Anda di halaman 1dari 46

PENGENALAN ALAT-ALAT EKOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekologi yang diampu
oleh :
Drs. H. Yusuf Hilmi Adisendjaja, M.Sc.
Drs. Amprasto, M.Si.
Dr. Rini Solihat, M.Si

disusun oleh :
Pendidikan Biologi B 2017
Kelompok 3

Dewi Wansantika Gunawan (1700018)


Elizabeth Widya Y.S (1702054)
Fitamala Juliasih (1703525)
Mumu Ridwanullah (1702481)
Rusydina Alifa Gunawan (1703051)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul Praktikum
Pengenalan Alat-Alat Ekologi
B. Pelaksanaan Praktikum
Hari/Tanggal : Rabu, 4 September 2019
Waktu : 07.00 – 09.30 WIB
Tempat : Laboratorium Ekologi FPMIPA UPI
C. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui alat – alat yang bisa digunakan dalam praktikum ekologi.
2. Memahami fungsi, cara kerja, prinsip kerja serta klasifikasi alat
praktikum ekologi.
3. Dapat menggunakan alat – alat praktikum ekologi secara baik dan benar
ketika berada di laboratorium maupun di lapangan.
D. Landasan Teori
Ekologi merupakan ilmu tentang hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan sesamanya dan
dengan lingkungannya. Ekologi berasal dari Bahasa Yunani
Oikos yang artinya rumah (tempat tinggal) dan Logos yang
artinya ilmu (telaah). Struktur ekosistem menunjukkan
suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat
tertentu termasuk keadaan densitas organisme, biomassa,
penyebar materi, energi, serta faktor-faktor fisik dan kimia
lainnya yang menciptakan keadaan sistem tersebut. (Iman,
2015)
Lingkungan alam mempunyai suatu keteraturan dan
manusia mempunyai keterbatasan dalam mengamati
keteraturan tersebut. Pengamatan manusia sangat dibatasi
oleh inderanya. (Winarno, 1992) Dari keterbatasan
tersebut, manusia memerlukan alat-alat khusus untuk
mengukur faktor-faktor yang memengaruhi sistem
tersebut. (Odum, 1993)
Pengenalan alat-alat ekologi penting dilakukan untuk
keselamatam kerja dalam melakukan penelitian. Alat-alat
ekologi biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika
penggunanya tidak sesuai dengan prosesur. (Plummer,
1987) Sebab pentingnya dilakukan pengenalan alat adalah
dapat diketahui cara-cara penggunaan alat tersebut
dengan baik dan benar. Sehingga kesalahan prosedur
pemakaian alat dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini
penting supaya saat melakukan penelitian, data yang
diperoleh akan akurat pula. Data-data yang akurat akan
meningkatkan kualitas penelitian. Untuk itu penting bahwa
kita harus mengenal dan mengetahui juga memahamiu
nama alat, spesifikasi, fungsi, klasifikasi faktor, prinsip
kerja, dan cara kerja alat yang digunakan.
E. Alat dan Bahan
Tabel E.1. Tabel Alat-Alat Ekologi yang Digunakan

No. Nama Alat Klasifikasi Jumlah


1. Ascender Alat Panjat 1 Unit
2. Carabiner Alat Panjat 2 Unit
3. Figure of Eight Alat Panjat 1 Unit
4. Full Body Harness Alat Panjat 1 Unit
5. Loop Alat Panjat 1 Unit
6. Seat Harness Alat Panjat 1 Unit
7. Tali Prusik Alat Panjat 1 Unit
8. Tali Webbing Alat Panjat 2 Unit
Ekman Dredge/Ekman Akuatik
9. 1 Unit
Grab
10. Flow Meter Akuatik 1 Unit
11. Hand Refractometer Akuatik 1 Unit
12. Kompartemen Akuatik 1 Unit
13. Konduktivitimeter Akuatik 1 Unit
14. pH Meter Akuatik 1 Unit
15. Plankton Net Horizontal Akuatik 1 Unit
16. Planton Net Vertikal Akuatik 1 Unit
17. Secchi Disk Akuatik 1 Unit
18. Surber Net Akuatik 1 Unit
19. Turbidimeter Akuatik 1 Unit
20. Water Sampler Akuatik 2 Unit
21. Kuadran Biotik 1 Unit
22. Point Intercept Biotik 1 Unit
23. Teropong Binokoler Biotik 1 Unit
24. Biopori Edafik 1 Unit
25. Sekop Edafik 1 Unit
26. Sieve Edafik 1 Unit
27. Soil Corer Edafik 1 Unit
28. Soil Tester Edafik 1 Unit
29. Wormery Edafik 1 Unit
30. Altimeter Klimatik 1 Unit
31. Anemometer Klimatik 1 Unit
32. Atmometer Klimatik 1 Unit
33. Clinometer Klimatik 1 Unit
34. Lux Meter Klimatik 1 Unit
35. Sound Level Meter Klimatik 1 Unit
36. Thermohigrometer Klimatik 1 Unit
F. Langkah Kerja

Mengamati alat-alat lab


Menyiapkan alat-alat lab
ekologi didampingi Mencatat hasil
ekologi yang akan
laboran dan asisten pengamatan alat
diamati
praktikum

Mendokumentasikan Mendiskusikan hasil


alat-alat lab ekologi yang pengamatan antar
telah selesai diamati kelompok

Bagan F.1 Langkah Kerja Pengamatan Alat-Alat Lab. Ekologi


G. Hasil Pengamatan

1. Klimatik
Tabel G.1.1 Hasil Pengamatan Clinometer
Gambar alat

Gambar G.1.1 Clinometer


(Dokumentasi Kelompok 2B, 2019)
Kualifikasi Alat faktor klimatik

Fungsi alat untuk menetukan besar sudut elevasi dalam mengukur tinggi objek secara
tidak langsung.

