan
menggoyangkan perlahan, pastikan tali tidak terpelintir,
2. Memegang cincin “D”, angkat full body harness melewati kepala
dan masukkan tangan satu per satu melalui tali,
3. memasang full body harness hingga menyentuh bahu dan
pastikan bahwa cincin “D” berada dibelakang leher,
4. Menarik tali diantara kaki dan melingkarkan pada salah satu kaki
dan kencangkan, pastikan bahwa tali pada kaki tidak tertukar,
5. memastikan dengan tangan bahwa full body harness terpasang
dengan benar dan tidak ada tali yang terpelintir,
6. Catatan : full body harness harus pas tapi tidak terlalu kencang
7. membiarkan orang lain yang berkompeten untuk memeriksa full
body harness dan memasang lanyard pada cincin “D” bila
diperlukan
Tabel G.4.2 Hasil Pengamatan Shock Absorber
Gambar alat
Prinsip alat Shock absorber alias peredam kejut didesain untuk menyerap energi
kinetik dan mengurangi tekanan yang timbul akibat terjatuh.
Cara kerja alat Memasangkan shock absorber pada alat panjat sesuai prosedur
Tabel G.4.3 Hasil Pengamatan Landyard
Gambar alat
Prinsip alat menyerap energi kinetik dan mengurangi tekanan yang timbul akibat
terjatuh.
Gambar alat
Fungsi alat Sebagai pengganti hearnes, membuat tambatan anchor, juga sebagai
alat bantu mendaki ketika melewati medan yang ekstrim
Prinsip alat Menopang berat tubuh, dengan digunakan sebagai tali tubuh.
Cara kerja alat Untuk digunakan sebagai pelindung tubuh, webbing diikat pada tubuh
dengan simpul simpul tertentu Untuk digunakan sebagai instalasi
jarring, webbing dianyam membentuk jarring dengan simpul-simpul
tertentu
Tabel G.4.5 Hasil Pengamatan Lifeline
Gambar alat
Prinsip alat tali pengaman fleksibel yang terbuat dari serat, kawat, atau anyaman..
Cara kerja alat Tali pengaman ini biasanya dikaitkan pada anchor point serta memiliki
daya tarik minimum 2,75 ton atau setara dengan diameter tali 60 mm
Tabel G.4.6 Hasil Pengamatan Loop
Gambar alat
Fungsi alat Sebagai penghubung antar tali untuk memudahkan proses panjat
Gambar alat
Cara kerja alat Meniti tali keatas terlebih dahulu dengan dua alat ascender. Lalu
menggunakan basic jammer pada bagian diatas yang didorong dengan
tangan dan menggunakan croll yang dipasang di dada.
Tabel G.4.8 Hasil Pengamatan Figure of Eight
Gambar alat
Fungsi alat Digunakan untuk menuruni medan vertikal dan tali sebagai jalur. Juga
sebagai rem untuk belayer agar tidak jatuh ke tanah.
Prinsip alat Memiliki bentuk seperti angka 8. Sangat bergantung pada kekuatan
tangan sebagai stopper
Cara kerja alat Dengan menarik tali di bagian bawah tubuh hingga berhenti secara
otomatis.
Tabel G.4.9 Hasil Pengamatan Carabiner
Gambar alat
Fungsi alat Sebagai penghubung tali ketika memanjat (tali ke hanger, tali ke tali,
atau tali ke harness).
Prinsip alat Carabiner digunakan untuk menghubungkan tali dengan runners (titik
pengaman), sehingga carabiner dibuat kuat untuk menahan bobot
pendaki yang jatuh.
Cara kerja alat Longgarkan bagian tengah carabiner untuk membuka. Kemudian
masukkan penahan bobot pendaki (webbing atau harmes) pada salah
satu bagian carabiner dan bagian yang lain dari carabiner dikaitkan
dengan tali atau figure of eight, setelah itu kuatkan kembali bagian
tengah carabiner dengan cara diputar untuk mengunci carabiner.
Tabel G.4.10 Hasil Pengamatan Tali Prusik
Gambar alat
Fungsi alat sebagai penopang semua beban saat sedang berada di ketinggian.
Prinsip alat dihubungkan dengan loop dan carabiner sebagai salah satu kegiatan
menopang beban
Cara kerja alat dihubungkan satu sama lain agar bisa memudahkan peserta untuk
panjat memanjat
5. Faktor Biotik
Tabel G.5.1 Hasil Pengamatan Kuadran
Gambar alat
Cara kerja alat 1. Setiap alat disambungkan sehingga terbentuk 16 kotak dengan
ukuran sama
2. Kotak-kotak tersebut diberi nomordari 1-16, kemudin diundi hingga
terpilih 3 kotak
3. 3 kotak tersebutlah yang akan dipilih dalam pengambilan cuplikan.
H. Pembahasan
1. Klimatik
Alat alat yang termasuk kedalam Alat klimatik adalah alat alat yang
berhudungan dengan iklim, Iklim terdiri atas suhu udara, tekanan
udara, kelembapan udara, angin, dan intensitas sinar matahari.
Perbedaan temperatur pada suatu wilayah dipengaruhi oleh letak
lintang (latitude) selatan dan utara dan ketinggian suatu tempat.
