Disusun Oleh :
NIM : 2108016074
2022
ACARA I
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik atau interaksi antara
makhluk hidup dengan lingkungannya, makhluk hidup dengan makhluk hidup
lain, dan lingkungan dengan lingkungan lain. Unit utama ekologi adalah
ekosistem. Ekosistem merupakan bagian dari lingkungan, ekosistem memiliki
komponen-komponen tertentu yang memiliki fungsi oleh karena itu disebut
sebagai suatu system. Komponen-komponen tersebut antara lain abiotik, biotik,
fisika, kimiawi, dan sebagainya. Contoh faktor biotik adalah makhluk hidup baik
itu manusia, hewan, ataupun tumbuhan. Contoh faktor abiotik yaitu suhu,
kelembaban, iklim, curah hujan, dan sebagainya. Beberapa contoh faktor abiotik
tersebut adalah sesuatu yang harus diukur oleh karena itu diperlukan alat-alat
khusus yang tepat untuk mengukur factor-faktor abiotik. Untuk itu penting bahwa
kita harus mengenal dan mengetahui nama alat serta spesifikasi alat tersebut.
Bukan hanya itu saja kita pun harus memahami bagaimana cara kerja alat tersebut
dan bagaimana prinsip kerjanya.
Berdasarkan fungsinya, alat ekologi dibagi menjadi dua, yaitu instumen dan
non-instrumen (equipment). Instumen merupakan alat yang digunakan untuk
pengukuran data ilmiah, sedangkan non-instrumen berfungsi sebagai alat bantu
penunjang analisis atau pengambilan data. Alat instument menghasilkan angka,
sedangkan non-instrumen tidak. Kedua alat ini, terutama alat instrumen sangat
perlu diperhatikan akurasi dan presisinya. Oleh karena itu, kalibrasi umumnya
diterapkan pada alat secara rutin terutama setiap akan melakukan kegiatan ilmiah.
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq
membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaanya
yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. Berdasarkan ayat
tersebut, terkandung makna bahwa sebagai seorang insan cendikia kita diharapkan
untuk menguji kebenaran suatu informasi yang kita peroleh dengan cara
memeriksa atau melakukan penelitian dengan teliti sehingga informasi tersebut
tidak membawa masalah bagi semua orang. Untuk memperoleh informasi yang
valid perlu dilakukan pengukuran yang di dalamnya membutuhkan alat-alat kerja
sehingga diperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.”
B. Tujuan
Ekologi merupakan ilmu tentang interaksi faktor biotik dan abiotik. Interaksi
faktor biotik pada suatu lingkungan merupakan konsep dari ekosistem. Faktor
biotik yang dimaksud merupakan mahluk hidup, sedangkan faktor abiotik
merupakan kondisi lingkungan baik tempat, maupun kondisi/ cuaca lingkungan.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi suatu ekosistem khususnya mahluk
hidup itu sendiri, yaitu klimatik, edafik, dan fisiografik (Djuwanto, 2011).
Faktor klimatik merupakan faktor iklim yang meliputi suhu, sinar matahari,
kelembapan, angin, dan curah hujan. Faktor edafik atau tanah merupakan media
utama khususnya bagi pertumbuhan jenis vegetasi. Kebutuhan-kebutuhan untuk
pertumbuhan dan perkembangan vegetasi, seperti mineral (unsur hara), kebutuhan
bahan organik (humus), air, dan udara keberadaannya disediakan oleh tanah,
sedangkan faktor fisiografi memengaruhi kehidupan makhluk hidup meliputi
ketinggian tempat dan bentuk lahan. Ketinggian tempat sangat berpengaruh
terhadap perubahan suhu udara (Djuwanto, 2011).
Untuk mengetahui pengaruh dari ketiga faktor tersebut maka penggunaan
alat sangatlah penting berkenaan dengan tingkat akurasi pengukuran ketiga faktor.
Dilihat dari penggunaannya alat yang biasa digunakan ada yang bersifat manual,
ada pula yang bersifat digital. Alat yang bersifat manual biasanya memiliki teknik
penggunaan yang cukup bertahan bila dibandingkan dengan alat yang bersifat
digital. Walaupun begitu, alat yang bersifat digital juga memiliki beberapa
kelemahan seperti sensitivitas tinggi sehingga pengguanaannya harus dilakukan
secara hati-hati dan secara ekonomis lebih mahal dari alat yang bersifat manual
(Mansur, 2013).
C. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikun ini terdiri dari air dan tanah.
D. Prosedur Kerja
a. Setiap kelompok diberikan 4-5 alat yang tersedia di Laboratorium MIPA FST
UIN Walisongo.
d. Untuk alat instrumen, setiap kelompok mengambil data sebanyak 3 kali pada
lokasi yang berbeda dan masing-masing lokasi dilakukan pengulangan
pengambilan data sebanyak tiga kali. Hasil dituliskan pada tabel 2.
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
A. Biodiversity Pro
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
VI. PERTANYAAN