Prinsip alat Clinometer adalah alat sederhana untuk mengukur sudut elevasi antar
garis datar dan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik pada garis
datar tersebut dengan titik puncak (ujung) sebuah objek. Aplikasinya
digunakan untuk mengukur tinggi (panjang) suatu objek dengan
memanfaatkan sudut elevasi.

Cara kerja alat 1. Menentukan objek yang akan diukur, misalnya mengukur tinggi pohon

2. Membidik ujung pohon kemudian ditembak

3. Melihat hasilnya pada clinometers, missal 450

4. Memulai Perhitungan tinggi pohon : H = D tan 0 + HI

Keterangan : H = tinggi pohon

D = jarak pengamat ke pohon

HI = jarak mata pengamat ke dasar pohon


Tabel G.1.2 Hasil Pengamatan Atmometer
Gambar alat

Gambar G.1.2 Atmometer


(Dokumentasi Kelompok 2B, 2019)
Kualifikasi Alat faktor klimatik

Fungsi alat untuk mengukur kecepatan penguapan air dalam udara pada
lingkungan dan waktu tertentu.

Prinsip alat tabung berskala yang diisi air. Satuan yang akan diperoleh dinyatakan
dalam ml/cm2/menit atau per jam.

Cara kerja alat 1. Tuangkan air ke dalam tabung hingga penuh.

2. Menyelipkan kertas hisap berukuran 1 cm x 1 cm pada bagian


ujung tabung yang terbuka. Kertas ini berfungsi sebagai penutup
tabung.

3. membalikkan posisi tabung tersebut sehingga kertas penutup


tadi berada di bagian bawah.

4. Menggantungkan tabung tersebut pada ranting atau pohon di


sekitar tempat melakukan pengamatan. Catat posisi awal air
dalam tabung.

5. Mengamtai tabung setiap 15 menit. Perhatikan, kemudian


catat penurunan tersebut.
Tabel G.1.3 Hasil Pengamatan Sound Level Meter
Gambar alat

Gambar G.1.3 Sound Level Meter


(Dokumentasi Kelompok 3B, 2019)
Kualifikasi Alat faktor klimatik

Fungsi alat untuk mengukur tingkat suara dalam satuan desibel (dB)

Prinsip alat Didasarkan pada getaran yang terjadi. Apabila ada objek/benda yang
bergetar, maka akan menimbulkan terjadinya sebuah perubahan pada
tekanan udara yang kemudian akan ditangkap oleh sistem peralatan.

Cara kerja alat 1. Menyalakan sound level meter


2. Mengkalibrasi sound level meter terlebih dahulu sebelum
digunakan dengan menekan tombol reset sampai angka pada
layar 0.
3. Setelah dikalibrasi arahkan mikrofon pada objek suara.
4. Menunggu selama 5 menit dan lihat pada layar menunjukan
angka tingkat suara dalam satuan dB,.
5. Setelah terdeteksi tingkat suara objek, catat hasil dan matikan
sound level meter.
Tabel G.1.4 Hasil Pengamatan Lux Meter
Gambar alat

Gambar G.1.4 Lux Meter


(Dokumentasi Kelompok 3B, 2019)
Kualifikasi Alat faktor klimatik

Fungsi alat Untuk mengukur besarnya intensitas cahaya di suatu tempat atau
ruangan

Prinsip alat Alat ini terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan layar
panel. Sensor tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur
intenstasnya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang
diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Kemudian dari hasil dari
pengukuran yang dilakukan akan ditampilkan pada layar panel.

Cara kerja alat 1. Menggeser tombol ”off/on” kearah On.

2. Memilih kisaran range yang akan diukur ( 2.000 lux, 20.000


lux atau 50.000 lux) pada tombol Range.
3. Mengrahkan sensor cahaya dengan menggunakan tangan pada
permukaan daerah yang akan diukur kuat penerangannya.
4. Melihat hasil pengukuran pada layar panel.
Tabel G.1.5 Hasil Pengamatan Altimeter
Gambar alat

Gambar G.1.5 Altimeter


(Dokumentasi Kelompok 3B, 2019)
Kualifikasi Alat faktor klimatik

Fungsi alat Untuk Mengukur ketinggian suatu titik/tempat dari permukaan laut

Prinsip alat prinsip yang digunakan yaitu dengan tekanan udara. Sebagaimana
diketahui bahwa udara di permukaan bumi lebih padat daripada udara
di atasnya. Apabila ketinggiannya makin bertambah maka tekanan
udaranya makin berkurang. Karena gas memuai bila tekanan
berkurang, maka jumlah bagian-bagian udara pada kesatuan isi juga
berkurang.