Perbedaan tersebut menyebabkan variasi tumbuhan pula.
Untuk mengukur faktor faktor iklim tersebut diperlukan alat alat
khusus untuk mengukurnya. Pada Laboratorium Ekolgi terdapat
beberapa alatnya seperti sound level meter untuk mengukur tingkat
suara dengan satuan decibel, Anomometer dan wind meter untuk
mengukur arah dan kecepatan angin, Lux meter untuk mengukur
intensitas cahaya Termohigrometer untuk mengukur suhu dan
kelembapan suatu tempat, atmometer untuk mengukur kecepatan
penguapan air dalam wilayah tertentu dan waktu tertentu, Alti meter
Untuk Mengukur ketinggian suatu titik/tempat dari permukaan laut
dan Clinometer untuk mengukur sudut elavasi dan mengukur tinggi
benda secara tidak langsung
2. Akuatik
Alat akuatik tentunya berhubungan pada pengambilan
data/pengukuran pada zona akuatik, zona akuatik sendiri ada beragam
macamnya, sehingga alat alat yang digunakan juga beragam misalnya
flow meter khas digunakan pada ekosistemlotik karena fungsinya
sebagai alat pengukur arus air. Refraktometer juga biasanyadigunakan
pada ekosistem laut berkenaan dengan fungsinya sebagai alat
pengukur salinitas atau kadar garam. Secchi disk biasanya digunakan
untuk mengukur dayatembus cahaya ke dalam air pada kedalaman
tertentu atau batas zona profundal.
Alat alat lain yang dapat ditemukan dilaboratorium ekologi adalah
Kompartemen, Aklimasi ikan, Hand refractometer, Konduktifitimeter,
Turbidimeter, Water sampler, Ekcman Dradge, Plangtonet vertikal
,Plangtonet horizontal,Subernet dan Flowmeter.
3. Edafik
Alat alat edafik adalah alat alat yang pengukurannya pada
ekosistem darat, umumnya yang diamati tanah. Alat alatnya seperti
Womeri, womeri ini digunakan untuk mengetahui gerak taksis pada
cacing, Soil tester Untuk mengukur kadar keasaman (pH) tanah dan
kelembaban tanah. Satuan yang digunakan adalah pH.. Sieve Untuk
memisahkan partikel tanah yang besar ke partikel yang lebih kecil.
Biopori Untuk membuat lubang biopori. Sekop untuk menggali atau
menggemburkan tanah dan Soil corer Untuk melubangi atau
mengebor tanah dan dapat digunakan untuk mengambil sampel tanah
yang akan diuji.
4. Alat Biotik
Alat yang termasuk kedalam alat biotik adalah alat yang
memudahkan kita dalam penghitungan populasi atau pengamatan lain
yang berhubungan dengan biotik seperti point intercept yang
fungsinya untuk Mengetahui kelimpahan organisme dan analisis
vegetasi di wilayah tertentu yang biasanya ada pada rerumputan,
Kuadran Untuk menyelidiki kepadatan populasi didalam suatu
komunitas di ekosistem tertentu, untuk mengamati perkembangan
suatu populasi dan untuk mempermudah mengambil cuplikan areal
dengan luas tertentu dan Binokular untuk memudahkan dalam
pengamatan burung.
5. Alat Alat Panjat
Alat alat panjat pada laboratorium ekologi disini biasanya
diperuntukkan untuk memanjat dan turun untuk memudahkan dalam
pengamatan burung. Tali karmantel sebagai instalasi untuk naik atau
turun, sekaligus sebagai pengaman. Orang yang akan melakukan
rappelling dan climbing menggunakan harnest atau webbing sebagai
pengaman tubuh. Untuk menambatkan webbing atau harnest yang
telah dipakai ditubuh pada tali karamantel digunakan carabiner yang
dikaitkan dulu sebelumnya pada figure eight yang sudah tertambat
bebas pada tali karmantel. Setelah itu kunci carabiner.
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, Alat alat
ekologi dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok yakni akuatik, edafik,
klimatik, biotik dan alat panjat. Alat klimatik diantaranya sound level
meter, Anomometer dan wind meter, Lux meter, Termohigrometer,
Atmometer, Clinometer, Evaporimeter dan aklimeter.
Alat akuatik terdiri dari Kompartemen, Aklimasi ikan, Secchi disk,
Hand refractometer, Konduktifitimeter, Turbidimeter, Water sampler,
Ekcman Dradge, Plangtonet vertikal ,Plangtonet horizontal,Subernet dan
Flowmeter. Alat edafik diantaranya Womeri, Soil tester, Ph meter, Sieve,
Biopori, Sekop, Soil corer. Kemudian ada alat biotik yangbterdiri dari
point intercept, kuadran dan binocular. Dan yang terakhir ada Alat Panjat
yakni Descender, Qurnmantel, Full body harness, Sit harness, Tali
webbing, Loop, Asender , Figure of 8 dan Carabiner.
DAFTAR PUSTAKA
Iman, Sukiman. (2015). Ekologi Hutan. [Online]. Diakses dari
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/s
ukiman/ekologi-hutan_5500fb60813311c9afa7f0d. (14
September 2019)