Cara kerja alat 1. Mengkalibrasi terlebih dahulu altimeter sebelum digunakan,


yaitu dengan membawa Altimeter pada titik nol derajat (0°)
kota Bandung.
2. Memeriksa ketelitian alat ini di titik ketinggian yang sudah
pasti.
3. Setelah dilakukan kalibrasi, Altimeter dapat digunakan
ditempat yang ketinggiannya tidak diketahui
Tabel G.1.6 Hasil Pengamatan Thermohygrometer
Gambar alat

Gambar G.1.6 Thermohygrometer


(Dokumentasi Kelompok 4B, 2019)
Kualifikasi Alat faktor klimatik

Fungsi alat untuk mengukur suhu dan kelembaban di suatu tempat

Prinsip alat Thermohygrometer  bekerja berdasarkan fenomena yang disebut


penguapan dingin. Ketika air menguap dari suatu permukaan,
permukaan akan dingin karena molekul air membawa energi panas dari
permukaan selama penguapan. Karena adanya efek pendinginan ini
wet bulb selalu menunjukkan temperatur yang rendah dibandingkan
dry bulb. Penguapan air dari permukaan wet bulb sebanding dengan
kelembapan udara di atmosfer.

Cara kerja alat 1. Menekan tombol power


2. Mengarahkan Prob ke udara
3. Menunggu tiga sampai lima menit lalu hasil akan muncul.
Tabel G.1.7 Hasil Pengamatan Anemometer
Gambar alat

Gambar G.1.7 Anemometer


(Dokumentasi Kelompok 5B, 2019)
Kualifikasi Alat faktor klimatik

Fungsi alat Untuk mengukur arah dan kecepatan angin

Prinsip alat Gerakan atau perpindahan masa udara pada arah horizontal yang
disebabkan oleh perbedaan tekanan udara dari satu tempat dengan
tempat lainnya.

Cara kerja alat 1. Menekan tombol on/off, lalu akan tampil semua item
pengukuran pada layar
2. Memilih mode pengukuran yang dibutuhkan
3. Mengarahkan pada datangya angina
4. Menekan tombol hold untuk melihat hasil pengukuran, lalu
catat hasil pengukurannya
2. Edafik
Tabel G.2.1 Hasil Pengamatan Sieve

Gambar alat

Gambar G.2.1 Sieve


(Dokumentasi Kelompok 2B, 2019)
Kualifikasi Alat faktor Edafik.

Fungsi alat Untuk memisahkan partikel tanah yang besar ke partikel yang lebih
kecil.
Prinsip alat Pemisahan tanah berdasarkan ukuran (dimensi) partikel tanah . Sieve
ini ukurannya bermacam-macam, dari diameter 4 mm, 2mm, 1mm,
0,5 mm, 0,25 mm, 0,2 mm
Cara kerja alat 1. Sampel tanah dimasukkan ke dalam sieve
2. Sieve digoyang-goyangkan hingga terdapat partikel dari yang kasar
hingga yang lebih halus
3.Setiap ukuran ditimbang
4. Hasil penimbangan dibandingkan dengan kriteria untuk
menentukan jenis tanah
Tabel G.2.2 Hasil Pengamatan Alat Biopori

Gambar alat

Gambar G.2.2 Alat Biopori


(Dokumentasi Kelompok 2B, 2019)
Kualifikasi Alat faktor Edafik.

Fungsi alat Untuk membuat lubang biopori.

Prinsip alat Menggali tanah dengan bentuk silinder.

Cara kerja alat 1. Awali dengan skop untuk membersihkan permukaan tanah dari
benda yang keras
2. Tancapkan soil corer untuk menggali tanah dengan bentuk
lubangnya silinder
3. Masukan pipa biopori.
Tabel G.2.3 Hasil Pengamatan Sekop

Gambar alat

Gambar G.2.3 sekop


(Dokumentasi Kelompok 2B, 2019)
Kualifikasi Alat faktor Edafik.

Fungsi alat untuk mengangkut, mengaduk, dan mencampurkan bahan bangunan


secara manual.
Prinsip alat prinsip tuas/pengungkit gol 1

Cara kerja alat 1. Letakkan tangan kiri pada bagian tengah dan tangan kanan pada
bagian pegangan atas.
2. Ayunkan untuk memindahkan pasir.
Tabel G.2.4 Hasil Pengamatan Soil Tester

Gambar alat

Gambar G.2.4 Soil Tester


(Dokumentasi Kelompok 3B, 2019)
Kualifikasi Alat faktor Edafik.

Fungsi alat Untuk mengukur kadar keasaman (pH) tanah dan kelembaban tanah.
Satuan yang digunakan adalah pH.
Prinsip alat Lempengan yang terdapat dibagian bawah akan menangkap adanya
H +¿¿ dan OH −¿¿ pada tanah sehingga dapat menentukan pH dari
tanah tersebut (Prinsip elektroda). Kemudian dapat pula menangkap
kadar air yang ada pada tanah tersebut untuk menentukan
kelembabannya.

Cara kerja alat 1. Apabila tanah yang akan diukur kering, maka gali telebih
dahulu.
2. Kemudian ditancapkan sampai batas yang ada. B angka yang
terukur pada alat (untuk kelembaban dalam bentuk %).
3. Tunggu beberapa saat sambil ditekan satu kali tombolnya dan
langsung lepaskan saat sudah menancap pada tanah.
4. Jika ingin mengukur pH maka, maka tombol ditekan selama 5
menit lalu, lihat angka yang tertera.
Tabel G.2.5 Hasil Pengamatan Wormery

Gambar alat

Gambar G.2.5 Wormery


(Dokumentasi Kelompok 5B, 2019)
Kualifikasi Alat faktor Edafik.

Fungsi alat Mengetahui gerak taksis pada cacing melalui praktikum

Prinsip alat Pengamatan gerak taksis cacing menggunakan variable control tanah

Cara kerja alat 1. Berbagai jenis tanah dimasukkan ke dalam ruang dan di beri
sekat
2. Cacing dimasukkan ke dalam ruang
3. Papan penutup digunakan untuk menutupi seluruh sisi
4. Cacing dibiarkan di dalam ruang selama beberapa menit
5. Seluruh tutup dibuka dan hasil dianalisis
Tabel G.2.6 Hasil Pengamatan Point Intercept

Gambar alat

Gambar G.2.6 Point Intercept


(Dokumentasi Kelompok 5B, 2019)
Kualifikasi alat faktor Edafik.

Fungsi alat Mengetahui kelimpahan organisme dan analisis vegetasi di wilayah tertentu

Prinsip alat Analisis vegetasi dan kelimpahan berdasarkan organisme yang tertanap pada
paku

Cara kerja 1. Wilayah yang akan dianalisis dipilih


alat 2. Point intercept ditempatkan ke arah tanah
3. Organisme yang dibiarkan tertancap pada paku
4. Point Intercept diambil dan hasil dianalisis
Tabel G.2.6 Hasil Pengamatan Soil Corer

Gambar alat

Gambar G.2.6 Soil Corer


(Dokumentasi Kelompok 6B, 2019)
Kualifikasi Alat faktor Edafik.

Fungsi alat Untuk melubangi atau mengebor tanah dan dapat digunakan untuk
mengambil sampel tanah yang akan diuji.
Prinsip alat Kecepatan putaran soil corer, tekanan dan gaya yang diberikan.

Cara kerja alat 1. Soil corer diletakkan tegak lurus dengan permukaan tanah
2. Batang pemutar diputar hingga batang yang tertancap pada
tanah terbenam sampai ketinggian tertentu
3. Soil corer diangkat dan sisa tanah yang menempel pada besi
diambil untuk diuji.
3. Aquatik
Tabel G.3.1 Hasil Pengamatan Flow Meter

Gambar alat

Gambar G.3.1 Flow Meter


(Dokumentasi Kelompok 2B, 2019)
Kualifikasi Alat faktor Aquatik.

Fungsi alat Untuk mengukur derasnya arus.

Prinsip alat Alat ini mengukur arus air dengan mengukur gerakan turbin/kincir
yang terdapat pada salah satu sisi alat ini, dan secara digital terukur
kecepatan putaran yang menggambarkan kecepatan arus.
Cara kerja alat 1. Letakkan flow meter pada air
2. kemudian sensor flow meter yang terletak di bawah air akan
memberikan sinyal sehingga skala akan menunjukan angka kecepatan
aliran air tersebut.
Satuan : m3/detik.
Tabel G.3.2 Hasil Pengamatan Turbidimeter

Gambar alat

Gambar G.3.2 Turbidimeter


(Dokumentasi Kelompok 3B, 2019)
Kualifikasi alat faktor Aquatik.

Fungsi alat Untuk mengukur tingkat kekeruhan air (turbiditas).

Prinsip alat Perhitungan banyaknya cahaya yang dipantulkan oleh partikel solid
dalam sampel, semakin banyak partikel semakin tinggi tingkat
kekeruhannya.

Cara kerja alat 1. Alat harus terlebih dahulu dikalibrasikan.


2. Sambungkan probe dengan alat pembaca tingkat kekeruhan
air.
3. Turbidimeter dinyalakan.
4. Probe dicelupkan pada media air yang akan diukur tingkat
kekeruhannya.
5. Goyang goyangkan probe ketika dicelupkan.
6. Jika pembaca meter telah stabil, catat hasil perolehan
pengukuran.
Tabel G.3.3 Hasil Pengamatan pH Meter

Gambar alat

Gambar G.3.3 pH Meter


(Dokumentasi Kelompok 3B, 2019)
Kualifikasi Alat faktor Aquatik.

Fungsi alat Untuk mengukur pH (derajat keasaman atau kebasaan) suatu cairan.

Prinsip alat terdapat probe sebagai sensor khusus terdapat di bagian bawah

Cara kerja alat 1. Kalibrasi terlebih dahulu minimal 2 kali menggunakan larutan
buffer 4 dan 7.
2. Lalu dapat digunakan untuk larutan yang akan diuji hingga
terdapat ukuran pada LCD.
Tabel G.3.4 Hasil Pengamatan Water Sampler

Gambar alat

Gambar G.3.4 Water Sampler


(Dokumentasi Kelompok 4B, 2019)
Kualifikasi Alat faktor Aquatik.

Fungsi alat Untuk mengambil sampel air sesuai kedalaman. Van Dorn water
sampler berbentuk horizontal sangat cocok untuk analisa Plankton dan
kandungan kimia air lainnya. Sementara yang berjenis cage sampler
biasanya untuk mengambil sample air permukaan.

Prinsip alat Kedua penutup tabung terikat dengan karet penarik sehingga dapat
menutup tabung ketika pemberat yang dilepaskan dari atas menekan
pembuka penjepit atau pengancing penutup saat terbuka, dengan
demikian air yang ada didalam tabung tidak akan terkontaminasi.

Cara kerja alat 1. Gunakanlah sarung tangan untuk mencegah kontaminasi dan
keselamatan.
2. Pengait di kedua sisi dikaitkan ke pengait agar kedua sisi tabung
terbuka.
3. Terdapat 2 tali pada tabung, pegang salah satu tali untuk
memasukkan tabung ke air. Dan satu tali lainnya untuk bersiap-siap
melepaskan pemberat.
4. Masukkan tabung sambil digoyang-goyang.
5. Ketika sudah sampai dititik yang dituju, jatuhkan pemberat sehingga
kedua sisi tabung tertutup. Lalu Tarik tabung ke permukaan.
6. Sediakan botol gelap untuk memasukkan sampler air. Sampler air
harus dimasukkan sesegera mungkin agar tidak terkontaminasi.
Tabel G.3.5 Hasil Pengamatan Ekman Grab

Gambar alat

Gambar G.3.5 Ekman Grab


(Dokumentasi Kelompok 4B, 2019)
Kualifikasi Alat faktor Aquatik.

Fungsi alat Untuk mengambil bentos didasar perairan

Prinsip alat Alat ini mempunyai kunci pengait yang bila dikaitkan, pintu ekman
grab bagian bawah akan terbuka sehingga air dan substrat dapat
masuk. Ketika alat menyentuh dasar, kaitan dilepas sehingga ekman
grab tertutup.
Cara kerja alat 1. Siapkan alat, tali, dan mesenggernya
2. Buka katup bawah Ekman Grab, lalu kaitkan kawat katup
pada tuas yang ada dibagian atas grab
3. Pastikan katup terbuka dengan kawat yang terpasang benar
4. Masukan Ekman Grab kedalam air dan turunkan secara
perlahan hingga menyentuh dasar
5. Lepaskan mesengger-nya dan katup akan tertutup
6. Angkat Ekman grab secara perlahan ke permukaan
7. Keluarkan hasil sample dengan membuka katup bagian atas,
bukan bagian bawah
Tabel G.3.6 Hasil Pengamatan Plankton Net Horizontal

Gambar alat

Gambar G.3.6 Plankton Net Horizontal


(Dokumentasi Kelompok 4B, 2019)
Kualifikasi Alat faktor Aquatik.

Fungsi alat Untuk mengetahui sebaran plankton secara horizontal

Prinsip alat Pengambilan sampel dilakukan secara horizontal dimana plankton net
pada suatu titik di laut ditarik oleh kapal menuju ke titik lain

Cara kerja alat 1. Plankton net pada suatu titik di laut, ditarik oleh kapal menuju
ke titik lain (pengambilan sampel dilakukan dengan pergerakan
kapal)
2. Plankton net ditarik untuk jarak dan waktu tertentu
Tabel G.3.7 Hasil Pengamatan Plankton Net Vertikal

Gambar alat

Gambar G.3.7 Plankton Net Vertikal


(Dokumentasi Kelompok 4B, 2019)
Kualifikasi Alat faktor Aquatik.

Fungsi alat Untuk memudahkan dalam pengambilan sampel plankton secara


vertikal.
Prinsip alat Pengambilan sampel dari seluruh kolam air dimana dilakukan saat kapal
berhenti dimana plankton net diturunkan sampai kedalaman tertentu
dengan alat penggerak dibagian bawahnya

Cara kerja alat 1. Ketika kapal berhenti, plankton net diturunkan sampai ke
kedalaman yang diinginkan dengan pemberat dibawahnya
2. Plankton net ditariknya ke atas dengan kecepatan konstan
ketika sampel sudah tertampung
Tabel G.3.8 Hasil Pengamatan Surber Net

Gambar alat

Gambar G.3.8 Surber Net


(Dokumentasi Kelompok 4B, 2019)
Kualifikasi Alat faktor Aquatik.

Fungsi alat Untuk mengambil sampel (bentos) pada daerah yang berarus air kuat
dan dasar perairan berpasir halus (sedikit berlumpur).

Prinsip alat Saat jaring ini dimasukkan ke dalam air berarus dengan melawan
arusnya, jaring ini akan menangkap bentos yang berada di bebatuan
yang terjaring oleh jaring ini.

Cara kerja alat 1. Letakkan jaring dengan bagian mulut jaring melawan arus air
2. Bagian besi persegi yang terletak di depan mulut jaring
berfungsi untuk menentukan bagian yang akan diambil
sampelnya
3. Injak oleh kaki pada bagian besi persegi agar bentos yang ada
di permukaan terjaring oleh surber net
4. Ambil bebatuan yang terjaring dan sikatlah batu tersebut agar
bentos yang ada di bebatuan dapat terambil
Tabel G.3.9 Hasil Pengamatan Secchi Dics

Gambar alat

Gambar G.3.9 Secchi Disk


(Dokumentasi Kelompok 5B, 2019)
Kualifikasi Alat faktor Aquatik.

Fungsi alat Untuk mengukur intensitas / daya tembus cahaya yang masuk ke dalam
air

Prinsip alat Bagian plat putih berfungsi untuk mengetahui dalam jarak berapakah
cahaya dapat tembus ke dalam air.

Cara kerja alat 1. Plat putih yang sudah diberi pemberat dimasukan ke dalam air
dengan menjulurkan tali, lalu berhenti ketika plat putih
tersebut pertama kali menghilang
2. Catat di kedalaman berapa plat putih menghilang
3. Angkat kembali talinya sampai plat putih terlihat.
4. Catat di kedalaman berapa plat putih terlihat.
5. Hitung rata-rata kedalaman saat plat putih menghilang dan
muncul kembali.
6. Ulangi langkah 1-5 tiga kali untuk mendapatkan hasil yang
akurat.
Tabel G.3.10 Hasil Pengamatan Hand Refraktometer

Gambar alat

Gambar G.3.10 Hand Refraktometer


(Dokumentasi Kelompok 5B, 2019)
Kualifikasi Alat faktor Aquatik.

Fungsi alat Mengukur nilai konsentrasi bahan/zat yang mudah terlarut (gula,
garam, protein).

Prinsip alat Memanfaatkan pola refleksi dari cahaya.

Cara kerja alat 1. Sebelumnya, dibersihkan dengan tisu mengarah ke bawah.


2. Pada bagian prisma ditetesi dengan tetes cairan, hingga
melapisi permukaan prisma.
3. Tutup secara hati-hati refraktometer dengan mengembalikan
pelat ke posisi awal.
4. Untuk mendapat hasil salinitas, tengok ke dalam ujung bulat
refraktometer
Tabel G.3.11 Hasil Pengamatan Kompartemen

Gambar alat

Gambar G.3.11 Kompartemen

(Dokumentasi Kelompok 5B, 2019)


Kualifikasi Alat faktor Aquatik.

Fungsi alat Untuk mengetahui suhu yang disukai ikan

Prinsip alat Menggunakan air sumur yang berbeda suhu

Cara kerja alat 1. Air dengan suhu yang berbeda dimasukkan kedalam ujung
komparemen yang berbeda.
2. Ikan dimasukkan ke kompartemen.
3. Tunggu hingga 24 jam.
4. Lokasi berkumpulnya ikan diamati.
4. Alat Panjat
Tabel G.4.1 Hasil Pengamatan Full Body Harness

Gambar alat

Gambar G.4.1 Full Body Harness


(Dokumentasi Kelompok 6B, 2019)
Kualifikasi Alat-alat panjat

Fungsi alat Untuk membantu dan mempermudah proses pemanjatan

Prinsip alat Alat ini melekat pada bagian tubuh tertentu, yang mewakili titik berat
tubuhnya, sehingga akan aman dan seimbang jika melayang di udara

Cara kerja alat 1. Memegang full body harness pada cincin “D” dan
menggoyangkan perlahan, pastikan tali tidak terpelintir,
2. Memegang cincin “D”, angkat full body harness melewati kepala
dan masukkan tangan satu per satu melalui tali,
3. memasang full body harness hingga menyentuh bahu dan
pastikan bahwa cincin “D” berada dibelakang leher,
4. Menarik tali diantara kaki dan melingkarkan pada salah satu kaki
dan kencangkan, pastikan bahwa tali pada kaki tidak tertukar,
5. memastikan dengan tangan bahwa full body harness terpasang
dengan benar dan tidak ada tali yang terpelintir,
6. Catatan : full body harness harus pas tapi tidak terlalu kencang
7. membiarkan orang lain yang berkompeten untuk memeriksa full
body harness dan memasang lanyard pada cincin “D” bila
diperlukan
Tabel G.4.2 Hasil Pengamatan Shock Absorber

Gambar alat

Gambar G.4.2 Shock Absorber


(Dokumentasi Kelompok 6B, 2019)
Kualifikasi Alat-alat panjat

Fungsi alat 1. Mengurangi kekuatan tekanan maksimal dalam menahan


tubuh pengguna saat terjatuh

2. Mengurangi atau mencegah kerusakan komponen fall arrest


systems (sistem penahan jatuh)

3. Mengurangi kekuatan tekanan pada anchor

Prinsip alat Shock absorber alias peredam kejut didesain untuk menyerap energi
kinetik dan mengurangi tekanan yang timbul akibat terjatuh.

Cara kerja alat Memasangkan shock absorber pada alat panjat sesuai prosedur
Tabel G.4.3 Hasil Pengamatan Landyard

Gambar alat

Gambar G.4.3 Lanyard


(Dokumentasi Kelompok 6B, 2019)
Kualifikasi Alat-alat panjat

Fungsi alat untuk menahan guncangan bila pengguna terjatuh bebas.

Prinsip alat menyerap energi kinetik dan mengurangi tekanan yang timbul akibat
terjatuh.

Cara kerja alat 1. Memasang lanyard lalu hook  paling tidak sejajar dengan


dada. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi jaravertikaatau jarak
jatuh tubuh pekerja. 
2. Lanyard selalu diposisikan antara anchor point dengan body
harness.
Tabel G.4.4 Hasil Pengamatan Tali Webbing

Gambar alat

Gambar G.4.4 Tali Webbing


(Dokumentasi Kelompok 1B, 2019)
Kualifikasi Alat-alat panjat

Fungsi alat Sebagai pengganti hearnes, membuat tambatan anchor, juga sebagai
alat bantu mendaki ketika melewati medan yang ekstrim

Prinsip alat Menopang berat tubuh, dengan digunakan sebagai tali tubuh.

Cara kerja alat Untuk digunakan sebagai pelindung tubuh, webbing diikat pada tubuh
dengan simpul simpul tertentu Untuk digunakan sebagai instalasi
jarring, webbing dianyam membentuk jarring dengan simpul-simpul
tertentu
Tabel G.4.5 Hasil Pengamatan Lifeline

Gambar alat

Gambar G.4.5 Lifeline


(Dokumentasi Kelompok 6B, 2019)
Kualifikasi Alat-alat panjat

Fungsi alat Sebagai tali pengaman ketika memanjat

Prinsip alat tali pengaman fleksibel yang terbuat dari serat, kawat, atau anyaman..

Cara kerja alat Tali pengaman ini biasanya dikaitkan pada anchor point serta memiliki
daya tarik minimum 2,75 ton atau setara dengan diameter tali 60 mm
Tabel G.4.6 Hasil Pengamatan Loop

Gambar alat

Gambar G.4.6 Loop


(Dokumentasi Kelompok 1B, 2019)
Kualifikasi Alat-alat panjat

Fungsi alat Sebagai penghubung antar tali untuk memudahkan proses panjat

Prinsip alat dihubungkan dengan tali dan carabiner

Cara kerja alat mengatur pembebasan beban pada ketinggian tertentu.


Tabel G.4.7 Hasil Pengamatan Ascender

Gambar alat

Gambar G.4.7 Ascender


(Dokumentasi Kelompok 1B, 2019)
Kualifikasi Alat-alat panjat

Fungsi alat Alat untuk membantu pemanjat menaiki tali.

Prinsip alat Ascender merupakan alat yang memberikan kemudahan dalam


menyusuri/menaiki lintasan tali.

Cara kerja alat Meniti tali keatas terlebih dahulu dengan dua alat ascender. Lalu
menggunakan basic jammer pada bagian diatas yang didorong dengan
tangan dan menggunakan croll yang dipasang di dada.
Tabel G.4.8 Hasil Pengamatan Figure of Eight

Gambar alat

Gambar G.4.8 Figure of Eight


(Dokumentasi Kelompok 1B, 2019)
Kualifikasi Alat-alat panjat

Fungsi alat Digunakan untuk menuruni medan vertikal dan tali sebagai jalur. Juga
sebagai rem untuk belayer agar tidak jatuh ke tanah.

Prinsip alat Memiliki bentuk seperti angka 8. Sangat bergantung pada kekuatan
tangan sebagai stopper

Cara kerja alat Dengan menarik tali di bagian bawah tubuh hingga berhenti secara
otomatis.
Tabel G.4.9 Hasil Pengamatan Carabiner

Gambar alat

Gambar G.4.9 Carabiner


(Dokumentasi Kelompok 1B, 2019)
Kualifikasi Alat-alat panjat

Fungsi alat Sebagai penghubung tali ketika memanjat (tali ke hanger, tali ke tali,
atau tali ke harness).

Prinsip alat Carabiner digunakan untuk menghubungkan tali dengan runners (titik
pengaman), sehingga carabiner dibuat kuat untuk menahan bobot
pendaki yang jatuh.

Cara kerja alat Longgarkan bagian tengah carabiner untuk membuka. Kemudian
masukkan penahan bobot pendaki (webbing atau harmes) pada salah
satu bagian carabiner dan bagian yang lain dari carabiner dikaitkan
dengan tali atau figure of eight, setelah itu kuatkan kembali bagian
tengah carabiner dengan cara diputar untuk mengunci carabiner.
Tabel G.4.10 Hasil Pengamatan Tali Prusik

Gambar alat

Gambar G.4.10 Tali Prusik


(Dokumentasi Kelompok 1B, 2019)
Kualifikasi Alat-alat panjat

Fungsi alat sebagai penopang semua beban saat sedang berada di ketinggian.

Prinsip alat dihubungkan dengan loop dan carabiner sebagai salah satu kegiatan
menopang beban

Cara kerja alat dihubungkan satu sama lain agar bisa memudahkan peserta untuk
panjat memanjat
5. Faktor Biotik
Tabel G.5.1 Hasil Pengamatan Kuadran

Gambar alat

Gambar G.5.1 Kuadran


(Dokumentasi Kelompok 6B, 2019)
Kualifikasi Alat-alat faktor biotik

Fungsi alat Untuk menyelidiki kepadatan populasi didalam suatu komunitas di


ekosistem tertentu, untuk mengamati perkembangan suatu populasi dan
untuk mempermudah mengambil cuplikan areal dengan luas tertentu.

Prinsip alat Mempermudah dalam pengambilan cuplikan dengan membatasi setiap


komunitas yang akan kita amati

Cara kerja alat 1. Setiap alat disambungkan sehingga terbentuk 16 kotak dengan
ukuran sama
2. Kotak-kotak tersebut diberi nomordari 1-16, kemudin diundi hingga
terpilih 3 kotak
3. 3 kotak tersebutlah yang akan dipilih dalam pengambilan cuplikan.
H. Pembahasan
1. Klimatik
Alat alat yang termasuk kedalam Alat klimatik adalah alat alat yang
berhudungan dengan iklim, Iklim terdiri atas suhu udara, tekanan
udara, kelembapan udara, angin, dan intensitas sinar matahari.
Perbedaan temperatur pada suatu wilayah dipengaruhi oleh letak
lintang (latitude) selatan dan utara dan ketinggian suatu tempat.
Perbedaan tersebut menyebabkan variasi tumbuhan pula.
Untuk mengukur faktor faktor iklim tersebut diperlukan alat alat
khusus untuk mengukurnya. Pada Laboratorium Ekolgi terdapat
beberapa alatnya seperti sound level meter untuk mengukur tingkat
suara dengan satuan decibel, Anomometer dan wind meter untuk
mengukur arah dan kecepatan angin, Lux meter untuk mengukur
intensitas cahaya Termohigrometer untuk mengukur suhu dan
kelembapan suatu tempat, atmometer untuk mengukur kecepatan
penguapan air dalam wilayah tertentu dan waktu tertentu, Alti meter
Untuk Mengukur ketinggian suatu titik/tempat dari permukaan laut
dan Clinometer untuk mengukur sudut elavasi dan mengukur tinggi
benda secara tidak langsung
2. Akuatik
Alat akuatik tentunya berhubungan pada pengambilan
data/pengukuran pada zona akuatik, zona akuatik sendiri ada beragam
macamnya, sehingga alat alat yang digunakan juga beragam misalnya
flow meter khas digunakan pada ekosistemlotik karena fungsinya
sebagai alat pengukur arus air. Refraktometer juga biasanyadigunakan
pada ekosistem laut berkenaan dengan fungsinya sebagai alat
pengukur salinitas atau kadar garam. Secchi disk biasanya digunakan
untuk mengukur dayatembus cahaya ke dalam air pada kedalaman
tertentu atau batas zona profundal.
Alat alat lain yang dapat ditemukan dilaboratorium ekologi adalah
Kompartemen, Aklimasi ikan, Hand refractometer, Konduktifitimeter,
Turbidimeter, Water sampler, Ekcman Dradge, Plangtonet vertikal
,Plangtonet horizontal,Subernet dan Flowmeter.
3. Edafik
Alat alat edafik adalah alat alat yang pengukurannya pada
ekosistem darat, umumnya yang diamati tanah. Alat alatnya seperti
Womeri, womeri ini digunakan untuk mengetahui gerak taksis pada
cacing, Soil tester Untuk mengukur kadar keasaman (pH) tanah dan
kelembaban tanah. Satuan yang digunakan adalah pH.. Sieve Untuk
memisahkan partikel tanah yang besar ke partikel yang lebih kecil.
Biopori Untuk membuat lubang biopori. Sekop untuk menggali atau
menggemburkan tanah dan Soil corer Untuk melubangi atau
mengebor tanah dan dapat digunakan untuk mengambil sampel tanah
yang akan diuji.
4. Alat Biotik
Alat yang termasuk kedalam alat biotik adalah alat yang
memudahkan kita dalam penghitungan populasi atau pengamatan lain
yang berhubungan dengan biotik seperti point intercept yang
fungsinya untuk Mengetahui kelimpahan organisme dan analisis
vegetasi di wilayah tertentu yang biasanya ada pada rerumputan,
Kuadran Untuk menyelidiki kepadatan populasi didalam suatu
komunitas di ekosistem tertentu, untuk mengamati perkembangan
suatu populasi dan untuk mempermudah mengambil cuplikan areal
dengan luas tertentu dan Binokular untuk memudahkan dalam
pengamatan burung.
5. Alat Alat Panjat
Alat alat panjat pada laboratorium ekologi disini biasanya
diperuntukkan untuk memanjat dan turun untuk memudahkan dalam
pengamatan burung. Tali karmantel sebagai instalasi untuk naik atau
turun, sekaligus sebagai pengaman. Orang yang akan melakukan
rappelling dan climbing menggunakan harnest atau webbing sebagai
pengaman tubuh. Untuk menambatkan webbing atau harnest yang
telah dipakai ditubuh pada tali karamantel digunakan carabiner yang
dikaitkan dulu sebelumnya pada figure eight yang sudah tertambat
bebas pada tali karmantel. Setelah itu kunci carabiner.
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, Alat alat
ekologi dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok yakni akuatik, edafik,
klimatik, biotik dan alat panjat. Alat klimatik diantaranya sound level
meter, Anomometer dan wind meter, Lux meter, Termohigrometer,
Atmometer, Clinometer, Evaporimeter dan aklimeter.
Alat akuatik terdiri dari Kompartemen, Aklimasi ikan, Secchi disk,
Hand refractometer, Konduktifitimeter, Turbidimeter, Water sampler,
Ekcman Dradge, Plangtonet vertikal ,Plangtonet horizontal,Subernet dan
Flowmeter. Alat edafik diantaranya Womeri, Soil tester, Ph meter, Sieve,
Biopori, Sekop, Soil corer. Kemudian ada alat biotik yangbterdiri dari
point intercept, kuadran dan binocular. Dan yang terakhir ada Alat Panjat
yakni Descender, Qurnmantel, Full body harness, Sit harness, Tali
webbing, Loop, Asender , Figure of 8 dan Carabiner.
DAFTAR PUSTAKA
Iman, Sukiman. (2015). Ekologi Hutan. [Online]. Diakses dari
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/s
ukiman/ekologi-hutan_5500fb60813311c9afa7f0d. (14
September 2019)

Winarno, Radyastuti. (1992). Ekologi Sebagai Dasar Untuk


Memahami Tatanan Dalam Lingkungan Hidup. Diakses dari
IKIP Malang, Situs Web Perpustakaan,
https://www.digilib.um.ac.id>gurubesar. (14 September 2019)

Odum, E. P. (1993). Dasar-Dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Gajah


Mada University Press. Jogjakarta. H. 134-162.

Plummer, David T. (1979). An Introdaction to Practical


Biochemistry, Second Edition, Tata McGraw-Hill Publishing
Company, New Delhi

Anda mungkin juga menyukai